HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
AYD 2017
Kristianitas dalam Bingkai Pancasila dan Pluralisme
TENTANG MAKNA PANCASILA
1. Bobot Pancasila menjadi jelas apabila kita perhatian alasan Pancasila dirumuskan. Pancasila dirumuskan bukan sekedar sebagai etika bangsa, melainkan sebagai pemecahan sebuah masalah serius 1945, yaitu apakah Republik Indonesia mau didasarkan pada nasionalisme atau pada agama Islam. Untuk memecahkan masalah ini Ir. Soekarno mencetuskan Pancasila pada tangal 1 Juni 1945!
Dari riwayat perumusan Pancasila – rumus Ir. Soekarno, rumus Panitia 9, rumus Undang-undang Dasar 1945 (tgl. 18 Agustus 1945) menjadi jelas bahwa Pancasila adalah tak lain kesepakatan rakyat Indonesia untuk membangun sebuah negara, di mana semua warga masyarakat sama kedudukannya, sama kewajiban dan sama haknya, tanpa membedakan antara agama mayoritas dan agama-agama lain.
Pancasila adalah kesepakatan rakyat Indonesia untuk mengakui semua warganya sebagai manusia dan warga negara sepenuhnya, dengan menghormati identitas re-ligius (dan, tentu juga, identitas budaya, etnik, kesukuan) semua komponen bangsa dari Sabang sampai Merauke itu.
2. Jadi Pancasila adalah dasar di atasnya keanekaan penduduk Nusantara bersedia menjadi satu satu negara Republik Indonesia. Maka jelas juga: Melepaskan, mengebiri, mengubah, mencairkan Pancasila adalah sama dengan pembatalan kesepakatan bangsa Nusantara untuk bersama-sama mendirikan Republik ini.
Sentuhlah Pancasila dan Anda menyentuh eksistensi negara dan bangsa Indonesia. Mencabut Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sama dengan mencabut Declaration of Independence bagi bangsa Amerika Serikat.
3. Lima sila Pancasila merumuskan nilai-nilai yang mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dalam kemajemukannya. Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila tak bukan tak lain adalah kesediaan untuk saling menerima dalam kekhasan masing-masing, jadi kesediaan untuk menghormati dan mendukung kemajemukan bangsa dan untuk senantiasa menata kehidupan bangsa Indonesia secara inklusif.
TENTANG PLURALISME KRISTIANI
4. Iman Kristiani jelas: Allah menyatakan diri dalam manusia, orang Yahudi, Yesus yang lahir dan meninggal (dihukum mati) serta diyakini dibangkitkan sekitar 2000 tahun lalu di Palestina.
• "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku," Jo 14.6
• "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan," Kis. 4, 12.
5. Dengan memandang Yesus kita tahu siapa itu Allah.
6. Kita bersatu dengan Yesus apabila kita hidup menurut Injil.
7. Tetapi itu tidak berarti bahwa Roh Allah tidak bekerja di luar umat mereka yang dibaptis. Roh itu - yang juga Roh Yesus Kristus - berusaha membuka hati semua orang pada semangat Yesus, yaitu semangat Injil.
8. Di mana pun buah-buah Roh bisa ada, dan di mana buah-buah itu ditemukan, kita temukan dengan semangat Kristus.
9. Agama-agama dapat dipahami sebagai tempat di mana percikan-percikan Roh Allah itu berbunga.
10. Tentu kita gembira apabila mereka juga sampai mengenal Kristus.
11. Iman dalam arti paling benar adalah apabila orang mengikuti hati nuraninya. Karena dalam hati nurani daya tarik murni kebaikan, artinya Allah yang Baik, langsung kita rasakan.
• Karena itu, siapa yang hidup dengan taat pada hati nurani sudah membuka diri terhadap Allah dan mengikuti Allah, d. l. k ia percaya.
• Berpegang pada aturan agama/Gereja, ikut ibadat dlsb., kalau kita tidak taat pada hati nurani, tidak berarti bahwa kita beriman.
• Tentu saja paling bagus, kalau hati nurani dapat didukung oleh kepercayaan eksplisit dalam Gereja akan karya keselamatan Allah terhadap manusia.
12. Karena itu juga jelas bahwa umat Allah di dunia jauh lebih luas daripada para anggota Gereja.
"PLURALISME" DLL: ISTILAH-ISTILAH
Pluralisme Agama (+):
• Penerimaan gembira bahwa di kiri kanan kita ada manusia/kelompok manusia dengan keyakinan-keyakinan religius sangat berbeda, serta kesediaan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan mereka.
• Pluralisme tidak sama sekali mencakup pengakuan kebenaran semua keyakinan ini; mengakui ke-beradaan orang/kelompok orang berkeyakinan lain sedikit pun tidak mencakup pengakuan bahwa semua keyakinan itu sama benarnya. Anggapan bahwa semua agama sama-sama benar adalah relativisme agama.
• Seorang pluralis agama, meskipun tidak mengakui kebenaran keyakinan-keyakinan lain, akan tetapi menghindar dari mengutuk/menghina/mencela keras mereka; ia menghormati keyakinan-keyakinan ini; menunjukkan kelemahan keyakinan-keyakinan itu tentu saja wajar.
• Batas pluralisme adalah apabila sebuah keyakinan bersifat tidak bermoral/berbahaya (mengajarkan kekerasan, membatasi pergaulan para warganya dlsb.) atau tidak bersedia menerima Undang-undang Dasar demokratis dan merasa terikat pada hak-hak asasi manusia.
Inklusivisme keselamatan (+): Ajaran bahwa orang yang tidak dibaptis pun dapat masuk surga; Gereja Katolik mengajar bahwa semua yang diselamatkan, diselamatkan karena dan dalam Yesus Kristus.
Inklusivisme kebenaran (-): Sama dengan "relativisme" di bawah; semua agama pada hakekatnya sama, mengajarkan yang sama, sama benar.
Eksklusivisme keselamatan (-): "Extra ecclesiam nulla salus" ("di luar Gereja tak ada keselamatan"); artinya hanya orang yang termasuk agama saya (Kristiani: orang yang telah dibaptis) bisa masuk surga; ada yang berpendapat bahwa yang lain-lain masuk neraka semua.
Eksklusivisme kebenaran:
Eksklusivisme keras (-): Semua agama di luar kristianitas keliru/salah seluruhnya (dalam kom-binasi dengan inklusivisme keselamatan: orang tidak dibaptis masuk surga meskipun beragama salah).
Eksklusivisme moderat (+): Kepenuhan kebenaran hanya ada dalam Gereja, tetapi agama-agama lain pun mempunyai nilai dan unsur-unsur benar sehingga, meskipun yang menyelamatkan mereka adalah Yesus, namun keagamaan mereka merupakan bantuan di jalan ke keselamatan.
Relativisme kebenaran (= Relativisme agama) (-):
• Tak ada agama yang memiliki kebenaran satu-satunya; semua agama sama benarnya dan sama salahnya; jangan ada agama yang menganggap diri lebih benar daripada agama-agama lain; kebenaran agama hanya berlaku bagi agama ybs. (= relatif).
• Anggapan ini sering berhubungan dengan anggapan bahwa semua agama-sama-sama ungkapan religiositas kodrat manusia dan para "nabi" sekedar orang dengan naluri religius mendalam yang dapat menyedot/menyalurkan/merumuskan/mengungkapkan religiositas ini; tak masuk akal bicara tentang mana yang lebih benar.
Keselamatan hanya melalui Yesus
Meskipun berlaku: "Tidak ada yang sampai ke Bapa kecuali melalui Aku" (Yo 14.6), namun itu tidak berarti bahwa orang di luar Gereja (tidak dibaptis) tak dapat selamat. Karena Yesus itu bukan di mana orang berkata "Ya Tuhan, ya Tuhan!" (Mt. 7,21) menemukan Yesus, melainkan yang berbuat baik terhadap mereka yang menderita (Mt. 25, 40. 45). Jadi orang yang tidak "tahu" tentang Yesus dapat berada dalam Yesus dan karenanya selamat.
(+) Dianut oleh Gereja Katolik
(-) Ditolak oleh Gereja Katolik
BEBERAPA HAL LAIN
KEBEBASAN BERAGAMA
PBB:
"Everyone has the right to freedom of thought, conscience and religion; his right includes free-dom to change his religion or belief, and freedom, either alone or in community with others and in pub-lic or private, to manifest his religion or belief in teaching, practice, worship and observance." (§ 18)
Konsili Vatikan II (Dignitatis Humanae 2)
"Kebebasan (beragama) itu berarti, bahwa semua orang harus bebas dari paksaan baik dari pihak perorangan maupun dari kelompok-kelompok sosial, maupun dari segenap kekuasan manusiawi apa pun, sedemikian rupa, sehingga dalam hal keagamaan tak seorang pun dipaksa untuk bertindak melawan suara hatinya, atau dihalang-halangi untuk dalam batas-batas yang wajar bertindak menurut suara hatinya, baik sebagai perorangan maupun di muka umum, baik sendiri maupun bersama dengan orang-orang lain."
Intinya:
Bukan: beragama adalah hal pilihan sewenang.
Melainkan: Karena manusia wajiba mutlak taat pada Allah, dan itu berarti: taat pada suara hatinya. Dan tidak ada manusia/lembaga yang berhak mengoverride suara hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar