HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
 HARAPAN IMAN KASIH.                
 Minggu, 25 Maret 2018
 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
 Perarakan: 
 Markus (11:1-10) / Yohanes (12:12-16) 
 Misa:
 Yesaya (50:4-7)      
 (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a)
 Filipi (2:6-11)       
 Passio dari Injil Markus
 Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.    
 Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
 NB:
 Kutipan Teks Perarakan dan Misa:
 Diri kita sendirilah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan 
bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa atau tunas batang pohon. --- 
St Andreas dari Kreta 
 BACAAN PERARAKAN  
 Susunan Liturgi 
Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan membuka Buku 
Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman 315, bahasa 
Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman 273.
 Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)
 Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi! 
 Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.    
 Pengantar
 Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. 
Perayaan ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang 
memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan 
membawa daun palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan 
sering digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau 
sekarang kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong 
kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.
 Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan 
menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai 
untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan
 kita.
 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:1-10)
 "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage 
dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang 
murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada 
waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda
 tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu 
dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa 
kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera 
mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai
 muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu 
melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada 
mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka 
menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu 
membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan 
mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. 
Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang 
menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. 
Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari 
belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama 
Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, 
hosana di tempat yang maha tinggi!"
 Inilah Injil Tuhan kita!
 U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 atau
 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:12-16) 
 "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
 Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk 
merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju 
Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia 
sambil berseru, "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
 Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke 
atasnya, seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah 
Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus 
tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, 
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah 
melakukannya juga untuk Dia. 
 Inilah Injil Tuhan kita!
 U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 Renungan 
 MENGHAMPARKAN DIRI
 Hari ini Gereja memulai Pekan Suci. Pada hari Minggu Palma ini kita 
mengenang sengsara Tuhan, yang diawali dengan perarakan Yesus memasuki 
kota Yerusalem. Ketika Yesus dan para murid-Nya telah dekat Yerusalem, 
dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus minta 
kepada dua murid-Nya untuk meminjam seekor keledai muda, milik seorang 
warga, yang ditambatkan di depan pintu di luar, di pinggir jalan. 
Keledai itu pun kemudian dialasinya dengan pakaian, lalu Yesus naik ke 
atas keledai itu dan memasuki Kota Yerusalem.
 Penulis Injil 
Markus mencatat bahwa ketika Yesus lewat, “Banyak orang yang 
menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan 
ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang” (Mrk 11:8). Semua 
itu menjadi bentuk sambutan hangat bagi Yesus. Namun, cukupkah dengan 
tindakan seperti itu? Tidak.
 Menurut St. Andreas dari Kreta 
(660-740), seorang kudus yang pernah menjadi rahib di Yerusalem, semua 
itu tidak banyak nilainya. Karena itu, Uskup Agung dari Kreta ini dalam 
suatu khotbah Minggu Palma berkata, “Diri kitalah yang harus dihamparkan
 di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa 
atau tunas batang pohon, barang-barang yang menjadi layu dan 
menyenangkan mata hanya sebentar untuk beberapa jam saja.” Inilah kasih 
dan korban sejati.
 Minggu Palma mesti kita rayakan dalam semangat
 kasih dan korban bagi Yesus. Kita diajak untuk menyambut Yesus memasuki
 Kota Yerusalem.dengan melibatkan seluruh diri kita, bukan hanya pakaian
 kita, apalagi dengan ranting pohon tak bernyawa. “Marilah kita 
menghamparkan diri sebagai pakaian di bawah kaki-Nya,” ajak St. Andreas 
dari Kreta. Mari kita sambut Yesus sambil melambaikan ranting rohani 
jiwa kita dan berseru, “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
 Tuhan!
 Perarakan Daun Palma (PS 492-494)
 Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 12:1.12-13; Mzm 24:9-10)              
 Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. 
 Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira: 
 * Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang 
dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai 
gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya 
masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah
 raja mulia.
 * Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.  
 MISA 
 Setelah selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa
 dengan doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah
 nyanyian sengsara 
 Doa Pembuka  
 I Allah yang Mahakuasa dan 
kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi 
manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan 
kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani 
sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang bersama Dikau, 
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala 
masa. 
 U Amin.
 Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)      
 "Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
 Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan 
perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih 
lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti 
seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku 
tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku 
kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang 
mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai 
dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak 
mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, 
karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
 Demikianlah sabda Tuhan
 U. Syukur kepada Allah.
 Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819 
 Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
 Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a)
 1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan 
menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah 
Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah 
Allah berkenan kepadanya?”  
 2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; 
gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. 
Segala tulangku dapat kuhitung.    
 3. Mereka membagi-bagikan 
pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau,
 Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
 4. 
Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji 
Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! 
Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, 
hai segenap anak cucu Israel.
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di 
 Filipi (2:6-11)       
 "Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
 Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak 
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus 
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan 
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
 keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai 
mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat 
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan 
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah 
mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
 Demikianlah sabda Tuhan.
 U. Syukur kepada Allah.
 Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 965
 Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
 Ayat. (Flp 2:8-9)
 Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah 
Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur 
kepada-Nya. 
 Keterangan:
 N. Narator; PP. Pontius Pilatus; †. Yesus; SO. Semua Orang; Im. Imam Agung; S. Serdadu; R. Wakil Rakyat
 N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Markus
 N. Dua hari lagi Hari Raya Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi akan 
dimulai. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk 
menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, dan mereka berkata,
 Im. "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."
 N. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang 
duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam 
berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkan 
leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada 
orang yang menjadi gusar dan berkata kepada seorang yang lain,
 R.
 "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat 
dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada 
orang-orang miskin."
 N. Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata, 
 †. "Biarkanlah dia! Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik 
pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat 
menolong mereka kapan saja kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan 
selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat 
dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk 
penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil 
diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini adalah disebut 
juga untuk mengingat dia."
 N. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah
 seorang dari kedua belas murid Yesus, kepada imam-imam kepala dengan 
maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Para imam sangat gembira 
waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepada 
Yudas. Maka Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 
 N. Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang
 menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, 
 Rs. "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
 N. Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, 
 †. "Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang 
membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik 
rumah yang dimasukinya: Guru berpesan: Di manakah ruangan yang 
disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? 
Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, 
yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan 
perjamuan Paskah untuk kita." 
 N. Maka berangkatlah kedua murid 
itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus
 kepada mereka. Lalu mereka menyiapkan Paskah. Setelah hari malam, 
datanglah Yesus bersama dengan kedua belas murid-Nya. Ketika mereka 
duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata, 
 †. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
 N. Maka sedihlah hati mereka, dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya, 
 Rs. "Bukan aku, ya Tuhan?" 
 N. Ia menjawab, 
 †. "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, yang 
mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang 
akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang Dia, akan tetapi 
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih 
baik bagi orang itu seandainya ia tidak dilahirkan." 
 N. Ketika 
Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap 
berkat, memecah-mecahkan roti itu lalu memberikannya kepada para murid 
dan berkata, 
 †. "Ambillah, inilah Tubuh-Ku."
 N. Sesudah 
itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada para 
murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada 
mereka, 
 †. "Inilah Darah-Ku, Darah perjanjian, yang ditumpahkan 
bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan 
minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru,
 yaitu dalam Kerajaan Allah."
 N. Sesudah mereka menyanyikan lagu 
pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. Dalam perjalanan ke Bukit 
Zaitun Yesus berkata kepada mereka, 
 †. "Kamu semua akan 
tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan 
domba-dombanya akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku
 akan mendahului kamu ke Galilea. "
 N. Kata Petrus kepada Yesus,
 Ptr. "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak!" 
 N. Lalu kata Yesus kepadanya, 
 †. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, 
sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 
 N. Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata,
 Ptr. "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." 
 N. Semua yang lain pun berkata demikian juga. Lalu sampailah Yesus dan 
murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus 
kepada murid-murid-Nya, 
 †. "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." 
 N. Dan Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Yesus sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka, 
 †. "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
 N. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu berlalu dari pada-Nya. Kata-Nya, 
 †. "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan 
ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa
 yang Engkau kehendaki terjadilah." 
 N. Setelah itu Yesus kembali, dan mendapati ketiga murid sedang tidur. Maka Yesus berkata kepada Petrus, 
 †. "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga
 satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh 
ke dalam pencobaan! Roh memang penurut, tetapi daging lemah." 
 N.
 Lalu Yesus pergi lagi dan mengucapkan doa yang sama. Dan ketika 
kembali, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat
 dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka berikan kepada Yesus. 
Kemudian Yesus kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka,
 †. "Tidurlah sekarang dan istirahatlah! Cukuplah! Saatnya sudah tiba! 
Lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa! Bangunlah,
 mari kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat. "
 N. 
Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua 
belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa 
pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, para ahli Taurat dan 
tua-tua. Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan tanda ini 
kepada mereka, 
 Yd. "Orang yang kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat!" 
 N. Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata, 
 Yd. "Rabi." 
 N. Lalu mencium Dia. Maka orang-orang yang bersama Yudas itu memegang 
Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ 
menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga
 putus telinganya. Kata Yesus kepada rombongan yang menangkap-Nya, 
 †. "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang 
dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di 
tengah-tengahmu mengajar di bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. 
Tetapi haruslah digenapi yang ditulis dalam Kitab Suci!" 
 N. Lalu
 semua murid itu meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Pada waktu itu 
ada seorang muda, hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup 
tubuhnya, mengikuti Yesus. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia 
melepaskannya kain itu dan lari dengan telanjang. Kemudian Yesus dibawa 
menghadap Imam Agung. Lalu semua imam kepala, para tua-tua dan ahli 
Taurat berkumpul di situ. Sementara itu Petrus mengikuti Yesus dari 
jauh, sampai ke dalam halaman rumah Imam Agung, dan di sana ia duduk di 
antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api. Imam-imam kepala, 
malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia 
dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang
 yang mengucapkan kesaksian palsu tentang Yesus, tetapi 
kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu sama lain. Lalu beberapa 
orang naik saksi melawan Yesus dengan tuduhan palsu ini, 
 R. 
"Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merobohkan Bait Suci 
buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain 
yang bukan buatan tangan manusia." 
 N. Dalam hal ini pun 
kesaksian mereka tidak sesuai yang satu sama lain. Maka Imam Agung 
bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, 
 Im. "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan dan para saksi ini terhadap Engkau?"
 N. Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Sekali lagi Imam Agung itu bertanya kepada-Nya, 
 Im. "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" 
 N. Jawab Yesus, 
 †. "Akulah Dia! Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan 
Yang Mahakuasa dan datang di tengah awan-awan di langit." 
 N. Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata, 
 Im. "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapatmu?" 
 N. Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa Yesus harus dihukum 
mati. Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya 
serta meninju-Nya sambil berkata, 
 R. "Hai nabi, cobalah terka!"
 N. Malah para pengawal pun memukul Dia. Pada waktu itu Petrus masih ada
 di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam 
Agung, dan ketika melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan
 berkata, 
 W. "Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
 N. Tetapi Petrus menyangkalnya dan berkata,
 Ptr. "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud." 
 N. Lalu Petrus pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). Ketika 
hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah pulalah iakepada 
orang-orang yang ada di situ, 
 W. "Orang ini adalah salah seorang dari mereka." 
 N. Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus, 
 R. "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka! Apalagi engkau seorang Galilea!" 
 N. Maka mulailah Petrus dan bersumpah, 
 Ptr. "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" 
 N. Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka 
teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya, "Sebelum ayam 
berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu 
menangislah ia tersedu-sedu. 
 N. Pagi-pagi benar imam-imam kepala
 bersama tua-tua dan para ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah 
bulat mufakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa Dia dan 
menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus, 
 PP. "Engkaukah raja orang Yahudi?" 
 N. Jawab Yesus  
 †. "Engkau sendiri mengatakannya."
 N. Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya, 
 PP. "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!" 
 N. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi sehingga Pilatus merasa
 heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman 
pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Pada waktu
 itu ada seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama 
beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan 
dalam suatu pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta 
supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan 
bertanya, 
 PP. "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?" 
 N. Pilatus mengetahui bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus 
karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk 
meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali 
lagi menjawab dan bertanya kepada mereka, 
 PP. "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Dia yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?" 
 N. Mereka berteriak lagi, katanya, 
 SO. "Salibkanlah Dia!" 
 N. Lalu Pilatus berkata kepada mereka, 
 PP. "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" 
 N. Namun mereka makin keras berteriak: 
 SO. "Salibkanlah Dia!" 
 N. Dan karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia 
membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkan
 untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam 
istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan 
berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada Yesus, menganyam sebuah 
mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai 
memberi hormat kepada-Nya, katanya: 
 S. "Salam, hai raja orang Yahudi!" 
 N. Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya dan berlutut 
menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah 
ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian Yesus sendiri. Kemudian 
Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang 
yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru 
datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib 
Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang 
berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur 
kepada-Nya, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus, 
lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk 
menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus disalibkan, hari menunjukkan
 jam sembilan. Alasan mengapa Ia dihukum disebut pula pada tulisan yang 
terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan 
dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah 
kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi, "Ia akan 
terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang yang lewat di sana
 menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata, 
 R. "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya 
kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan 
diri-Mu!" 
 N. Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata, 
 Im. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia 
selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, 
supaya kita lihat dan percaya." 
 N. Bahkan kedua orang yang 
disalibkan bersama-sama dengan Yesus mencela-Nya juga. Pada jam dua 
belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam 
tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 
 †. "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" 
 N. Yang berarti: 
 †. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" 
 N. Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: 
 R. "Lihat, Ia memanggil Elia." 
 N. Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam 
anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus 
minum serta berkata,
 R. "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." 
 N. Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. 
 (Semua berlutut dan hening sejenak)
 N. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. 
Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya
 demikian, berkatalah ia,
 S. "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
 N. Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya 
Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka 
semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Ada 
juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem 
bersama-sama dengan Yesus. Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu 
adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena itu Yusuf, 
orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang termuka, yang juga 
menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan
 meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah 
mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah 
Yesus sudah mati. Sesudah mendengar keterangan kepala pasukan, ia 
berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusuf pun membeli kain 
lenan, kemudian ia menurunkan jenazah Yesus dari salib dan mengapaninya 
dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang 
digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu
 kubur itu. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus 
dibaringkan.         
 N. Demikianlah Injil Tuhan
 U Terpujilah Kristus.  
 Renungan       
 Pada hari Minggu Palma atau yang kini dikenal dengan Minggu 
mengenangkan sengsara Tuhan ditampilkan dua suasana. Pertama, suasana 
gembira, saat Yesus disambut di gerbang Yerusalem bak seorang pahlawan 
atau bahkan raja. Kedua, suasana sedih, bahkan duka. Dalam kisah duka 
ini ditampilkan kisah sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus. Kisah
 Sengsara dalam Injil hari ini bukanlah suatu laporan pandangan mata. 
Kisah itu adalah suatu narasi kesaksian orang-orang yang mengerti serta 
percaya bahwa sengsara dan wafat Yesus terjadi dalam rangka 
pengabdian-Nya untuk membangun kembali hubungan baik antara manusia dan 
Allah. Kisah sengsara Yesus memperlihatkan betapa merosotnya kemanusiaan
 yang menolak kehadiran Allah dalam hidup sehari-hari. Padahal, 
ditegaskan pula dalam kesaksian ini bahwa orang yang pasrah menerima 
kehadiran Allah akan menerima kehidupan sejati. Kisah tragis Yesus yang 
tak berdosa itu ditampilkan bagi banyak orang bukan untuk membangkitkan 
rasa haru biru. Kisah itu dihadirkan guna membuat kita semakin menyadari
 dan memahami sampai sejauh mana kekuatan-kekuatan jahat sanggup 
memerosotkan kemanusiaan. Kesaksian itu ditampilkan juga untuk 
mengungkapkan bahwa Allah tak akan kalah atau meninggalkan manusia 
sendirian. Inilah kabar sukacita bagi semua orang.
 Kisah sengsara
 menurut Markus merupakan bagian paling awal dari Injil dan baru mulai 
disusunnya pada awal tahun 70-an, jadi empat dekade sesudah Yesus wafat.
 Baru setelah kisah sengsara menurut Markus ini, disertakannya pula 
kisah-kisah mengenai tindakan dan pengajaran Yesus di sepanjang 
perjalanan dari Galilea menuju ke Yerusalem tempat Yesus harus menderita
 sengsara. Kisah sengsara ini menjadi pengantar umat untuk memasuki 
Pekan Suci. Dua wajah Minggu Palma ini juga hendak mengungkapkan kepada 
kita bahwa dinamika karya penyelamatan Allah memang menukik tajam 
langsung kepada sasarannya, yaitu keselamatan manusia. Yesus sebagai 
Putra Allah harus menderita terlebih dahulu untuk kemudian menjadi raja 
dalam arti sesungguhnya, yaitu raja atas hidup dan mati. Tak ada yang 
mengalahkan-Nya. Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, kita 
mengenangkan pula sekaligus, kemenangan Yesus atas maut. Pada 
gilirannya, kita kelak juga akan ikut dibangkitkan bersama-Nya, ikut 
mengalahkan maut dan dosa.
 Antifon Komuni (Mat 26:42)   
 Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu.
 Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done.  
 Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum: fiat voluntas tua.