HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 18 April 2018
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kisah Para Rasul (8:1b-8)
(Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
Yohanes (6:35-40)
"Venite - Datanglah!"
Pernyataan "Aku adalah roti hidup" yang mengundang kita untuk datang kepadaNya, adalah nubuat pertama dari 7 nubuat "Aku adalah" dalam Injil Yohanes (Bdk: “Bulan Bintang Matahari”, Kanisius, RJK).
Pernyataan ini memberitahukan kita bahwa Kristus adalah makanan yang memelihara jiwa (Yoh 6:53).
Adapun 6 pernyataan lainnya adl:
"terang dunia" (Yoh 8:12),
"pintu" (Yoh 10:9),
"gembala baik" (Yoh 10:11,14),
"kebangkitan+hidup" (Yoh 11:25),
"jalan-kebenaran-hidup" (Yoh 14:6)
dan "pokok anggur yg benar" (Yoh 15:1,5).
Indahnya, Yesus sebagai "roti hidup" berjanji akan menerima semua orang yang datang kepada-Nya.
Mereka yang datang kepada Yesus datang sebagai jawaban terhadap kasih karunia yang diberikan Allah dengan beberapa inti permenungan iman, al:
1) Bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah; juga bukan kehendak-Nya jikalau ada orang binasa (2Pet 3:9) atau gagal datang kepada kebenaran dan diselamatkan (1Tim 2:4).
2) Akan tetapi, ada perbedaan besar di antara kehendak Allah yang sempurna dengan kehendak-Nya yang mengizinkan.
Dia tidak meniadakan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan percaya sekalipun itu berarti kehendak-Nya yang sempurna tidak tercapai (Luk 19:41).
3) Keinginan Allah bahwa orang beriman akan dibangkitkan pada akhir zaman tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab untuk menaati dan mendengarkan suara-Nya serta mengikuti-Nya (Yoh 10:27; 14:21).
Pastinya, “Semua orang yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan Kubuang”.
Yesus mau mewujudkan kehendak Bapa di dalam hidupNya dengan menerima dan menebus semua orang yang datang kepadaNya.
Misi Yesus adalah menyelamatkan semua orang. Bagaimana dengan kita?
"Makan bubur di Taman Sari - Mari menabur kasih stiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Soli Deo - Hanya bagi Tuhan “.
Medio tahun 2009-2011, saya pernah berkarya di kawasan Tanjung Priok, tepatnya di sebuah gereja tua karya Romo Mangun di pinggiran Cilincing, Jakarta Utara.
Disanalah saya bertemu dengan beberapa orang Batak (“Bersama Allah Tambah Aku Kuat”), salah satunya adalah pak Silaban-“Siap dan reLA berkorBAN”. Hari ini, kita juga diajak untuk ”SIap & reLA berkorBAN” seperti Stefanus dan jemaat perdana yang berani mengorbankan diri bagi Kristus.
Adapun 3 semangat dasar orang yang siap dan rela berkoban, antara lain:
1.Berakar pada iman:
Dalam kacamata iman, ada keyakinan dasar bahwa pengorbanan hidup adalah salah satu cara untuk datang kepada Tuhan. Bukankah tepat juga kata orang Jawa, “jer basuki mawa beya-“keberhasilan” kita diperoleh dengan pengorbanan?
Hari ini, dikatakan juga bahwa barangsiapa yang datang kepadaNya tidak akan dibuang tapi dianugerahi hidup kekal. Itulah janji iman Kristus, “Sang Roti Hidup” yang juga telah banyak berkorban untuk kita dan sekaligus mendasari setiap pengorbanan hidup kita. Karena itu jangan takut, percayalah selalu pada berkat Tuhan walaupun banyak "pengorbanan": hambatan dan kekecewaan yang mesti kita alami dan jalani.
2. Bertumbuh pada harapan:
Harapan akan adanya kebangkitan dan kehidupan kekal juga mengobarkan semangat kita untuk lebih berani bersikap “magis”, optimal mengorbankan diri (waktu-tenaga-pikiran-dana dll) demi semakin terwujudnya “pacem in terris pacem in cordis-damai di bumi damai di hati“.
Selain itu, bukankah "Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara" - manusia hidup di dunia harus terus mengusahakan keselamatan-kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak: "Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku".
3. Berbuah pada kasih:
Orang yang siap dan rela berkorban pastinya berguna bagi yang lain. Tepatlah orang Jawa mengatakan, “Urip Iku Urup - Hidup itu Nyala”. Bukankah hidup orang beriman itu seharusnya memberi manfaat bagi orang lain?
Seperti Kristus yang berguna bagi hidup banyak orang dengan rela menjadi pribadi ekaristis, yang siap dipilih-diberkati-dipecah dan dibagi-bagi, semoga kita juga siap berguna bagi yang lain, dengan setia memaknai dan menghidupi makna “ekaristi” (Elok KArena kRIStus ada di hatI) dalam setiap kata dan warta tindakan nyata kita.
“Ada kelinci naik pohon jati - Hiduplah suci dengan sepenuh hati”
B.
Kutipan Teks Misa:
"Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya ingin melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal terkecil, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar." -St. Dominikus Savio
Antifon Pembuka (Mzm 71(70):8.23)
Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu, alleluya.
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang berbelaskasih, kami telah Kauberi iman kepercayaan. Semoga berkat bantuan-Mu itu kami bangkit bersama Putra-Mu yang tunggal dan hidup mulia selamanya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Setiap manusia yang pernah lahir di dunia ini pada umumnya mendambakan hidupnya yang bahagia, sehat dan sejahtera. Seorang yang taat beragama atau beriman, sejatinya merindukan sekaligus memperjuangkan keselamatan dalam peziarahan hidup di dunia ini maupun keselamatan di seberang sana, di alam baka sesudah kematian. Kisah Injil yang kita renungkan pada hari-hari ini bertemakan Roti Hidup. Yesus mengajar kita para pengikut-Nya tentang roti dalam Ekaristi sebagai identifikasi diri-Nya sendiri. Dalam roti yang dikonsekrir melalui Misa Kudus, Yesus hadir secara nyata; Dialah Juru Selamat, jaminan keselamatan atau kehidupan kekal bagi manusia yang percaya kepada-Nya.
Maka dalam Injil hari ini Yesus menegaskan, "Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.... barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang." Hal ini disabdakan Yesus dalam rangka pelaksanaan komitmen perutusan yakni pelaksanaan kehendak Bapa. "Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman, ... supaya setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."
Di balik kesederhanaan tersembunyi dan tersamar keagungan ilahi. Pertanyaan, permenungan, bagaimana kita masing-masing mempersiapkan dan merayakan Misa Kudus sebagai pertemuan yang sungguh personal dengan Tuhan kita Yesus Kristus, jaminan keselamatan abadi yang didambakan semua orang percaya?
C.
"Deo vindice - Tuhan sebagai pelindung kita!"
Inilah motto Konfederasi Amerika yang juga merupakan salah satu pesan pokok hari ini: "Kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Jelasnya, Tuhan datang sebagai "Sang Pelindung", yang siap dan sigap menjaga dan memperhatikan suka-duka dan pergulat-geliatan setiap orang beriman.
Adapun, Ia menjanjikan kehidupan kekal dan kebangkitan jika kita memiliki dua hal yang mendasar, yakni:
1."Melihat Tuhan":
Kita diajak untuk selalu datang dan melihat kepadaNya dalam doa dan karya, mengalami perjumpaan, entah lewat perjumpaan personal dalam ruang doa maupun perjumpaan sosial lewat sesama yang kita jumpai setiap harinya. Bukankah tepat kalau Nouwen juga pernah berkata: "Ecce homo et Deus est-Lihatlah manusia dan kamu akan melihat Tuhan!"
2."Percaya pada Tuhan":
Percaya kepada Nya identik dengan iman. Dengan kata lain: Kita diajak untuk menjadi orang yang benar benar beriman. Orang dapat mengaku sebagai orang beriman dan tahu banyak tentang iman tapi kadang tidak benar-benar beriman karena mudah kuatir dan getir, berdosa dan tidak dewasa karena hanyut dan larut pada kelekatan dunia yang tak teratur sehingga sulit membiarkan Allah yang berkarya.
Disinilah kita diajak untuk menanggalkan kesombongan dan mulai belajar untuk setia tinggal dalam kerendahan hati yang hening (solitude) untuk menemukan kepasrahan dan kepercayaan sejati kepada Allah karena sejatinya iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1).
"Ada Johan di Gunung Sahari - Lihatlah kebaikan Tuhan setiap hari."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar