1 Yoh 4:11-18; Mrk
6:45-52
"Jika Allah sedemikian mengasihi kita, maka kita juga harus saling mengasihi" (1 Yoh 4:11)
"Deus caritas est-Allah adalah Kasih". Itulah pesan iman yang tampak ketika Yesus berjalan di Danau Galilea. Danau ini juga disebut "Genesaret", karena bentuknya seperti kecapi: "Yam Kinneret" (Ibr:"yam=Danau, kinnor=kecapi"). Seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (Kanisius), di tengah badai kehidupan yang real, kita juga dipanggil untuk menghadirkan Kristus dengan penuh kasih, "Karena Allah Selalu Ingin Hadir". Adapun 3 polanya, "DKT", al:
"Jika Allah sedemikian mengasihi kita, maka kita juga harus saling mengasihi" (1 Yoh 4:11)
"Deus caritas est-Allah adalah Kasih". Itulah pesan iman yang tampak ketika Yesus berjalan di Danau Galilea. Danau ini juga disebut "Genesaret", karena bentuknya seperti kecapi: "Yam Kinneret" (Ibr:"yam=Danau, kinnor=kecapi"). Seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (Kanisius), di tengah badai kehidupan yang real, kita juga dipanggil untuk menghadirkan Kristus dengan penuh kasih, "Karena Allah Selalu Ingin Hadir". Adapun 3 polanya, "DKT", al:
1. "Doa": Setelah
bersibuk dalam aneka
karya, Yesus selalu memberi
ruang hati untuk ber-"silentium"/hening dan mengalami
perjumpaan, semacam
"intimitas cum Deo/kemesraan dalam
Allah". BagiNya, "orare labora est - berdoa adalah sebuah usaha", maka orang banyak
disuruh pulang dan para murid naik perahu terlebih
dulu. Doa menjadi sumber bagi hidup karya,
akar peneguh supaya hidup
karyaNya tidak jatuh
pada rutinitas - aktivitas semata. Sudahkah kita juga berdoa penuh kasih hari ini?
2."Kata-kata": Verbum est evangelicum - kata menjadi warta gembira. Ketika para murid takut dan terpisah dari Tuhan, Ia berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Yun: "Ego eimi"). UcapanNya hadir sebagai berkat. Sst, bukankah kata "takut" itu punyai 5 huruf dengan "K" di tengah-tengahnya yang bisa berarti "Kristus"? Jadi, kenapa kita takut jika kita yakin ada "K" di tengah-tengah pergulatan hidup dan sukaduka kita? Bukankah dalam kasih juga tidak ada ketakutan? Pastinya, setiap tahun ada 365 hari, ternyata dalam Kitab Suci, terdapat 365 kali kata "jangan takut". Jadi, setiap hari Tuhan selalul berkata penuh kedamaian, "Jangan takut!" Indah bukan? Sudahkah kita juga berkata penuh damai hari ini?
3."Tindakan": Saat para murid ada dalam situasi gelap "3K": ketakutan-kegelisahan dan kuatir, Yesus "in action": Ia naik ke perahu, hadir dan menemani mereka sehingga angin menjadi reda. Dalam hidup nyata, kita dan banyak orang sering mengalami banyak ketakutan, takut gagal-kecewa-diPHK, sakit dan takut mati/ditinggal mati, sudahkah kita mau hadir dalam satu perahu dan menjadi teman seperjalanan? Just do it!!
"Makan bakut di Taman Sari - jangan takut Tuhan hadir setiap hari."
2."Kata-kata": Verbum est evangelicum - kata menjadi warta gembira. Ketika para murid takut dan terpisah dari Tuhan, Ia berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Yun: "Ego eimi"). UcapanNya hadir sebagai berkat. Sst, bukankah kata "takut" itu punyai 5 huruf dengan "K" di tengah-tengahnya yang bisa berarti "Kristus"? Jadi, kenapa kita takut jika kita yakin ada "K" di tengah-tengah pergulatan hidup dan sukaduka kita? Bukankah dalam kasih juga tidak ada ketakutan? Pastinya, setiap tahun ada 365 hari, ternyata dalam Kitab Suci, terdapat 365 kali kata "jangan takut". Jadi, setiap hari Tuhan selalul berkata penuh kedamaian, "Jangan takut!" Indah bukan? Sudahkah kita juga berkata penuh damai hari ini?
3."Tindakan": Saat para murid ada dalam situasi gelap "3K": ketakutan-kegelisahan dan kuatir, Yesus "in action": Ia naik ke perahu, hadir dan menemani mereka sehingga angin menjadi reda. Dalam hidup nyata, kita dan banyak orang sering mengalami banyak ketakutan, takut gagal-kecewa-diPHK, sakit dan takut mati/ditinggal mati, sudahkah kita mau hadir dalam satu perahu dan menjadi teman seperjalanan? Just do it!!
"Makan bakut di Taman Sari - jangan takut Tuhan hadir setiap hari."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar