Pages

Jumat, 25 Agustus 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 25 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XX
Rut (1:1.3-6.14b-16.22)
Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10; Ul: 2a)
Matius (22:34-40)
"Amor vincit omnia - Cinta mengalahkan segala."
Inilah pernyataan yang kita amini ketika mengingat Yesus yang berkata: "Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah sesamamu."
Pastinya, kasih kepada Allah dan kepada sesama merupakan dua dimensi kasih yang berpola salib: "Orang yang mengatakan bahwa dirinya mengasihi Allah tapi membenci saudaranya adalah pendusta" (1 Yoh 4:20).
Inilah yang diminta oleh Allah, yakni kasih yang setia (Ul 6:5; Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13) dengan beberapa indikasi dasar, antara lain:
1. Kasih yang menghormati.
Inilah kasih yang mengambil bagian dalam penderitaanNya (Fil 3:10), memperluas kerajaanNya (1Kor 9:23) dan hidup bagi kemuliaanNya (Mat 6:9-10,33).
2) Kasih yg sepenuh hati.
Inilah kasih yang penuh karna dibangkitkan oleh kasihNya (Yoh 3:16; Rom 8:32). Kasih ini seperti yang terungkap dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef 4:30; 5:1-2; Kol 3:12-17.
3) Kasih yg meliputi “5K” :
a) Kesetiaan padaNya.
b) Keimanan sebagai pengikatNya.
c) Kepasrahan kepadaNya.
d) Ketaatan kepadaNya.
e) Kerinduan akan kehadiranNya.
Jelasnya, kita diajak untuk selalu mengasihi yang Ilahi lewat mengasihi yang insani (Gal 6:10; 1Tes 3:12, Mat 5:44), karenanya kasih itu harus tampak lewat cara hidup harian kita terhadap sesama secara real - aktual dan kontekstual.
"Mba Asih pergi ke Taman Asri - Andalkanlah kasih setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Deus Caritas Est – Allah adalah Kasih.”
Inilah inti yang mendasari sabda Yesus hari ini: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Bdk: Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18).
Jelas Yesus hadir sebagai "hukum", yang "Hadir Untuk Keselamatan Umat Manusia". Mengacu pada bacaan injil hari ini, ketika Yesus dijatuhkan dan dijebak, ia tetap tenang bahkan menjadi "hukum" yang hidup. Ia merangkum semua aturan taurat di bawah nada dasar c, yakni "cinta".
Inilah kemampuan Yesus sang Raja, yang membahasakan semua ajaran secara esensial dengan sebuah nada, yakni cinta vertikal (kepada yang ilahi) dan sekaligus cinta horinsontal (kepada yang insani): "Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi" (Mat 22:40).
Dengan kata lain: hukum kasih ala Yesus menjadi sangat berarti karena sebenarnya kasih adalah kegenapan hukum Taurat, bukan? (Bdk. Roma 13:9-10).
Ya, kita diajak terus mengasihi Allah dan sesama, karena sangatlah tepat yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “dimana ada cinta disitu ada kehidupan -- "Where there is love there is life.”
Yang pasti: Bukankah kasih itu adalah kasih yang dapat dirasakan oleh hati, kasih yang dapat dilihat oleh orang buta, dan kasih yang dapat didengar oleh orang tuli?
Kalau begitu, apakah kedua jenis kasih ini, vertikal/horisontal sudah juga tumbuh mekar-berkembang dalam taman bunga keluarga kita masing-masing?
"Dari Matesih ke Pantai Kuta – Kenakan kasih yang penuh sukacita.”
B.
Kutipan Teks Misa:
Percaya kepada Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan --- Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 146:2)
Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber cinta kasih, Engkau menghendaki kami saling menaruh cinta kasih. Semoga hati kami terbuka terhadap kesulitan, yang dihadapi oleh orang-orang di sekitar kami dan perkenankanlah kami membantu mereka dengan rela dan tulus hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Rut (1:1.3-6.14b-16.22)
"Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di Betlehem."
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.” Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat. (Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10; Ul: 2a)
1. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:5c,5a)
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U/. Terpujilah Kristus.

Bermurah hatilah kepada mereka yang miskin, kurang beruntung dan menderita. (St. Ludovikus)
Antifon Komuni (Mat 22:37, 39)
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar