Pages

St. Bernard dari Clairvaux 3


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Suatu perjalanan kembali ke Allah:
"Saint Bernard, Un itine'raire de retour, a Dieu"
BAGIAN III
KARYA-KARYA SANTO BERNARDUS
Tulisan-tulisan Santo Bernardus dapat digolongkan menjadi dua kelompok, sesuai dengan adanya dua macam aktivitasnya sebagai "guru rohani" dan "tokoh Gereja".
A.
GURU ROHANI.
Tugas utama Santo Bernardus ialah membimbing para rahibnya dalam hal mencari Allah. Ia menunaikan tugas ini dengan mengajar mereka memanfaatkan dua sumber tradisional spiritualitas monastic. Yaitu liturgi dan kitab suci.
Tiap kali bila kesehatan dan kesibukannya mengizinkan, ia bicara kepada para rahibnya yang berkumpul di ruang kapitel biara Clairvaux. Biasanya ceramah-ceramahnya sederhana dan mendalam.
Menurut kebiasaan yang berlaku pada waktu itu ceramah-ceramahnya itu diberi nama “kotbah”, dalam bahasa Latin "Sermones”.
Kotbah-kotbah Santo Bernardus dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
(a) Sermones de Tempore (Kotbah masa liturgi), yaitu kotbah-kotbah tentang, masa liturgi dan pesta-pesta sepanjang tahun liturgi.
(b) Sermones de Sanctis (Kotbah tentang para kudus), yaitu kotbah-kotbah tentang Santa Perawan Maria dan sejumlah orang kudus.
(c) Sermones de diversis (Kotbah tentang berbagai hal)
(d) Sermones in Cantica Canticorum (Kotbah tentang Madah Agung) yang merupakan puncak karyanya.
Namun rahib-rahib Clairvaux bukanlah satu-satunya kelompok rahib yang mengharapkan dari bapa abas mereka amanat yang memberikan terang dan santapan.
Banyak orang lain menghubungi Santo Bernardus bila sedang mengalami kesulitan. Mereka menerima dari padanya uraian-uraian singkat yang disusun rapi.
Di dalam uraian-uraian itu, Santo Bernardus mendapat kesempatan untuk menguraikan ajaran rohaninya secara lebih sistematis daripada di dalam ceramah-ceramahnya:
Uraian “De gradibus humilitatis et superbiae” (Hal tingkat-tingkat kerendahan hati dan kesombongan) merupakan jawaban kepada Gedofroy, kemenakannya yang menjadi abas di Fonteney, yang meminta untuk diberikan uraian tentang pasal Peraturan Santo Benediktus yang membicarakan hal kerendahan hati.
Uraian “De diligendo Deo" (Hal mencintai Allah) ditujukan kepada sahabatnya yang bernama Aimery, kanselir gereja Roma, yang menanyakan kepadanya mengapa dan bagaimana kita harus mengasihi Allah.
Karyanya "De gratia et libero arbitrio" (Hal rahmat dan kehendak bebas) bermaksud memberikan penerangan kepada kenalan yang dibingungkan oleh problem hubungan antara rahmat dan kebebasan.
Akhirnya uraian "De praecepto et dispentasione” (Hal perintah dan dispensasi) merupakan jawaban kepada rahib-rahib yang menghubungi dia karena mengalami kesulitan dengan abas mereka yang terlalu otoriter.
B.
TOKOH GEREJA.
Tugas Santo Bernardus tidaklah hanya membimbing para rahibnya dan orang-orang yang datang minta bimbingannya.
Semenjak tahun 1128 ia juga harus turun tangan dalam urusan-urusan gerejani. Banyak pangeran, uskup, bahkan paus sendiri minta nasihatnya dan minta dia menjadi "wasitnya".
Sejumlah tulisannya menampakkan kegiatannya sebagai tokoh Gereja yang harus menentukan sikap dalam konflik politik dan theologi di zamannya.
“Apologia ad Gulielmum” (Apologi kepada William dari Saint Thierry) bermaksud membela pembaharuan Sistersiensis terhadap serangan-serangan yang dilancarkan.
Uraian "De laude novae militiae” (Hal pujian bagi ketentaraan baru) memuji Ordo Ksatria yang peraturannya baru saja disahkan oleh Konsili Troyes pada tahun 1128.
Uraian "De Baptismo" (Hal pembaptisan) menjawab pertanyaan-pertanyaan theologi yang diajukan kepadanya oleh sahabatnya Hugo dari Saint Victor.
“Contra Capitula errorum Petri Abelardi” (Melawan ajaran-ajaran sesat Petrus Abelardus) dikiriman kepada paus untuk menunjukkan adanya bahaya dalam teologi khas Abelardus.
Akhirnya pada tahun-tahunnya yang terakhir Santo Bernardus menyusun buku "De Consideratione” (Hal pertimbangan), semacam memento yang dibuatnya, untuk Paus Eugenius III, bekas rahib Clairvaux.
Kecuali itu, disusunnya juga “Liber de gestis sancti Malachiae” (Riwayat hidup Santo Malakias), yang berkisah tentang seorang uskup Irlandia yang tutup usia di Biara Clairvaux.
Di samping karya-karya itu harus diingat juga bahwa Santo Bernardus meninggalkan surat banyak sekali.
Jumlah surat-suratnya yang tersimpan sekitar 500 buah. Di antaranya ada yang merupakan suatu uraian panjang.
Surat-surat itu merupakan kesaksian yang sangat berharga dan sekaligus juga dokumentasi yang sangat kaya.
Di situ dapat kita ikuti penerapan sehari-hari abas Clairvaux dalam dua tugasnya sebagai guru rohani dan tokoh gerejani.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar