Ads 468x60px

Sketsa INIGO

Menjelang Pesta St. Ignatius Loyola


31Juli 2015

1. Inigo dan Masa Mudanya-Novena Hari 1
Hari ini adalah Hari Pertama dari Novena Santo Ignatius Loyola. Dalam hari-hari ini kita bisa merenungkan kisah hidup Santo Ignatius dan juga bercermin dari kisah itu, perlahan-lahan melihat hidup kita sendiri, dan akhirnya berefleksi serta bisa mendoakan novena Santo Ignatius berturut-turut sampai tanggal 30 Juli. Berikut ini kisah Santo Ignatius, untuk hari pertama.

Menjelang Pesta Ignatius Loyola


Jumat 31 Juli 2015

"Ite imflammate omnia - Pergilah & kobarkan api bagi semua." Bersama dengan peringatan St Ignatius Loyola, pendiri Jesuit, kitapun diajak mengenal arti nama "ignatius" yakni "api semangat". Ia yang bernama asli "Inigo" dan anak bungsu dari 12.bersaudara yang terlahir di Basque, utara Spanyol ini memang selalu mengobarkan api ilahi lewat hidup doa.dan karyanya bahkan di usianya yang menjelang 40 tahun, ia rela untuk belajar bahasa latin dengan anak-anak usia 20 tahun.

Kamis 30 Juli 2015


Pekan Biasa XVII
Kel 40:16-21,34-38; Mzm 84:3-6a,a,11; Mat 13:47-53

“Gratia Domini – Rahmat Tuhan.”
Inilah yang kita rasakan sekaligus kita harapkan senantiasa terjadi dalam keseharian hidup. Mengacu pada abacaan injil hari ini, adapun tiga hal yang diangkat, antara lain:

Rabu 29 Juli 2015



PW St. Marta
Kel 34:29-35; Mzm 99:5-7,9; Yoh 11:19-27


"Fides et ratio - Iman & akal budi."
Inilah salah satu surat kepausan yang menandakan kaitan erat/"dia.lo.gue" antara proses iman dan akal budi dalam memperingati St Marta yang kerap mewakili dimensi "aktif" dan melengkapi dimensi "kontemplatif" Maria. Mereka memang adalah "socius dei-sahabat ilahi", beberapa kali Yesus singgah di rumah mereka, entah sekedar mampir (Luk 10:38) atau khusus untuk datang (Yoh 11:7).

Selasa 28 Juli 2015

Pekan Biasa XVII
Kel 33:7-11,34:5b-9,28; Mzm 103:6-13; Mat 13:36-43

"Lumen Fidei - Terang Iman”.
Inilah ensiklik pertama Paus Fransiskus bertema “IMAN” yang melengkapi dua tema dari ensiklik sebelumnya dari Paus Benediktus XVI, yakni tema “KASIH” dalam “Deus Caritas Est” dan tema “HARAPAN” dalam “Spe Salvi”. Adapun ensiklik tentang iman yang sejatinya dikeluarkan bertepatan dengan Tahun Iman ini yang lalu ini mengajak kita untuk semakin beriman dalam kehidupan harian karena iman bukanlah sesuatu yang terpisah dari realitas.
Mengacu pada bacaan injil hari ini, adapun tiga sikap dasar supaya kita semakin memiliki terang iman, al:

Senin 27 Juli 2015


Kel 32:15-24,30-34 ; Mzm 106:19-20,21-23 ; Mat 13:31-35

“Pacem in terris – Damai di bumi!”
Sering kita mendengar pewartaan biblis tentang biji sesawi yang mengilustrasikan bahwa yang kecil itu bisa menjadi besar dan yang biasa itu bisa menjadi luar biasa karena adanya penyelenggaraan ilahi. Nah, berdasarkan iman akan penyelenggaraan ilahi, ternyata ‘sesawi’, yang “SEderhana, SAbar dan manusiaWI" ini mengajak kita memiliki tiga poros iman untuk memiliki damai di bumi, antara lain: 

Minggu 26 Juli 2015

  

Hari Minggu Biasa XVII B
2 Raj 4:42-44; Ef. 4:1-6; Yoh 6:1-15.

"Donato cum caritate - Aku berbagi dengan cintakasih."
Kisah mukjizat penggandaan lima roti dan dua ikan menunjukkan dinamika kasih yang mau dibagikan, seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (Kanisius), hari ini kita dipanggil menjadi pribadi ekaristis yang siap untuk mengalami "4 DI-mensi", yakni: "DIpilih-DIberkati-DIpecah-DIbagi bagi". 

Adapun tiga rumus iman "3B", supaya kita sebagai pribadi ekaristis bisa belajar berbagi dengan penuh cintakasih, antara lain: 

Sabtu 25 Juli 2015


Pesta St. Yakobus, Rasul
2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-2ab,2c-3,4-6; Mat 20:20-28

“Servite in caritate – Layanilah dalam cinta kasih”.
Inilah salah satu semangat dasar Yesus yang kita kenangkan pada Pesta Rasul Yakobus hari ini. Adapun Yakobus adalah nama Yunani (Ibrani: Ya’aqob). Ia dijuluki sebagai Yakobus Tua, anak Zebedeus dan Salome (Mat 27:56, Mrk 15:40) dari Kapernaum, sebuah keluarga pedagang ikan yang kaya raya.

Bagi saya sendiri, nama “Yakobus” mengandung tiga ajakan iman agar kita melayani dalam cinta kasih, antara lain: 
“YA”kinkan (persaudaraan), 
“KOB”arkan (pewartaan) dan 
“US”ahakan (pertobatan).

Jumat 24 Juli 2015


Pekan Biasa XVI
Kel 20:1-17; Mzm 19:8-11; Mat 13:18-23

"Glorificate et portate Deum-Muliakanlah dan bawalah Tuhan."
Inilah salah satu ajakan iman yang bisa kita wartakan hari ini dengan 3 sikap dasar yang bisa kita buat sebagai umat yang selalu mendengarkanNya, antara lain:

1."Rendah hati": 
Tuhan datang sebagai Penabur yang mau datang dan menabur ke setiap "tanah". Ia hadir sebagai Tuhan yang bena-benar "turun" kepada pelbagai umatNya, punya cinta kasih yang tidak pilih kasih. Kerendahan hatinya terbuka untuk semua orang.

Kamis 23 Juli 2015



PW St. Brigita, Biarawati

Pekan Biasa XVI
Kel 19:1-2,9-11,16-20b; MT T. Daniel 3:52,53,54,56; Mat 13:10-17
"
Audi alteram partem - Dengarkanlah yang lain." Inilah sebuah ungkapan yuridis yang juga saya tulis di cover belakang buku "FX-Sketsa Walikota Surakarta" ("Solo-Spirit Of Loving Others", 2014).

Pastinya, kita bersyukur karena dianugerahi telinga untuk mendengar "the others", yang lain. Berkaitan dengan perumpamaan tentang penabur, di mana hanya tanah subur yang mampu menghasilkan buah, kita juga diajak untuk peka mendengar "yang lain", yakni sabda ilahi dengan hati nurani yang tenang sehingga mampu menghasilkan buah yang senang dalam hidup harian.

Rabu 22 Juli 2015

Aku telah melihat Tuhan!"
Kid 3:1-4a; Mzm 63:2,3-4,5-6,8-9; Yoh 20:1,11-18

PW. St. Maria Magdalena
Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian dikatakan; ‘Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah, tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.’

Selasa 21 Juli 2015


Kel 14:21-15:1Kel 15:8-9,10,12, 17; Mat 12:46-50

“Companion- Persekutuan”
Inilah salah satu kekhasan iman kristiani bahwasannya kita diangkat dalam persekutuan keluarga Allah. Adapun pada bacaan hari ini (Bdk. Mat 12:46-50, Mrk 3:31-35), Yesus mengajak kita untuk ber- “companion” dengan beberapa indikasinya, antara lain:

Caritas pastoralis - Cinta kasih kegembalaan



SERI PASTOR BONUS

Inilah salah satu sifat Yesus yang dihadirkan ketika Ia berkata: "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-dombaKu mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu."
Yesus menyebut setidaknya ada 2 ciri orang yang mempunyai cinta kasih kegembalaan, yakni "keterbukaan" (mengenal semua "domba-dombanya" dengan penuh kasih dan tidak pilih kasih) serta "ketulusan" (berani berkorban. "memberikan nyawa" bagi yang keselamatan yang lain).

GEMBALA bertitel "S3"




PASTORES DABO VOBIS

Aku akan memberikan para gembala kepadamu.

1. Servant (Hamba).
Tiga ciri pokoknya: Melayani, Mendukung, Memberdayakan (Service, Support and Empowerment)
Penjabarannya: 
Mendengarkan, Empathy, Healing ( penyembuhan), Persuasi, Komitment kepada pelayanan, Komitmen pada pertumbuhan manusia, Membangun komunitas, Mendengarkan dulu sampai tahu situasinya, Kembangkan intuisi dan kemampuan untuk “melihat yang tak terlihat” ( unforeseeable), Pimpin dengan persuasi, Mengkonsep dan mengajak untuk melihat kemungkinan2 perbaikan, Memberdayakan dengan menunjukkan peluang2 dan alternatif bagi yang dilayani.

In nomine Dei feliciter – Dalam nama Tuhan semoga berbuah




Yer 23:1-6; Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6  Ef 2:13-18; Mrk 6:30-34


“In nomine Dei feliciter – Dalam nama Tuhan semoga berbuah”. Itulah salah satu harapan yang ditampakkan Yesus yang juga saya tulis dalam buku “Mimbar Altar” (Kanisius). Harapan yang penuh semangat inilah yang menjadi dasar dari karya dan warta Yesus bersama para muridNya sehingga mereka selalu membawa semua warta dan karyanya dalam nama Tuhan.

Compassion - Belas kasihan


Inilah suatu perasaan kasih yang menggerakkan hati, yang membuat seseorang merasa ber-empati, sedih melihat derita sesamanya dan disertai dorongan yang kuat untuk menolong, tergerak dan bergerak. Mengacu pada bacaan hari ini, belas kasihan sendiri merupakan ciri khas Allah. (Ul 30:3; 2Raj 13:23; Maz 78:38; Maz 111:4) dan PutraNya Yesus (Mr 1:41; Mat 9:36; 14:14; 15:32; Luk 7:13;Mr 8:2).

Adapun tiga tingkatan belas kasih, yakni:KUD
Karya belas kasih, 
Ucapan belas kasih dan 
Doa yang penuh belas kasih.

Minggu 19 Juli 2015


Yer 23:1-6; Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6; Ef 2:13-18; Mrk 6:30-34

“Pastor Bonus – Gembala Baik!”
Inilah salah satu identitas Yesus, yg hatiNya mudah tergerak oleh belas kasihan.

Adapun tiga sikap gembala baik, antara lain:

1.Keseimbangan
"Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian dan beristirahatlah sejenak!"
Mereka bekerja tp tidak mabuk kerja.
Mereka ikut sibuk tp tidak larut dan hanyut dalam kesibukan.Mereka menyadari perlunya keseimbangan.

Sabtu 18 Juli 2015

Kel 12:37-42; Mzm 136:1,23-24,10-12,13-15; Mat 12:14-21

“Dum spiro spero – Aku berharap selagi aku bernafas!”
Inilah salah satu indikasi orang beriman bahawasannya hidupnya penuh pengharapan:
"Buluh yg patah terkulai tdk akan diputuskan-Nya dan sumbu yg pudar nyalanya tdk akan dipadamkan-Nya."

Injil hari ini sekaligus mencatat pelbagai antipati orang Farisi terhadap Yesus.
Dalam situasi tdk berpengharapan, tak satu pun yg dilakukan+disabdakan Yesus dianggap benar oleh kaum Farisi. Yang terburuk adalah bahwa mereka lalu berkonspirasi, tak hanya untuk melawan Yesus tetapi juga membunuh Dia.
 

Jumat 17 Juli 2015

Pekan Biasa XV
Kel 11:10-12:14; Mzm 116:12-13,15-16bc,17-18 ;Mat 12:1-8

“Audiatur et altera pars -Dengarlah semua sisi”.
Ini adalah sebuah ungkapan yuridis yang konteksktual karena kita kadang mudah menghakimi dan mengadili yang lain, tanpa pernah mencoba memahami konteksnya yang lain secara utuh, penuh dan menyeluruh. Kita mudah asyik “berbicara tentang dia”, tapi belum atau bahkan tidak pernah “berbicara dengan dia”. Ini bisa terjadi di masyarakat tapi juga sangat bisa terjadi di lingkungan gereja kita sendiri.

Kamis 16 Juli 2015

Kel 3:13-20; Mzm 105:1,5,8-9,24-27; Mat 11:28-30

“Ask for His mercy – Mintalah belas kasihanNya!”
Inilah salah satu salam iman dalam devosi kerahiman ilahi.
Adapun hari ini, Yesus sang Raja Kerahiman juga menyatakan ajakannya dengan tiga pilar undangannya, antara lain:
1. "Datanglah kepadaKu".
2. "Pikullah kuk yang Kupasang”
3. ”Belajarlah daripadaKu”

Undangan Yesus yang begitu manis ditujukan kepada kita semua, terlebih yang "letih lesu dan berbeban berat" oleh persoalan hidup serta beban dosa.

Rabu 15 Juli 2015


PW St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Kel 3:1-6,9-12; Mzm 103:1-4,6-7 ; Mat 11:25-27

Per tutto stato di gratia -untuk semua yang sudah terjadi katakanlah terima kasih.”
Yesus berkata (berdoa): "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kau nyatakan kepada orang kecil."

Selasa 14 Juli 2015

Keluaran 2:1-15a; Mazmur 69:3,14,30-34; Matius 11:20-24

“Anathema sit – Terkutuklah dia!”
Inilah salah satu kecenderungan insani yang kadang hadir di tengah ruwet renteng hidup harian kita. Pada bacaan Injil hari inipun, Yesus yang sungguh ilahi juga hadir dengan wajah yang sungguh insani. Dengan jelas, ia mengecam beberapa kota yg tdk berkenan di kerahimanNya yaitu Khorazim, Betsaida, Kapernaum:
“Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! “

Doa Angelus


(Buku ‘Tribute To Mary’, RJK - Pohon Cahaya)

Umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan “Doa Angelus” atau “Doa Malaikat Tuhan”.
Doa Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang.
Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya “Malaikat”.
Beginilah bunyinya:Angelus Domini nuntiavit Mariae (Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria).

Selasa 07 Juli 2015

Hari Biasa XIV
Kej. 32:22-32; Mat. 9:32-38

"Medicus curat sed Deus sanat - Dokter mengobati Tuhan menyembuhkan."
Selain menjadi "teacher" dan "prayer", Yesus juga menjadi "healer": Ia "melenyapkan segala penyakit dan kelemahan". Penginjil Mateus bahkan mengulang pernyataan ini sampai 8x (4,24; 8,16; 9,35; 12,15; 14,36; 15,31; 19,2; 21,14). Hal ini menegaskan bahwa Yesus adalah "penyembuh sejati". Ia tidak hanya mentahirkan yang kusta tapi Ia juga membuat
yang kurang menjadi lebih,
yang sakit menjadi sembuh,
yang lumpuh menjadi berjalan,
yang lapar menjadi kenyang,
yang takut menjadi berani,
yang buta menjadi melihat,
yg mati menjadi hidup lagi
(Kana sampai Betania, Yoh 2-Yoh 11).

Jumat 03 Juli 2015


Pesta Santo Tomas Rasul
Ef. 2:19-22; Mzm. 117:1,2;Yoh. 20:24-29

"Credo ergo sum-Aku percaya maka aku ada."
Eksistensi Tomas (Tuhan Omong Maka Aku Sadar) menjadi penuh ketika ia akhirnya 100% mempercayai kebangkitan Yesus yang berkata: “Taruhlah jarimu dan lihatlah tanganKu, ulurkan tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi tapi percayalah!”