Minggu Biasa XIX
1 Raj 19:4-8; Mzm 34:2-5.6-7.8-9; Ef 4:30-5:2; Yoh 6:41-51
1 Raj 19:4-8; Mzm 34:2-5.6-7.8-9; Ef 4:30-5:2; Yoh 6:41-51
"O res mirabilis - O sungguh mengagumkan."
Inilah salah satu ayat dalam lagu "Panis Angelicus" yang bicara
banyak soal identitas Yesus sebagai "roti hidup", yang rela “dimakan”
oleh kita: dipecah dan dibagi bagi. Adapun inspirasi iman hari ini bahwa kita dipanggil
menjadi "roti hidup" (Lat: hidup, vita, vitalitas) dengan pola
"DPH', antara lain:
1.Datang ke Tuhan
"Tidak seorangpun dapat datang kepadaKu jika ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku" Dengan kata lain: Allah kita adalah Allah yang
ber-inisiatif, yang pro-aktif, yang selalu datang untuk menarik dan menyapa
kita: "Bangunlah dan berangkatlah!"
Allah yang proaktif mengajak kita untuk ingat bahwa
tujuan hidup kita semata kepada Allah yang mengajak kita untuk selalu
"bangun dan berjalan". Nah, sekarang kita juga diajak untuk mau
datang kepadaNya setiap hari.
2.Percaya pada Tuhan:
"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Jelasnya,kita diajak untuk semakin beriman, menemukan kehadiran yang ilahi lewat yang insani, lewat perjumpaan harian dengan sesama dan semesta (“ROTI”: Rahmat Oleh Tuhan yakni Iman”).
"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." Jelasnya,kita diajak untuk semakin beriman, menemukan kehadiran yang ilahi lewat yang insani, lewat perjumpaan harian dengan sesama dan semesta (“ROTI”: Rahmat Oleh Tuhan yakni Iman”).
3.Hidup bersama Tuhan:
Orang Yogya makan gudeg. Orang Batak makan sangsang. Orang Padang makan rendang. Orang Manado makan cakalang. Orang Larantuka makan jagung titi. Orang Tionghoa makan babi. Orang Sunda makan lalapan. Orang Katolik? Orang Katolik makan hosti.
Orang Yogya makan gudeg. Orang Batak makan sangsang. Orang Padang makan rendang. Orang Manado makan cakalang. Orang Larantuka makan jagung titi. Orang Tionghoa makan babi. Orang Sunda makan lalapan. Orang Katolik? Orang Katolik makan hosti.
Secara sederhana, “hosti” berarti “korban” (Yun :
hostia). Seperti Yesus yang rela berkorban, kita juga diajak untuk menjadi
orang beriman yang mau “silaban: siap dan rela berkorban”, punya manfaat,
semangat dan sahabat sebagai mitra Allah, "co creator" dalam
menciptakan "langit+bumi" yang baru lewat doa-ucapan dan tindakan
nyata.
"Dari Surakarta ke Sukabumi - Mari kita belajar saling mengilhami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar