Ads 468x60px

Selasa 29 April 2014

Pw. St. Katarina Siena
Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab.1cd-2.5; Yoh 3:7b-15.    

"Credo ut inteligam - Saya percaya supaya mengerti." Inilah kalimat St. Agustinus yang menekankan pentingnya dimensi iman yang mendalam, yang sehati sejiwa dengan Allah sendiri, "cor unum et anima una," yang hadir lewat tiga semangat iman lewat tiga tokoh pada bacaan hari ini, antara lain:

1."Simplicitas": Kesederhanaan orang kudus dan pujangga Gereja yang kita kenangkan hari ini mengajak kita mau memaknai "KATARINA"-"KAbarkan cinTA dengan RIang dan sederhaNA". Mengenai orang kudus pelindung negeri Italia dari Ordo Dominikan ini, kita mengutip apa yang ditulis oleh Rhonda Chervin dalam "GREAT SAINTS - GREAT FRIENDS": “Cerita tentang Katarina, meskipun kurang dikenal dibandingkan dengan cerita Fransiskus Asisi adalah cerita yang spektakuler dan pernah semangat. Siapa yang tidak akan merasa takjub membaca tentang seorang perempuan sederhana yang diangkat menjadi seorang Pujangga Gereja, yang tadinya buta huruf sampai diajar membaca  oleh Yesus sendiri?”

2."Komunitas": Barnabas adalah tokoh dalam bacaan 1 yang memiliki arti "anak penghiburan". Ia rela memberikan harta dan ladangnya untuk kepentingan komunitas gereja perdana.

3."Intimitas": Inilah yang diperjuangkan oleh Nikodemus. Namanya yang berarti "bangsa pemenang" ini mengajak kita untuk mau terus mendekat dan menimba pengetahuan dan pengalaman bersama Allah secara personal dan mendalam.

"Ada kuman di Rawabuaya - Baca firman dan jadilah orang yang percaya."

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

PIN HIK: 752D878C. 

Senin 28 April 2014

Hari Biasa Pekan II Paskah
Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9; Yoh 3:1-8. 

"Dominus te cum-Tuhan sertamu!" Inilah yang dialami oleh Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi dan kaum Farisi. Namanya disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Ia juga dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama dan diperingati setiap 3 Agustus sebaga orang yang berhati lurus dan setia. Adapun nama "Nikodemus" berarti: "nikos" ("pemenang") dan "demos" ("rakyat/bangsa") dengan 3 sikap dasarnya, antara lain:

"Tribute To Mary" di Goa Maria Mojosongo, Surakarta


Minggu 27 April 2014

Minggu Paskah II
Minggu Kerahiman Ilahi
Kanonisasi Yohanes Paulus II dan Yohanes XXXIII
Kis 2:42-47; Mzm 118:2-4.13-15.22.24; 1 Pet 1:3-9; Yoh 20:19-31.

"Sadhana - Jalan menuju Tuhan." Inilah salah satu buku yang saya pelajari ketika ada di Seminari Menengah. Adapun bersama kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II, kt juga diajak ber-"sadhana" dengan 3 jalan iman, antara lain:

Sabtu 26 April 2014

Oktaf Paskah
Kis 4:13-21; Mzm 118:1.14-15.16a.18.19-21; Mrk 16:9-15.  

"Reformatio vitae - Perubahan hidup." Itulah yang diharapkan ada dalam setiap pengalaman paskah karena pada dasarnya, paskah adalah sebuah "reformasi", perubahan dari kematian menjadi kehidupan, dari penyaliban menjadi kemuliaan, dari dukacita menjadi sukacita, dari gelap menjadi terang. Adapun Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati orang banyak karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitanNya. Disinilah, kita diajak memiliki perubahan hidup bahwa beriman itu tidak selalu harus melihat langsung tapi mempunyai 3 sikap dasar yang terwujud dalam hidup harian, antara lain:

Jumat 25 April 2014

Oktaf Paskah 
Kis 4:1-12; Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Yo 21:1-14.   

"Exultate-Bersoraklah!" Inilah salah satu gema pujian di malam paskah yang mengajak kita untuk selalu bersyukur atas kebangkitan Yesus. Adapun kebangkitanNya yang penuh sukacita juga disusul dengan penampakanNya kepada murid-muridNya, termasuk penampakanNya di pantai danau Tiberias yang merupakan penampakan yang ketiga. Adapun keberadaan kota penting Tiberias di salah satu tepi Danau Galilea membuat danau itu dinamai Danau Tiberias (Yoh 21:1) yang berada sekitar 210 mtr dpl, panjang 21 km, lebar 12 km dg kedalaman berkisar 40-50 m. Situasi permukaan air danau itu sama sekali tidak tentu, ada kalanya sangat tenang tapi tiba-tiba bisa muncul gelombang ombak mengamuk karena angin badai yang datang dari pegunungan Hermon. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, danau Galilea/Tiberias dikenal sebagai "Yam Kinneret" (Ibr: yam =laut/danau”, kinnor=kecapi) karena  bentuk danau itu menyerupai kecapi (Bil 34:11) dan dalam Injil, danau itu disebut Genesaret (Mrk 6:53; Mat 14:34; Luk 5:1). Secara reflektif, mengacu pada penampakan ilahi Yesus pada bacaan ini, terkandung 3 semangat iman, antara lain:

Kamis 24 April 2014

Oktaf Paskah
Kis 3:11-26; Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9; Luk 24:35-48.

"Pax-Kedamaian!" Inilah salah satu pilar dasar yang ditawarkan Yesus ketika menyapa para muridNya yang masih dilanda rasa ketakutan: "Damai sejahtera bagimu". Ia tiba-tiba hadir, berdiri dan berkata di tengah-tengah mereka. Ia lalu juga membuka pikiran mereka sehingga mengerti Kitab Suci. Disinilah kita diajakuntuk juga menjadi pembawa damai bagi sesama, seperti yang diteladankan Yesus pada hari ini dengan 3 semangat keterbukaan iman, antara: 

Rabu 23 April 2014

Oktaf Paskah
Kis 3:1-10; Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Luk 24:13-35

"Mane nobiscum Domine - Tuhan tinggallah bersama kami!" Inilah permohonan kedua murid Emaus yang berjumpa dengan Yesus dalam perjalanan. Emaus sendiri disebut sebagai "dusun" yang letaknya kira-kira 11 km dari Yerusalem. Perjalanan dari Yerusalem ke Emaus sendiri ditampilkan sebagai penjernihan gagasan para murid mengenai Yesus. Caranya sederhana, antara lain:

Selasa 22 April 2014

Oktaf Paskah
Kis 2:36-41; Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Yoh 20:11-18.

"Visio beatifica - Pandangan yang membahagiakan!" Itulah yang dialami oleh Maria Magdalena sehingga ia bersaksi, "Aku telah melihat Tuhan!” Maria Magdalena sendiri adalah murid perempuan yang paling terkenal, yang tercatat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali dalam ke-4 Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus.

Kartini dan Perjuangannya


Di zamannya, di Indonesia awal abad ke-20, Kartini memang tidak mengemukakan gagasannya ke depan umum. la menghindar untuk menulis di surat kabar, meskipun kesempatan itu tersedia: '...aku ingin [menulis di surat kabar] tapi tidak dengan namaku sendiri. Aku ingin tetap tidak dikenal...di Hindia ini, karena jika seseorang mendengar tentang artikel-artikel yang ditulis perempuan Jawa, mereka akan segera tahu siapa menulis tulisan itu', demikian lugas dikatakannya dalam surat bertanggal 14 Maret 1902.Bisa jadi, Kartini gamang karena ia sadar akan posisinya sebagai 'perempuan Jawa' dalam masyarakat kolonial di Jawa tengah waktu itu. Justru kemampuan teknologi informasi media untuk mengungkap dirinya itu, menyebabkan otonomi Kartini sempat menciut. Syukurlah, ia akhirnya jeli memilih korespondensi sebagai mediumnya. Lewat medium korespondensi itu, tampak pengertian kemerdekaan sendiri, bagi Kartini, tak datang dari ide dan buku. Hasrat kemerdekaan datang dari hidupnya sebagai perempuan di sebuah masyarakat yang menindasnya.

Kita adalah orang-orang Paskah

 “Kita adalah orang-orang Paskah, dan Alleluia adalah madah kita!” (St Agustinus). Tuhan menghendaki kita memadahkan alleluia dan memadahkannya dengan sepenuh hati, tanpa nada-nada sumbang sang pelantun madah. Marilah kita memadahkan alleluia dengan suara kita dan dengan hati kita, dengan bibir kita dan dengan hidup kita. Inilah alleluia yang menyukakan hati Tuhan. 

Oh, betapa bahagianya alleluia di surga! Di sini, kita memadahkan alleluia, tetapi kita memadahkannya dalam kecemasan dan kesedihan. Di surga, kita akan memadahkannya dalam damai! Di sini, kita memadahkannya dalam pencobaan dan ancaman bahaya, dalam perjuangan dan derita. Di sana, kita akan akan memadahkannya dalam sejahtera dan dalam persekutuan sejati. 

Datang kepada Tuhan


Tuhan memang tinggi sekali, namun ia melihat ke bawah,ke tempat yang rendah. Sebab itu janganlah mencari gunung yang tinggi untuk bertemu dengan Tuhan. Bila engkau meninggikan dirimu setinggi-tingginya,Tuhan akan menarik Diri-Nya sejauh-jauhnya darimu. Namun jika engkau merendahkan diri serendah-rendahnya, Ia akan tunduk mendekatimu sedekat-dekatnya.”Kalau kita datang kepada Tuhan karena cinta,kalau kita hidup saling mengasihi, maka Tuhan hadir bersama dengan kita,karena di mana orang saling mengasihi di sana Allah hadir.Mari kita hadirkan Allah di tengah dunia inidengan mengasihi - mengasihi - dan mengasihi dengan lebih sungguh.”

Harga Sebuah Pengorbanan

Ingatkah kita pada protes Yudas ketika Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya? Yudas menaksirnya sekitar 300 dinar (Yoh 12:3-5). Namun ternyata Yudas menjual Yesus dengan harga 30 keping uang perak (Mat 27:3) yang harganya sekitar 120 dinar. 

Coba kita bandingkan, minyak narwastu sebotol seharga 300 dinar, tetapi Yudas menjual Yesus dengan harga 120 dinar. Nyawa Yesus harganya tak sampai setengah harga minyak narwastu. Satu dinar adalah upah buruh sehari, sehingga nyawa Yesus diharga kurang lebih sama dengan gaji buruh selama 4 bulan. 

"PASKAH" = “P"erempuan "A"dalah "S"aksi "K"ebangkitan "A"llah”

"PASKAH" = “P"erempuan "A"dalah "S"aksi "K"ebangkitan "A"llah”: Ia adalah perempuan yang tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya". (Henri-Dominique de Lacordaire, “Sainte Marie Madeleine", 1860); Ia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus. (Paus Gregorius); Ia adalah jembatan antara yang manusiawi dan ilahi, "divine ascendedmasters" (New Ages); Ia adalah “illuminata et Illuminatrix, yang cerah dan mencerahkan” (Uskup Agung Genoa, Jacobus de Voragine, “Golden Legend”, 1250). Selamat menyambut Malam Paskah! Alleluia! 

Ajari Aku Untuk Mendengar


Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah. Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah penyelenggara. Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah sang pencipta. Ajarilah aku agar aku mampu mendengarkan, ya Allah Roh Kudus, Mendengarkan suaraMu, Dalam kesibukan dan kebosanan.Dalam situasi serba pasti dan serba ragu. Dalam kebisingan dan dalam keheningan. Ajarilah aku Ya Tuhan, agar aku mampu mendengarkan. Amin."

Angkatlah Aku Ya Tuhan


"Ya Yesus Kristus , Semoga berkat wafatMu aku peroleh hidup, Berkat jerih payah karyaMu aku peroleh istirahat, Berkat kelemahanMu sebagai manusia aku peroleh kekuatan, Berkat Engkau dicemooh, aku peroleh keluhuran. Tuhan, liputlah aku dalam lubuk hatiMu.dan dalam lubukMu peganglah aku, murnikan aku, bersihkan aku, bakarlah aku, angkatlah aku, sampai yang aku sebut diriku luluh lebur. Amin."

Minggu 20 April 2014

HARI RAYA PASKAH
Kis 10:34a.37-43; Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23; Kol 3:1-4; Yoh 20:1-9. 

 "Ecce lignum Crucis-Lihatlah kayu salib!" Adapun pada misa Minggu Paskah pagi, bersama dengan api yang diberkati, lilin Paskah yang dinyalakan dan madah indah Exultet yang baru dilambungkan pada malam harinya, kita diajak untuk selalu melihat SALIB sebagai sebuah proses kemenangan iman. Itu sebabnya Hari Paskah mengajak kita bersukacita: "bersorak-bertepuk-bergirang", karena setelah penyaliban hadirlah kemuliaan, setelah kematian hadirlah kebangkitan, setelah penderitaan hadirlah kebahagiaan.

A Hollowed Space To Be Filleda

 A HOLLOWED SPACE TO BE FILLEDA cup must be empty before it can be filled.If it is already full, it can't be filled againexcept by emptying it out.In order to fill anything, there must bea hollowed-out space.Otherwise it can't receive.This is especially true of God's word.In order to receive it, we must be hollowed out.We must be capable of receiving it,emptied of the false self and its endless demands.When Christ came, there was no room in the inn.It was full.The inn is a symbol of the heart.God's word, Christ, can take root only in a hollow."


Hari Kedua, "NKI - Novena Kerahiman Ilahi"

Sabtu Vigili Paskah, 19-4-2014

MEDITASI KITAB SUCI : Mat 28:1-10
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menying-singnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4 Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. 6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari lihatlah tempat Ia berbaring. 7 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." 8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberi-tahukannya kepada murid-murid Yesus. 9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Bersatu Dalam Madah

Marilah kita berdoa: "KepadaMu ya Allah Bapa kerahiman, Cahaya dan Sumber segala kebaikan,Tuhan penguasa sejarah dan alam semesta. Paran seluruh perjalanan insani, Kami panjatkan puji.KepadaMu, Bapa, puji di gereja dan di jagat raya. Dalam sejarah bumi dan dalam surga. Semoga Maria, Bunda Yesus memuji Engkau; Semoga malaikat memuji Engkau;Semoga jiwa-jiwa orang meninggal memuji Engkau; Semoga kita semua dapat bersatu dalam madah. Mengakui penuhnya kemuliaanYang disampaikan PutraMu kepada kami. Dalam rahmat Roh yang menjiwai hati kami. Amin."

"Exultate dan Vigili Paschae “Bersukacitalah, bala surgawi

"Exultate dan Vigili Paschae “Bersukacitalah, bala surgawi! Bermadahlah, paduan suara para malaikat! Bersukarialah, segenap ciptaan sekeliling tahta Allah! Yesus Kristus Raja kita telah bangkit! Tiuplah terompet keselamatan! Bersukacitalah, wahai bumi, dalam cahaya cemerlang, bersinar dalam kemilau Rajamu! Kristus telah menang! Kemuliaan memenuhimu! Kegelapan lenyap untuk selamanya! 

"Engkau telah bangkit ! Alleluya !

Saya sangat percaya bahwa tahun-tahun kita yang singkat di bumi ini merupakan bagian dari suatu peristiwa yang jauh lebih besar, yang membentang melewati segala batas kelahiran maupun kematian. Saya memikirkan hidup saya sebagai sebuah misi di dalam waktu, sebuah misi yang sangat menyegarkan dan menggairahkan, meskipun diselingi ketakutan, terutama karena Dia yang mengutus saya ke dalam misi, sesungguhnya tengah menanti saya untuk pulang dan menceritakan tentang apa yang telah saya alami. 

Puisi Malam Paskah Raya

"With OUR EYES The beauty of Easter as the earth awakens once more....With OUR EARS we hear The birds sing sweetly to tell us Spring again is here...With OUR HANDS we pick the golden daffodils and the fragrant hyacinths... But only with OUR HEARTS we feel the MIRACLE of GOD'S LOVE which redeems all people. ...And only with OUR SOUL can we make our 'pilgrimage to God' and inherit His Easter Gift of ETERNAL LIFE." 

Doa Malam Paskah Raya

Tuhan, yang menjadi anak domba, "Dunia ditebus oleh kesabaran Tuhan tp dihancurkan oleh ketidaksabaran manusia.”

Sabtu 19 Aprill 2014

SABTU PASKAH
Kej 1:1-2:3; Rom 6:3-11; Mat 28:1-10. 

"Scimus Christum surrexisse a mortuis vere - Kristus sungguh telah bangkit dari antara org mati!" Inilah keyakinan iman yang dirayakan dalam Hari Raya Paskah. Adapun kata Yunani “Pascha” berasal dari bahasa Ibrani, “Pesach” yang artinya: “Paskah” (Passover) yakni melewati. Dengan kata lain: Yesus hadir melewati kematian menuju kebangkitan, melewati penyaliban menuju kemuliaan. 

Jumat Agung


Pada hari Jumat,(kita menyebutnya “Agung”)Yesus dipakukan pada kayu yang kaku dan keras. Pada hari Jumat,(kita menyebutnya “Agung”)Di bawah salib-Nya,Bunda-Nya berdirimenangis melihat apa yang telah mereka lakukan: “Oh, andai aku dapat memeluk-Nya, yah memeluk Putraku satu-satunya!”” katanya pilu dan haru. Pada hari Jumat, (kita menyebutnya “Agung”): “Bapa, terimalah Aku, terimalah Aku dalam tangan-Mu,” kata Yesus.Allah Bapa membungkuklalu menerima-Nya,dan memeluk Putra Tunggal-Nya itu: “Aku Allah yang membangkitkan,“hidup-Mu baru saja dimulai.“Aku Allah dari yang hidup,tak ada makam yang boleh menahan Putra-Ku.”

Jumat 18 April 2014

JUMAT AGUNG 
Yes 52:13-53:12; Mzm 31:2.6.12-13.15-17.25; Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1 - 19:42.

"Veritas - Kebenaran!" Inilah semboyan Universitas Harvard yang terinspirasi dari figur dan tutur Yesus. Jelasnya, Yesus data sebagai VERITAS lewat pengalaman salib yang dikenangkan Gereja pada hari ini. Di "via dolorosa" inilah, “penyakit kita yang ditanggungnya dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya." Menyadari hal ini, marilah kita berusaha untuk menjadi "veritas", tidak lagi merasa sok benar dan membuat banyak ulah yang menyebabkan org lain "tersalibkan", sakit hati/menderita baik secara fisik, hati/perasaannya karena ketamakan-kesombongan dan kepicikan nurani kita. Mengacu pada bacaan injil hari ini, ada 3 ajakanNya, antara lain:

Kamis Putih


Bacaan Injil pada Hari Kamis Putih ini berbicara banyak soal pembasuhan kaki yang sering ditafsirkan sebagai ungkapan “5K”, kasih, kerendahan hati, kesederhanaan, ketulusan dan kesederhanaan. 

Pembasuhan kaki sendiri adalah pekerjaan budak. Yesus rela menjalankan tugas budak itu untuk menunjukkan kerendahan hati-Nya. Tindakan Yesus di dalam pembasuhan kaki dipaparkan oleh Yohanes secara detail dengan serentetan kata kerja dengan subyeknya adalah Yesus sendiri: 

Jumat Agung

Pada hari Jumat,(kita menyebutnya “Agung”)Yesus dipakukan pada kayu yang kaku dan keras. Pada hari Jumat,(kita menyebutnya “Agung”). Di bawah salib-Nya, Bunda-Nya berdirimenangis melihat apa yang telah mereka lakukan: “Oh, andai aku dapat memeluk-Nya, yah memeluk Putraku satu-satunya!”” katanya pilu dan haru. Pada hari Jumat, (kita menyebutnya “Agung”): “Bapa, terimalah Aku, terimalah Aku dalam tangan-Mu,” kata Yesus.Allah Bapa membungkuklalu menerima-Nya,dan memeluk Putra Tunggal-Nya itu: “Aku Allah yang membangkitkan,“hidup-Mu baru saja dimulai.“Aku Allah dari yang hidup,tak ada makam yang boleh menahan Putra-Ku.” 

Allah kita adalah Allah yang setia

 “TAHTA-Nya" bukan sebuah singgasana yang indah dan megah tetapi sebuah salib yang hina."PAKAIAN-Nya" bukan dari bahan halus berkilau-kilau, tetapi tubuh telanjang berlumur darah."MAHKOTA-NYA" bukan dari emas tetapi duri penuh ngeri. "TONGKAT PEMERINTAHAN-NYA" hanyalah sebatang buluhdan MINUM-NYA adalah cuka dan empedu-asam.” 

Hari Pertama NKI - NOVENA KERAHIMAN ILAHI 2014.

Tgl. 18-4-2014

MEDITASI KITAB SUCI : Yoh 18:1-40
18:1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluar-lah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. 3 Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. 4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan  menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" 5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." 


Refleksi Kamis Putih

Ada beberapa sikap di antara pribadi yang hadir dalam ruang perjamuan cintakasih di malam Kamis Putih ini, yaitu: 

-Tindakan pelayanan dari "Yang Mencintai" (Yesus) dan tindakan pengkhianatan dari "yang dicintai" (Yudas). Kita dapat menggambarkan kepedihan hati Yesus ketika orang yang dipilih-Nya sebagai rasul itu justru telah mengantar-Nya ke tiang salib. 

-Jika Yesus tampil sebagai aktor yang maha tahu, sebaliknya para murid tampak begitu lamban memahami saat-saat yang semakin genting itu. Petrus tidak menangkap tindakan simbolis Yesus, para murid juga salah duga tentang Yudas dan kepergiannya dari ruang perjamuan. Mereka tidak tahu bahwa Yudas sedang merencanakan sesuatu yang jahat terhadap Guru dan Tuhannya. 

Kamis 17 April 2014

KAMIS PUTIH
Kel 12:1-8.11-14; Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; 1Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15. 

 "In Memoriam - Dalam Kenangan!" Inilah yang selalu dirayakan Gereja pada awal Trihari Suci bahwa Yesus memberikan kita "teladan" berdimensi "4 K": kasih - kerendahan hati - ketulusan dan kesederhanaan. Disinilah kita ingat orang Latin yang kerap ber-pepatah: "verba movent-exempla trahunt -  kata-kata menguap tapi teladan itu menyentuh hati". 

Kamis Putih dalam Misteri



“KAsih, MISa, Pelayanan Utuh dan TIrakaH 

Gereja Katolik mengenal istilah ‘Trihari suci’, yang dimulai dengan hari Kamis Putih. Kamis Putih adalah Kamis sebelum Paskah, salah satu hari terpenting dalam kalendarium liturgi Gereja. Di hari itulah, seperti layaknya kita, Yesus mengadakan perpisahan. Namun perpisahan-Nya kali ini, dibayangi dengan maut yang siap menunggu-Nya di Kalvari.

Teladan Kamis Putih

Leo Tolstoy, seorang satrawan besar Rusia mengatakan: “cinta Bapa adalah cinta putih, yang mampu memberikan putihnya pada pakaian kita yang hitam, serta memberikan cahayanya pada jiwa kita yang kelam."


Pada hari Kamis Putih, Yesus berkata, “kalian sudah bersih, tapi tidak semuanya. Oeh sebab itu, kita perlu dicuci. Hidup kita juga penuh dengan pelbagai kegiatan mencuci, bukan? Cuci muka sebelum tidur, cuci tangan sebelum makan, cuci mulut setelah makan, cuci kaki sebelum istirahat, dan sebagainya. Untuk apa dicuci? Jelas, hasilnya supaya kita bersih. Oleh sebab itu, ketika Perjamuan Terakhir, Yesus mencuci kaki para muridnya, bukan? Iya, karena mereka semua belum bersih. Di hari Kamis Putih itulah, Yesus memberikan suatu teladan buat kita dan pastinya Ia menjadi teladan yang hidup buat kita. Kalau begitu, apa itu teladan?

Rabu 16 April 2014

Pekan Suci
Yes 50:4-9a; Mzm 69:8-9.21bcd-22.31.33-34; Mat 26:14-25.

"Iskariot - Palsu!" Inilah sebuah istilah yang diturunkan dari bahasa Aram "isyqarya", dimana bahasa Yunaninya adalah "sikarios" yang artinya "pembunuh bayaran". Adapun nama Iskariot kerap dilekatkan pada figur Yudas anak Simon (Yoh 6:71) yang dalam daftar para rasul selalu diletakkan paling belakang dengan predikat “yang mengkhianati Dia” (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16). Pengkhianatan Yudas sendiri dilakukan dengan penyerahan Yesus kepada imam-imam kepala (Mrk 14:10; Luk 22:4; Yoh 12:4). Belajar dari Yudas, adapun beberapa ciri orang yang "palsu", antara lain:

"Caritas In fraternitas - Cinta kasih dalam persaudaraan."

 Marilah kita berdoa di awal trihari suci ini, menjelang Kamis Putih: "Hanya dalam cinta aku dapat menemukan Engkau, ya AllahkuDalam cinta, pintu-pintu jiwaku terbuka sehingga aku dapat bernafas menghirup udara segar, udara kebebasan dan melupakan diri kerdilku. 

Selasa 15 April 2014

PEKAN SUCI 
Yes 49:1-6; Mzm 71:1-6ab.15.17; Yoh 13:21-33-38.

"Evangelii Gaudium - Kegembiraan Injili." Inilah ajakan iman supaya kita selalu bersyukur dan bergembira atas setiap "jalan hidup" yang akan kita hadapi termasuk "jalan kematian", seperti yang tampak pada bacaan hari ini ketika Yesus berkata: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tapi kelak engkau akan mengikuti Aku." Disinilah, ada 3 permenungan dasar yang bs kita maknai, antara lain:

Senin 14 April 2014

Pekan Suci
Yes 42:1-7; Mzm 27:1-3.13-14; Yoh 12:1-11.

"Oleum catechumenorum - Minyak katekumen/OC"  adalah salah satu minyak yang diberkati Gereja selain minyak untuk orang sakit (OI/oleum infirmorum) dan minyak krisma (SC/sacrum chrisma). Mengacu pada bacaan injil hari ini, Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni untuk meminyaki kaki Yesus. Adapun pelbagai referensi Kitab Suci yang menyatakan pentingnya minyak: Ia digunakan untuk memasak dan membuat roti sebagai bahan makanan pokok (Bil 11:7-9); bahan bakar pelita (Mat 25:1-9); unsur penyembuh dalam pengobatan (Yes 1:6+Luk 10:34). Di samping itu, orang Yahudi mengurapi kepala tamu mereka dengan minyak sebagai ucapan selamat datang (Luk 7:46), memperelok penampilan (Rut 3:3) dan memburat jenazah sebelum dimakamkan (Mrk 16:1). Dalam praktek keagamaan, minyak juga dipakai untuk mempersembahkan kurban (Kel 29:40) dan tugu peringatan (Kej 28:18); menguduskan kemah pertemuan, tabut perjanjian, meja, kandil, mezbah pembakaran ukupan, mezbah korban bakaran dan bejana pembasuhan (Kel 30:26-29). Jelasnya, minyak menjadi bagian dari hidup masyarakat sehari-hari. Adapun kita juga diajak menjadi "minyak yang hidup" dengan 3 ciri, antara lain:

Senin 21 April 2014

Oktaf Paskah
Kis 2:14.22-32; Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Mat 28:8-15.
"Door Duisternis tot Licht - Habis Gelap Terbitlah Terang." Inilah judul buku yang selalu dikenang pada peringatan Hari Kartini. Inilah juga yang terjadi pada Masa Paskah bahwa ada pelangi setelah hujan, ada kebangkitan setelah kematian, ada kemuliaan setelah penyaliban. Adapun salah satu ajakanNya supaya kita juga mempunyai "terang", yakni: "Pergilah ke Galilea" (Mat 28:10). Nama Galilea sendiri berasal dari kata Ibrani "Ghelil" (wil/distrik), mencakup wilayah suku Neftali, Zebulon, Asyer dan Isakhar (Yos 19:10-39). Jelasnya, kita diajak pergi ke pengalaman Galilea, karena disana sebenarnya ada "3 semangat", antara lain:

Minggu 13 April 2014

MINGGU PALMA
Mat 21:1-11; Yes 50:4-7; Fil 2:6-11; Mat 26:14-27:66.

"Equus asinus-Keledai". Ia adalah sejenis mamalia dari keluarga Equidae, hewan jinak seperti kuda kecil yang digunakan untuk pelbagai macam kerja, seperti menarik kereta kuda, membajak ladang/membawa beban. Disinilah pada awal Pekan Suci, Yesus datang ke Yerusalem dg keledai untuk mengangkat & mengangkut semua beban hidup supaya kita diselamatkan. Ia sungguh mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba yang menanggung beban dan hukuman (bdk. Flp 2:6-11). Bagi saya “keledai” mengandung 3 sikap dasar, antara lain:

Doa Penyerahan


(Menyambut Pekan Suci - Minggu Palma, 13 April 2014).

"Ya Tuhan...Ku tahu semua penderitaan kubuat sendiri.Ku tahu semua kepedihan kucari sendiri.Ku tahu semua kesengsaraan kugali sendiri.Ku tahu semua kegelisahan kusebabkan sendiri.Ku sadari atas semua dosa ini, aku tak pantas...aku tak layak...aku tak patut...aku tak kuasa berdiri di hadapanMu.Tapi Tuhan, paling tidak ingatlah aku sebagai ciptaanMu.Engkau telah mencatat namaku saat titik awal keberadaanku. Engkau telah menghendaki kehadiranku. Engkau telah menjadikan aku.Pandanglah aku ya Tuhan...manusia penuh debu,yang mau ikut menyambut Engkau di Yerusalem. Jangan biarkan aku makin tersesat ya Tuhan. Jangan biarkan aku makin meninggalkan Engkau.Di dalam kedosaanku mampukanlah aku selalu dan senantiasa berserah mutlak kepadaMu. Amin."

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! @RomoJostKokoh

Palma, Keledai dan Passio



Ada apa di hari itu?
Inilah awal Pekan Suci. Pekan Suci sendiri adalah pekan di mana kita seharusnya tidak melupakan Tuhan. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat hidup kekal. Kita patut melalui pekan ini sebagai pekan yang lain daripada yang lainnya, sebagai pekan yang sungguh-sungguh suci. Secara khusus pada Minggu palma, inilah pengenangan iman ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya.

Sabtu 12 April 2014

Yeh 37:21-28; MT Yer 31:10.11-12b.13; Yoh 11:45-56.

"Pace et fraternita - Damai dan persaudaraan." Inilah dua semangat dasar yang tampaknya diharap-resapkan dari penggalan lagu "The Prayer"-nya Josh Groban. Ya, di tengah banyak orang yang kadang bersekongkol untuk saling menjatuhkan/menyingkirkan seperti yang dialami Yesus pada bacaan hari ini, kita seharusnya juga selalu berani memperjuangkan damai dan persaudaraan secara lebih nyata, lewat karya-ucapan dan doa kita setiap harinya. Pastinya, dengan semangat damai dan persaudaraan inilah, mohonlah rahmatNya supaya: kita rindu mempunyai mata yang terang untuk membantu mereka yang membutuhkan kasihNya, kita rindu mempunyai hati yang penuh belaskasihanNya, kita rindu mempunyai akal budi kaya pengetahuan dan hikmat-kebijaksanaan akan kehendakNya, kita rindu mempunyai tangan terampil dan lembut mengerjakan segala yang baik dan berkenan padaNya, kita rindu punyai telinga yang mendengarkan dan bibir yang penuh kata-kata penghiburanNya, kita rindu punyai jiwa tulus penuh semangat berbagi dan kekuatan untuk membagikan sukacitaNya.

Jumat 11 April 2014

Yer 20:10-13; Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7; Yoh 10:31-42.

"Homo homini lupus - Manusia adalah serigala buat sesamanya." Inilah kutipan dari Hobbes yang ditampilkan oleh banyak orang Yahudi terhadap Yesus pada bacaan hari ini. Mereka menjadi "serigala" yang ganas dan buas karena hati mereka sudah dipenuhi dengan iri dan dengki. Mereka membenci-memusuhi dan bahkan tega melempari Yesus dengan batu.

Kamis 10 April 2014

Kej 17:3-9; Mzm 105:4-5.6-7.8-9; Yoh 8:51-59.

"Alpha et omega - Awal dan akhir." Inilah salah satu gelar untuk Kristus seperti yang dinyatakan pada malam paskah: "Kristus dahulu dan sekarang, awal dan akhir, alfa dan omega, milikNyalah segala masa dan segala abad. KepadaNyalah kemuliaan dan kekuasaan sepanjang segala masa". Melalui Yesus sebagai awal dan akhir, kita dijanjikan sebuah keselamatan dimana janjinya adalah kesetiaan yang sebenarnya memiliki 3 makna dasar, antara lain:

Rabu 09 April 2014

Dan 3:14-20.24-25.28; Yoh 8:31-42.

"Libertas - Kemerdekaan!" Inilah yang menjadi salah satu pesan inti hari ini bahwa: "setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa dan tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Bila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar- benar merdeka." Hari ini bangsa kita juga menyelenggarakan pemilu legislatif sebagai bangsa yang merdeka. Adapun pemilu yang ke-11 sejak bangsa kita merdeka ini mengajak kita untuk selalu mengisi kemerdekaan dengan keterlibatan dan keberpihakan. Itu sebabnya Johann Baptist Metz, seorang teolog politik pernah memberikan definisi tersingkat dari agama yaitu interupsi/unterbrechung/keterlibatan. Agama itu berangkat dari interupsi Allahke tengah dunia yg carut marut. Agama mengkhianati panggilannya bila berhenti membuat interupsi, bukan? Jelasnya, kita sbg anak-anak Allah yang merdeka juga perlu terus melakukan interupsi, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap dunia yang ada di sekitar.

Selasa 08 April 2014

Bil 21:4-9; Mzm 102:2-3.16-18.19-21; Yoh 8:21-30. 

"Angelus-Malaikat." Inilah utusan ilahi yang datang di Getsemani ketika duka sengsara dan wafat Yesus semakin dekat. Malaikat itu hadir untuk menguatkan Yesus yang sedang penuh kesedihan, kegentaran dan ketakutan (Mat 26:37-39). Dengan kata lain: Allah tidak pernah membiarkanNya sendirian (Yoh 8:29) tapi malahan selalu mengutus malaikat yang memberi kekuatan kepadaNya. (Luk 33:43). 

Senin 07 April 2014

Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-6Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Yoh 8:1-11

"Ab imo pectore - Dari lubuk hati yang paling dalam." Inilah yang diharapkan dari semangat pengampunan seperti pada Injil hari ini yang menampilkan sosok Yesus yang mengampuni perempuan yang dicap buruk dan disingkirkan karena dianggap berzinah. Disinilah, kita diajak untuk menjadi pribadi yang mengampuni karena “yang murah hati akan memperoleh kemurahan Allah.”(Mat 5:7). Etika Kristiani memang selalu menekankan hubungan timbal balik: Kita ingin dihormati orang? Hormatilah orang lain! Kita minta dilayani? Jadilah pelayan! Bila kita mengharapkan pengampunan maka tiket yang mesti kita bayar adalah tiket kesediaan untuk mengampuni: ”Penghakiman yang tak berbelas-kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasih” (Yak 2:13). Adapun 2 jenis pengampunan:

Minggu 06 April 2014

MINGGU PRAPASKAH V 
Yeh 37:12-14; Rom 8:8-11; Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8 Yoh 11:1-45.

"Via Veritas Vita - Jalan Kebenaran dan Kehidupan." Inilah salah satu gelar Yesus dalam Injil Yohanes yang juga pernah saya jadikan sebagai salah satu judul buku. Mengacu pada bacaan injil hari ini, ketika Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah 4 hari lamanya meninggal, kita juga diajak untuk menjadi "lazarus lazarus jaman sekarang". Nama Lazarus sendiri berasal dari bahasa Ibrani: Eleazar ("Allah yang menolong"). Adapun beberapa dimensi iman yang dihadirkan Yesus yang setia menolong kita, antara:

Sabtu 05 April 2014

Yer 11:18-20; Mzm 7:2-3.9b-10.11-12; Yoh 7:40-53.

"Veni vidi vici - Aku datang aku lihat aku menang." Inilah salah satu motto yang kerap kali kita dengar dalam banyak musim olimpiade antar bangsa. Inilah juga yang bisa dimaknai dari arti nama Nikodemus (Yun: “nikos: pemenang" dan “demos: rakyat/bangsa"). Kitapun diajak menjadi "bangsa pemenang" di tengah banyak "pecundang" dengan tiga sikap dasar Nikodemus yang punya "NIat dan KOmitmen DEmi Membela YesUS", antara lain:

Diam : “Dalam Iman, Aku Menang”


Siti Musdah Mulia, seorang pakar Islam sekaligus aktivis perempuan ini, pernah mengenalkan konsep tentang ‘puasa bicara.’ "Puasa bicara jauh lebih sulit ketimbang puasa biasa. Menahan diri dari berbicara ternyata jauh lebih berat daripada menahan makan dan minum." 


Lewat puasa bicara, sebetulnya kita dikondisikan untuk melakukan refleksi, melakukan permenungan, duc in altum (bertolak lebih dalam). Bicara soal puasa bicara ini, saya teringat istilah khas seminari, yakni: silentium magnum (Bhs Latin: silentio, diam). Laku ini selalu dilakukan para biarawan dan biarawati di lingkungan Gereja Katolik, biasanya setiap jam 22.00 sampai jam 08.00. Silentium itu bahasa Indonesianya, ya, ‘puasa bicara’. Orang Hindu mungkin menyebutnya sebagai ‘Nyepi’.

Tanah: “Tempat Aku Nanti Akan Hilang”


La vita e bella! Tiga kata dalam bahasa Latin ini berarti “Hidup itu indah”, adalah sebuah judul sinema romantis, yang dilakonkan Roberto Benigni. Tapi, bukankah hidup kita tak selamanya indah bukan? Hari ini sehat, besok bisa sakit. Hari ini untung, besok bisa rugi, hari ini tertawa, besok bisa menangis. Bahkan hari ini hidup, besok bisa jadi mati bukan?


Bicara soal mati, saya teringat filosofi sederhana seputar tanah. Nama manusia pertama kita, yakni Adam. Adam sendiri artinya, dari tanah. Di Israel, ada sebuah laut dengan nama Laut Merah. Mengapa namanya Laut Merah? Warna airnya tidak merah, ikannya pun tidak merah. Dinamakan begitu ternyata karena di belakang laut itu, terhampar sebuah gunung dengan nama Gunung Edom/Adam, artinya, tanah yang berwarna merah. 

SOP: Simple, Optimist dan Positive Thinking.


Ada sebuah menu dasar sederhana yang selalu bisa disantap setiap hari, yakni: SOP. Simple, Optimist dan Positive Thinking. Tapi kadang, kita enggan untuk menyajikan dan menerapkannya dalam keseharian hidup. Ada sebuah ilustrasi sederhana: 


Seseorang naik Harley, kenceng sekali, nyalip banyak kendaraan lain. Tiap kali nyalib, ia bertanya pada pengendara lain: "pernah naik Harley belum?"- sambil tetap ngebut. 

Pesta Kerahiman Ilahi

PESTA MINGGU KERAHIMAN ILAHI


Buku Catatan Harian St Faustina memuat setidak-tidaknya empat belas bagian di mana Tuhan kita meminta suatu “Pesta Kerahiman Ilahi” ditetapkan secara resmi dalam Gereja. 

“Pesta ini muncul dari lubuk kerahiman-Ku yang terdalam, dan diperteguh oleh kedalaman belas kasih-Ku yang paling lemah lembut (420)…. Adalah kehendak-Ku agar pesta ini dirayakan dengan khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah.… Aku menghendaki Pesta Kerahiman Ilahi menjadi tempat perlindungan dan tempat bernaung bagi segenap jiwa-jiwa, teristimewa para pendosa yang malang. Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku (699)”

Tergerak oleh permenungan akan Allah sebagai Bapa yang Maharahim, maka Bapa Suci Yohanes Paulus II menghendaki agar sejak saat ditetapkannya, Minggu Paskah II secara resmi dirayakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi oleh segenap Gereja semesta. Hal ini dimaklumkan beliau pada tanggal 30 April 2000, tepat pada hari kanonisasi St Faustina Kowalska. Lebih lanjut, Paus Yohanes Paulus II memberikan tugas kepada para imam, sebagaimana tercantum dalam Dekrit Penitensiary Apostolik 29 Juni 2002, untuk memberikan penjelasan kepada umat Katolik mengenai Minggu Kerahiman Ilahi ini. 

Mentalitas Napas Nikmat: "NAtal, PASkah, NIKah dan MATi”


Seorang profesor Harvard, Harvey Cox, penulis buku ‘Secular City’, menyatakan ada dua ciri globalisasi, yaitu: mobilitas (banyak berpindah) dan anonimitas (tidak saling kenal). Bicara soal anonimitas, sayapun kadang tidak mengenal umat yang datang mengetuk pintu pastoran, entah untuk meminta pernikahan atau ketika ada acara kematian atau sekedar mau cerita atau mau mencoba meminta sumbangan. 


Satu hal yang coba saya telaah, ternyata ada beberapa umat Katolik yang memiliki gejala “napas nikmat”: Natal, Paskah, Nikah dan Mati. Artinya, mereka hanya aktif misa ke gereja, atau bertemu pastor atau ketua lingkungan, ketika Natal, ketika Paskah, ketika mempersiapkan pernikahan dan ketika ada peristiwa kematian anggota keluarganya. “Iya,banyak umat perkotaan yang semangatnya “Napas Nikmat”, begitulah dengan agak sinis teman saya yang berkumis itu pernah menimpalinya. Bagaimana dengan kita sendiri?

Luka: “LUpa akan Kasih Allah”


"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh. 3:16).


Kadang kita memiliki luka dan hidup dengan luka tersebut bukan? Kedirian kita sendiri memang dibentuk oleh pengalaman cinta tapi juga luka, yang kadang tak kunjung terolah dan terselesaikan. Apa yang kerap membuat kita mudah terluka: mudah marah, gampang kecewa, kerap sinis-skeptis dan pesimis, sulit memuji orang dan mudah menjelekkan orang lain? 

Satu hal yang saya lihat, kita mudah terluka karena mungkin kita lupa akan kasih Allah. Allah yang begitu sungguh mencintai kita, secara pribadi sekaligus mendalam. Bicara soal lupa, kadang kita lupa bukan? Wajar, jika kita diminta untuk biasa mengingat bukan? Mengingat sendiri adalah sebuah action. Mengingat juga adalah dialog yang khusyuk antara saya dan diri saya sendiri. Aktivitas mengingat dengan demikian merupakan refleksi atas pengalaman dengan dunia di luar diri saya,terlebih mengingat pengalaman kapan Tuhan sungguh mencintai dan menyapa saya secara pribadi. 

Doa Utama Kepada Kerahiman Allah

Kata Yesus kepada Suster Faustina: "Serukanlah kerahiman-Ku bagi para pendosa. Aku merindukan keselamatan mereka. Bila dengan hati yang diresapi sikap kerendahan hati dan iman engkau ucapkan doa ini untuk seorang pendosa, akan Kuberi-kan kepadanya karunia pertobatan. Inilah doa itu:Darah dan Air yang telah memancar dari Hati Yesus sebagai sumber kerahiman bagi kami, Engkaulah andalanku. Amin." 

Novena Kerahiman Ilahi.


Novena ini bisa diadakan kapan saja, tetapi teristimewa adalah pada Jumat Agung sampai Minggu Paskah ke II.


Hari Pertama : 
Marilah kita berdoa memohon Kerahiman Illahi untuk seluruh umat manusia.

Yesus yang Maharahim, Engkau mengasihi kami dan mengampuni kami. Janganlah Engkau memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah harapan kami kepada kebaikan-Mu yang tak terbatas. Terimalah kami semua ke dalam hati-Mu yang Maharahim dan jangan singkirkan kami dari sana untuk selama-lamanya. Semuanya ini kami mohon demi cinta-Mu yang mempersatukan Dikau dengan Bapa dan Roh Kudus.
Bapa yang kekal, pandanglah dengan mata-Mu yang penuh Kera-himan pada seluruh umat manusia, khusus-nya pada para pendosa yang merana. Mereka memanjatkan harapan tunggal pada hati Maharahim Putera-Mu dan Tuhan kami Yesus Kristus. Demi keseng saraan-Nya yang dahyat, limpahkanlah kerahiman-Mu kepada kami, supaya kami semua dapat memuliakan kekuasaan-Mu untuk selama-lamanya. Amin. 

YESUS, ENGKAU ANDALANKU


Diperlihatkan kepada Sr. Faustina oleh Yesus sendiri pada penampakan-Nya tanggal 22 Februari 1931. Dua sinar pada gambar tersebut melambangkan darah dan air. Sinar yang merah melambangkan darah yang memberi hidup bagi jiwa-jiwa dan sinar yang pucat melambangkan air yang menguduskan jiwa-jiwa. Dua sinar itu keluar dari kerahiman Yesus ketika hati-Nya ditusuk dengan tombak saat disalib.


Novena Kerahiman Ilahi
Pada tahun 2002 Paus Yohanes Paulus II mendedi-kasikan Hari Minggu Paskah II sebagai Pesta Kerahiman Ilahi. Dan tiga tahun kemudian pada tanggal 2 April 2005 , Allah berkenan memberi beliau kehormatan besar untuk meninggal dunia tepat pada hari Pesta Kerahiman Ilahi. Kini ia berbahagia di Surga, merayakan Paskah Abadi dan memuji Kerahiman Ilahi selamanya. Doakanlah kami, O Bapa Suci Yohanes Paulus II, agar kami layak menerima janji dan kerahiman Kristus Tuhan kita.
Novena ini bisa diadakan kapan saja, tetapi teristi-mewa adalah pada Jumat Agung sampai Minggu Paskah ke II. Bacalah bagian Kitab Suci yang ditentukan pada hari itu, dan renungkanlah … setelah itu doakanlah teks Novena dan disusul dengan Doa Koronka

Inti Devosi Kerahiman Illahi

Dalam sejarah Gereja bisa kita temui bermacam-macam devosi yang memperkuat atau memperbaharui kehidupan rohani umat yang sedang dalam perjalanan menuju ke Rumah Bapa. Diantaranya devosi yang paling baru dan menurut Sabda Yesus sendiri merupakan devosi yang harus mempersiapkan umat untuk kedatangan terakhir Penyelamat yang Mahaadil, adalah devosi kepada Kerahiman Ilahi.

Inti Devosi itu sendiri terdiri dari Lima Bagian yang sama pentingnya dan tidak terpisahkan antara lain :

1. Gambar Yesus Maha Rahim
2. Pesta Kerahiman Ilahi
3. Rosario (Koronka) Kerahiman
4. Jam Kerahiman
5. Penyebar luasan devosi kepada Kerahiman Ilahi

Siap Menikah?

“Dalam setiap percintaan
Kuselalu manis terasa
Dalam kisah ini
Entah mengapa banyak yang terjadi
Pernikahan dini
Bukan cintanya yang terlarang
Hanya waktu saja belum tepat
Merasakan semua”

Bagi orang Katolik, pernikahan di Gereja bukanlah sekedar upacara belaka. Pernikahan adalah sakramen. Artinya, "tanda/bahasa isyarat" dari Tuhan. Ada beberapa isyarat/lambang yang digunakan dalam Sakramen Pernikahan, misalnya cincin, lilin, salib dsbnya. Tetapi dua isyarat yang terpenting adalah janji dan berkat pernikahan. Keduanya menyampaikan hal yang sama: kita menyatakan janji setia satu sama lain sementara Tuhan juga menyatakan janji setia kepada kita. 

BAKTI Pada Santo Yosef

Refleksi Kesederhanaan

A. Pengantar
Dialah Pengurus Rumah Tangga yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh Tuhan menjadi kepala atas semua hamba-hambanya, untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya.

Santo Yosef nampak kepribadiannya dalam kehalusan budi dan sikapnya terhadap Bunda Maria. Ketika ia tahu bahwa tunangannya mengandung, tiada lain kesimpulannya kecuali bahwa Bunda Maria tidak setia. Tetapi ia tidak hendak membuat tunangannya menjadi buah bibir orang. Maka dengan diam-diam ia mau meninggalkannya. Orang yang demikian sikapnya tentulah dianggap masak oleh Tuhan untuk berperan di dalam rencana penyelamatanNya. 

Dari permenugan akan kenyataan hidupnya itu, Yosef akhirnya mendapat kepastian bahwa Tuhanlah yang turun tangan dalam keadaan Bunda Maria. Dan dengan mantap ia mengabdikan hidupnya pada suatu misteri penyelamatanNya.

PRIA - PRajurit Idaman Allah.

Pria sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....
Pria sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....
Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
Pria sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
Pria sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya...
Pria sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...
Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca kitab suci,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Dua Pilihan

Alkisah: pada sebuah perjamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri acara itu. Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu topik: 'Ketika tidak mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna dan alami. Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah, bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku?’ 

Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu. Ayah tersebut melanjutkan: "Saya percaya bahwa, untuk seorang anak seperti Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir, satu-satunya kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan dia" Kemudian dia menceritakan kisahnya bersama Shay sebagai berikut: