Pages

Senin, 21 Agustus 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 21 Agustus 2017
Peringatan Wajib St. Pius X, Paus
Hakim-Hakim (2:11-19)
(Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44)
Matius (19:16-22)
“Deo gratias – Syukur kpd Allah”.
Inilah sapaan khas orang Katolik yang kerap diucapkan oleh banyak imam dan umat beriman ketika mensyukuri rahmat Allah dalam keseharian, yang dalam budaya Jawa kerap diinkulturasikan menjadi “Berkah Dalem.”
Mengacu pada bacaan hari ini, sewajarnya kita bersyukur karena banyak dicintai dan diperkenankan menjadi muridNya yang bersemangat “magis”.
Magis itu menyangkut keseluruhan ciri hidup sebagai murid Kristus yang menjadi pontifex atau jembatan antara manusia dan Tuhan untuk mencari, menemukan dan menjalani kehidupan semata bagi kemuliaan Allah yang lebih besar, bagi pelayanan kepada sesama yang makin purna, bagi usaha-usaha yang lebih nyata dan sarana-sarana pewartaan Kerajaan Allah yang lebih efektif sekaligus lebih afektif.
Adapun tiga semangat syukur seorang murid Kristus yang penuh semangat “magis”, al:
1. Meninggalkan kelekatan.
“Pergilah, juallah segala milikmu!” Itulah pesan Yesus yang mengajak kita bersikap lepas bebas dan tidak tercekam oleh kelekatan tidak teratur pada harta dunia.
Dalam bahasa Ignatius Loyola:
“Ambillah Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, padaMu Tuhan kukembalikan. Semuanya milikMu, pergunakanlah sekehendakMu. Berilah aku cinta dan rahmatMu, cukup itu bagiku” (LR no. 234).
Jelasnya, sifat dan karakter, sikap dan parameter yang cenderung mediocritas (yang setengah-setengah) tidak nampak dalam laku hidup Yesus dan para muridNya.
2. Mencintai orang kecil
“Berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga.” Seperti Yesus yang setia mencintai orang kecil, kitapun diajak untuk berani setulus hati mencintai yang kecil dan tersingkir karena jelaslah mereka yang empunya Kerajaan Surga.
3. Mendatangi Tuhan.
Yesus mengajak kita untuk setia datang dan mengikutiNya dalam hidup doa dan karya nyata kita. Di hadirat Allah inilah, kita belajar “melepaskan kasut”: tidak ada gengsi, friksi, ambisi serta emosi, tidak ada status dan kebohongan.
Dengan usaha mendatangi Tuhan, kita diajak untuk mengingat sekaligus mendalami lagi tujuan hidup yang sempurna, yakni memuliakan dan memuji, mengabdi Tuhan serta menyelamatkan jiwanya sendiri.
Dalam bahasa Ignatius Loyola:
“Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati, serta mengabdi Allah Tuhan kita dan dengan itu menyelamatkan jiwanya. Ciptaan lain diatas permukaan bumi diciptakan bagi manusia untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan. Karena itu manusia harus mempergunakannya sejauh itu menolong untuk mencapai tujuan tadi; dan harus melepaskan diri dari barang-barang tersebut sejauh itu merintangi dirinya. Oleh karena itu kita perlu mengambil sikap lepas bebas terhadap segala ciptaan tersebut, sejauh pilihan merdeka ada pada kita dan tak ada larangan.”
“Cari bantal bareng bang Farhan - Mari total ikuti Tuhan.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Totalitas - Kepenuhan!"
Inilah semangat iman yang diwartakanNya pada hari ini untuk mencapai kesempurnaan dan kehidupan kekal.
Pertanyaan anak muda pada Yesus: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal" mengajak kita menjadi muridNya yang memiliki 3 fase iman, antara lain:
1."Tegak mendekati Tuhan":
Ia berinisiatif mendatangi Yesus dengan penuh semangat. Hidupnya akrab dan dekat dengan Tuhan karena tahu dan merindukan kehidupan kekal.
2."Tergerak melakukan kebaikan":
Karena kerinduannya itulah, orang muda ini tergerak untuk selalu berbuat baik dalam hidupnya. Ia mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
3. Bergerak dalam kerendahan hati yang mendalam":
Yesus mengajak kita melangkah lebih dalam, tidak hanya menjadi orang "baik" tapi berani menjadi org yang "sempurna", yang lepas bebas: "pergilah-juallah semua milikmu dan berikanlah itu kepada orang miskin."
Ia mengajak kita untuk berani menghampakan/mengosongkan diri, menjadi rendah hati di hadapan Allah dan sesama, karena sebenarnya kehidupan kekal bukan soal prestasi karena banyak berbuat baik tapi karena semangat dasar yang total dan terarah hanya kepada yang ilahi. Tepatlah kata orang latin: "Qui vult dare parva non debet magna rogare -Orang yang hanya memberikan sedikit tidak pantas meminta banyak, bukan?
Ia mengajak kita berani berangkat dari kehampaan diri menuju keselamatan abadi: dari "emptiness menuju wholeness."
"Dari Tangerang ke Sungai Sambas-Jadilah orang yang lepas bebas."
B.
Kutipan Teks Misa:
Kitab Mazmur mempunyai daya kekuatan mengobarkan jiwa kita untuk giat mengusahakan segala kebaikan. (St. Pius X, Paus)

Antifon Pembuka (Sir 45:30)
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung

Doa Pagi
Ya Allah, untuk menjaga iman Katolik dan membarui segala sesuatu dalam Kristus, Engkau telah memenuhi Santo Pius, Paus, dengan kebijaksanaan surgawi dan semangat rasuli. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami yang mengikuti ajaran dan teladannya mencapai kehidupan yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Ketidaksetiaan kepada iman akan Allah mendatangkan penghakiman dari Allah. Selain itu, ketidaksetiaan juga membuat rahmat Allah hilang dari kehidupan.
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (2:11-19)
"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan."
Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka. Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok. Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.
Ayat. (Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44)
1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.
2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.
3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957 Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
Untuk menjadi sempurna, kita perlu belajar membagikan rahmat Tuhan dalam hidup kepada orang yang berkesusahan. Dengan berbagi, kita akan beroleh harta di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:16-22)
"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin."
Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?” Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Mat 19:16, 17)
Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal? Jika engkau ingin memasuki hidup kekal, taatilah perintah Allah.
atau (Yoh 10:11b)
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-domba-Nya.
Mazmur mempunyai daya kekuatan mengobarkan jiwa kita untuk giat mengusahakan segala kebaikan. (St. Pius X)

Doa Malam
Tuhan Yesus, untuk menjadi pengikut-Mu harus berani meninggalkan segala sesuatu karena hidup dan segala kekayaan hanyalah sarana dan bukan tujuan hidup. Berilah aku keberanian untuk menumpukan hidup dan masa depanku hanya kepada-Mu, sebab Engkaulah Juruselamatku, untuk selama-lamanya. Amin.
C.
Giuseppe - Yosef."
Inilah nama seorang pelajar miskin di Italia yang kelak menjadi seorang Paus bernama paus Pius X, yang kita peringati hari ini.
Dalam keluarga, ia biasa dipanggil "Beppi" dan ditahbiskan imam dengan nama "Don Sarto" (Italia: Don: Pater: Romo). Ia berkarya di paroki-paroki miskin selama 17 tahun dengan penuh kerendahan hati.
Adapun tiga hal baik, "3K", yang membuatnya bisa menciptakan surga di bumi, antara lain:
1.Kasih:
Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Ia tidak suka "menimbun" tapi selalu "menyalurkan" segala berkat yang diterimanya.
2.Korban ekaristi:
Ia dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus karena Tuhan benar-benar hadir. Itu sebabnya dalam setiap Misa, kita harus terlibat "penuh, sadar dan aktif" (Sacrosanctum Concilium no.14).
Itu juga sebabnya misa mingguan dan hari raya itu hukumnya wajib (Perintah Gereja no.2), dimana satu-satunya alasan yang dapat dibenarkan untuk tidak mengikuti misa minggu adalah karena sakit.
Pastinya, ia mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus. Katanya: "Komuni Kudus adalah jalan tersingkat dan teraman menuju Surga."
3.Kesederhanaan:
Dengan rendah hati, ia mengajak semua orang untuk semakin mengenal dan mencintai iman Katolik.
Dengan sederhana, ia mendorong para imam dan katekis untuk membantu orang banyak mengenal imannya. Ia juga memperbaharui liturgi dan merevisi Ibadat Harian Gereja.
Ia wafat pada tanggal 20 Agustus 1914, dimana dalam surat wasiatnya ia menulis: "Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin."
"Dari Sungai Gangga ke Batanghari - Ciptakanlah surga setiap hari."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar