Ads 468x60px

Senin 30 November 2015


Pesta S. Andreas, Rasul
Rom 10:9-18; Mzm 19:2-3.4-5; Mat 4:18-22

18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Minggu 29 November 2015

Hari Minggu Adven I C
Yer 33:14-16; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36

Berjaga-jagalah dan berdoalah

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."

21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

Sabtu 28 November 2015

Pekan Biasa XXXIV
Dan 7:15-27; Mzm: Tambahan Daniel 3:82-87; Luk 21:34-36


"Agere contra - Berbuat yang sebaliknya!"
Inilah salah satu tips dalam latihan rohani ignasian, supaya kita bisa mengutamakan yang mulia dan mengalahkan kecenderungan diri yang hina. Jelasnya, kita diajak untuk total melawan kecenderungan diri yang rapuh dan jahat dengan berbuat yang sebaliknya. Hal ini mengandaikan sebuah pengorbanan dan penyangkalan diri, sebuah "mati raga" yang disadari sebagai sebuah keutamaan untuk selalu menjadi orang yang berjaga dan bersiap-siaga menantikan Tuhan.

Jumat 27 November 2015

Pekan Biasa XXXIV
Dan 7:2-14;p Mzm: Tambahan Daniel 3:75-81; Luk 21:29-33

"Dei Verbum- Sabda Ilahi."
Inilah salah satu dokumen inti dalam Konsili Vatikan II. Inilah juga yang dihadirkan Yesus dalam setiap nubuat-maklumat & wasiatNya: "Perhatikanlah pohon ara/pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu." Dengan kata lain: Ia menjadi sabda ilahi yang hidup, lewat KUD-Karya Ucapan dan Doanya. Kadang, sabda ilahi itu keras sehingga banyak yang "mundur" dan tidak mau lagi mengikutiNya (Yoh 6:60-66). Tapi, sekeras apapun sabda Tuhan itu, bagi kita tetaplah merupakan sabda hidup yang kekal: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu".

Kamis 26 November 2015

Pekan Biasa XXXIV
Dan 6:12-28;; Mzm Tanggapan: Tambahan Daniel 3:68-74; Luk 21:20-28


"Pulvis et umbra sumus - Kita hanyalah debu dan bayangan."
Dari ungkapan ini, terbesit suatu fakta bahwa kita adalah terbatas. Prinsip ini juga berlaku bagi Yerusalem yang kerap disebut "City of GOD."

Secara rinci, Yesus melukiskan kehancuran Yerusalem, yang membawa penderitaan luar biasa karna banyak yang tewas oleh pedang dan menjadi tawanan. Semua ini merupakan penggenapan teks Kitab Suci (Ul. 28:32; Yer. 7:14-26, 30-34; 17:27; Mik. 3:12; Zef. 1:4-13), sebagai dampak atas ketidaktaatan Israel yang menolak dan menyalibkan kehadiran Mesias.

Rabu 25 November 2015

Pekan Biasa XXXIV
Dan 5:1-6,13-14,16-17,23-28; Tambahan Daniel 3:62-67; Luk 21:12-19


"Compassionate motherhood - Keibuan yang rahim/berbelaskasih."
Inilah sebuah keutamaan ilahi yang diwartakan Tuhan ketika kita dihadapkan pada aneka "HTAG"-"Hambatan Tantangan Ancaman Gangguan." Di tengah hiruk-pikuk "HTAG" kehidupan harian, Tuhan selalu memberikan "compasssionate"-nya asal kita tetap bertahan dalam segala perbuatan baik, ya, bertahan untuk tetap menjadi baik kendati ada banyak yang tidak baik. Tuhan berjanji untuk selalu hadir dan memberikan jaminan keselamatan (tidak sehelai rambut kita akan hilang).

Senin 23 November 2015

Dan. 1:1-6,8-20; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Luk. 21:1-4.

Bacaan Injil: Luk. 21:1-4. 
1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Minggu 22 November 2015

Minggu XXXIV
HR TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM

Daniel 7:13-14; Wahyu 1:5-8; Yohanes 18, 33b - 37



"Adveniat regnum Tuum - Datanglah kerajaanMu."
Inilah salah satu harapan iman yang kita kenangkan di perayaan “Cristo Regi – Kristus Raja Semesta Alam. Ia merajai hidup sekaligus menjadi hakim atas hidup kita dan seluruh isinya. Jelasnya, Yesus adalah Tuhan yang bersahaja tapi sekaligus juga mempunyai sifat-sifat seorang raja (Bhs. Inggris: KING). Dalam bahasa Inggris, “raja” kerap diartikan “KING”, dan adapun keempat sifat Yesus sebagai RAJA/KING, antara lain:

Sabtu 21 November 2015

Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
Pekan Biasa XXXIII
1Mak 6:1-13; Mzm 9:2-3,4,6,16b,19; Luk 20:27-40.


INJIL: Lukas 20:27-40
20:27. Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 
20:28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 

Jumat 20 November 2015

1 Makabe 4:36-37,52-591 Tawarikh 29:10-12; Lukas 19:45-48

"Ecclesia semper reformanda - Gereja harus selalu diperbaharui!"
Inilah salah satu pesan iman ketika Yesus "membersihkan" Bait Allah. Pembersihan ini sendiri menjadi tindakan besar pertama pelayananNya di muka umum (Yoh 2:13-22) dan sekaligus tindakan besar terakhir pelayananNya di muka umum (Mat 21:12-17; Mrk 11:15-17). Dikisahkan bahwa Ia mengusir orang fasik, orang tamak dan mereka yang merusak tujuan rohani yang benar dari Bait Allah.
Tindakan Yesus yang dua kali membersihkan Bait Allah selama tiga tahun pelayananNya menunjukkan betapa pentingnya reformasi/perubahan dengan 4 pilar dasar ini, antara lain:

Kamis 19 November 2015


1 Mak 2:15-28; Luk 19:41-44.

"Domus Pacis - Rumah Damai."
Inilah yang selalu hadir ketika kita menyebut nama Yerusalem.
Adapun, mengacu pada bacaan hari ini, Yesus menjadi rumah damai dengan 3 sikap yang dibuatNya, antara lain:

1. MENANGISINYA (Luk 19:41).
Karna tahu bahwa para pemimpin dan umat Israel mengharapkan Mesias yang bergerak dalam bidang politik dan bahwa mereka akan menolak Dia sebagai Mesias, maka "Dominus flevit- Yesus menangis" sebab Ia mengasihani umat itu yang akan segera mengalami hukuman yang dahsyat. Kata "menangis" dalam bahasa Yunani tidak hanya berarti meneteskan air mata tapi menunjukkan terjadinya ratapan, raung tangisan, rasa sesak di dada, isak dan tangisan jiwa yang menderita. Sebagai Allah, Yesus menampakkan bukan hanya perasaanNya sendiri tapi juga hancurnya hati Allah atas keterhilangan dan penolakan manusia pada keselamatan (Mark 11:9).Inilah sikap Allah yang maha rahim.
 

Selasa 17 November 2015

Pekan Biasa XXXIII
PW S. Elisabet dari Hungaria, Biarawati
2
Mak 6:18-31; Mzm 3:2-7; Luk 19:1-10

"Vidi - Lihatlah!"
Inilah sebuah ajakan dari kisah populer di kota Yerikho tentang seorang kepala pemungut cukai yang kaya dan berbadan pendek bernama Zakeus:
"Zakheus, segeralah turun.Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu."
Perhatikanlah kata “melihat” terulang sampai 4x dalam kisah ini.

1.“Zakeus berusaha untuk MELIHAT orang apakah Yesus itu”

2.“Zakeus memanjat pohon ara untuk MELIHAT Yesus"

3.“Yesus MELIHAT”

4.“Semua orang yang MELIHAT hal itu bersungut-sungut"
Adapun dua kata “MELIHAT” pertama, menggambarkan pergolakan dan pergulatan batiniah seseorang yang dianggap pendosa oleh seluruh masyarakat. Disinilah tampak adanya proses perkembangan iman Zakeus: Dari keingintahuan yang mulanya bersifat dangkal berubah menjadi suatu tindakan nyata yg dalam, yakni perjuangan yang mengalahkan keterbatasan diri (berlari lebih cepat supaya bisa di “depan” dan badannya yang pendek yang menjadi penghalang, diatasi dengan naik pohon ara). 

Senin 16 November 2015


Pekan Biasa XXXIII
1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119: 53, 61, 134, 150, 155, 158; Luk. 18:35-43.

"Fiat Lux – Be the Light - Jadilah Terang!"
Inilah semboyan dasar yang menjadi kekhasan program "HIK": "Hidangan Istimewa Kristiani yang saya gagas dua tahun yang lalu." Inilah sebuah harapan dari keterbutaan menjadi keterbukaan, dari kegelapan menjadi pencerahan. Inilah juga salah satu tugas kita sebagai murid Yesus, yakni mengantar orang untuk semakin ber-"aletheia", mengalami "ketersingkapan/keterbukaan" sehingga lebih bisa melihat dan merasakan kehadiran dan kerahiman Tuhan: Yesus berkata kepadanya, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!" Dan pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah.
Mengacu pada konteks dunia, kita mencandra bahwa ada banyak keterbutaan ("BUTA" : Banyak Urusan Tanpa Allah"), yang menyebabkan dunia kita mengalami keterbelahan dan keterpecahan.

Minggu 15 November 2015

Hari Minggu Biasa XXXIII B
Dan 12:1-3; Ibr. 10:11-14.18; Mrk 13:24-32

Hidup Dalam Perspektif Akhir yang Membahagiakan
13:24 "Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya 13:25 dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 13:26 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 13:27 Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. 13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 13:30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. 13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja."

Sabtu 14 November 2015


Pekan Biasa XXXII
Keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8

"Spes salvi - Harapan keselamatan."
Inilah rasa-perasaan yang bisa muncul ketika mengingat bahwa doa kita didengarkan dan dikabulkanNya. Mengacu pada bacaan hari ini: "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Luk 18:7).

Disinilah, kita diajak untuk terus ber-DOA ("Dikuatkan Oleh Allah") dengan penuh harapan akan keselamatan.Adapun beberapa sikap dasar untuk mengiringi doa yang penuh dengan harapan, antara laiin:

Jumat 13 November 2015


Pekan Biasa XXXII
Keb. 13:1-9; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37

"Ad multos annos - Selamat panjang umur"
Inilah salah satu "tanda" atau bentuk ungkapan syukur yang kita terima ketika merayakan HUT.Hari inipun, kita diajak dan dipanggil untuk bersyukur karna pelbagai tanda yang Allah berikan dalam lika-liku hidup kita lewat sesama dan semesta.

Adapun gelar "S3" yang mesti kita miliki untuk bisa semakin "panjang umur", yakni peka terhadap tanda2 yang diberikanNya sekaligus bisa menjadi "tanda" yang hidup, "Tempat Aku Nampakkan Damainya Allah", antara lain:

Kamis 12 November 2015


PW St. Yosafat
Keb. 7:22-8:1; Mzm. 119: 89, 90, 130, 135, 175; Luk. 17:20-25

"Ubi caritas et amor, Deus ibi est - Dimana ada cintakasih, hadirlah Tuhan."
Bersama dengan dukacita segenap umat atas meninggalnya Uskup Agung Semarang, kita diyakinkan bahwasannya kasih adalah tanda hadirnya yang Ilahi dalam keseharian kita yang insani.

Mengacu pada bacaan hari ini, Yesus sang sumber kasih menegaskan bahwa Kerajaan Allah ada di antara kita, dan makna ini sungguh real-aktual dan kontekstual jika kita juga selalu hidup dalam kasih karna Allah menjadi hadir dan meraja secara nyata melalui diri kita: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."

Rabu 11 November 2015


PW St. Martinus dari Tours
Keb. 6:1-11; Mzm. 82:3-4,6-7; Luk. 17:11-19

“In Te speravi - PadaMu aku berharap."
Inilah yang bisa kita petik dari bacaan Injil hari ini ketika para orang kusta terus berharap pada Yesus. Dengan penuh harapan, kita yang sebenarnya telah banyak menerima kasih, kasih karunia, keselamatan, dan semua berkat rohani dari Allah juga diharapkan untuk tidak lupa menjadi saksi seperti St. Martinus dr Tours yang kita kenangkan hari ini.

Mengacu pada bacaan Injil hari ini, adapun langkah awal yang kita buat sebagai saksi adalah datang kepadaNya dengan sebuah keyakinan dasar: "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1Yoh 4:19).

Selasa 10 November 2015


Pekan Biasa XXXII
PW S. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja
Keb 2:23-3:9; Mzm 34:2-3.16-19; Luk 17:7-10

"Ancilla Domini- Hamba Tuhan"
Inilah panggilan iman kita yang diangkat pada bacaan hari ini: 
"Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yg ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Dengan kata lain: Yesus mengajarkan agar kita bersikap sebagai sahabat yang bersemangat "hamba" (Hangat-Andal-Militan-Bahagia-Aktual), yang tidak memikirkan jasa sendiri, yang selalu siap menjalankan tugas yang diberikan.

Senin 09 November 2015


Pesta Pemberkatan Basilika Lateran
Yeh 47:1-2.8-9.12; 1Kor 3:9b-11.16-17; Mzm 46:1-3.5-6.8-9; Yoh 2:13-22

"Extra ecclesiam nulla salus - Di luar gereja tidak ada keselamatan."
Inilah salah satu paham lama dalam gereja yang sudah ditinggalkan karena yakin bahwa Tuhan itu juga bisa berkarya lewat pelbagai ruang dan semua orang yang berkehendak baik.

Nah, hari ini bersama dengan peringatan pemberkatan gereja basilika Lateran, kitapun diajak meninggalkan paham lama sehingga menjadi gereja yang hidup, bukan dengan "g" tapi "G", bukan batu batanya tp batu-batu rohaninya.

Minggu 08 November 2015

Minggu Biasa XXXII
1 Raj 17:10-16; Mzm 146:7.8.9a.9bc-10; Ibr 9:24-28; Mrk 12:38-44

"Intentio pura - Maksud yang murni."
Inilah salah satu ciri orang beriman, hidupnya penuh kebaikan dan bukan kejahatan, penuh ketulusan dan bukan kepalsuan. Sebaliknya para ahli Taurat yang notabene adalah tokoh agama malahan kerap ber-"intentio pura pura."

Disinilah, Yesus mengingatkan kita agar hati-hati terhadap sikap hidup palsu dan munafik (Mat 23:13-15,23,25,29) yang mengutamakan kebenaran lahiriah semata (Mat 23:25-28). Orang semacam ini tidak didiami oleh Roh Kudus dan kasih karunia-Nya (Rom 8:5-14). Lebih lanjut, Yesus secara tulus memberi perHATIan bagi wanita yang hidup sendirian yang tetap bermurah hati.

Jumat 06 November 2015


Rom 15:14-21; Mzm 98:1-4; Luk 16:1-8

"Non scholae sed vitae discimus - Kita belajar tidak hanya untuk sekolah, tetapi untuk hidup."
Inilah ungkapan khas dari Seneca, filsuf abad 3 SM. Ia mengajak kita untuk belajar bukan melulu dari bangku sekolah tapi dari kehidupan. Mengacu pada bac hari ini, Yesus memuji bendahara yang tidak jujur itu karna kecerdikannya dalam menjalani kehidupan.
Sebagai orang beriman, bersama dengan hari Jumat Pertama ini, kitapun diajak untuk terus belajar hidup cerdik, "CERdas dan terdiDIK" dengan modal dasar "PKI", antara lain:

Kamis 05 November 2015


Pekan Biasa XXXI 
Rom 14:7-12; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 15:1-10

"Pastor- Gembala!"
Inilah salah satu keutamaan yang dihadirkan Lukas tentang figur Yesus:
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk 19:10).
Adapun perumpamaan dalam bacaan hari ini tentang domba dan dirham yang hilang menggambarkan tujuan kegembalaan Yesus ke bumi dan menyatakan kerinduan Allah untuk menyelamatkan yang hilang. Dengan kata lain: Ia datang sebagai team penyelamat, "SAR” – “Search And Rescue", mencari dan menyelamatkan yang hilang.

Rabu 04 November 2015


Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
Rm. 13:8-10; Mzm. 112:1-2,4-5,9; Luk. 14:25-33.

"Amo Christum - Aku mengasihi Kristus"
Sebagai muridNya, kitapun diajak mengasihi Kristus dengan lebih total: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" (Luk 14:27). Mengacu pada bacaan hari ini, kita diajak memikul salib dan mengikutiNya dengan cara "membenci bapa-ibu, istri-anak-saudara dan nyawa kita", sebenarnya kata "membenci" ini berarti "kurang mengasihi" (Mat 10:37; Kej 29:31; Mal 1:3).

Selasa 03 November 2015

St. Martinus de Porres, Pius Campidelli, Rupert Mayer
Rm. 12:5-16a; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:15-24.

"Caritas et humilitas - Kasih dan kerendahan hati."
Inilah dua pilar iman yang melekat dalam kerahiman Allah. Dengan kasih dan kerendahan hati inilah, Ia mengundang kita untuk ikut dan masuk dalam perjamuan surgawi. Mengacu pada bacaan hari ini, ada beberapa inti supaya kita bisa menanggapi undangan Tuhan sekaligus memiliki semangat kasih dan kerendahan hati, antara lain:

Doa Memohon Indulgensi Bagi Arwah Orang Beriman


DOA MEMOHON INDULGENSI BAGI ARWAH ORANG BERIMAN (I)
Allah yang Mahakuasa dan Maharahim,
kehidupan dan kematian kami berada di dalam tangan kasih-Mu.
Engkau telah memanggil saudara-saudari kami dari kehidupan
di dunia ini untuk menghadap hadirat-Mu.
(kita kenangkan nama semua arwah yang kita doakan)
Dengan penuh harapan kami menantikan saat kebangkitan,
sebab Kristus telah bangkit
sebagai yang pertama dari antara orang mati.
Bapa, kasihanilah saudara-saudari kami
yang kami mohonkan pengampunan dan indulgensi
dari hukuman kedosaan mereka,
melalui perantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu.

Senin 02 November 2015


PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN
2 Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40.

"Ego sum Resurrectio et Vita - Akulah Kebangkitan dan Hidup!"
Inilah kata kata Yesus kepada Martha Betania ketika membangkitkan Lazarus yang telah meninggal (Yoh 11:1-44).Inilah juga salah satu keyakinan iman yg kita wartakan pada hari peringatan arwah semua org beriman setelah kemarin kita mengenang semua orang kudus. Denganperayaan ini,menjadi jelaslah bahwa yang jatuh akan dibangkitkanNya dan yang mati akan dihidupkanNya. Inilah janjiNya bahwa Ia akan menerima semua orang yang datang kepadaNya. Inilah jawaban iman terhadap kasih karuniaNya untuk kita.

Di lain segi, penting sekali untuk mengerti hubungan di antara kehendak Ilahi dengan tanggung jawab insani, dimana bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dalam dosa dan jauh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah, juga bukan kehendakNya jikalau ada orang binasa (2 Pet 3:9) atau gagal datang kepadaNya (1Tim 2:4).

Minggu 01 November 2015

HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS.
(All Saints' Day, All Hallows, Solemnity of All Saints, The Feast of All Saints)
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a.

“Fiat cor meum immaculatum - Jadikanlah hatiku murni.”
Inilah salah satu harapan orang yang ingin memperoleh kebahagiaan.
Adapun hari ini bersama HR Semua Orang Kudus, Yesus Kristus bersabda:
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, ... 
"Berbahagialah orang yang berdukacita...., 
"Berbahagialah orang yang lemah lembut.., 
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran..., 
"Berbahagialah orang yang murah hati..., 
"Berbahagialah orang yang suci hatinya..., 
"Berbahagialah orang yang membawa damai..., 
"Berbahagialah kalian, jika dicela dan dianiaya, difitnah... bersukacita dan bergembiralah..."
Inilah sabda yang biasanya disebut “Khotbah di Bukit”, yang berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dimana semua orang kristiani harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Gal 2:20) dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam dirinya (Rom 8:2-14; Gal 5:16-25).