HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 23 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XX
Hakim-Hakim (9:6-15)
(Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
Matius (20:1-16a)
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 23 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XX
Hakim-Hakim (9:6-15)
(Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
Matius (20:1-16a)
"Iustitia Dei - Keadilan Ilahi."
Inilah salah satu pesan injil hari ini yang bercerita tentang tuan rumah yang membayar semua pekerjanya dengan 1 dinnar, meski ada yang bekerja 12 jam, 9 jam, 6 jam, 3 jam dan 1 jam.
Bisa jadi, kita juga bertanya seperti pekerja yang bekerja 12 jam: "katanya Allah itu ADIL, di mana letak keadilanNya?
Ada dua hal yang bisa kita angkat, antara lain:
1. Kunci untuk memahami teks ini terletak pada UPAH 1 DINAR sehari.
Bahkan secara eksplisit dalam kisah telah terjadi konsensus/kesepakatan antara tuan rumah & pekerja yang mulai bekerja jam 6 pagi.
Dalam budaya masyarakat Israel pada waktu itu, UPAH/GAJI 1 Dinar sehari adalah upah standar yang layak bagi seorang pekerja di ladang/kebun, dimana ia bisa memberi makan untuk dirinya serta istri serta anak-anaknya.
Dengan kata lain:
Dengan 1 dinar, satu keluarga akan bisa hidup & tidak mati kelaparan. Indahnya, tuan rumah melihat ada para pekerja yang sudah sampai jam 3 dan jam 5 sore belum juga mendapatkan 1 dinar sebagai rejekinya hari itu. Berarti ada 1 keluarga yang akan kelaparan dan terancam hidupnya.
Dengan 1 dinar, satu keluarga akan bisa hidup & tidak mati kelaparan. Indahnya, tuan rumah melihat ada para pekerja yang sudah sampai jam 3 dan jam 5 sore belum juga mendapatkan 1 dinar sebagai rejekinya hari itu. Berarti ada 1 keluarga yang akan kelaparan dan terancam hidupnya.
Inilah alasan tuan rumah memperkerjakan mereka dan mengupahnya 1 dinar juga. Dan, inilah cerminan Allah yang selalu aktif dan berinisiatif menjamin dan menopang kehidupan setiap orang.
2. Bagi orang Israel, bekerja itu sekaligus adalah suatu hukuman karena dosa.
Ingat hukuman untuk ADAM dan HAWA dimana mereka akan berpeluh & bekerja mengolah tanah.
Yesus mengubah perspektif ini dengan menggunakan kata PEKERJA DI KEBUN ANGGUR.
Anggur untuk orang Israel adalah simbol "SLJJ":
S PIRIT / Semangat
L OVE / Cinta
J OY / Sukacita
J USTICE / Keadilan
S PIRIT / Semangat
L OVE / Cinta
J OY / Sukacita
J USTICE / Keadilan
Pekerjaan yang melelahkan & membuat stress sekalipun tidak dipandang sebagai hukuman tapi tantangan supaya kita bisa mencecap dan menemukan "SLJJ" setiap harinya:
S PIRIT / Semangat
L OVE / Cinta
J OY / Sukacita
J USTICE / Keadilan
S PIRIT / Semangat
L OVE / Cinta
J OY / Sukacita
J USTICE / Keadilan
Bagaimana dengan hidup kita sendiri?
"Dari Koja ke Kalimati - Mari bekerja sepenuh hati.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
A.
“Misericordia Vultus – Wajah Kerahiman Ilahi.”
Injil hari ini menyampaikan kepada kita tentang kemurahan hati dan belas kasih Allah. Itu digambarkan dalam perumpamaan Yesus tentang para penganggur yang diberi pekerjaan dan upah sepantasnya.
Adapun beberapa sifat dasar sang “Wajah Kerahiman Ilahi”, antara lain:
1.Rendah hati:
Ia selalu mau "turun", blusukan. Ia keluar rumah dan berjalan ke banyak tempat, dari pagi s/d sore (jam 9, 12, 15, 17). Dengan sukacita, Ia menyapa dan mencari orang yang menganggur dan diajaknya ikut bekerja.
Ia selalu mau "turun", blusukan. Ia keluar rumah dan berjalan ke banyak tempat, dari pagi s/d sore (jam 9, 12, 15, 17). Dengan sukacita, Ia menyapa dan mencari orang yang menganggur dan diajaknya ikut bekerja.
2.Murah hati:
Ia selalu memberikan "gaji" kepada semua orang secara adil dan sukarela, bahkan yang bekerja sebentarpun tetap ia berikan "gaji" yang sama. Ini menandakan kemurahan hatiNya yang penuh dan utuh.
Ia selalu memberikan "gaji" kepada semua orang secara adil dan sukarela, bahkan yang bekerja sebentarpun tetap ia berikan "gaji" yang sama. Ini menandakan kemurahan hatiNya yang penuh dan utuh.
3.Hati-hati:
Kebaikannya ternyata menimbulkan rasa iri hati dan pergunjingan para pekerja yang lebih dulu bekerja bersamanya: "Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?"
Kebaikannya ternyata menimbulkan rasa iri hati dan pergunjingan para pekerja yang lebih dulu bekerja bersamanya: "Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?"
Benarlah kata St Vianney, “Iri hati adalah sampar masyarakat yang tak mengecualikan siapa pun".
Di lain segi, sebenarnya sudah banyak "gaji", berupa harta - talenta - sukacita yang kita cecap dan terima dalam hidup kita. Sepanjang waktu Allah mencari dan memberkati kita tapi kadang kita sibuk untuk selalu merasa tidak cukup dan membandingkan dengan yang lain sehingga lupa mensyukuri setiap rahmat yang sudah banyak kita terima.
Hal buruk ini jelasnya bisa terjadi pada siapa saja, seperti teguran ilahi Allah pada para gembala palsu: "Celakalah gembala-gembala, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman."
Disinilah kita diajak hidup dengan sepenuh hati, bukan dengan iri hati karena sebenarnya Tuhan sudah banyak memberkati hidup kita dengan segala kerendahan dan kemurahan hati.
"Dari Kramat Jati ke Gunung Sahari-Jadilah murah hati setiap hari."
B.
"Deus vult - Tuhan menghendaki!"
"Deus vult - Tuhan menghendaki!"
Inilah semboyan para ksatria perang salib dimana Allah menghendaki kita semua "selamat": ikut bekerja & mendapat upah.
Upah/imbalan itu digambarkan sebagai: "bersama-sama dengan Kristus, memandang kemuliaanNya dan kemuliaan Allah dan dimuliakan dengan Kristus" (Yoh. 12:26; Mzm. 17:15; Mat. 5:8; Yoh. 17:24; Rm. 8:17, 18; Kol. 3:4).
Adapun, Ia menyiapkan imbalan/upah itu menurut kesenanganNya, bukan karena jasa baik kita melainkan oleh anugerahNya semata (Rm. 2:7; Rm. 4:4, 5; Mat. 20:14; Ibr. 11:16; Yoh. 14:2; Kol. 3:24). Dan karenanya, kita diajak untuk selalu bekerja keras-cerdas & iklas di kebun anggur Kristus sampai mati (II Yoh. 8; Flp. 3:14; II Kor. 4:16-18; Why. 2:10).
Indahnya, perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur pada bacaan hari ini mengajarkan bahwa perihal memasuki Kerajaan Allah adalah soal hak istimewa, bukan soal jasa.
Disinilah, Yesus menegaskan 3 sikap dasar yang dikehendakiNya karena sejatinya hidup kita semata adalah rahmatNya:
1. "Janganlah tinggi hati",
merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan/tugas yang seakan lebih hebat/dashyat.
merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan/tugas yang seakan lebih hebat/dashyat.
2. "Janganlah setengah hati",
untuk turut merasakan kerahiman Allah yang ingin menawarkan kasih karuniaNya kepada orang kecil, "yang tidak laku" di mata dunia dengan sepenuh hati.
untuk turut merasakan kerahiman Allah yang ingin menawarkan kasih karuniaNya kepada orang kecil, "yang tidak laku" di mata dunia dengan sepenuh hati.
3. "Janganlah iri hati",
terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain. Secara sederhana, Tuan di dalam bacaan tersebut melambangkan Allah yang rahim, yang berinisiatif memanggil semua orang, termasuk yang "tidak laku" di mata dunia.
terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain. Secara sederhana, Tuan di dalam bacaan tersebut melambangkan Allah yang rahim, yang berinisiatif memanggil semua orang, termasuk yang "tidak laku" di mata dunia.
Dengan kata lain:
Pengampunan & keselamatan adalah karunia yg diberikan Allah, hak prerogatif Allah yang mengajar kita untuk bekerja dengan rendah hati-murah hati & hati hati sehingga kita layak juga menjadi pekerja kebun anggurNya yang menghadirkan sukacita gairah & cinta setiap hari.
Pengampunan & keselamatan adalah karunia yg diberikan Allah, hak prerogatif Allah yang mengajar kita untuk bekerja dengan rendah hati-murah hati & hati hati sehingga kita layak juga menjadi pekerja kebun anggurNya yang menghadirkan sukacita gairah & cinta setiap hari.
"Dari Tangerang ke Pangkalan Jati - Jadilah orang yang benar-benar murah hati!"
C.
Kutipan Teks Misa:
Tanggung jawab negara. "Kegiatan ekonomi, terutama yang menyangkut ekonomi pasar, tidak dapat dikembangkan tanpa ketentuan-ketentuan hukum dan norma-norma yuridis maupun politik. Sebaliknya kegiatan itu mengandaikan jaminan yang sungguh andal terhadap kebebasan dan milik perorangan, begitu pula situasi moneter yang stabil dan pelayanan umum yang tepat guna. Maka dari itu, tugas utama negara ialah menjamin keamanan sehingga kaum pekerja maupun para produsen dapat menikmati hasil kerja mereka, dan dengan demikian didorong untuk bekerja secara efektif dan jujur ... Selanjutnya negara wajib juga mengawasi dan mengatur cara-cara merealisasikan hak-hak manusia di bidang perekonomian. Tetapi dalam hal itu tanggung jawab utama tidak ada pada negara, tetapi pada warga perorangan dan pelbagai serikat serta kelompok, yang semuanya membentuk masyarakat" (CA 48).. --- Katekismus Gereja Katolik, 2431
Kutipan Teks Misa:
Tanggung jawab negara. "Kegiatan ekonomi, terutama yang menyangkut ekonomi pasar, tidak dapat dikembangkan tanpa ketentuan-ketentuan hukum dan norma-norma yuridis maupun politik. Sebaliknya kegiatan itu mengandaikan jaminan yang sungguh andal terhadap kebebasan dan milik perorangan, begitu pula situasi moneter yang stabil dan pelayanan umum yang tepat guna. Maka dari itu, tugas utama negara ialah menjamin keamanan sehingga kaum pekerja maupun para produsen dapat menikmati hasil kerja mereka, dan dengan demikian didorong untuk bekerja secara efektif dan jujur ... Selanjutnya negara wajib juga mengawasi dan mengatur cara-cara merealisasikan hak-hak manusia di bidang perekonomian. Tetapi dalam hal itu tanggung jawab utama tidak ada pada negara, tetapi pada warga perorangan dan pelbagai serikat serta kelompok, yang semuanya membentuk masyarakat" (CA 48).. --- Katekismus Gereja Katolik, 2431
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya. Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau selalu baik dan ramah terhadap kami. Cinta kasih-Mu kepada manusia tiada batasnya. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segalanya itu dan selalu baik serta ramah terhadap sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau selalu baik dan ramah terhadap kami. Cinta kasih-Mu kepada manusia tiada batasnya. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segalanya itu dan selalu baik serta ramah terhadap sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (9:6-15)
"Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu."
"Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu."
Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kau karuniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kau tolak
2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kau karuniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Mat 20:16a)
Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar