Ads 468x60px

Selasa, 22 Agustus 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 22 Agustus 2017
Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu
Hakim-Hakim (6:11- 24a)
(Mzm. 85: 9,10-12,13-14 R: 9)
Matius (19:23-30)
Fide - Percayalah!"
Inilah harapan yang diwartakanNya hari ini bahwa hidup kita akan benar-benar penuh dengan "providentia divina-penyelenggaraan ilahi" ketika kita mau percaya total kepadaNya dengan hidup "miskin" di hadapannya setiap hari.
Mengacu pada pesan hari ini: "Lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk surga", adapun pintu yang disebut sebagai 'lubang jarum' adalah pintu yang sempit memanjang, dijaga oleh tentara dan berada di tembok pembatas kota dan hanya digunakan pada saat pintu gerbang kota sudah tutup.
Disinilah kita diajak mempunyai spiritualitas "unta", antara lain:
1.U: Utuh:
Kita hidup tak cuma mencari harta dunia tapi juga cinta dan pahala untuk surga. Yesus mengundang kita untuk memiliki hidup yang berintegritas, tidak melulu tergantung pada harta dunia.
2.N: Nyata:
Tuhan hadir secara lebih nyata lewat hidup harian ketika kita mau rendah hati dan sepenuh hati, lepas bebas dari aneka kelekatan tidak teratur.
Hanya dengan bersikap rendah hati di hadapan Tuhan dan menyadari ketergantungan kita pada-Nya saja, kita dapat menemukan damai, keamanan dan kebahagiaan yang sejati. Harta itu bertahan selamanya.
Hanya Allah saja yang dapat memuaskan kita dan memenuhi kebahagiaan kita. Dialah harta kita semata: "Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskininan-Nya!" (2Korintus 8:9)
3.T: Tabah:
Seperti unta yang biasa membawa beban, kita juga diajak berani dan tabah membawa "beban" kita bersamaNya dalam peziarahan hidup. Jelasnya, Yesus mengingatkan kita bahwa harta dunia hanya memberi rasa aman palsu dimana harta itu bisa menenggelamkan kita dalam keruntuhan dan kekurang tabahan dalam memaknai kehidupan (1Tim 6:9-10).
4.A: Andal:
Bukankah pada situasi "padang gurun", kita tidak dapat menyelesaikannya dengan kuda? Kuda secepat dan setangguh apapun akan kehabisan tenaga, sebaliknya unta akan berjalan terus dengan mantap, pelan tapi pasti-meski tanpa air ataupun makanan.
"Banyak louhan di restoran Tiga Nyonya - Bagi kemuliaan Tuhan semuanya!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Nosce te ipsum - Kenalilah dirimu sendiri.”
Kalimat yang saya temukan di sebuah rumah seorang umat di Madiun ini adalah terjemahan Latin dari kalimat Yunani γνοθι σεαυτον (gnothi seauton) yang tertulis di gerbang pintu masuk Kuil Apolo, Yunani.
Hari ini, Yesus juga mengajak kita mengenali diri dan tujuan hidup kita: "Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Adapun tiga permenungan yang bisa kita angkat, antara lain:
1. Dasar kita adalah kasih kepada Tuhan:
Hidup itu kadang ibarat es krim. Nikmatilah dengan penuh rasa syukur sebelum cair karena kita hadir oleh kasih Allah dan kitapun diajak untuk senantiasa bersyukur dengan mengasihi Allah dalam setiap gulat geliat hidup kita.
Karena cinta kasihlah, maka duri menjadi mawar dan karena cintakasihlah, maka cuka menjelma anggur segar. Sudahkah punya nada dasar kasih?
Lihatlah Ignatius Loyola:
“Ambillah Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, padaMu Tuhan kukembalikan. Semuanya milikMu, pergunakanlah sekehendakMu. Berilah aku cinta dan rahmatMu, cukup itu bagiku” (St.Ignatius Loyola, LR no. 234).
Jelasnya, Tuhan memakai ”kemunduran” untuk mendorong kita maju. Tuhan mengenakan “kerendahan hati” utk membuat kita naik dan mulia bersamaNya.
Yang pasti, permulaan yang sederhana ini jangan mengecilkan hati kita asal selalu didasari kasih karena pohon yang raksasa mulai dengan benih kecil dan orang yang paling perkasa pada mulanya adalah juga seorang bayi yang lemah dan tak berdaya.”
2. Harta kita adalah sarana keselamatan:
Mengacu pada Ignatius Loyola, semua ciptaan lain diatas permukaan bumi diciptakan bagi manusia untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan. Karena itu manusia harus mempergunakannya sejauh itu menolong untuk mencapai tujuan tadi; dan harus melepaskan diri dari barang-barang tersebut sejauh itu merintangi dirinya. Oleh karena itu kita perlu mengambil sikap lepas bebas terhadap segala ciptaan tersebut, sejauh pilihan merdeka ada pada kita dan tak ada larangan.
Ajakannya jelas:
Harapkanlah hal-hal yang besar dari Tuhan. Usahakanlah hal-hal yang besar bagi Tuhan: “Orang baik finish terakhir,” kata dunia, tapi “yang terakhir inilah akan mjd yg pertama,” jawab Yesus.
3. Tujuan kita adalah memuliakan Tuhan:
Ada yang bilang: “Emas diuji dengan api dan wanita diuji dengan emas tapi kerap lelaki diuji dengan wanita.” Entah benar atau tidak, setiap orang mesti punya visi atau tujuan hidupnya.
Berangkat dari hal inilah,setiap mengadakan retret pribadi, saya selalu diyakinkan bahwa “Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati, serta mengabdi Allah Tuhan kita dan dengan itu menyelamatkan jiwanya. Satu satunya tujuan hidup saya yang hakiki adalah memuliakan Tuhan: “Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu, ya Allahku, dan hati kami tiada tenang sebelum beristirahat di dalam Dikau.”
“Ada galah ada bahan – Jadilah kaya dalam Tuhan.”
B.
Kutipan Teks Misa:
“Maria adalah seorang Ratu yang begitu manis, lemah-lembut dan begitu sedia menolong kita dalam kemalangan-kemalangan kita.” (St. Alfonsus Maria de Liguori)

Antifon Pembuka (Mzm 44:10)
Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.
Doa Pembuka
Ya Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran, perkataan maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Gideon dipilih Tuhan dari bangsa yang terkecil untuk menunjukkan kesetiaan Allah menyelamatkan bangsa yang dipilih-Nya. Hal yang dibutuhkan Allah adalah hamba yang taat dan percaya.
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (6:11- 24a)
"Gideon, engkau akan menyelelamatkan Israel. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau."
Pada zaman para hakim datanglah Malaikat Tuhan dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, milik Yoas, orang Abiezer. Ketika itu Gideon, anak Yoas, sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur, agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat Tuhan lalu menampakkan diri kepadanya dan berkata, “Tuhan sertamu, pahlawan gagah berani.” Jawab Gideon kepadanya, “Ah Tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: ‘Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir?” Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.” Lalu Tuhan berpaling kepada Gideon dan bersabda, “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau.” Tetapi Gideon menjawab, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye, dan aku pun yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Bersabdalah Tuhan kepadanya, “Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian sampai habis.” Maka jawab Gideon kepada-Nya, “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang bersabda kepadaku. Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang membawa persembahan dan meletakkannya di hadapan-Mu.” Sabda-Nya, “Aku akan tinggal di sini sampai engkau kembali.” Maka masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari tepung seefa; ditaruhnya daging itu dalam bakul dan kuahnya dalam periuk. Lalu dibawanya kepada malaikat di bawah pohon tarbantin, dan dihidangkannya. Bersabdalah Malaikat Tuhan itu kepada Gideon, “Ambillah daging dan roti tak beragi itu, letakkanlah di atas batu ini, dan tuangkanlah kuahnya.” Gideon berbuat demikian. Lalu Malaikat Tuhan mengulurkan tongkat yang ada di tangannya. Dengan ujung tongkat itu disentuhnya daging dan roti itu. Maka timbullah api dari batu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian Malaikat Tuhan itu menghilang dari pandangan Gideon. Maka tahulah Gideon, bahwa itu Malaikat Tuhan. Ia berkata, “Celakalah aku, Tuhanku Allah! Sebab aku telah melihat Malaikat Tuhan dengan berhadapan muka.” Tetapi Tuhan bersabda kepadanya, “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi Tuhan, dan menamainya ‘Tuhan itu Keselamatan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjanjikan keselamatan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm. 85: 9,10-12,13-14 R: 9)
1. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?
2. Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
3. Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Ikatan harta duniawi membuat banyak orang tidak mempedulikan orang lain. Tak jarang malah demi harta duniawi orang menindas sesama yang lemah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)
"Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum, daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Mat 19:24)
Lebih mudah seekor unta untuk masuk melalui lubang jarum. Daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan surga.
atau (Luk 1:45)
Berbahagialah engkau yang telah percaya, bahwa sungguh akan terlaksana apa yang sudah disampaikan Tuhan kepadamu.
Doa Malam
Tuhan Yesus, Engkau berkata, “Banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Karena itu ya Tuhan, berilah aku rahmat untuk tekun dalam iman akan Engkau, Tuhan dan Juruselamatku, untuk selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar