HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 09 April 2018
Hari Raya Kabar Sukacita
Yesaya (7:10-14; 8:10)
(Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
Ibrani (10:4-10)
Lukas (1:26-38)
09 APRIL:
PESTA MARIA MENERIMA KABAR GEMBIRA DARI MALAIKAT GABRIEL.
“Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari
Roh Kudus. Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”,
demikianlah bunyi sebagian dari doa Malaikat Tuhan (Angelus), yang kita
doakan tiga kali setiap hari di luar masa Paskah (lihat Puji Syukur #
15).
Tanggapan Maria atas pemberitahuan malaikat tersebut
adalah: “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu” (Luk 1:38).
Ini adalah tanggapan dari seorang pribadi manusia yang senantiasa siap sedia untuk dipakai Allah.
A.
HARI RAYA KABAR SUKACITA
Bersama Gereja Katolik sedunia, kita merayakan HARI RAYA KABAR SUKACITA
(Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel, dimana biasanya
Hari Raya Kabar Sukacita dirayakan setiap 25 Maret, tepat 9 bulan
sebelum Natal (25 Desember).
Namun, karena tahun ini Hari Raya
Kabar Sukacita jatuh bertepatan dengan Hari Minggu Palma Sengsara Tuhan
(Awal Pekan Suci), maka Konferensi Para Uskup setempat, dalam hal ini
KWI, konon memindahkan perayaan ini ke hari Sabtu sebelum Minggu Palma
(Palm Sunday) dan KAS memindahkannya ke hari ini, 9 April 2018.
Dalam sejarah Kekristenan, Hari Raya Kabar Sukacita ini sendiri mulai
dirayakan sesudah Konsili Efesus pada tahun 431 Masehi, dan secara
tertulis dicantumkan sebagai Perayaan Resmi pertama kali dalam
"Sacramentarium" oleh Paus Gelasius pada tahun 496 Masehi.
Hari
Raya Kabar Sukacita ini punya kaitan yang erat secara Biblis maupun
Historis dengan Hari Raya Natal (Kelahiran Tuhan Yesus Kristus). Hari
Raya Natal sendiri mulai dirayakan sejak tahun 336 Masehi, pada masa
pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung. Namun, secara resmi Hari Raya
Natal baru mulai dirayakan oleh seluruh Gereja berdasarkan maklumat Paus
Julius I pada tahun 350 Masehi.
Hari Raya ini dikenal juga di berbagai Negara lain dengan berbagai nama, seperti:
Annunciation of the Lord
Annuntiatio Christi
Annuntiatio Dominica
Annuntiatio Mariae
Annuntio Domini
Christ’s conception
Christ’s incarnation
Conceptio Christi
Feast of the Incarnation
Festum Incarnationis
Incarnation Christi
Initium Redemptionis Conceptio Christi
Mary’s Annunciation
B.
Madah Ibadat Harian.
HARI RAYA KABAR SUKACITA
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan...
MADAH IBADAT BAC
Ketahuilah dunia
Bahwa Tuhan telah tiba
Untuk menebus umatNya
Supaya sungguh bahagya
Nubuat nabi Yesaya
Akhirnya terbukti nyata
Dalam perawan Maria
Yang kini menjadi bunda
Maria mengandung putra
Karena taat setia
Kepada sabda ilahi
Yang dibawa duta suci
Terpujilah Tuhan Yesus
Yang dikandung prawan kudus
Berkat kuasa Roh suci
Utusan Bapa surgawi.
Amin.
MADAH IBADAT PAGI
Betapa menggembirakan
Berita yang diwartakan
Bahwasanya keselamatan
Sungguh dianugerahkan
Putra yang dari semula
Lahir di pangkuan Bapa
Kini memilih Maria
Untuk menjadi bundaNya
Maka sahaya sahaja
Yang merasa hina-dina
Diangkat menjadi ratu
Yang terberkati selalu
Terpujilah Tuhan Yesus
Yang dikandung perawan kudus
Berkat kuasa Roh suci
Utusan Bapa Surgawi.
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Marilah kita bernyanyi
Bagi penebus ilahi
Dengan iman dan harapan
Penuh cinta yang bertahan
Sambil mohon dibebaskan
Dari tipu daya lawan
Agar selalu setia
Dalam mengabdi sesama
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi
Amin
BACAAN PILIHAN
Benar-benar tidak sabarlah ia yang tidak mau menderita, kecuali selama
menurut anggapannya itu adalah baik dan demi orang yang disenanginya.
Akan tetapi, orang yang benar-benar sabar tidak memerhatikan siapa yang
mengujinya: apakah oleh pimpinannya, sesamanya atau bawahannya; oleh
orang baik dan suci, atau oleh orang jahat dan hina.
Ia tidak peduli betapa besar dan sering ia mengalami penderitaan dari orang lain.
Semua itu diterimanya dari tangan Allah sambil bersyukur dan disambutnya sebagai keuntungan besar.
Karena pada Allah tidak ada sesuatu, betapa pun kecilnya, yang dapat tinggal tanpa pahal, asal saja menderita untuk Allah.
C.
Kutipan Teks Misa:
Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung
Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)
Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu." Alleluya.
The Lord said, as he entered the world: Behold, I come to do your will, O God. Alleluia.
(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat; Untuk menghormati misteri
Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus ini, mari kita berlutut saat
mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan
menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh
Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de SpĂritu Sancto ... et homo
factus est." sumber: PUMR no 37)
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau
menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan
Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah
dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah
Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan,
Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah,
entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab,
"Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah
Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah
kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu,
Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya,
seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai
kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah
membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut,
lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan
kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya
Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan
keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi
kuwartakan kepada jemaat yang besar.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba
jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia
berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai
gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran
dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata:
Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi
mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan;
Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa --
meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia
berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang
pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena
kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil (sore), do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota
di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah
engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan
Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus
akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung
seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam
bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu
meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pernahkah Anda merasa sendirian tatkala engalami kesedihan? Teman-teman
yang dekat, yang biasanya datang, tiba-tiba meninggalkan Anda, bahkan
menghilang. Bagaimana perasaan orang yang sedang terkejut, takut, sangsi
(ragu-ragu) justru ditinggal oleh teman-temannya yang semestinya hadir
memberikan dukungan dan kekuatan. Perikop Malaikat Gabriel mengunjungi
Bunda Maria ternyata membuat Maria terkejut (ay. 29), takut (ay. 30),
sangsi (menyangsikan, tidak mempercayai, ay. 34). Kehadiran "yang suci
dari Allah" (malaikat) tidak selalu dan cepat membuat orang gembira,
bahagia, bangga, merasa berharga, dan perasaan lainnya. Hati akan sedih,
hidup akan loyo bila saat membutuhkan teman sebagai kekuatan, ternyata
malah tidak ada. Saat diperlukan, sepertinya mereka kabur semua. Adakah
ini juga kehendak Tuhan? Dia mau mendewasakan para murid? Melatih kita?
Bunda Maria juga mengalaminya. Saat kebingungan, Lukas menulis
demikian, "Lalu malaikat itu meninggalkan dia" (ay. 38b). Di saat lemah,
malaikat malah meninggalkan Maria. Manakala membutuhkan teman, tidak
ada yang datang. Kiranya dengan kalimat tersebut Allah memberikan
pengajaran kepada Bunda Maria untuk mandiri, mencari sendiri apa-apa
yang dibutuhkan. Maria diminta mencari kehendak Allah dalam setiap
hidupnya, di antara anggota keluarganya, di antara teman-teman atau
kelompoknya. Pada Hari Raya Kabar Sukacita, kita disodori bacaan di
atas, di mana Maria menjadi teladan kita dalam menghadapi kesulitan dan
stres berhadapan dengan pekerjaan, teman, umat/orang lingkungan. Maria
tidak putus asa dan kemudian tidak berbuat apa-apa dan mengurung diri,
tidak mau membantu suami atau tidak mau datang di dalam
pertemuan-pertemuan baik di lingkungan, kantor, atau pun paroki. Maria
adalah gambaran manusia yang dengan kesederhanaannya memberi pengajaran
kepada kita akan pentingnya taat pada kehendak Allah. Fiat voluntas tua
(Terjadikan kehendakmu). Banyak hal akan mengembangkan diri kita bila
kita mau taat pada pemimpin kita. Bagaimana sikap taatku pada pemimpin?
Tuhan memberkati.
Antifon Komuni (Yes 7:14)
Lihat, seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang Putra. Dia akan diberi nama Imanuel. Alleluya.
Behold, a Virgin shall conceive and bear a son; and his name will be called Emmanuel. Alleluia.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
---------------
Senin, 09 April 2018
Hari Raya Kabar Sukacita
Yesaya (7:10-14; 8:10)
(Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
Ibrani (10:4-10)
Lukas (1:26-38)
"Magnificat anima mea Dominum - Aku mengagungkan Tuhan."
Inilah seruan syukur yang juga bisa menjadi seruan kita bersama dengan Maria.
Adapun peranan Maria yang terutama dalam hidup kita adalah memberi kita
Immanuel (“Allah beserta kita”) dengan 3 sikap dasar, antara lain:
1.Kepasrahan:
Kita lihat bahwa malaikat Gabriel diutus oleh Tuhan, jadi yang menjadi
“titik mula” atau “awal” adalah inisiatif Tuhan (Gal 4:4). Maria saat
itu tidak sepenuhnya mengetahui rencana Tuhan tapi dia membiarkan Allah
memilih sendiri cara dan saat-Nya dalam merealisasikan rencana-Nya.
2.Kesederhanaan:
Nazaret hanyalah sebuah dusun kecil yang tidak dianggap penting. Maria
adalah wanita dusun. Kesederhanaan dan ketersembunyian hidupnya
mengajarkan kesederhanaan dan kerendahan hati yang berkenan pada Allah.
3.Keterbukaan:
Saat malaikat datang membawa panggilan Tuhan untuknya, Maria berada
dalam situasi dan mempunyai rencana hidupnya sendiri. Tapi Maria
mengajar kita untuk selalu mempunyai hati dan sikap terbuka terhadap
rencana Tuhan dan menempatkannya di atas rencana kita sendiri.
Keterbukaan Maria tidak hanya mendatangkan sukacita tapi juga banyak
penderitaan dan kepedihan (Luk 2:35).
Dengan kata lain:
Panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, sukacita dan dukacita, keberhasilan dan kekecewaan, bukan?
Pastinya, Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia di mata Allah (Kej 6:8).
Hidupnya yang "pasrah-sederhana+terbuka" begitu menyenangkan hati Allah
sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang penting (2 Tim 2:21)
bahwa Yesus telah lahir dari seorang perawan (Luk 1:27; Mat 1:18; Mat
1:23, Mat 1:18,23).
"Dari Gandaria ke Sukabumi - Bunda Maria doakanlah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Immaculata - Tanpa Noda Dosa."
Inilah salah satu gelar dan dogma gereja terhadap Bunda Maria yang juga
menjadi salah satu judul puisi saya dalam album “TTM – Tribute To
Mary.”
Adapun 3 dogma lainnya, yakni
- Mater Dei/Bunda Allah,
- Mater Virginis/Bunda Perawan,
- Maria Asumpta/Bunda yang diangkat ke surga.
Sebenarnya, bersama dengan teladan Maria, kita juga dipanggil menjadi
orang yang ber-semangat "imaculata" dengan mengingat 3 pernyataan iman
dalam bac injil hari ini, antara lain:
A."Jangan takut hai Maria sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Tuhan":
Kita diajak mempunyai "keberanian" karena yakin bahwa Allah senantiasa
menyertai lika liku hidup kita. Ia tak pernah meninggalkan kita berjuang
sendirian.
B."Bagaimana mungkin itu terjadi karna aku belum bersuami":
Kita diajak memiliki "keterbukaan" terhadap Allah, juga ketika mengalami kegalauan dan kebingungan hidup.
C."Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu":
Kepasrahan sekaligus "kerendahan hati" adalah modal dasar orang yang
berjuang untuk hidup suci. Inilah juga yang diwartakan Bunda Maria, yang
"MAu Rendahhati Ikut Allah."
Kita diajak mengenakan semangat rendah hati dan menanggalkan iri hati & tinggi hati.
"Dari Taman Ria ke Sukabumi -Bunda Maria sertailah kami."
2.
Tulisan anonim Bapa Gereja Yunani:
“Allah menggunakan tubuh Maria untuk memuliakan manusia.”
“Untuk menyatakan kepadamu rencana sebelum keabadian, Gabriel datang
dan berdiri di hadapanmu, hai perawan, dan memberikan salam,
"Bersukacitalah, bumi yang belum disemai; Bersukacitalah, semak belukar
terbakar yang belum digunakan; Bersukacitalah, kedalaman yang tak dapat
diselami; Bersukacitalah, jembatan yang menuju surga; Bersukacitalah,
jembatan yang diangkat tinggi yang dilihat oleh Yakub; Bersukacitalah,
bejana ilahi untuk manna; Bersukacitalah, pembebasan dari kutuk;
Bersukacitalah, pemulihan Adam, karena Allah besertamu!"
"Engkau
menampakkan diri padaku dalam rupa manusia," kata perawan yang suci itu
pada kepala penghuni surga. "Bagaimana mungkin engkau membicarakan hal
yang di atas kemampuan manusia? Karena engkau mengatakan bahwa Allah
akan besertaku dan akan mengambil rahimku sebagai tempat tinggal-Nya.
Bagaimana aku menjadi tempat tinggal yang layak dan kudus bagi-Nya yang
datang dengan mengandarai kerub? (Mzm 18:10). Janganlah memperdayaiku,
karena aku tidak mengenal kesenangan, aku belum menikah! Bagaimana
mungkin aku akan mengandung?"
Lalu malaikat itu menjawab, "Jika
Allah berkehendak, tatanan alam akan dikalahkan; dan apa yang di luar
kemampuan manusia, akan diatasi. Percayalah apa yang kukatakan ini
benar, hai perempuan yang suci dan tak bernoda." Maka dia berseru,
"Terjadilah padaku menurut perkataanmu, dan aku akan mengandung Dia yang
tak berwujud manusia, yang akan menggunakan tubuhku, bahwa dengan ini
Dia akan memimpin umat manusia pada kemuliaan masa lalu-Nya, karena Dia
memiliki kekuatan untuk melakukannya!"”
(Stichera sull'Annunciazione)
3.
"Jesus - Allah yang menyelamatkan!"
Inilah arti dasar nama "JESUS" yang dikandung Bunda Maria, yang juga
mengajak kita untuk memaknai sebuah panggilan iman penuh keselamatan
yakni: "Jadilah Engkau Saksi Untuk Selamanya."
Bersama Maria yang berkata,
"Ecce ancilla Domini fiat mihi secundum Tuum- Aku ini adalah hamba
Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanMu," kitapun diajak menjadi
"saksi keselamatan" yang siap "mengandung dan melahirkan" Yesus setiap
harinya dengan 3 kalimat iman penuh keselamatan yg diberikan malaikat
kepada Maria di Nazareth, al:
A."Salam".
Inilah kata pertama
yang diwartakan kepada Maria. Inilah sebuah "syalom", kedamaian dengan
sesama dan semesta, masa lampau-kini dan nanti. Dkl: Kita diajak bagikan
syalom/kedamaian, dan bukan zalim/kebencian.
B."Jangan takut".
Ketika Maria gamang-bimbang, takut-kecut, galau-kacau, Tuhan mengutus
malaikatNya menyerukan peneguhan iman, penuh keberanian dan bukan
ketakutan kepada Maria.
Bukankah diantara "B" (birth) dan "D" (death) ada "C" (Christ)?
C."Roh Kudus akan turun atasmu".
Ketika Maria maaih merasa bimbang dan tak yakin, Tuhan datang
meneguhkannya dengan mengutus malaikatNya yang berkata, "Roh Tuhan akan
turun atasmu."
Disinilah kita diajak untuk hidup penuh kekudusan,
dan bukan kepalsuan karna sejak dibaptis dan setiap menerima ekaristi,
kita diurapiNya: "mengandung" Yesus dan diajak untuk "melahirkan" Yesus
lewat KUD: Karya - Ucapan dan Doa kita di tengah kerja dan rutinitas
dunia harian.
"Dari Samaria ke Miami - Bunda Maria doakanlah kami."
4.
“Veritas - Kebenaran"
Inilah yang saya lihat ketika suatu ketika mengunjungi biara St
Dominikus (Lat: "miliknya Tuhan") di kompleks panti asuhan "Pondok Si
Boncel".
Adapun, Bunda Maria juga menghadirkan "veritas" ketika
dia berkata: "Ecce ancilla Domini fiat mihi secundum verbum tuum” (Luk
1,38). Inilah kata-kata yang menutup dialog penuh kebenaran antara Maria
dengan Malaikat Gabriel.
Ada 3 alasan dasar mengapa Maria bisa menghadirkan "veritas", al:
A.Maria mendapat kasih karunia Allah (Kej 6:8, Luk 1:30).
Hidupnya yang sederhana dan suci begitu menyenangkan hati Allah
sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang sangat penting (2Tim
2:21).
B.Maria tidak hanya mendapat sukacita yang besar tetapi
juga penderitaan dan kepedihan (Luk 2:35), sebab Anaknya akan ditolak
dan disalibkan.
Di dunia ini, panggilan Allah akan selalu
meliputi berkat dan penderitaan, suka dan dukacita, tawa dan tangisan,
keberhasilan dan kekecewaan.
C.Maria mendapatkan Roh Kudus:
Baik Lukas maupun Matius menandaskan dengan jelas bahwa Yesus telah
lahir dari seorang perawan (Luk 1:27; Mat 1:18,23). Roh Kudus akan turun
ke atas Maria dan anak itu akan dikandung semata-mata oleh perbuatan
ajaib Allah. Akibatnya, Yesus akan menjadi "kudus".
Mariapun
penuh dengan Roh Kudus karna ia menyerahkan diri sepenuhnya kepada
kehendak Allah. Dengan sukarela, ia menerima baik kehormatan maupun
celaan yang akan dialaminya karena menjadi ibu dari Anak yang kudus ini.
Itulah yang membuatnya juga menjadi kudus.
"Burung Tekukur di Taman Ria - Kita bersyukur punya Bunda Maria."
5.
"Ecce ancilla Domini - Aku ini HAMBA Tuhan!"
Inilah perkataan Maria yang penuh iman dalam perayaan Kabar Sukacita
yang kita kenangkan hari ini bahwa kepenuhan segala rahmat yang ada
dalam Kristus datang ke dalam Maria, meski dalam suatu cara yang
berbeda.
Adapun tiga alasan iman mengapa kita juga harus bersukacita seperti Maria, antara lain:
A."Mengandung":
Dengan rahimnya, seorang "ibu/mother" memberikan tempat penuh
kehangatan untuk calon kehidupan baru. Seperti Maria yang menyerahkan
rahimnya, yakni mengandung Yesus, kitapun juga diajak untuk memberikan
"rahim" kpdNya. Hal ini tampak ketika kita boleh "mengandung" Tuhan saat
menyambut komuni, menjadi "tabernakel yang hidup", yang menolong yang
papa-membimbing yang buta-menghibur yang berduka-menyembuhkan yang
luka-membantu yang jatuh-mendampingi yang teguh-menguatkan yang rapuh
dan membangunkan yang runtuh.
B."Melahirkan":
Kita diajak
"melahirkan" yang ilahi lewat setiap doa-ucapan dan karya nyata. Dengan
kata lain: Seperti Maria, kita diajak menjadi "messenger/pembawa pesan"
yang selalu berbagi kedamaian, yang pasti hendaklah kita mencari rahmat,
dan marilah kita mencarinya melalui Maria Regina Pacis, Ratu Kedamaian.
C."Memelihara":
Setelah boleh mengandung dan melahirkan Yang iIahi, kita juga diajak
seperti Maria yang selalu merawat dan memelihara Yesus dengan semangat
keteladanan yang nyata. Dengan kata lain: Maria ajak kita untuk menjadi
"contoh/model" yang siap berbagi keteladanan dengan selalu
menjaga-merawat dan memelihara smua nilai kasih dan iman yang telah
dianugerahkan Tuhan lewat Maria.
O clemens, o pia, o dulcis
Virgo Maria. Ia menjadi Perawan yang rahim, penuh belas kasihan dan
manis. Ia menjadi nama yang saat disebutkan tak mengenal akhir, de Maria
numquam satis! Lebih dari dibicarakan, melainkan diteladani, diikuti,
di-eja wantah-kan, dibumikan secara aktual saat ini atau sampai nanti
karena ia menjadi teladan yang berpendar di tengah belukar duri
kehidupan.
6.
"Praebe mihi cor Tuum, Maria - Berikan aku hatiMu ya Maria."
Inilah sepenggal harapan St. Alfonsus de Ligouri yang juga merupakan harapan kita pada masa ini.
Ya, ketika masuk ke rumah Maria, malaikat berkata, “Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut, hai Maria sebab
engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Roh Kudus akan turun
atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau."
Dengan kata lain: Maria menjadi figur yang dikasihi dan diberkatiNya. Ia
menjadi figur yang "admiranda et amanda, dikagumi sekaligus dicintai
dengan 3 dimensi hatinya, al:
A."Sukirman: Sukacita karena iman".
Ia ber-"magnificat": "Magnificat anima mea Dominum - Aku mengagungkan
Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juruselamatku" (Luk 1:46-47).
Hatinya penuh syukur karena meyakini penyertaan Allah setiap hari.
B."Wagiman: Wajah giat beriman".
"Ecce ancilla Domini - Aku ini HAMBA Tuhan" (Luk 1:38a). Kesadarannya
sebagai hamba, membuatnya selalu terbuka untuk bergiat dalam karya dan
mengikuti segala jalan Tuhan dengn bersemangat.
C."Satiman: Satu hati dalam iman".
"Fiat mihi secundum verbum Tuum-Terjadilah padaku menurut perkataanMu"
(Luk 1:38b). Ia satukan hati dengan hati Tuhan. Dalam pelbagai sukaduka
hidup, ia serah dan pasrahkan semuanya dalam Tuhan. Ia siap dibentuk
oleh Tuhan karena cintanya kepada Tuhan adalah cinta yang tanpa batas,
cinta yang berkualitas, bukan cinta yang penuh kata tapi cinta yang
penuh ketaatan yang nyata.
7.
“Gaudeamus igitur iuvenes dum sumus” - Bersukacitalah sewaktu kita masih muda.”
Kalimat ini merupakan baris pertama dari lagu “Gaudeamus” yang
diciptakan pada abad pertengahan dan biasanya dinyanyikan pada saat para
guru besar/wisudawan memasuki ruangan sidang. Adapun, Bunda Maria juga
ber "gaudeamus", bersukacita bukan hanya pada masa mudanya tapi untuk
selama-lamanya karena kata-kata malaikat Gabriel: "Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau".
Tercandra, tiga insight yang kita bisa lihat pada Hari Raya Kabar Sukacita ini, antara lain:
A. Salam:
Syalom (Ibr: damai). Maria menjadi “sukirman, sukacita karena iman”,
karena mendapat salam penuh kedamaian dari malaikat. Dan salam ini
sungguh menjadi berkat karena mau dibagikan, seperti kisah kehadiran
Maria yang begitu membuat Elizabeth juga ikut bersukacita penuh
kedamaian, sampai-sampai bayi dalam kandungannyapun melonjak kegirangan –
padahal Maria belum berkata apa-apa. Jelas, bahwa Bunda Maria menjadi
seorang pewarta sukacita. Tanpa kata-kata apapun, kehadirannya sudah
menjadi kabar baik bagi Elizabeth dan bayi Yohanes. Kita bisa bertanya,
sudahkah kehadiran kita menjadi "syalom" (damai) buat sesama? Bagaimana
kita bisa bersukacita, kalau kehadiran kita sendiri tidak disukai orang
lain?
B. Engkau dikaruniai:
Seperti yang saya tulis dalam
buku “BBM” (Kanisius), sejak abad XII dinyatakan ada lima karunia iman
yang membuat Maria bersukacita yaitu: kabar dari malaikat, kelahiran
Yesus, kebangkitan Yesus, kenaikan Yesus dan pengangkatan Maria ke
surga. Yang pasti, sukacita Maria ini terjadi semata-mata karena karunia
yang diimaninya. Karena karunia iman inilah, Maria banyak diagungkan di
kalangan orang Kristen, khususnya di lingkungan Gereja Katolik dan
Ortodoks. Umat Muslim pun sangat menghormatinya. Di lain matra, Santo
Fransiskus Asisi pernah mengatakan “Preach the Good News, with words if
necessary”, jelasnya bahwa pewartaan pertama-tama bukanlah dengan
kata-kata, tapi dengan sikap hidup kita masing-masing: Kalau kita
menjadi orang yang penuh karunia dan sukacita Tuhan, kehadiran kita akan
membawa karunia dan sukacita bagi sesama juga bukan?
C. Tuhan menyertai engkau:
Paus Benediktus XVI pernah merefleksikan 'Magnificat Maria’. Baginya,
“ini adalah pernyataan penting dari iman, yang memberi kepastian dan
membebaskan setiap manusia dari ketakutan, bahkan di tengah badai
tragedy dan sejarah. Melampaui permukaan, Maria 'melihat' dengan mata
iman, pekerjaan Tuhan dalam sejarah. Untuk alasan ini dia bersukacita,
karena dia percaya bahwa Tuhan selalu menyertainya: Dengan iman, dalam
kenyataan, dia menyambut sabda Tuhan dan mengandung Sang Sabda yang
Menjelma”. Yah, seperti pesan Bapa Suci, "Mari kita pulang dengan
Magnificat dalam hati kita," hari ini mari kita juga belajar membawa dan
membagikan “sukirman, sukacita karena iman” yang sama dengan Maria
karena Tuhan selalu beserta kita: Jiwa Maria, sucikanlah aku. Hati
Maria, nyalakanlah aku. Tangan Maria, sanggahlah aku. Kaki Maria,
pimpinlah aku. Bibir Maria, berkatalah padaku. Duka cita Maria,
kuatkanlah aku. O Maria yang manis, dengarkanlah aku. Janganlah
mengizinkan aku terpisah darimu. Terhadap musuh-musuhku, belalah aku. “
"Taman Ria Taman Safari - Bunda Maria bikin hati jadi berseri-seri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar