Pages

Sabtu, 23 Juni 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 23 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XI
2 Tawarikh (24:17-25)
(Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
Matius (6:24-34)
"Carpe Diem - Seize the Day - Reguklah hari ini!"
Kutipan dari karya Horatius Carminum dan yang merupakan salah satu judul buku saya terbitan Kanisius ini dimaksudkan agar setiap orang setia untuk menjalani hidup dari hari ke hari. Dalam kacamata yang lebih positif: “Tuhan ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Maz 90:12). Atau dalam kata-kata Yesus hari ini: “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Mat 6:34)."
Inilah sebuah ajakan positif untuk selalu mensyukuri indahnya hari ini ("hic et nunc - here and now") supaya tidak selalu terhanyut-larut oleh kekecewaan masa lalu dan selalu terlipat-lekat oleh kekuatiran masa depan.
Adapun dalam khotbah di bukit, Yesus mengajak kita untuk menjadi orang beriman yang selalu bersyukur dan ber-optimis setiap harinya, yang terindikasi dalam dua sikap dasar khas Bunda Teresa: "Berikanlah hatimu untuk mencintai dan ulurkanlah tanganmu untuk melayani."
Tercandra, trilogi pesan ilahi supaya kita semakin bisa ber-"carpe diem" sembari belajar mempunyai hati yang tergerak untuk mencintai dan mempunyai tangan yang bergerak untuk melayani, antara lain:
1.Holy: Suci.
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Ia mengajak kita untuk BERIMAN karena bukankah ini modal pertama seorang yang hidupnya suci, yang hidupnya bersama Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan? Bukankah kesucian karena dekat dengan Tuhan akan mudah menghilangkan segala ketakutan, karena yakin bahwa semuanya telah disediakan olehNya.
Sebuah analogi sederhana:
Kata “takut” memiliki 5 huruf, di tengah-tengah huruf itu ada huruf “K”, yang bisa berarti “Kristus.” Jadi, mengapa kita takut jika kita yakin dan mengimani ada “K”, yaitu “Kristus” di tengah-tengah pergulat-geliatan hidup kita?
2.Happy: Bahagia
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu (Mat 6:25).”
Ia menghendaki kita untuk BERSYUKUR dan hidup dengan bahagia, bebas dari rasa takut dan kekuatiran yang berlebihan. Bukankah ketakutan yang berlebihan membuat hidup kita menjadi berat?
Lihatlah kata “berat”, ketika diberikan satu huruf “K” di tengahnya, maka yang berat menjadi berkat bukan? Bisa jadi “K” nya adalah Kristus, sang sumber Kasih itu sendiri, yang menghendaki kita hidup dengan bahagia sebagai anak-anak Allah karena meyakini bahwa ada banyak keindahan dalam hidup yang dihadirkan untuk kita. Bisa jadi "K" nya adalah juga "keluarga" yang bisa nampak lewat perjumpaan dengan kerabat (orangtua, anak, kakak adik) dan sahabat yang kadang lupa sejenak kita syukuri.
3.Healthy: Sehat
“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Mat 6: 26).
Ia mengajak kita untuk BERSADAR DIRI bahwa Tuhan adalah Tuhan yang turun tangan, yang terlibat dan tidak pernah meninggalkan umatNya. Rasa takut sendiri adalah hal yang manusiawi tapi kalau sudah kelewatan, pasti tidak sehat bukan? Karena itu, rasa takut perlu segera di-otopsi karena jelas merusak kesehatan jiwa dan raga kita sebagai citra Allah.
Lihatlah analogi lain dari kat "takut", bukankah diawali dan diakhiri dengan huruf "t" yang bisa berarti Tuhan, yang di saat Natal datang sebagai "Immanuel" (Ibr: Tuhan beserta kita) dan di saat Paskah datang sebagai "Alpha et Omega" (Yun: Awal dan Akhir). Atau lihatlah kata "takut", ketika "t" di awal dan di akhir kita buang maka yang tertinggal adalah kata "aku", bukankah takut itu juga kebanyakan terjadi karena diri kita sendiri yang terlalu sibuk terpusat pada diri sendiri sehingga "membuang" Tuhan di rutinitas hidup harian kita?
Disinilah kita diajak untuk selalu bersadar diri lewat hidup "dokar", doa dan karya harian kita, bahwa Tuhan selalu memelihara, menjamin dan mencukupi kebutuhan kita. Deus providebit-Tuhan-lah yang menyelenggarakannya.
Di lain segi, kita juga diajak untuk hidup optimal, penuh dengan semangat dan sahabat untuk selalu menciptakan "surga di bumi" dengan total, utuh-penuh dan menyeluruh, sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh roh Kudus" (Rm 14:17), bukan?
Kita diajak untuk hidup dan bekerja bukan dalam suasana kuatir/getir, takut/kecut, resah/gelisah, bimbang/gamang, bingung/linglung tapi dalam suasana hati yang penuh cinta-cita cita dan sukacita karena yakin bahwa Allah selalu beserta kita (Mat 28:20).
Disinilah, Tuhan mengajak kita untuk bersyukur setiap harinya. Jangan selalu melihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar hidup kita dengan penuh syukur karena Tuhan selalu ada bersama kita lewat sesama dan semesta.
"Vaya con Dios – Pergilah bersama Tuhan."
Mari mengayuh dan melaju bersama Tuhan dengan penuh syukur dalam doa-ucapan dan karya nyata karena kita sungguh kaya dan berharga di mataNya.
"Makan bakut di Pasar Senthir -Janganlah mudah takut dan kuatir."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
Adjutorium nostrum in nomine Domini, qui fecit caelum et terram - Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi."
Itulah kalimat yang kerap saya ucapkan dalam hati sebelum mempersembahkan misa. Itulah juga yang menyadarkan saya bahwa saya dan mungkin juga banyak orang terlalu sibuk menambah masalah-masalah baru sehingga kita lupa menghitung berkat- berkat yang kita peroleh, padahal satu-satunya persiapan terbaik untuk hari esok adalah menggunakan hari ini sebaik-baiknya, karena hari ini, niscaya endapan hari kemarin sekaligus proyeksi esok hari, bukan?
Pastinya,
Janganlah melihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar hidup kita dengan penuh syukur dan kesadaran.
Jika kita terlalu sibuk melihat masa lalu atau bahkan cemas terhadap kehidupan masa mendatang, kita tidak akan mudah untuk melihat Tuhan.
Jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi di masa depan karena satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.
Tak ada orang yang akan tenggelam oleh beban satu hari. Tapi bila beban esok ditambah ke beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya, bukan?
"Orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama Rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya,
mereka berlari dan tidak menjadi lesu,
mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
2.
Sed fugit interea,
fugit inreparabile tempus
Sementara waktu yang tak tergantikan lekas berlalu (Vergilius, Georgicon III:284).
Suatu ketika, Dalai Lama ditanya, “apa yang paling membingungkan di dunia ini?”
Dia menjawab, ”Manusia! Yah, karena ketika muda, manusia mengorbankan kesehatannya hanya demi uang. Lalu ketika tua mengorbankan uangnya demi kesehatan, dan sangat kuatir akan masa depannya, sampai tidak sempat menikmati masa kini.”
De facto, kadang orang kurang mensyukuri hari ini (hic) dan disini (nunc) bukan? Wajarlah, orang Romawi kerap mengatakan, “Diem perdidi” - Saya telah kehilangan satu hari! Kalimat ini diucapkan oleh Kaisar Titus, kala ia menyadari bahwa satu hari terlewatkan tanpa kesempatan untuk melakukan hal-hal yang baik/berguna.
Disinilah, baik kita mengingat slogan orang Romawi, “Carpe Diem”, yang dalam bahasa Inggris kerap diartikan, “Seize the Day”, secara lugas berarti, “Reguklah Hari Ini”. Kalimat lengkapnya adalah, “Carpe diem, quam minimum credula postero”, yang berarti, "reguklah hari ini, dan percayalah sesedikit mungkin akan hari esok."
Kutipan filosofi dari karya Horatius Carminum ini dimaksudkan agar setiap orang belajar memaknai hidup dengan arif, duc in altum - bertolak lebih dalam, untuk “hidup lebih hidup” dari hari ke hari:
yesterday/kemarin = past/yang lampau tomorrow/besok = future/yang akan datang today/hari ini = present/sekarang/gift/hadiah
Jangan tanggung jangan kepalang,
Bercipta mencipta,
Bekerja memuja,
Berangan mengawan,
Here and now...
3.
MADAH HARIAN PAGI
(Sabtu, 23 Juni 2018)
O ratu kami yang mulya
Luhur tiada taranya
Engkau merangkul memangku
Tuhan Allah penciptamu.
Pintu yang ditutup Hawa
Dibuka putera bunda
Engkaupun turut berjasa
Membukakan gerbang surga.
Kami anggap tugas luhur
Untuk mengucapkan syukur
Dengan menyanyikan madah
Atas anugerah Allah.
Dimuliakanlah Bapa
Bersama Putra dan Roh-Nya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada Bunda Maria. Amin.
DOA
Ya Allah, Engkaulah sumber dan pangkal keselamatan kami. Semoga kami selalu berusaha menyatakan kemuliaan-Mu dengan tingkah laku kami, sehingga di surgapun kami Kauizinkan memuji Engkau selama-lamanya. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
4.
Kutipan Teks Misa:
“Tuhan tidak hanya menumpahkan darah-Nya bagi kita, tetapi Ia juga berdoa untuk kita” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Mzm 89:4.29)
Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia selamaya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahasetia, bila kami Kaubimbing dengan sabda-Mu, maka kami takkan merasa khawatir. Kami mohon, semoga kami masih Kauperkenankan hidup dan jangan sampai kami ditinggalkan oleh kasih setia-Mu.Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan mencoba untuk menyadarkan Yoas lewat para nabinya. Namun, semuanya tidak didengarkannya. Menjauh dan meninggalkan Tuhan berarti mendekati dosa dan maut.
Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (24:17-25)
"Kalian telah membunuh Zakharia antara Bait Allah mezbah."
Sesudah Imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya. Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’ Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan. Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putera Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!” Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik. Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera Imam Yoyada. Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Ul: 2)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
2. Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
3. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
4. Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.
Rasa khawatir membuat manusia menjadi gelisah, sehingga mencoba "mengabdi kepada dua tuan". Sebaliknya, Yesus justru meminta kita supaya percaya dan beriman kepada Allah yang memperhatikan semua ciptaan-Nya, bukan dengan mengabdi kepada dua tuan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)
"Janganlah khawatir akan hari esok."
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibunag ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kekhawatiran pasti pernah dialami oleh setiap orang. Namun, tinggal bagaimana sikap masing-masing orang saat menghadapi kekhawatiran tersebut. Bagi mereka yang memiliki Tuhan, pasti kekhawatiran itu tidak akan menguasai mereka. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Menjadi percaya adalah kunci kedamaian dan kebahagiaan. Allah pasti memelihara umat-Nya yang terus berusaha memberi yang terbaik.
Doa Malam
Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur atas sabda-Mu hari ini. Mampukanlah aku, ya Bapa, supaya aku semakin percaya akan cinta-Mu yang selalu meneguhkan. Bapa, tolonglah aku supaya dalam kehidupan ini mampu mencari yang berguna bagi kehidupan kekal, di mana aku akan Engkau kumpulkan bersama Putra-Mu dalam Kerajaan Surga. Amin.
5.
Tujuh Malaikat : Selayang Pandang
Dalam Litani (Malaikat Agung) St. Rafael, terdapat kalimat doa yang berbunyi: "St. Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang berada di hadirat Yang Mahatinggi, doakanlah kami."
Dalam Alkitab malaikat agung yang sering disebut yaitu 1. Mikhael, 2. Gabriel, 3. Rafael, sedang keempat malaikat agung lainnya kemungkinan adalah 4. Uriel, 5. Barrachiel, 6. Sealtiel dan 7. Yehudiel.
. Malaikat Agung St Mikael.
"Siapakah seperti Tuhan", dikenal sebagai malaikat keadilan, dan kitab Taurat mengenal malaikat ini sebagai penghancur Sodom dan Gommorah dan sebagai malaikat yang membantu penguburan Nabi Musa. Ia adalah malaikat perang melawan iblis dan pengikutnya. Malaikat Gabriel memberitahu pada Daniel, saat ia memohon pada Tuhan untuk membawa bangsa Yahudi kembali ke Yerusalem: “Kerajaan Persia menentang aku... dan, datanglah Mikael, salah satu dari Pangeran Kepala datang menolongku”. Malaikat itu kemudian membicarakan mengenai akhir dunia, para Anti Kristus berkata: Dalam waktu itu Mikael bangkit, sang pangeran agung, yang berdiri di depan anak-anak manusia. Dalam Wahyu 12:7 “Dan terjadilah perang besar di surga, Mikael dan malaikat-malaikatnya bertarung melawan naga”. Ada yang mengatakan jika ia adalah salah satu dari Kerub yang menjaga pohon kehidupan. Ia dapat dimohon untuk: bertarung melawan iblis, menyelamatkan jiwa-jiwa dari neraka pada saat sakratul maut.
Michael disebut Penjaga Sakramen Mahakudus Ekaristi. Ia adalah pemimpin balatentara surga, sebagai seorang prajurit ia tidak hanya melindungi jiwa-jiwa tetapi juga melindungi kita dari musuh dan melindungi Tuhan Kita, dalam sakramen suci. Ia memiliki kuasa untuk menghukum siapapun yang berdosa melawan sakramen ini.
Doanya sbb: "St. Mikhael malaikat agung, bantulah kami dalam perang dan dalam tipu daya kejahatan Iblis. Semoga Tuhan menghukum mereka, dan kau Sang Pangeran Balatentara Surga, dengan kekuatan Tuhan, lemparkanlah ke neraka semua iblis dan roh jahat yang berkelana di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa".
Sedangkan doa yg diambil dari Kaplet doa St Mikael yg dibuat oleh oleh Paus Leo XIII setelah mendapatkan penglihatan di Vatikan: "St. Mikhael yang suci bantulah kami dengan segala malaikat sucimu. Ajari kami untuk mempertahankan iman di tengah kegelapan ini. Ajari kami untuk mempertahankan jiwa kami dan jiwa sesama kami. Ajari kami untuk menang dalam kesunyian dan patuh pada Tuhan. Ajari kami untuk mencintai Maria, Ratu Para Malaikat."
. Raphael.
Artinya Tuhan yang menyembuhkan. Ia hanya muncul dalam kitab Tobit. Rafael ialah penjaga Sakramen Tobat. Rafael digambarkan membawa wadah minyak pengurapan dan ikan. Minyak melambangkan penyembuhan melalui sakramen pengakuan dosa. Ikan juga mengingatkan akan perlindungan yang ia berikan pada Tobit muda atas iblis Asmoday dan penyembuhan atas ayahnya yang buta.
Dalam kaplet St Rafael tertulis doa demikian:
"St Rafael Malaikat agung, engkau adalah Rafael Sang Penyembuh, Penunjuk Arah, untuk manusia yang dalam kesedihan dan kesusahan. Santo Rafael, malaikat kesehatan, bukti cinta dan kesukaan Cahaya Tuhan, doakanlah kami! Malaikat Suci Rafael, bantulah kami dengan balatentara malaikatmu! Kiranya kekuatan dan cintamu tumbuh pada kami. Yakinkan kami jika cinta Tuhan akan menguasai hati kami dan memenangkan semua kebencian dan kekotoran yang disebarkan roh jahat di dunia ini."
. Malaikat Agung Santo Gabriel
Ia disebut dalam Injil dan juga dicatat pd kitab Daniel. Ia menjelaskan penglihatan tentang banteng yang melambangkan kehancuran kerajaan Persia akibat ulah Aleksander Agung. Ia juga memberitahu bahwa kerajaan itu akan dibagi di antara para jendral mereka, termasuk jendral Antiochus Ephiphanes. Daniel juga diberitahu oleh laki-laki yang bernama Gabriel yang “terbang dan dengan lembut menyentuh dia”, dan meramalkan tujuh minggu sebelum kedatangan Kristus. Ia adalah malaikat Inkarnasi dan juga dikenal sebagai malaikat belas kasihan. Malaikat Agung St. Gabriel disebut penjaga sakramen Baptis. Gabriel adalah Malaikat Agung yang memberitakan kabar gembira dan kemenangan inkarnasi melawan dosa dan maut. Ia sering digambarkan memegang bunga lili yang melambangkan jiwa murni yang dihasilkan melalui melalui sakramen baptis dan sakramen tobat, dua sakramen sebagai buah penebusan Kristus. Benderanya melambangkan kasih sayang Bunda Suci yang universal.
Dalam kaplet St Gabriel tertulis doa sbb:
"Bapa di surga, melalui keagungan malaikat Gabriel kami menerima Inkarnasi Putra Tunggal-Mu. Melalui bantuannya kami mengenal dan meneladan Bunda Kebenaran Suci yang menjawab: “Jadilah padaku menurut perkataanmu”. St. Gabriel, ajaklah kami untuk memuji Bapa atas hadiah berupa Putra-Nya, dan mari kita berdoa semoga kita satu dalam rahmatnya, melalui Bunda-Nya, kita akan menjadi satu dalam gereja atas satu gembala. Santo Gabriel yang suci, bantulah kami dengan balatentara malaikatmu! Bantulah kami menjadi pelayan Tuhan yang baik! Bantulah kami untuk menjaga dan mempertahankan murninya pembaptisan sehingga kami mampu menjadi pelayan Dia. Saat kami jatuh, arahkan kami sehingga kami dapat pulih. Melalui bantuanmu, semoga jiwa kami menjadi tempat kedamaian di mana Tuhan dapat tinggal.
. St. Uriel.
Ia disebut Penjaga Sakramen Krisma.
Ia membawa pedang kebenaran bagi prajurit Kristus, yaitu kita melalui sakramen krisma. Ia membawa api yang mengingatkan akan turunnya Roh Kudus pada pentekosta dan bara yang merupakan karunia Roh Kudus. Mengingatkan kita jika hati harus dibakar dengan cinta tersuci pada Tuhan seperti para seraphim, seperti Hati Suci Yesus dan Maria. Santo Uriel membawa neraca yang melambangkan penilaian tindakan kita. Itu juga melambangkan neraca milik Keadilan Sejati yang akan menimbang kita di hari penghakiman. Dia kurang dikenal dalam Alkitab. Uriel. Malaikat agung Uriel yang memerintah Pemerintahan dan Kedamaian. Uriel membawa pedang yang menjaga Taman Eden. Wujudnya adalah seorang laki-laki yang membawa pedang menyala. a dipanggil malaikat Petir dan Terror. Dia diidentifikasi sebagai Seraphim dan Cherubim sekaligus, dan dikenal dalam kitab Wahyu yang memanggil para burung untuk membinasakan para Iblis, yang memperingatkan Nuh akan air bah.
Dari kaplet doa Santo Uriel, tertulis:
"Malaikat Agung St Uriel, bantulah kami dengan balatentara malaikatmu! Buatlah hati kami terbakar dengan nyala Hati Tersuci. Bantulah kami untuk menggunakan sakramen penguatan Krisma yang merupakan karunia dari Roh Kudus sehingga semakin berbuah dalam jiwa kami. Berikan kami berkat dari Pedang Kebenaran untuk menghalau semua yang menentang Harapan Tuhan dalam hidup kami, sehingga kami layak bergabung dalam tentara surgawi.
. St Yehudiel.
Ia Penolong dalam Sakratul Maut dan Penjaga Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Santo Yehudiel membawa sebuah mahkota yang membara yang melambangkan penebusan dan belas kasih Tuhan dan kemenangan yang menunggu di kehidupan selanjutnya sekaligus melambangkan penderitaan kita yang ditanggung dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus.
Doa kepada malaikat Santo Yehudiel sbb:
"St Yehudiel, kau sangat kuat dan mengalahkan Iblis Belzebub. Datanglah dan bantulah kami dengan balatentara malaikatmu! Temani kami dalam peperangan melawan serangan dari neraka yang mengancam Bunda Suci dan Gereja. Jagalah kami dalam sakratul maut dengan kekuatan kehadiranmu. Pertahankanlah kami sehingga kami tidak menghilang tanpa sakramen terakhir sehingga kami siap berdiri untuk menghadapi Hari Akhir. Lepaskan rasa iri dari hati kami melalui kekuatan Tuhan yang kau miliki, sehingga kami bisa sepertimu, memuji kemuliaan Tuhan di kehidupan ini dan yang akan datang."
. Malaikat agung St Barachiel.
Ia memimpin sepasukan malaikat 496,000. Buku Henokh menjelaskan dirinya sebagai salah satu dari empat penguasa Serafim dan malaikat petir. Dia sering digambarkan memegang putih bangkit melawan dada, atau dikelilingi di kelopak mawar putih dan digambarkan sebag
ai pemimpin para malaikat pelindung.
. Santo Sealtiel.
Ia adalah penjaga Misa Kudus yang membawa dupa melambangkan doa dan penyerahan pada Pengorbanan Tuhan dalam misa kudus. “Dan malaikat lain datang dan berlutut di depan altar dengan pedupaan emas, dan disana diberikan padanya pedupaan, yang berisi doa smua orang kudus di depan altar emas, dekat dengan Singasana Tuhan. Asap dari pedupaan naik dari tangan para malaikat itu” (Kitab Wahyu 8:3-4).
Doa kepada Malaikat agung St Sealtiel:
"Santo Sealtiel datanglah dengan bala bantuan malaikatmu! Datanglah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Belas Kasih, datanglah ke pendoa yang hina ini; dan buatlah aku mengetahui misteri surga melalui Belas Kasih-Nya yang tak terbatas, menjadi pelayan altar-Nya.Doakan kami kami pada Yesus, semoga para imam memiliki hati yang sama dengan Hati-Nya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar