Pages

ROSARIO DAN PAUS YOHANES PAULUS II.



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
ROSARIO DAN PAUS YOHANES PAULUS II.
Rosario adalah doa yang penuh kuasa untuk perdamaian, untuk keluarga, serta untuk merenungkan peristiwa-peristiwa dalam hidup Yesus”, demikian kata Paus Yohanes Paulus II dalam surat apostolik “Rosarium Virginis Mariae.. (JP II).
Paus Yohanes Paulus II juga mengungkapkan cintanya yang istimewa akan doa-doa Maria dan menyampaikan saran bagaimana umat beriman dapat berdoa rosario dengan lebih baik: “Rosario telah menyertai saya di saat-saat suka dan di saat-saat duka,” tulisnya. “Dalam rosario saya selalu menemukan penghiburan.”
Hanya selang dua minggu setelah pengangkatannya sebagai Bapa Suci pada tahun 1978, ia mengatakan, “Sejujurnya saya mengakui: Rosario adalah doa favorit saya.” Dan, katanya, “mengenang kembali segala kesulitan yang juga menjadi bagian dari pelaksanaan tugas perutusan saya, saya merasa perlu untuk menyampaikan sekali lagi, sebagai suatu undangan yang hangat kepada siapa saja untuk mengalami secara pribadi bahwa: Rosario sungguh `meningkatkan irama hidup manusia', dan menjadikannya selaras dengan `irama' hidup Tuhan sendiri.”
Paus Yohanes Paulus II juga mengatakan bahwa “rosario memberi rasa damai bagi mereka yang mendoakannya, membimbing mereka untuk memandang wajah Kristus dalam diri sesama, untuk peka terhadap kesedihan serta penderitaan sesama, serta membangkitkan kerinduan untuk menjadikan dunia itu menjadi lebih indah, lebih adil, lebih selaras dengan rencana Tuhan. Sekarang ini, saya hendak mempercayakan diri kepada kuasa doa rosario …. sebagai sumber damai di dunia dan sumber damai dalam keluarga.”
Kata paus lebih lanjut, “Rosario adalah dan akan selalu merupakan doa dari dan bagi keluarga. Mendaraskan doa rosario bersama-sama dalam keluarga akan mempersatukan mereka dengan Keluarga Kudus, membawa harapan-harapan serta persoalan-persoalan mereka kepada Tuhan, serta memusatkan perhatian mereka kepada gambaran kehidupan Kristus, dan bukannya gambar televisi, katanya.”
Berbicara tentang praktek doa rosario, Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa, “rosario mengulang-ulang doa yang sama dengan tujuan merenungkan serta memusatkan pikiran, dan bukannya mendatangkan kejenuhan. Pertama-tama, katanya, biji-biji rosario janganlah dipandang sebagai ‘barang jimat’, tetapi sebagai sarana untuk melambangkan perenungan serta usaha terus-menerus untuk mencapai kesempurnaan Kristiani.”
Biji-biji rosario juga dapat “mengingatkan kita akan begitu banyaknya persahabatan dan ikatan persatuan serta persaudaraan yang mempersatukan kita dengan Kristus: “Peristiwa-peristiwa rosario, meskipun bukan pengganti bacaan Kitab Suci, haruslah menghantar pikiran kita kepada Kristus dan kepada peristiwa-peristiwa lain dalam hidup-Nya”, demikian kata paus. Sebagian orang mungkin akan merasa tertolong dengan gambar atau ikon Kitab Suci dari peristiwa yang sedang direnungkan, atau setidak-tidaknya, dengan menggambarkan peristiwa -peristiwa tersebut dalam pikiran mereka.
Paus Yohanes Paulus II juga menganjurkan agar umat membaca ayat Kitab Suci yang berhubungan dengan peristiwa yang direnungkan, bukan sebagai sarana untuk mengingat kembali informasi yang ada, “tetapi untuk mengijinkan Tuhan berbicara.”
“Seringkali terjadi, pada waktu berdoa rosario, kata paus, umat beriman lupa bahwa bagian penting dari suatu doa kontemplasi adalah keheningan; karenanya baik pada waktu mendaraskan doa rosario secara pribadi atau pun bersama-sama dalam suatu kelompok, dianjurkan untuk berhenti sejenak dalam keheningan setelah suatu ayat dibacakan.”
Sementara sepuluh Salam Maria dalam suatu peristiwa merupakan “elemen paling penting” dalam rosario, paus meminta umat beriman untuk lebih memperhatikan pendarasan doa Bapa Kami dan Kemuliaan, doa-doa yang menghantar umat kepada Allah Bapa dan kepada Allah Tritunggal.
Bapa Suci menganjurkan bahwa jika rosario didaraskan dalam suatu kelompok, Kemuliaan sebaiknya dinyanyikan “sebagai suatu cara untuk memberikan penekanan yang pantas kepada Tritunggal Mahakudus yang amat penting dalam semua doa Kristiani.”
Paus Yohanes Paulus II juga meminta umat beriman untuk sekali-kali berhenti serta memandang salib yang tergantung pada rosario mereka. “Hidup dan doa umat beriman berpusat pada Kristus,” tulisnya. Sama seperti rosario, “segala sesuatu berasal dari Dia, segala sesuatu menghantar kita kepada Dia, segala sesuatu, melalui Dia, dalam persatuan dengan Roh Kudus, menuju kepada Bapa.”
“Rosario itu doa yang fleksibel”, katanya. “Ujud-ujud doa khusus dapat diucapkan pada akhir setiap peristiwa; sebagian dapat dinyanyikan; sebagai penutup, berbagai kelompok yang berbeda dalam usia, budaya serta etnis dapat memilih doa atau lagu-lagu Maria yang sesuai.
Terutama ketika berusaha menghidupkan doa rosario bagi anak-anak, beberapa penyesuaian pastoral juga diperkenankan, katanya: “Mengapa tidak mencobanya?”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
DOA SEBELUM ROSARIO :
Bunda yang penuh rahmat, datanglah dan tinggallah bersama kami.
Keluarga surgawi yang suci dan mulia, marilah berdoa bersama kami dan persembahkanlah seluruh doa rosario yang sudah dan yang akan didoakan, kepada Allah Bapa, demi martabat umat manusia.
Biarlah kekuatannya menaklukkan kebencian dan dosa, mengisi dunia dengan kedamaian dan kerukunan; hancurkanlah kepala setan, yang sedang menanti dengan diam.
Allah Bapa Yang Maha Kuasa telah menjanjikan hal ini akan terjadi.
Tuhan, tolonglah agar doa rosario kami yang tak berarti ini,
menambahkan kekuatan untuk bersatu, hingga kuasa dari devosi kepada Rosario Bunda Maria tersebar luas di seluruh dunia dan kehendak Allah akan terjadi di bumi seperti di surga.
Atas berkat yang Kau berikan ini, kami mengucap banyak terimakasih.
Amin.
DOA SESUDAH ROSARIO :
O Maria, Bunda Belaskasih, lindungilah kami dari yang jahat.
Ambillah kami bersamamu ketika kami mati.
Ya Bunda Allah yang suci, seluruh dunia bergembira karena dari padamu, datanglah Yesus, Putera Keadilan dan Tuhan kami, telah memberi kami berkat-Nya ketika Dia membebaskan kami dari kematian abadi dan membuka jalan menuju kehidupan kekal. Amin.
Peristiwa-peristiwa Gembira (Senin, Sabtu),
khususnya selama Masa Adven dan Natal :
1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Lukas 1:26-38).
2. Maria mengunjungi Elisabet (Lukas 1:39-45).
3. Yesus dilahirkan di Bethlehem (Lukas 2:1-7).
4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Lukas 2:22-40).
5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Lukas 2:41-52).
Peristiwa-peristiwa Sedih (Selasa, Jumat),
khususnya selama Masa Prapaskah :
1.Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut
(Lukas 22:39-46).
2. Yesus didera (Yohanes 19:1).
3. Yesus dimahkotai duri (Yohanes 19:2-3).
4. Yesus memanggul salib-Nya (Lukas 22:26-32).
5. Yesus wafat di salib (Lukas 23:44-49).
Peristiwa-peristiwa Mulia (Minggu, Rabu),
khususnya selama Masa Paskah :
1. Yesus bangkit dari kematian (Lukas 21:1-12).
2. Yesus naik ke Surga (Lukas 24:50-53).
3. Roh Kudus turun atas Para Rasul (Kisah 2:1-13).
4. Maria diangkat ke Surga (1 Korintus 15:23).
5. Maria dimahkotai di Surga (Wahyu 12:1).
Peristiwa-peristiwa Terang (Kamis) :
1. Yesus di baptis di sungai Yordan (Matius 3:16-17).
2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana (Yohanes 2:11).
3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan
(Matius 4:17-23).
4. Yesus menampakan kemuliaan-Nya (Matius 17:2-5).
5. Yesus menetapkan Ekaristi (Markus 14:22-24).
15 JANJI MARIA KEPADA ORANG YANG SETIA BERDOA ROSARIO :
1. Mereka yang dengan setia mengabdi padaku dengan mendaraskan doa rosario, akan menerima rahmat-rahmat yang berdaya guna.
2. Aku menjanjikan perlindungan istimewa dan rahmat-rahmat terbaik bagi mereka semua yang mendaraskan doa rosario.
3. Rosario akan menjadi perisai ampuh melawan neraka. Rosario melenyapkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan menaklukkan kesesatan.
4. Rosario akan menumbuhkan keutamaan-keutamaan dan menghasilkan buah dari perbuatan-perbuatan baik. Rosario akan memperolehkan bagi jiwa; belas kasihan melimpah dari Allah, akan menarik jiwa dari cinta akan dunia dan segala kesia-siaannya, serta mengangkatnya untuk mendamba hal-hal abadi. Oh, betapa jiwa-jiwa akan menguduskan diri mereka dengan sarana ini.
5. Jiwa yang mempersembahkan dirinya kepadaku dengan berdoa rosario tidak akan binasa.
6. Ia yang mendaraskan rosario dengan khusuk, dengan merenungkan misteri-misterinya yang suci, tidak akan dikuasai kemalangan. Tuhan tidak akan menghukumnya dalam keadilan-Nya, ia tidak akan meninggal dunia tanpa persiapan; jika ia tulus hati, ia akan tinggal dalam keadaan rahmat dan layak bagi kehidupan kekal.
7. Mereka yang memiliki devosi sejati kepada doa rosario tidak akan meninggal dunia tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja.
8. Mereka yang dengan setia mendaraskan doa rosario, sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal mereka, akan menerima Terang Ilahi dan rahmat Tuhan yang berlimpah. Pada saat ajal, mereka akan menikmati ganjaran pada kudus di surga.
9. Aku akan membebaskan mereka, yang setia berdevosi rosario, dari api penyucian.
10. Putera-puteri rosario yang setia akan diganjari tingkat kemuliaan yang tinggi di surga.
11. Kalian akan mendapatkan segala yang kalian minta daripadaku dengan mendaraskan doa rosario.
12. Aku akan menolong mereka semua yang menganjurkan doa rosario suci dalam segala kebutuhan mereka.
13. Aku mendapatkan janji dari Putra Ilahiku bahwa segenap penganjur rosario akan mendapat perhatian surgawi secara khusus sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal.
14. Mereka semua yang mendaraskan doa rosario adalah anak-anakku,
saudara dan saudari Putra tunggalku, Yesus Kristus.
15. Devosi kepada Rosarioku merupakan pratanda keselamatan yang luhur.
Doa rosario adalah saat pertemuan harianku dengan Bunda Maria yang tidak pernah kami abaikan.
- St. Yohanes Paulus II
Tidak bisa dikatakan betapa banyaknya nama orang-orang kudus yang lewat doa rosario, telah menemukan jalan menuju kekudusan.
- St. Yohanes Paulus II
Doa rosario bukan hanya pengulangan doa saja, tetapi adalah bentuk perenungan akan rahmat Tuhan.
- St. Yohanes Paulus II
Doa rosario adalah juga sekolah doa, sebuah doa yang sederhana tapi banyak memberikan pelajaran iman yang mendalam. Dengan berdoa rosario, kita mengkontemplasikan wajah Yesus Kristus sendiri bersama Maria. Rosario juga mengajak mata batin kita untuk berdoa bersama dengan tahun liturgi Gereja, karena Maria sendiri adalah Bunda Gereja.
St Paus Yohanes Paulus II
Wanita beriman ini, Maria dari Nazaret, Bunda Allah, telah diberikan kepada kita sebagai teladan peziarahan iman kita. Dari Maria kita belajar untuk tunduk kepada kehendak Allah dalam segala hal, kita belajar untuk percaya untuk mencintai Kristus, Putranya dan Putra Allah. Sebab Maria bukan hanya Bunda Allah , ia juga adalah Bunda Gereja.
St Paus Yohanes Paulus II.
Rosario atau “mahkota mawar” adalah doa merenungkan kehidupan Yesus, yang meliputi kontemplasi atas peristiwa-peristiwa tertentu dalam Injil, yaitu “misteri-misteri”, bersama Bunda Maria. Jadi, mendaras rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria.
St Paus Yohanes Paulus II
Sesungguhnya, doa rosario hanyalah suatu metode kontemplasi. Sebagai metode, doa rosario merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Bagaimanapun juga, belajar dari pengalaman berabad-abad, metode ini hendaknya tidak diremehkan. Untuk itu, kita dapat mengutip pengalaman orang-orang kudus yang tak terbilang jumlahnya
St Paus Yohanes Paulus II.
Rosario adalah doa yang penuh kuasa untuk perdamaian, untuk keluarga, serta untuk merenungkan peristiwa-peristiwa dalam hidup Yesus.
St Paus Yohanes Paulus II
Rosario telah menyertai saya di saat-saat suka dan di saat-saat duka, dalam rosario saya selalu menemukan penghiburan.
St Paus Yohanes Paulus II
Hanya selang dua minggu setelah pengangkatanku sebagai Bapa Suci pada tahun 1978, sejujurnya aku mengakui: Rosario adalah doa favoritku. Rosario sungguh `meningkatkan irama hidup manusia', dan menjadikannya selaras dengan `irama' hidup Tuhan sendiri.
St Paus Yohanes Paulus II
Doa rosario memberi rasa damai bagi mereka yang mendoakannya, membimbing mereka untuk memandang wajah Kristus dalam diri sesama, untuk peka terhadap kesedihan serta penderitaan sesama, serta membangkitkan kerinduan untuk menjadikan dunia “lebih indah, lebih adil, lebih selaras dengan rencana Tuhan.
St Paus Yohanes Paulus II.
Sekarang ini, saya hendak mempercayakan diri kepada kuasa doa rosario …. sebagai sumber damai di dunia dan sumber damai dalam keluarga. Rosario akan selalu merupakan doa dari dan bagi keluarga. Mendaraskan doa rosario bersama-sama dalam keluarga akan mempersatukan mereka dengan Keluarga Kudus, membawa harapan-harapan serta persoalan-persoalan mereka kepada Tuhan, serta memusatkan perhatian mereka kepada gambaran kehidupan Kristus, dan bukannya gambar televisi.
St Paus Yohanes Paulus II.
Doa rosario mengulang-ulang doa yang sama dengan tujuan merenungkan serta memusatkan pikiran, dan bukannya mendatangkan kejenuhan.
St Paus Yohanes Paulus II
Peristiwa-peristiwa rosario, meskipun bukan pengganti bacaan Kitab Suci, haruslah menghantar pikiran kita kepada Kristus dan kepada peristiwa-peristiwa lain dalam hidupNya.
St Paus Yohanes Paulus II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar