Pages

Senin, 02 Oktober 2017



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 02 Oktober 2017
Peringatan Wajib. Para Malaikat Pelindung
Keluaran (23:20-23a)
(Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
Matius (18:1-5.10)
“Angelus Domini - Malaikat Tuhan.”
Bersama dengan peringatan para malaikat pelindung hari ini, baiklah kita mengingat bahwa para malaikat adalah juga pelindung kita.
KGK / Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, “Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan” (No. 336).
St Basilius (wafat 379) menegaskan,
“Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Adversus Eunomium, III, 1).
Adapun kita juga dipanggil menjadi malaikat di tengah hidup harian dengan doa, kata dan tindakan nyata kita yang bisa didasarkan pada tiga poros iman, al:
1. Penyertaan sejati:
Allah setia menyertai kita: "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan”.
2. Pertobatan hati:
Ini adalah syarat utama untuk memasuki Kerajaan Surga. Tanpanya, seseorang tidak mampu mengerti kebenaran ilahi: “Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
3. Perendahan diri
Perendahan diri berarti menanggalkan egoisme dan kesombongan diri. Inilah suatu sikap orang yang berjiwa besar, yang sukarela menjadi kecil dan mau terus melihat arti terdalam dari hal-hal kecil tanpa bermaksud menganggap jelek atau merendahan orang lain: “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
“Ada sekat di tengah hutan - Jadilah malaikat dan bukan setan.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Christus Regi - Kristus Raja".
Inilah nama Gereja Katedral di Ende, Flores.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus yang hadir sebagai Raja menjelaskan tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga" (Mat 18:1-5).
Figur seorang anak kecil dipilih Yesus untuk menyatakan siapa yang terbesar dalam KerajaanNya Sebagai anak-anak Raja, kitapun juga diajak menjadi anak raja yang berhati anak-anak (child) tapi yang tidak kekanak-kanakan (childish).
Ada banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari anak-anak kecil, beberapa diantaranya adalah:
1."Dekat":
Kita diajak menjadi orang beriman yang dekat dengan Allah setiap hari, tidak asing tapi akrab lewat hidup doa dan karya baik yang selalu mengandalkan Tuhan karena sadar betapa kecil dan terbatasnya kita.
2."Hangat":
Karena kedekatan pada "Yang Ilahi", kita juga diajak untuk mempunyai sifat yang hangat dan bersahabat terhadap "yang insani", sesama dan semesta, lewat sikap hidup harian yang tulus terbuka dan sederhana, yang mudah berpikir positif bahkan terhadap pengalaman buruk kita masing-masing.
3."Taat":
Seperti anak kecil yang mudah taat pada orangtuanya, senakal-nakalnya kita-pasti kita tetap mudah percaya dan menaruh banyak harapan pada orangtua kita karena yakin bahwa mereka sungguh mengasihi kita. Wajarlah, kita juga mudah untuk akhirnya mentaatinya. Begitu juga dengan Allah yang bukan hanya "orangtua" tapi "raja", kita diajak untuk menjadi "anak-anak" yang taat padaNya dan selalu berlindung penuh kepadaNya.
"Ikan louhan ikan tuna - Jadilah anak Tuhan yang bijaksana."
B.
"Angelus - Malaikat"
Inilah salah satu kenangan nostalgi yang saya ingat ketika masih menjadi "bidel umum", semacam ketua asrama untuk para frater di Seminari Tinggi Kentungan Yogyakarta di awal tahun 2000an, dimana ada tradisi bahwa kakak kelas menjadi "angelus/malaikat" bagi setiap adik kelasnya yang baru masuk di asrama.
Setiap "angelus" bertugas seperti layaknya seorang malaikat pelindung yang baik hati, membantu orientasi para siswa/frater baru secara tulus.
Nah, hari inilah kita juga memperingati para malaikat pelindung dimana dalam tradisi iman diyakini bahwa Tuhan memberikan malaikat pelindung kepada kita masing-masing. Keyakinan akan kehadiran mereka ini sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan terus berlanjut dalam hidup menggereja.
Lebih lanjut tentang para Malaikat Pelindung, pemazmur berkata, "sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu" (Mzm 91:11). Allah memberikan Malaikat Pelindung kepada kita sebab Allah tak ingin membiarkan kita berjuang sendirian dalam menolak yang jahat dan memilih yang baik (Yes 7:15).
Dalam Kitab Suci kita membaca banyak contoh bagaimana para Malaikat Pelindung melayani dan melindungi. Ketika Daniel dilempar ke dalam goa di antara para singa lapar, malaikat melindunginya sehingga tetap aman (Dan 6:22). Para malaikat juga melayani Yesus sesudah pencobaan-Nya di padang gurun dan meneguhkan Dia dalam sakratul maut-Nya di Taman Getsemani (Luk 22:43). St. Petrus menyadari dan berseru, "Sekarang akau yakin bahwa Tuhan telah mengutus malaikat-Nya untuk menjaga dan melindungiku" (Kis 12:11).
Secara sederhana, ada trilogi fungsi malaikat:
1. Melindungi.
"Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan"
(Kel 23:22).
2. Membimbing.
Ia menjadi mentor sekaligus navigator, penunjuk arah yang membimbing kita ke jalan Tuhan:
"Dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan"
3. Mendampingi.
Mereka menjadi sahabat/teman seperjalanan dalam ruwet renteng hidup kita.
Adapun dalam bacaan Injil hari ini ditegaskan bahwa malaikat tersebut tidak hanya berperan melindungi/membimbing tapi juga selalu mendampingi kita untuk memandang wajah Allah di surga: "Para malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga..."
Bersama-sama dengan kita, ia selalu membawa semuanya kepada Allah. Adalah sebuah doa yang bisa kita panjatkan kepada malaikat pelindung kita: "Ya malaikat pelindungku, Engkau yang diutus Tuhan untuk senantiasa menyertai & melindungi aku, TERANGILAH, JAGAILAH, dan TUNTUNLAH aku selalu".
Dengan kata lain:
Para malaikat pelindung yang mendampingi kita ini selalu menjadi "penerang- penjaga & penuntun" kita setiap harinya.
"Dari Bandung ke Sukabumi - Malaikat Pelindung doakanlah kami"
C.
“Introibo ad Altare Dei – Aku hendak naik ke altar Tuhan”.
Bersama bangsa Israel yang hendak memasuki tanah terjanji dan para murid yang hendak menjadi yang terbesar, kitapun juga diajak untuk masuk ke “tanah terjanji” dan menjadi yang “terbesar” dengan melayakkan diri naik ke altar Tuhan.
Adapun tiga semangat dasar supaya kita bisa menjadi yang “terbesar” dan “terberkati” untuk layak naik ke altar Tuhan, al:
1. Semangat perjuangan:
Inilah pesan Musa kepada Yosua dan seluruh bangsa Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Janganlah takut dan janganlah patah hati."
Musa mengajak kita untuk terus berjuang di tengah kegalauan hidup dan masa depan kita karena yakin bahwa Tuhan menjadi Imanuel, selalu menyertai kita bahkan Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggaman, Dia tak menghukum kita, Dia hanya membuka tangan kita untuk menerima yg lebih baik.
Yang pasti, bukankah ada tiga hal penting yang harus diperjuangkan untuk keselamatan kita, yaitu: mengetahui apa yang harus diyakini, yang diinginkan, dan yang harus dilakukan, sudahkah kita memperjuangkannya?
2. Semangat pertobatan:
Pertobatan (Yun: metanoia, berbalik) adalah kata lain untuk berkembang dan belajar menjadi lebih baik. Dan, kita semua mampu melakukannya jika berkehendak dan bertindak. Artinya: pertobatan perlu pengejawantahan.
Ketika para murid bertanya: ”Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Jelaslah bahwa Ia ajak kita untuk bertobat dan mau rendah hati ikut menderita dan memikul salib, karena penderitaan tanpa cinta adalah penderitaan, sebaliknya penderitaan dengan cinta adalah pengorbanan. Inilah buah dari semangat pertobatan, yakni berani berkorban.
3. Semangat pelayanan:
“Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.”
Yesus ajak kita untuk merendahkan hati dalam segenap karya dan warta pelayanan kita. Salah satu indikasi semangat pelayanan yang rendah hati adalah kita mau menyapa mereka yang hilang secara nyata dan sejati bukan hanya basa basi dan bukan hanya di kata-kata saja, karena Gereja jelas bukanlah pabrik kata kata, Gereja juga bukanlah melulu "museum" para kudus tapi sekaligus "rumah sakit" buat para pendosa.
Yang pasti: berikan budimu untuk mengilhami, lebarkan tanganmu untuk melayani dan bukakan hatimu untuk mencintai.
"Makan bakut di Kerajaan Kutai - Jangan takut karena Tuhan menyertai."
D.
Kutipan Teks Misa:
”Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat sebagai pelindung dan gembala yang akan menuntunnya kepada kehidupan” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Dan 3:38)
Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Pelindung dan Pembela kami, Engkau telah mengutus para malaikat-Mu untuk menjagai kami. Semoga mereka selalu melindungi dan membela kami sehingga kami berbahagia bersama mereka selamanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)
"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
Inilah firman Tuhan, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya; janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuni olehnya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang; terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)
"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Antifon Komuni (Mzm 138 (137): 1)
Di hadapan para malaikat memuji-muji Engkau, Allahku.
In the presence of the Angels I will praise you, my God.
E.
Tanya & Jawab:
Siapa para malaikat itu?
Malaikat-Malaikat adalah makhluk murni spiritual, bukan makhluk bertubuh, tak kelihatan, tak dapat mati, dan berpribadi, dianugerahi akal dan kehendak. Mereka mengontemplasikan dan bertatap muka dengan Allah terus-menerus, dan mereka memuliakan-Nya. Mereka mengabdi-Nya dan menjadi pembawa pesan dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya bagi semua.
Dengan cara bagaimana para malaikat hadir dalam kehidupan Gereja?
Gereja bergabung dengan para malaikat dalam menyembah Allah, meminta pertolongan mereka dan memperingati mereka dalam liturgi. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 60-61)
Mohon Doa Malaikat Pelindung:
Malaikat Allah, engkau diutus oleh Allah untuk melindungi umat-Nya, dan menghantar mereka ke tempat yang telah ditentukan oleh-Nya.
Ya Malaikat Pelindungku, aku bersyukur kepada Allah karena la sendiri berkenan mengutus engkau mendampingi dan melindungi aku.
Sudilah engkau melindungi aku terhadap semua yang membahayakan diriku; bila bahaya itu sudah dekat, sudilah engkau melawannya demi keselamatanku, sedangkan kalau bahaya itu masih jauh, bimbinglah aku menempuh jalan lain yang lebih aman. Semoga engkau selalu mengingatkan aku akan kebaikan, dan jangan merelakan aku melakukan hal-hal yang kurang berkenan pada Allah. Kalau aku menghadapi godaan, mohonkanlah kekuatan dari Allah agar aku tidak goyah. Dan kalau aku jatuh ke dalam dosa, sudilah engkau membimbing aku untuk bertobat.
Lindungilah aku dalam ketenangan, dan jagalah aku bila aku tidur. Sudilah engkau memberikan penghiburan bila aku susah, dan memberikan kekuatan bila aku lemah.
Doakanlah aku selalu, agar dapat mengamalkan hidup kristen dengan tulus hati. Mohonkanlah aku rahmat Allah, agar aku mampu menjadi pewarta kabar gembira seperti Malaikat Gabriel, dan penumpas kejahatan seperti Malaikat Mikael.
Ya Malaikatku, semoga aku selalu mengikuti bimbinganmu. Dan bersama engkau perkenankanlah aku selalu melambungkan pujian serta syukur kepada Allah dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kita. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar