Ads 468x60px

Senin 31 Agustus 2015


1Tes. 4:13-17a; Mzm. 96:1,3,4-5,11-12,13; Luk. 4:16-30

"Prophet - Sang Nabi!"
Inilah salah satu judul buku Kahlil Gibran. Inilah juga yang ditampilkan Yesus ketika pulang ke Nazaret, kampung halamannya setelah dibaptis di Yordan (Luk 3:21-22) dan berpuasa di padang gurun (Luk 4:1-13). Ia hadir sebagai "Sang Nabi", jurkam-nya Allah yang dalam bahasa Arab, kerap disebut mempunyai 4 sikap dasar, "SAFT – Siddiq, Amanah, Fathonah dan Tabliq". 

Lewat diri Yesus dan hari terakhir di bulan Agustus yang “Akan baGUS jika bersama krisTUS” ini, tampak juga 4 sikap dasar sang Nabi yang bisa kita teladani, antara lain:

Minggu 30 Agustus 2015.


Hari Minggu Biasa XXII B
Ul 4:1-2.6-8; Yak 1:17-18.21-22.27 ; Mrk 7:1-8.14-15.21-23

Memelihara Kualitas Hati
7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; 7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. 7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. 7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." 7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Sabtu 29 Agustus 2015


Peringatan Wajib Wafat St. Yohanes Pembaptis
Yer 1:17-19; Mzm 71:1-4a,5-6b,15.17; Mrk 6:17-29

“Veritas et humilitas – Kebenaran dan kerendahan hati.”
Inilah dua keutamaan dasar yang ditampakkan lewat figur St. Yohanes Pembaptis yang kita kenangkan wafatnya hari ini: "Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan."

Jumat 28 Agustus 2015

Peringatan Wajib St. Agustinus
1
Tes. 4:1-8; Mzm. 97:1-2b,5-6,10,11-12 ; Mat. 25:1-13. BcO Ef. 6:10-24

“Mea culpa, mea culpa mea maxima culpa – Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa .”

Inilah ungkapan iman pertobatan yang kita ucapkan di awal misa karena hati kita kerap penuh dusta: "Celakalah kamu, sebab di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan."

Kamis 27 Agustus 2015.

Peringatan Wajib St. Monika
1 Tesalonika 3:7-13; Lukas 7:11-17; Mazmur 90:3-4,12-14,17

"Mater et Magistra -Bunda dan Guru." Inilah salah satu gelar yang bisa kita berikan kepada St Monika yang kita peringati hari ini. Lewat teladan hidup St. Monika-lah, kita juga dipanggil untuk selalu mengenang dan menghormati semua ibu dan guru kita karena dari merekalah kita mengalami aneka berkat/rahmat ilahi secara insani.

Adapun St Monika ("MOdalnya NIat dan KAsih") adalah istri dari Patrisius, seorang yang pemarah dan kasar. Ia juga adalah ibu dari Agustinus, seorang yang suka berfoya-foya dan jauh dari Tuhan. Ia adalah sosok "nabiah" pendoa dalam keluarga, seorang ibu yang setia, terus menerus selama 20 tahunan berdoa dan meratap dengan air mata penuh "HIK"-"Harapan Iman dan Kasih" demi pertobatan keluarga dan terlebih anaknya.

Selasa 25 Agustus 2015


Pekan Biasa XXI
1Tes 2:1-8; Mzm 139:1-6; Mat 23:23-26

"Ut Diligatis Invicem - Kasihilah seorang akan yang lain"
Inilah semangat iman yang kerap terkenang ketika saya merayakan misa dan SKI-Sekolah Kerahiman Ilahi di beberapa penjara di Jakarta dan Tangerang bersama beberapa sahabat dan puluhan atau kadang ratusan narapidana kristiani.

Ya, jelaslah bahwa kita diajak hidup dengan nada dasar c, yakni cinta yang penuh ketulusan dan dijauhkan dari sikap kepalsuan/kemunafikan seperti yang kerap dibuat oleh banyak orang Farisi dan ahli Taurat yang lebih mementingkan hukum dan mengabaikan "keadilan-kerahiman dan keadilan, yang sibuk pada "dekorasi" daripada "esensi"nya.
Pastinya, "manusia melihat apa yg di depan mata tapi Tuhan melihat hati, bukan? Dengan kata lain: Ketulusan adalah keutamaan hati yang patut untuk terus diperjuangkan supaya kita bisa hidup saling mengasihi dengan sepenuh hati.

Senin 24 Agustus 2015

Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Why 21:9b-14; Mzm 145:10-13b,17-18; Yoh 1:45-51

“In vino veritas - Di dalam anggur adalah kebenaran".
Ternyata bukan hanya di dalam anggur, tapi kebenaran terlebih tampak di dalam diri Yesus yang diikuti oleh Bartolomeus alias Natanael yang kita pestakan hari ini, yang dipuji Yesus: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Bartolomeus sendiri adalah nama Aram yang berarti “Anak Tolmai”, sebab berasal dari kata Bartolmai dan bar artinya “anak”. Nama Yunaninya adalah Bartholomaios. Ia berasal dari Kana daerah Galilea, sebagaimana tercatat dalam Yoh 21:2 dengan nama Natanael, yang berarti “anugerah Allah”. Natanael adalah nama utamanya dan Bartolomeus adalah nama keturunan, anak Tolmai.

Minggu 23 Agustus 2015.

Hari Minggu Biasa XXI B
Yos 24:1-2a.15-17.18b; Ef 5:21-32; Yoh 6:60-69

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. 6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
 

Sabtu 22 Agustus 2015

Peringatan  Wajib Santa Perawan Maria, Ratu
Rut 2:1-3,8-11;4:13-17; Mzm 128:1-5; Mat 23:1-12

"Verba docent exempla trahunt - Kata kata itu mengajar tapi teladan itu menyentuh hati."
Inilah pepatah latin yang seakan mengamini pesan inti Yesus hari ini: “Lakukanlah segala sesuatu yang mereka (para ahli kitab dan orang farisi) ajarkan kepadamu tapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan tapi tidak melakukannya.
Dengan kata lain: Yesus membenci sikap ahli kitab dan orang farisi yang munafik (Arab: منافق, munāfiqūn, "MUlutnya pedas-Nalurinya iri-FIKirannya negatif"), yang tampak dalam beberapa ciri dasar: "bila berkata-ia berdusta; bila berjanji-ia mengingkari; bila diberikan kepercayaan-ia mengkhianati".

Jumat 21 Agustus 2015

Peringatan Wajib Santo Pius X, Paus
Rut 1:1,3-6,14b-16,22;  Mzm 146:5-10; Mat 22:34-40

"Amor vincit omnia- Cinta mengalahkan segala."
Inilah pernyataan yang kita amini ketika mengingat Yesus yang berkata: "Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah sesamamu." Pastinya, kasih kepada Allah dan kepada sesama merupakan dua dimensi kasih yang berpola salib: "Orang yang mengatakan bahwa dirinya mengasihi Allah tapi membenci saudaranya adalah pendusta" (1 Yoh 4:20). Inilah yang diminta oleh Allah, yakni kasih yang setia (Ul 6:5; Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13) dengan beberapa indikasi dasar, antara lain:

Kamis 20 Agustus 2015

PW St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
Hak 11:29-39a; Mzm 40:5,7-10 ; Mat 22:1-14

"Holy Feast - Pesta Kudus"
Inilah salah satu tradisi rohani, semacam "misa kudus" yang kerap dibuat dalam komunitas urban katolik, "LOJF-Light Of Jesus Family". Mengacu pada bacaan hari ini, Yesus juga bercerita soal "feast", yakni pesta nikah yang ajak kita untuk punyai pola "3R", antara lain:

Kaos HIK seri "K"


Kaos HIK seri "K"
Katolik, Kerahiman, Koronka, Keluarga, Kasih, Kado, Kabar Baik.
Info/ pemesanan di :
- Paroki St. Robertus, Cililitan, Jkt
- Pin bbm HIK 7EDF44CE/ 54E255C0
- WA HIK Merchandise 08994812805

Rabu 19 Agustus 2015

Pekan Biasa XX 
Hak 9:6-15; Mzm 21:2-3,4-5,6-7; Mat 20:1-16a

"Iustitia Dei - Keadilan Ilahi."
Inilah salah satu pesan injil hari ini yang bercerita tentang tuan rumah yang membayar semua pekerjanya dengan 1 dinnar, meski ada yang bekerja 12 jam, 9 jam, 6 jam, 3 jam dan 1 jam. Bisa jadi, kita juga bertanya seperti pekerja yang bekerja 12 jam: "katanya Allah itu ADIL, di mana letak keadilanNya?

Selasa 18 Agustus 2015


Pekan Biasa XX
Hak 6:11-24a; Mzm 85:9,11-14; Mat 19:23-30

"Fide-Percayalah!"
Inilah harapan yang diwartakanNya hari ini bahwa hidup kita akan benar-benar penuh dengan "providentia divina-penyelenggaraan ilahi" ketika kita mau percaya total kepadaNya dengan hidup "miskin" di hadapannya setiap hari. Mengacu pada pesan hari ini: "Lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk surga", adapun pintu yang disebut sebagai 'lubang jarum' adalah pintu yang sempit memanjang, dijaga oleh tentara dan berada di tembok pembatas kota dan hanya digunakan pada saat pintu gerbang kota sudah tutup. Disinilah kita diajak mempunyai spiritualitas "unta", antara lain:

"MERDEKA: MERayakan DEngan KAsih"


" Merah Darahku ! Putih Tulangku ! Katolik Imanku ! ". 

Kita bersatu karena kuat dan kita kuat karena bersatu, bukan? 
Pastinya, kita dipanggil untuk merdeka tapi jangan menyalahgunakan kemerdekaan sebagai anak anak Allah karena kita memang bukan bagian yang paling banyak (pars maior) tapi kita harus selalu berjuang menjadi bagian yg paling baik (pars sanior). Pro patria et ecclesia. 

Semangat Pagi. Selamat Berbagi. 
Tuhan memberkati, Bunda merestui. 
Fiat Lux! 

Senin 17 Agustus 2015


Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
Sir 10:1-8; Mzm 101:1a,2ac,3a.6-7; 1Ptr 2:2:13-17; Mat 22:15-21

“Pro Patria et Ecclesia – Demi bangsa dan tanah air!”
Inilah semboyan latin populer yang saya gemakan dalam misa tirakatan proklamasi tadi malam. Semboyan ini sejajar dengan aksioma “100% Katolik, 100% Indonesia” dari Mgr. Soegijapranata yang kerap dijuluki: “Bung Karno-nya Gereja Indonesia”. Momentum proklamasi sendiri hadir sebagai sebuah ‘moment of truth’: tidak melupakan dan sekaligus mencatat pengalaman orang Katolik pada rumah bersama bernama Res-publica Indonesia karena kita memang bukan bagian yang lebih besar (pars major), tetapi kita harus terus berjuang menjadi bagian yang lebih baik (pars sanior).

Maria Asumpta - Maria yang diangkat ke surga

Sabtu – Minggu, 15 - 16 Agustus 2015

HR. Maria Diangkat ke Surga
"Maria Asumpta - Maria yg diangkat ke surga."

Inilah salah satu gelar untuk Bunda Maria yang dirayakan Gereja persis bertepatan juga dengan hari tahbisan imamat saya. Nah, bicara soal Maria (“MAu Rendah hati Ikut Allah”), kita diajak untuk rendah hati karena Allah "meninggikan orang-orang yang rendah" (Luk 1:52). Mengacu pada bacaan hari ini, Maria Asumpta yang ber-magnificat hadir sebagai "BBM", Bulan-Bintang dan Matahari (Wahyu 12:1) dengan 3 daya cinta, antara lain:

Sabtu 15 Agustus 2015

Pekan Biasa XIX
Yos 24:14-29; Mzm 16:1-2a.5.7-8.1; Mat 19:13-15

"Filius Dei - Putra Allah."
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Ia hadir sebagai pribadi yang sangat dekat dengan BapaNya seperti anak yang dekat dengan ayahnya. Hari inipun, Gereja menegaskan dekatnya Gereja dengan anak-anak kecil, terlebih mengacu pada Philippe Aries dalam Centauries of Childhood, diyakini bahwa wajah dan hati anak adalah wajah dan hati tanpa dosa. Bahasanya hadits nabi: “setiap anak lahir dalam keadaan suci/fitrah.” 

Jumat 14 Agustus 2015

Pekan Biasa XIX 
Yos 24:1-13; Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24; Mat 19:3-12

"Family Way!"
Inilah salah satu buku saya yang diterbitkan Kanisius dan menjabarkan tentang pelbagai aspek hidup berkeluarga dengan segala carut marut dan ruwet rentengnya.
Adapun Injil hari ini juga menyatakan kepada kita warta tentang perkawinan dan pilihan hidup yang membahagiakan. Namun seperti yang dikatakan Paus Fransiskus, sebuah keluarga yang sempurna itu nyaris tidak ada. Kita tidak perlu takut akan cacat cela, kelemahan atau bahkan konflik, tetapi sebaliknya belajar untuk mengatasi semuanya secara konstruktif. Keluarga merupakan tempat kita tetap mengasihi satu sama lain meskipun ada serba keterbatasan dan dosa-dosa kita, karenanya merupakan sebuah sekolah pengampunan dengan beberapa semangat dasar, antara lain:

Sekolah Kerahiman Ilahi


Kamis 13 Agustus 2015

Pekan Biasa XIX
Yos 3:7-10a.11.13-17; Mzm 114:1-6; Mat 18:21-19:1

“Stella Maris - Bintang Laut”.
Inilah yang langsung saya ingat ketika mengamati sebuah patung Maria di Goa Kereb Ambarawa yang ternyata HUT nya bertepatan dengan HUT imamat saya, yakni 15 Agustus. Adapun patung Maria di Kereb Ambarawa yang terdominasi wana biru (analogi dari laut) dan putih (analogi dari bintang) ternyata mengandung empat semangat dasar yang bisa kita timba dari Bintang Laut yang juga kerap disebut para suster tarekat CB sebagai “Bintang Samudera” (Stella Duce), antara lain:

Rabu 12 Agustus 2015


Pekan Biasa XIX 
Ul 34:1-12; Mzm 66:1-3a,5,16-17; Mat 18:15-20

"Fraternitas - Persaudaraan"
Inilah salah satu "core values", semangat dasar yang hadir ketika saya datang pada peringatan Hari Anak Nasional di Istana Bogor kemarin. Inilah juga yang diwartakan Yesus pada hari ini. Ia datang sebagai "SAUDARA" dan mengajak kita untuk hidup ber-"saudara" ("se-udara"). Beberapa indikasi dasar yang bisa menambah-tingkatkan semangat persaudaraan kita, antara lain:

Selasa 11 Agustus 2015

Pekan Biasa XIX
PW St. Klara, Perawan

Ul 31:1-8; MT Ul 32:3-4a,7-9,12; Mat 18:1-5,10,12-14

"Christus Regi - Kristus Raja".
Inilah nama Gereja Katedral di Ende, Flores.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus yang hadir sebagai Raja menjelaskan tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga" (Mat 18:1-5). Figur seorang anak kecil dipilih Yesus untuk menyatakan siapa yang terbesar dalam KerajaanNya Sebagai anak-anak Raja, kitapun juga diajak menjadi anak raja yang berhati anak-anak (child) tapi yang tidak kekanak-kanakkan (childish).

Senin 10 Agustus 2015


Pesta St. Laurensius
2 Kor. 9:6-10 ; Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9 ; Yoh. 12:24-26

“Sentire cum ecclesia – Sehati dengan gereja”.
Inilah motto Uskup Romero yang ditembak mati di Elsavador sebagai martir (Yun: “saksi”). Bersama dengan teladan kemartiran St Laurensius yang dikenangkan hari ini, kita juga diajak untuk senantiasa menjadi martir/saksi yang sehati dengan gereja.
Adapun “3K” yang bisa kita petik daripadanya, antara lain:

BBD - Belajar Bersama Dominikus

“Cor unum et anima una – Sehati dan sejiwa (dengan Allah)”.

Inilah motto Theopile Verbist untuk para imam dari tarekat CICM (Congregatio Immaculati Cordis Mariae, Kongregasi Hati Maria Yang Tak Bernoda), yang memulai misinya di Cina dan Mongolia, yang juga sy tulis dlm buku XXI – Interupsi (Kanisius).

Sikap dasar inilah yang membuahkan kebahagiaan seperti diucapkan Yesus kepada Petrus, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga."

Minggu 9 Agustus 2015

Minggu Biasa XIX 
1 Raj 19:4-8; Mzm 34:2-5.6-7.8-9; Ef 4:30-5:2; Yoh 6:41-51

"O res mirabilis - O sungguh mengagumkan." Inilah salah satu ayat dalam lagu "Panis Angelicus" yang bicara banyak soal identitas Yesus sebagai "roti hidup", yang rela “dimakan” oleh kita: dipecah dan dibagi bagi. Adapun inspirasi iman hari ini bahwa kita dipanggil menjadi "roti hidup" (Lat: hidup, vita, vitalitas) dengan pola "DPH', antara lain:

Sabtu 8 Agustus

Pekan Biasa XVIIII
PW St. Dominikus, Imam

Sabtu Imam
Ul 6:4-13; Mzm 18:2-4.47.51ab; Mat 17:14-20


"Ordo Praedicatorium - Ordo Pengkotbah."
Inilah nama ordo/tarekat yang dirintis/didirikan oleh Santo Dominikus yang kita kenangkan hari ini.Dominikus yang berarti "miliknya Tuhan" ini mengajak kita mempunyai 4 jalan iman yang sederhana tapi kaya makna:
"DOa yang khusyuk
MIsa yang kudus

NIat yang tulus dan
KUSuskan buat Yesus." 


Agustus - Akan baGUS bersama krisTUS

Aku tak punya waktu untuk membenci orang yang membenciku, 
karena aku terlalu sibuk mencintai mereka yang mencintaiku." 
Semangat pagi. 
Selamat berbagi. 

Tuhan memberkati+Bunda merestui. 
(@HIK-Hidangan Istimewa Kristiani)

Jumat 07 Agustus 2015

Jumat Pertama
Pekan Biasa XVIII

Ul 4:32-40; Mzm 77:12-16,21; Mat 16:24-28


“Imitatio Christi – Mengikuti Jejak Kristus.”
Inilah judul sebuah buku karya Thomas A Kempis yang mengajak kita ingat akan sabda Yesus kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku." Dkl: Ia ajak kita menjadi seorang murid yang berpola "SANGKULI”,yakni “SANGkal diri, piKUL salib dan Ikuti Tuhan”. 

Kamis 6 Agustus 2015

Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Dan 7:9-10,13-14 ; Mzm 97:1-2,5-6,9 ; 2Ptr 1:16-19 ; Mrk 9:2-10

“Fides in transfiguration - Iman dalam perubahan.”
Bacaan pada misa hari ini menekankan dimensi perubahan: Yesus menjadi Kristus. Bukankah iman dan pertobatan terkait-paut dengan tindakan dan perubahan: Yang pemarah menjadi penyabar - yang sombong menjadi rendah hati - yang malas menjadi rajin - yang penakut menjadi pemberani dll.

MOM (Mary Our Mother) - Maria Ibu Kita Semua

MOM
Mary Our Mother
Maria Ibu Kita Semua

Sabtu 8 Agust 2015
di Aula Sekolah Regina Pacis Jakarta
Pukul ; 11.00-15.00 WIB

Rabu 5 Agustus 2015


Pekan Biasa XVIII
Bil 13:1-2a,25-14:1.26-29,34-35; Mzm 106:6-7a,13-14,21-22,23; Mat 15:21-28

"Fido et spero Beriman dan berharap."
Inilah salah satu keutamaan kristiani yang kita lihat ada dalam diri Perempuan Kanaan yang anaknya sakit. Injil hari ini jelaslah mewartakan iman seorang perempuan Kanaan, seorang asing yang tidak termasuk dalam umat Yahudi. Ia datang kepada Yesus dan memohon pertolongan-Nya. Pada awalnya Yesus tampak tak peduli padanya, dan itu membuat para murid juga sewot, sampai sampai Yesus berkata, "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 

Selasa 4 Agustus 2015


PW St. Yohannes Maria Vianney
Bil 12:1-13 ; Mzm 51:3-4,5-6a,6bc-7,12-13 ;Mat 14:22-36

"Sacerdos-Imam".
Inilah kekhasan St Yohanes Maria Vianney yang kita kenangkan hari ini. Ia benar-benar menjadi "imam" (“Inilah Manusia Andalan Mu”). Ia berjuang agar hatinya dan hidupnya sesuai dengan hati dan hidup Kristus, "cor unum et anima una-sehati sejiwa" lewat tiga nasihat Injil, antara lain: 

Senin 3 Agustus 2015

Pekan Biasa XVIII
Bil 11:4b-15; Mzm 81:12-17; Mat 14:13-21

"Fons et culmen - Sumber dan puncak."
Inilah yang kerap dimaknakan dalam sakramen ekaristi, "elok karena kristus ada di hati" yang juga menjadi inti bacaan hari ini ketika Yesus menggandakan "5 roti + 2 ikan" untuk ribuan orang. Kitapun diajak menjadikanNya sebagai "sumber dan puncak hidup harian dengan 3 tahapan iman, antara lain:

Minggu 2 Agustus 2015


Minggu Biasa XVIII
Kel 16:2-4,12-15; Mzm 78:3,4bc,23-24,25,54; Ef 4:17,20-24; Yoh 6:24-35

"Jezu ufam Tobie-Yesus Engkaulah Andalanku.”
Inilah tulisan yang terpampang di lukisan Kerahiman Ilahi di ruang doa bagian dalam di Gereja St Bellarminus Cililitan. Inilah keyakinan iman bahwa Yesus sungguh kita andalkan: “Sesungguhnya jika kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darahNya, kamu tdk mempunyai hidup di dalam dirimu.” Bukankah makanan dan minuman itu sesuatu yg penting buat hidup manusia? Keadaan tanpa makanan+minuman membuat kt lemah, ringkih, mudah sakit bahkan masuk dalam kematian.

Sabtu 1 Agustus 2015

PW St. Alfonsus Maria de Liguori
Im 25:1.8-17; Mzm 67:2-3.5.7-8; Mat 14:1-12

"Caritas Christi urget nos - Kasih Kristus yang mendorong kami."
Inilah semangat para Vincentian lewat St Vincentius a Paulo dan para Xaverian lewat St Guido Maria Conforti dalam mwartakan injil sebagai nabi ("naba": kabar/berita/sabda) di tengah zaman. Mereka menjadi "jubir/jurkamnya" Tuhan lewat doa-ucapan dan karya nyata mereka.

Seperti tiga nabi "3Y" dalam bacaan hari ini, "Yeremia, Yesus dan Yohanes Pembaptis", kita juga dipanggil untuk menjadi "nabi" (Ibr: "Nabiy": messenger/prophet-pembawa pesan/utusan) yang dalam tradisi arab mempunyai 4 sikap dasar, "SAFT": Siddiq-Amanah-Fathonah dan Tablig."