Pages

Kamis, 11 Oktober 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 11 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVII
Galatia (3:1-5)
(Luk 1:69-70.71-72.73-75)
Lukas (11:5-13)
"Oratio - Doa"
Inilah salah satu tahapan dasar lectio divina setelah pembacaan/lectio dan permenungan/meditatio.
Hari inipun, Yesus mengajak kita ber-"oratio", punyai "vit D", yakni DOA-(Dikuatkan Oleh Allah) dengan 3 pilar dasar, antara lain :
1. Ketekunan.
Bertekunlah dalam doa (Kol 4:2/Roma 12:12). Adapun beberapa firman Allah yang memuat perintah untuk bertekun dalam doa, antara lain:
* Tetaplah berdoa (1Tes 5:17)
* Bertekunlah dalam doa (Rom 12:12)
* Berdoalah pagi, siang, malam (Maz 55:17)
* Berdoalah dengan tak jemu-jemu (Luk 18:1)
2. Kesatuan.
1 Tes 5:17, "Tetaplah berdoa!"
Dia adalah Allah yang Mahatahu tapi Dia juga inginkan adanya persekutuan dengan kita. Yesus sendiri meluangkan waktu secara teratur untuk bersatu dengan BapaNya dan mendorong para muridNya untuk berdoa (Luk 11:1)
Mengacu pada bacaan hari ini, memang ada banyak orang mengikuti anjuran Yesus: "Mintalah," sehingga doanya kerap berisi pelbagai permintaan.
Hanya saja, mereka lupa bahwa anjuran "mintalah" ini berlaku hanya jika ada persekutuan dekat/akrab dengan yang dimintai. Bukankah Yesus memakai perumpamaan tentang seseorang yang meminta roti kepada sahabat karibnya serta permintaan seorang anak pada bapanya?
3. Kerendahan hati.
Seperti kata seorang muridNya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa" (Lukas 11:1).
Lewat doa, kitapun diajak belajar memiliki kerendahan hati utk: “MCK”: minta, cari & ketok (Lukas 11:9): "Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."
Pastinya, ketika datang pada Tuhan, kita datang sebagai anak dan bukan sebagai pengemis. Maka, mintalah dengan penuh rendah hati tapi jangan sebagai peminta-minta, karna Tuhan pasti memberikan apa yang kita perlukan dan bukan sekedar apa yg kita inginkan.
"Dari Gowa ke Surakarta - Mari berdoa dengan penuh sukacita"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
MADAH IBADAT HARIAN.
Kau tidak dapat pergi ke surga sambil membenci seseorang.
Mengampunilah, sekarang.
Menyayangilah, sekarang.
Bersabarlah, sekarang.
Bersyukurlah, sekarang.
Cintai Yesus dan Maria, sekarang.
Terimalah kehendak Tuhan, sekarang.
---------
MADAH HARIAN PAGI
(Kamis, 11 Oktober 2018)
Bapa penguasa waktu
Lihat kini fajar baru
Mulai memancarkan sinar
Lambang cahaya yang benar.
Rahmat baru ditawarkan
Terselubung kejadian
Yang menyampaikan undangan
Untuk berbakti berkurban.
Kami sambut kesempatan
Melayani Kristus Tuhan
Yang hadir dalam sesama
Tersembunyi namun nyata.
S’moga pengabdian kami
Dijiwai Roh ilahi
Dijadikan karya Putra
Demi kemulyaan Bapa. Amin.
DOA
Allah, yang kekal dan kuasa, terangilah kiranya bangsa-bangsa yang meringkuk dalam kegelapan maut. Sinarilah mereka dengan terang cahaya-Mu, yang telah terbit laksana fajar cemerlang, yaitu Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
2.
"WWF - WALK WITH FRANCIS".
Evangelii novitas intus forisque nos commutat: spiritum, animam, corpus, cotidianam vitam.
The newness of the Gospel transfigures us inside and out: spirit, soul, body, and everyday life.
Kebaruan Injil mengubah rupa kita luar dalam : roh, jiwa, tubuh, dan kehidupan sehari-hari.
3.
SERIAL "PIO" - "Pax In Omnibus"
(Damai Semuanya. Semuanya Damai)
Berdoalah, berharaplah dan jangan kuatir. Jangan biarkan kesedihan dari ketidak-adilan dalam perkara manusia menyedihkan jiwamu. Suatu hari kau akan melihat keadilan yang tak tergoyahkan dari Allah mengalahkannya.
------------
A.
Jangan menganggap aku terlalu menuntut jika aku memintamu sekali lagi untuk mencari buku rohani yang baik, yang sungguh jossss dan membacanya sebanyak yang kau bisa. Bacaan -bacaan rohani adalah sama pentingnya seperti udara yang kau hirup.
+ Padre Pio
"Dari Cikini ke Taman Sari - Bacalah buku rohani setiap hari"
---------
B.
Pagi ini ketika aku mendekati Altar, aku merasa kesakitan secara fisik dan menderita di dalam diriku. Aku merasa seperti hendak mati. Aku larut dan tercekam dengan rasa kesedihan yang mematikan. Pada saat memakan Hosti Kudus, aku melihat dengan jelas Sang Bunda, ("MOM-Mary Our Mother) bersama Bayi Yesus. Mereka berdua mengatakan kepadaku : "Tenanglah! Kami di sini bersamamu. Kau adalah milik kami dan kami adalah milikmu." Dari saat itu aku merasa tenang dan tenggelam dalam suatu lautan kemanisan dan cinta yang sungguh tak terungkapkan.
+ Padre Pio pada 15 Agustus 1929
"Cari galah di Pasar Krukut - Tenanglah, jangan muda takut."
--------
C.
Hidup kita yang sekarang diberikan kepada kita adalah agar kita dapat memiliki hidup abadi, dan jika kita tidak memikirkannya, kita akan membangun ketertarikan kepada dunia ini, di mana kita hanya singgah. Percayalah padaku, agar dapat hidup bahagia pada peziarahan ini, kita harus menginginkan dan mengharapkan untuk tiba di tanah air surgawi, di mana kita akan tinggal untuk selamanya.
+ Padre Pio
"Mbah Surip pergi ke Warung Jambe - Urip iku mung mampir ngombe".
---------
D.
Padre Pio memiliki kepatuhan total kepada Gereja.
Ketika Gereja memintanya untuk tidak merayakan Misa secara publik, dia tidak merayakan Misa secara publik.
Ketika Gereja memintanya untuk berdiam, ia berdiam.
Ketika Gereja memintanya untuk berbicara, ia berbicara; untuk berdoa, ia berdoa;
untuk merayakan, ia merayakan; untuk menghilang, ia menghilang.
- Enrico Medi tentang Padre Pio
"Dari Koja ke Kalimati - Cintailah GEREJA dengan sepenuh hati."
---------
E.
Tuhan menginginkan engkau sepenuhnya, Ia menginginkan agar kau menaruh seluruh HARAPAN, IMAN (kepercayaanmu) dan seluruh KASIHmu kepadaNya saja dan karena alasan ini sajalah, Ia mengirimkan kepadamu rasa kekeringan rohani, yaitu untuk menyatukan engkau lebih dekat lagi kepadaNya.
+ Padre Pio
"Romo Tarsis misa di Paroki Kramat - Saat krisis itu sekaligus saat penuh rahmat."
---------
F.
Aku mengingat apa yang dikatakan para penulis tentang burung kingfishers, burung- burung kecil yang bersarang pada cabang-cabang pohon dekat laut. Mereka membangun sarangnya dalam gerakan melingkar dan ketat sehingga air laut tidak dapat masuk ke dalamnya.
Aku ingin hatimu seperti itu; rapat dan tertutup dari segala arah, supaya ketika kekuatiran dan badai dunia dan roh kejahatan dan kedagingan datang, tidak dapat masuk ke dalamnya. Hanya sisakan satu pintu ke dalam hatimu, yaitu yang menuju ke surga.
+ Padre Pio
"Makan mangga di Pasar Kenari - Carilah surga setial hari."
--------
G.
Mengapa ada kejahatan di dunia ini ?
Dengarkan baik-baik....
Ada seorang ibu yang sedang menyulam.
Anaknya duduk di kursi rendah di sebelahnya, melihat karyanya namun secara terbalik.
Ia melihat simpul-simpul, benang-benang kusut, dan berkata, 'ibu, apa yang kau lakukan Karyamu ini tidak jelas !?'
Dan ibunya perlahan menurunkan sulamannya dan memperlihatkan sisi yang benar.
Setiap warna ada pada tempatnya yang tepat dan sulaman warna-warna yang berbeda membentuk keharmonisan yang indah.
Jadi, kita ini juga demikian.
Kita melihat dari sisi yang salah, karena kita duduk di kursi yang rendah.
+ Padre Pio
"Ada Si Manis dari Jembatan Ciamis - Jangan mudah bersikap sinis dan pesimis."
---------
H.
Yesus terus mengasihiku dan menarikku makin dekat kepadaNya. Dia telah melupakan dosa-dosaku, dan aku bisa mengatakan bahwa Ia hanya mengingat belas kasihNya sendiri.
Setiap pagi Ia datang ke dalam hatiku dan menuangkan segala kebaikanNya.
+ Padre Pio
"Densus 88 pergi ke Pasar Duku - Yesus, Engkau sungguh andalanku"
---------
I.
Berdoa, berdoalah kepada Allah bersamaku.
Dan setiap hari, terutama saat relung hatimu merasakan kesepian hidup, berdoalah.
Berdoalah kepada Allah, karena Ia 'memerlukan' dan mendengarkan doamu.
+ Padre Pio
"Tas Dowa ada di kota Yogya - Berdoalah biar hidup jadi lebih bercahaya."
---------
J.
Setiap Misa Kudus yang didengarkan dengan penuh pengabdian, akan menghasilkan di dalam jiwa kita efek yang menakjubkan, rahmat tak terhingga bagi jiwa dan raga, yang kita sendiri, tidak mengetahuinya.
+ Padre Pio
"Cari sagu di Pasar Koja - Hari Minggu, jangan lupa pergi ke gereja."
--------
K.
Damai adalah kesederhanaan hati, ketenangan pikiran, keheningan jiwa, dan ikatan kasih.
Damai adalah keharmonisan, keselarasan di dalam diri kita, adalah sukacita suci dalam hati di mana Allah bertahta.
Damai adalah jalan kepada kesempurnaan; kesempurnaan ditemukan di dalam damai.
Si jahat, yang mengetahui betul hal ini melakukan segala cara untuk membuat kita kehilangan damai kita.
Mari kita selalu bersiaga melawan tanda-tanda kekacauan, dan segera menyadari ketika kita jatuh ke dalam ketakutan, dan mari kita mencari kepada Allah dengan keyakinan dan mempercayakan segenap diri kita kepadaNya.
Setiap kekacauan dalam diri kita tidak berkenan kepada Yesus, karena hal itu selalu berhubungan dengan egoisme dan cinta diri kita.
+ Padre Pio
"Ada peniti dari Sukabumi - Damai di hati, damai di bumi."
--------
L.
Mereka yang berdoa, memiliki harapan.
Mereka yang berdoa sedikit, berada di dalam bahaya besar.
Mereka yang tidak berdoa, adalah tersesat.
Doa adalah bagai oksigen bagi jiwa.
Doa adalah kunci yang membuka kepada Hati Allah.
Berdoa, berharap, dan jangan kuatir.
Kekuatiran adalah sia-sia.
Allah yang Mahakasih akan mendengarkan doa-doamu.
+ Padre Pio
"Ikan louhan, ikan pari - Berkat Tuhan melimpah setiap hari."
"Ikan hiu melambai lambai - See you and bye bye"
4.
MARIA PENOLONG ABADI.
Ikon ini menggambarkan Bunda Maria sedang menggendong dan menenangkan Yesus kecil yang nampak ketakutan, berlari mencari perlindungan kepada ibuNya dengan terburu-buru sampai sebelah alas kakiNya terlepas.
Saat itu Yesus kecil ketakutan dan tidak mengerti, karena secara tiba-tiba mendapat penampakan dua orang malaikat yang memperlihatkan kepadaNya, salib, paku, dan lembing, yang merupakan simbol dari penderitaan salib yang harus dijalani Ia kelak.
Dengan penuh kasih keibuan; Bunda Maria mendekap Yesus Kecil erat dan memberiNya rasa aman.
-------------------
Buku MOM - MARY OUR MOTHER, RJK:
Dikisahkan, pada Abad Pertengahan, sebuah ikon yang menggambarkan Maria dan Kanak Yesus menjadi subjek penghormatan besar di pulau Crete Yunani.
Dikenal sebagai “Maria Penolong Abadi”, lukisan ini terkenal dengan mukjizat dan pertolongannya bagi yang berdoa dengan kepercayaan dan meminta pertolongan di hadapannya.
Pada awal abad ke-15, pasukan Turki datang dan menduduki pulau tersebut.
Khawatir bahwa ikon akan jatuh ke tangan orang-orang yang tidak percaya, seorang pedagang memutuskan untuk membawanya dan berlayar ke Italia.
Secara ajaib terselamatkan dari badai di laut, ia tiba di Roma di rumah seorang teman.
Beberapa hari setelahnya, dia meninggal, setelah sempat meminta temannya itu untuk membawa dan meletakkan lukisan tersebut di sebuah tempat suci untuk dapat dihormati orang banyak.
Tuan rumah, temannya itu, mengabaikan keinginannya dan menyimpan gambar suci tersebut untuk dirinya sendiri.
Dikatakan, Bunda Maria sendiri kemudian menampakkan diri beberapa kali kepadanya, mendesak agar lukisan itu ditempatkan di Gereja di Bukit Esquiline di Roma, sehingga semua orang dapat berdoa di hadapannya.
Pria itu gagal untuk memahami permintaan tersebut dan terus menyimpan lukisan itu sampai, pada waktunya, ia juga jatuh sakit dan meninggal.
Istrinya ternyata juga tidak mempunyai itikad yang lebih baik daripada suaminya dan diperlukan juga beberapa kali penampakan Maria kepadanya untuk akhirnya dipenuhi keinginannya.
Akhirnya, pada 1499, ikon Maria Penolong Abadi ditempatkan di gereja Santo Matius di Roma dan mendapat penghormatan besar.
Sempat dinyatakan “hilang” sesudah penyerangan tentara Napoleon ke Gereja tersebut pada tahun 1798, lukisan tersebut akhirnya ditemukan diselamatkan dan disimpan oleh para Imam Agustinian, sampai akhirnya pada tahun 1866, Paus Pius IX memerintahkan agar ia dikembalikan kepada Ordo Redemptorist dan diletakkan di Gereja St. Alfonsus di Roma.
Sejak saat itu, salinan gambar serupa dibuat dan dihormati di seluruh dunia, dan dirayakan setiap 27 Juni.
----------------
DOA KEPADA BUNDA PENOLONG ABADI
O Bunda Penolong Abadi,
Berikanlah kepadaku, boleh memanggil namamu yang berkuasa,
yang adalah perlindungan bagi orang yang hidup dan pertolongan keselamatan bagi orang yang meninggal.
Maria tersuci, biarlah namamu selalu ada pada bibirku.
Jangan menunda ya Bunda, untuk menolongku kapanpun aku memanggilmu.
Di dalam pencobaanku, dalam kebutuhanku, aku tidak akan gagal dalam memanggil dan mengulang-ulang namamu yang suci, Bunda Maria.
Suatu penghiburan yang manis yang menenangkan jiwaku setiap kali aku menyebut namamu.
Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberikan engkau nama yang begitu manis dan berkuasa, namun tidak cukup bagiku untuk menyebutnya saja, tetapi biarlah cintaku kepadamu tidak pernah gagal membuatku menyalamimu sebagai Bunda Penolong Abadi. Amin.
Salam Maria... 9 x.
5.
St. Angelo Guiseppe Roncalli
Paus Yohanes yang selalu tersenyum.
(Buku “XXI – Interupsi”, Kanisius, RJK).
Hari ini Sotto il Monte dan Bergamo berpesta mengingat Santo Paus Yohanes yang baik hati ini. Santo Paus Yohanes XXIII adalah Paus kita yang ke – 261 yang menjabat sebagai Paus sejak tanggal 28 Oktober 1958 hingga 3 Juni 1963.
Nama aslinya adalah Angelo Giuseppe Roncalli. Ia lahir di Sotto il Monte (Bergamo), Italia, pada tanggal 25 November 1881 dalam sebuah keluarga petani Italia yang miskin.
Angelo Guiseppe masuk Seminari menegah di Bergamo dan melanjutkan ke Seminari Tinggi di Roma. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 10 Agustus 1904.
Tugas pertamanya sebagai seorang imam adalah menjadi Sekretaris Uskup Bergamo, yang diembannya sampai tahun 1914.
Saat Perang Dunia I pecah, Angelo Guiseppe bergabung dengan militer sebagai Pastor dan sebagai anggota korps medis. Tugas berbahaya ini tetap ia jalani sampai Perang Dunia I selesai.
Setelah perang usai, Angelo Guiseppe kembali ke Roma dan berkerja membantu Paus Pius XI di Vatikan. Pada tanggal 3 Maret 1925 paus mengangkatnya sebagi Uskup Agung Areopolis.
Tahun 1931, Paus menunjuknya sebagai Perwakilan diplomatik Vatikan untuk Bulgaria.
Kemudian pada tahun 1935 ia menjadi Perwakilan diplomatik Vatikan untuk Turki dan Yunani.
Pada tanggal 23 Desember 1944, Paus menunjuknya sebagai Duta kepausan ke Prancis untuk memediasi pertikaian antara para klerus konservatif dan para klerus radikal.
Reputasinya yang gemilang membuat ia kemudian di lantik Paus Pius XII sebagai seorang kardinal pada tanggal 12 Januari 1953, dan sebagai Uskup Agung dari Venicia, Italia pada tanggal 15 Januari 1953.
Lima tahun kemudian secara mengejutkan Kardinal Angelo Guiseppe Roncalli yang saat itu sudah berusia 77 tahun terpilih menjadi Paus dalam Konklaf yang digelar setelah meninggalnya Paus Pius XII.
Sebagai Paus Ia memilih nama Yohanes XXIII. Walau masa kepemimpinannya sebagai Paus cukup singkat, namun karyanya yang luar biasa membuat Ia mendapat julukan "Paus Yohanes Yang Baik".
Sebagai paus, dia sangat menekankan tugas pastoral bagi setiap orang, bagi para uskup dan para imam lainnya . Ia mempromosikan reformasi sosial bagi para buruh, masyarakat miskin, anak-anak yatim dan anak-anak terlantar.
Paus Yohannes XXIII sangat dihargai oleh pemimpin Gereja Kristen Non-Katolik karena kerja kerasnya untuk menyatukan gereja Tuhan yang terpecah-pecah.
Walau mendapatkan banyak tantangan namun Paus Yohannes XXIII tetap berupaya mereformasi hubungan antara Gereja Katolik dengan Gereja denominasi Kristen lainnya seperti Gereja Protestan, Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Anglikan Inggris. Suatu hal yang pada waktu itu tidak terbayangkan dapat muncul dari kekuasaan tertinggi Tahta Suci.
Pada bulan April 1959 Paus mengeluarkan keputusan yang dengan tegas menentang gerakan komunisme. Paus mengeluarkan larangan bagi umat Katolik untuk memilih partai yang mendukung atau yang berhaluan Komunis.
Pada tanggal 25 Januari 1959, Paus Yohanes XXIII mengumumkan niatnya untuk mengadakan sebuah Konsili untuk membahas cara-cara untuk memperbaharui Gereja Katolik dalam dunia modern, mempromosikan keragaman dalam kesatuan Gereja, dan membahas Reformasi untuk Gerakan Ekumenis dan liturgi.
Pada tanggal 11 Oktober 1962 dilaksanakanlah sebuah konsili besar di abad modern ini yang kita kenal sebagai konsili Vatikan II.
Keikhlasan-nya, cinta-nya yang melimpah bagi sesama; gerakan pembaharuan Gereja serta semangat Ekumenis dalam urusan gerejawi, membuat Paus Yohanes XXIII menjadi salah satu paus yang paling dicintai di zaman modern ini.
Bapa Yohanes XXIII tutup usia pada Jam 19:50 tanggal 3 Juni 1963.
6.
Kutipan Teks Misa:
“Tutuplah telingamu, kalau ada orang mengajar kamu tanpa berbicara tentang Yesus Kristus” (St. Ignasius dari Antiokhia)
“Mulut seorang yang rendah hati berbicara mengenai kebenaran.” (St. Markus, Pertapa
Antifon Pembuka (Luk 11:13)
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
(Luk 11:9)
Mintalah, maka kamu akan diberi, carilah, maka kamu akan mendapat, ketuklah, maka kamu akan dibukakan pintu.
Doa Pembuka
Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri, dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami, bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sebagai orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan Yesus adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah Bapa kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan. Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan diberi?" Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena kita malas untuk berjuang.
Doa aslinya pertama-tama bukan perkara mohon-memohon dan Tuhan seolah menjadi "tukang" pengabul permohonan kita. Tentu betul sekali bahwa hanya kepada Tuhanlah kita dapat memohon dan berseru, sebab Dialah Sumber segala sesuatunya. Akan tetapi, doa pertama-tama bertujuan untuk dapat tinggal bersama Tuhan. Dengan doa, kita bersama Tuhan, dan apabila orang tinggal bersama Tuhan, segala sesuatu yang diperlukan akan mengalir bahkan apabila kita tidak mohon, Tuhan tetap akan memberikan yang kita perlukan. Jadi, Tuhan melihat yang diperlukan bagi keselamatan hidup kita, keselamatan jiwa kita, bukan melihat yang kita inginkan. Karena yang kita inginkan belum tentu kita perlukan. Barangkali saja apabila keinginan itu dikabulkan Tuhan, justru menjauhkan diri kita dari Tuhan.
Antifon Komuni (Luk 11:13)
Jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga. Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa saja yang meminta-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar