HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
9 January
Happy "The Black Nazarene"
@ Manila, Philippina.
Jutaan umat Katolik Filipina terus berduyun-duyun ke Manila (Ibukota Filipina) menyambut perayaan Black Nazarene pada 9 Januari ini untuk berdoa.
Para pendevosi umumnya berpakaian kaos kuning dan kemeja berbaris di sekitar Taman Luneta di Manila agar mendapatkan kesempatan untuk mencium gambar Yesus berwarna hitam yang sedang memanggul salib.
Panitia berharap devosi keagamaan tahunan ini mampu menarik sekitar 20 juta orang untuk memperingati pemindahan dan penempatan gambar itu pada 400 tahun yang lalu ke gereja di distrik Quiapo di kota itu.
Kardinal Luis Antonio Tagle dari Manila yang juga ketua Karitas Internasional mengingatkan umat Katolik untuk “mengenal Yesus secara mendalam” selama perayaan tersebut dan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pesta tersebut.
Dengan banyaknya orang yang menghadiri perayaan tersebut, kardinal berdoa agar “aman, damai, dan bersih” selama kegiatan perayaan Black Nazarene
Pejabat gereja mengatakan bahwa mereka mengharapkan lebih banyak orang untuk hadir tahun ini dari perkiraan 18 juta pendevosi pada tahun 2017.
Di lain segi, militer Filipina memperingatkan agar tidak berdesak-desakan selama acara keagamaan tersebut: “Skenario terburuk kami adalah terjadinya aksi saling dorong, yang menyebabkan patah tulang, korban jiwa dan luka-luka,” kata komandan militer setempat Brigjen. Alan Arrojado.
Para pendevosi biasanya saling mendorong untuk mendekati gerbong yang membawa gambar Black Nazarene atau menyentuh tali yang digunakan untuk menariknya. Beberapa orang yang ingin mendapatkan seutas tali dengan keyakinan bahwa ia memiliki kekuatan ajaib bahkan mencoba menggigit demi seutas tali tersebut.
Sementara menanggapi komentar nyinyir para kritikus acara tahunan tersebut yang mengatakan bahwa devosi kepada Black Nazarene beda tipis dengan penyembahan berhala, Uskup Clemente Ignacio, mantan rektor Gereja Quiapo, mengatakan bahwa umat hanya mengekspresikan “penghormatan mereka”.
“Ungkapan kita dinyatakan, dalam ungkapan konkret,'” kata uskup tersebut, ia menambahkan bahwa itu adalah sifat orang Asia. Dia mengatakan itu adalah sifat orang Filipina yang ingin menyentuh, mencium, atau memeluk benda-benda suci.
“Orang Filipina percaya akan kehadiran yang ilahi di barang-barang kudus dan tempat-tempat suci,” katanya. “Orang ingin terhubung dengan yang ilahi, baik itu melalui antrean untuk mencium gambar atau menyentuh tali,” kata Pastor Ignacio. “Ini adalah cara untuk mengekspresikan iman seseorang, ini adalah ekspresi dari penghormatan mereka,” katanya.
“Kita semua tahu kita tidak menyembah patung-patung, kita menyembah Tuhan dan jika patung-patung ini menjembatani kita dengan Tuhan, maka kita ingin berhubungan dengan Tuhan dengan menggunakan patung-patung ini,” tambahnya.
Gambar Nazaret Hitam sendiri adalah gambar patung kayu Yesus yang berukuran besar dan berwarna hitam yang sedang memanggul sebuah salib, yang dibawa ke Manila oleh para imam Augustin pada tahun 1607. Tradisi mengatakan bahwa patung itu berwarna hitam setelah mengalami kebakaran di kapal Spanyol yang mengangkutnya.
Berhubung dengan cuaca yang tidak menentu di Manila pada bulan Januari, panitia prosesi menyiapkan jas hujan untuk gambar Black Nazarene.
“Hujan atau cerah prosesi akan terus berlanjut,” kata Pastor Douglas Badong, imam Gereja Quiapo. “Jas hujannya sudah siap, itu khusus dibuat untuknya,” kata imam itu, ia menambahkan bahwa jas hujan terbuat dari bahan transparan sehingga pendevosi masih bisa melihat gambarnya. Pastor Badong mengatakan bahwa ketika hujan di masa lalu, gambar itu hanya terbungkus plastik. “Itu tidak rapi,” katanya.
Para pendevosi yang secara tradisional ingin menyeka gambar dengan saputangan dan handuk selama prosesi dapat memberikan kepada orang-orang yang menjaga gambar di atas kereta.
Seputar keamanan, sedikitnya 1.000 tentara dan sekitar 500 tentara cadangan telah dikerahkan untuk mendukung 5.000 petugas polisi yang ditugaskan untuk menjaga acara tersebut.
Jenderal Arrojado mengatakan pasukan keamanan waspada tinggi meski tidak ada laporan tentang ancaman teroris. “Kami berharap yang terbaik tapi bersiap menghadapi yang terburuk,” katanya, apalagi pada tahun 2012 lalu, sebuah kelompok teroris dilaporkan pernah merencanakan untuk melakukan serangan bom selama perayaan tersebut.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
The Black Nazarene (In Spanish: El Nazareno Negro, Nuestro Padre Jesús Nazareno, Filipino: Poóng Itím na Nazareno, Hesus Nazareno) is a life-sized image of a dark-skinned, Jesus Christ carrying the Cross enshrined in the Minor Basilica of the Black Nazarene in the Quiapo district of the City of Manila, Philippines.
The Black Nazarene was carved from a dark wood in the 16th century in Mexico, and then transported to Philippines in 1606. It depicts Jesus en route to his crucifixion. Pope Innocent X granted recognition to the lay Confraternity of Santo Cristo Jesús Nazareno in 1650 for the promotion of the devotion to Jesus through the icon. It was housed in several churches near Manila in the early decades, arriving in Quiapo Church in 1787 where it has been enshrined ever since. The icon is renowned in the Philippines, and is considered by many Filipino Catholics to be miraculous, its mere touch able to cure disease. It attracts homage by numerous devotees and major processions every year.
The image (in recent years a composite replica) is brought out of its shrine for public veneration three times a year: January 9, Good Friday (the Nazarene's "actual" feast, commemmorating the culmination of the Passion), and December 31 (New Year's eve, the first day of the novena). The January 9 procession reenacts the image's Traslación(literally, "transfer") in 1787, or "solemn transfer" to the Minor Basilica from its original shrine inside Intramuros a blessed copy of the original image. The January 9 Traslaciónis the largest procession, drawing millions of devotees thronging to touch the icon, and lasting 20 hours at the most.
The Black Nazarene is venerated by Filipino devotees every Friday, & along with the Santo Niño (Child Jesus) is the most popular object of devotion in the Philippine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar