Pages

St. Bernard of Clairvaux



HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH.
20 Agustus
PW St. Bernardus.
Bernardus adalah rahib trappist, abbas, pujangga gereja serta pendiri kedua Ordo Sistersien / OCSO (1090-1153). Santo Bernardus dilambangkan dengan sangkar lebah (‘Doctor mellifluus’).
A.
RIWAYAT HIDUP SANTO BERNARDUS.
Pada suatu hari, seorang putera bangsawan bersama 30 orang rekannya mengetuk pintu biara Citeaux (Perancis) di tengah hutan lebat. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1112. Mereka mendatangi biara yang setengah kosong dan sangat primitif itu untuk mencari hidup pertapaan yang paling keras. Bernardus, nama pemimpin muda mereka, baru berusia 21 tahun. Ia membawa serta tiga saudara sekandung serta pamannya. Sebenarnya sangat lemah kesehatannya, tetapi ia pandai dan semangatnya menyala-nyala. Ia mencari Kerajaan Allah dengan banyak berdoa di tengah malam, berpuasa dan matiraga serta bekerja keras membanting tulang baik di ladang maupun di hutan.
Bernardus dari Clairvaux sendiri lahir pada tahun 1090, dekat Dijon, Perancis. Putera dari Tescelin Sorrel dan Aleth Montbard ini digelari Pujangga Gereja dan dikenal juga sebagai Bapa Gereja Terakhir.
Ia dan keenam saudara-saudaranya memperoleh pendidikan yang baik.Ketika umur 17 tahun ibunya meninggal dan hanya kakaknya yang bernama Humbeline yang dapat menghiburnya. Ya, sepeninggal ibunya, Bernardus menjalani satu gaya hidup tak beraturan selama beberapa tahun. Tetapi ia kemudian membaharui cara hidupnya dan bersama beberapa orang temannya masuk biara pertapaan Citeaux yang dipimpin oleh Santo Stefanus Harding.
Keputusannya untuk memasuki hidup membiara ini ditentang keras oleh ayah dan kedua kakaknya. Meskipun demikian Bernardus tetap teguh pada pendiriannya.
Kepada ayah dan saudara-saudara dan iparnya, ia menjelaskan hasrat hatinya dengan segala alasan yang mendorong dia mengambil keputusan itu. Konon, penjelasan dan kesaksian Bernardus berhasil meyakinkan ayah dan saudara-saudaranya, dan beberapa orang temannya, hingga mereka pun ikut bersamanya memasuki biara pertapaan itu.
Di bawah bimbingan Abbas Santo Stefanus, Bernardus mempelajari Kitab Suci dan giat menulis banyak buku. Kemahirannya dalam bahasa Latin sangat membantu dia di dalam menerangkan dengan jitu makna Sabda Allah bagi hidup manusia.
Ya, baru beberapa tahun di biara, Bernardus sudah dipercaya mendirikan biara baru di Clairvaux, ‘Lembah Cerah’, yang pada waktu itu masih hutan belukar. Bersama 12 orang rekannya, Bernardus berangkat ke sebuah lembah yang disebut Clairvaux.
Para rahib yang tidak banyak berbicara ini dengan cucuran keringat bekerja siang malam, karena persediaan makan mereka tidak cukup. Mereka tidak mempunyai rumah, padahal desa-desa jauh dari tempat tinggal mereka yang lenggang dan sepi itu. Disanalah ia mendirikan pertapaan yang lazim disebut Pertapaan Clairvaux. Di bawah kepemimpinannya, biara ini berkembang pesat dan sangat masyur di seluruh Eropa.
Ada sekitar 70 buah biara baru didirikan selama masa hidupnya. Di mana-mana di seluruh Eropa terdapat banyak biarawan asuhan Bernardus, sehingga Bernardus disebut juga sebagai pendiri kedua Ordo Sistersian (OCSO) setelah Santo Stefanus Harding.
Bernardus sendiri dikenal luas sebagai seorang pewarta, pembawa damai dan penegak kebenara. Ia dengan gigih membela hak Paus Innosensius II (1130-1143) melawan rongrongan Paus tandingan Anakletus pada 1130, menentang pandangan-pandangan salah dari Petrus Abelard III (1145-1153) bekas asuhannya di pertapaan Claivaux.
Bernardus juga diutus ke Jerman dan Prancis untuk berkhotbah menentang ajaran sesat Albigensia. Khotbah-khotbahnya sangat berpengaruh dan tulisan-tulisannya mengilhami mistisisme Abad Pertengahan.
Ketenaran pribadi Bernardus memang bergema di mana-mana. Oleh karena itu, kendati kesehatannya lemah dan sifatnya rendah hati, namun ia ditarik untuk mengemban tugas-tugas di luar biara. Ketika gereja membutuhkan pasukan sukarela untuk mempertahankan Tanah Suci, ia menjelajahi Perancis dan Jerman untuk meyakinkan para bangsawan akan kewajiban mereka mempertahankan makam Kristus di Yerusalem.
Tetapi karya Bernardus yang masih dikagumi hingga kini ialah buku-buku yang ia tulis mengenai pengalaman-pengalaman rohani dan lagu-lagu pujian dengan syair-syairnya yang indah. Bernardus meninggal di Clairvaux.
Ia meninggal dunia pada tahun 1153; dinyatakan ‘kudus’ pada tahun 1174 dan diakui sebagai Pujangga Gereja, bahkan Bapa Gereja terakhir pada tahun 1830 oleh Paus Pius VIII.
Pesan terakhirnya:
"Kita bukan anak malam dan kegelapan! Hiduplah sebagai anak cahaya".
Kata mutiara Santo Bernardus yang terkenal adalah:
"Ia yang tidak memiliki rasa kasih sayang terhadap temannya sendiri telah kehilangan rasa takut akan Tuhan."
B.
MADAH IBADAT BACAAN
Ya Kristus surya abadi
Engkau sudi menerangi
Budi serta hati kami
Dengan cahaya sejati
Engkau mengutus pujangga
Yang suci dan bijaksana
Untuk mengajar dunia
Agar sungguh bahagia
Smoga kami didoakan
Supaya menempuh jalan
Yang menuju kebenaran
Dan menjamin kehidupan
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putera dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Guru abadi Kristus Tuhan kami
Satu-satunya guru bijaksana
Yang menyampaikan sabda kehidupan
Kepada insan
Dengarkan kami Gembala sejati
S’moga Gereja Kauberi cahaya
Supaya rela menyiarkan warta
Kabar gembira
Kauberi kami pujangga teruji
Yang menerangi budi serta hati
Supaya kami lebih menyelami
Kasih ilahi
Semoga ia yang kini berpesta
Menghantar kami ke hidup yg suci
Hingga akhirnya kami bahagia
Di alam baka
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Yesus penebus ilahi
Kami mohon Kaudampingi
Dalam usaha mengabdi
Kepada sesama kami
Sudilah Engkau berkarya
Melalui suka duka
Yang harus kami alami
Dalam kehidupan ini
Sampaikanlah doa ini
Ya Yesus junjungan kami
Kepada Bapa surgawi
Dalam kuasa Roh suci
Amin
DOA
Allah, cahaya kebenaran, santo Bernardus abas sudah Kaunyalakan dengan cinta akan rumahMu, hingga bercahaya gilang gemilang dalam GerejaMu.
Semoga berkat doanya kami digelorakan dengan semangat yang sama dan selalu hidup sebagai putera cahaya.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
SKI - JALAN KERAHIMAN
Belas kasihan adalah dasar dari kehidupan Gereja.
Semua kegiatan pastoral gereja hendaklah diwarnai kasih sayang yang diungkapkan kepada umat beriman.
Setiap kotbah dan kesaksian Gereja kepada dunia hendaklah selalu dilengkapi dengan belas kasihan.
C.
St. Bernard of Clairvaux, (1091-1153), is the Saint of the Day.
Bernard was born in Burgundy. The grace of his person and the vigor of his intellect filled his parents with the highest hopes, and the world lay bright and smiling before him when he renounced it forever and joined the monks at Citeaux.
Bernard's holy example attracted so many novices that other monasteries were erected, and the Saint was appointed abbot of that of Clairvaux.
He led his brothers forward, by the sweetness of his correction and the mildness of his rule, to wonderful perfection.
His retirement from the world was continually invaded: the poor and the weak sought his protection; bishops, kings, and popes applied to him for advice.
Bernard died in 1153. His most precious writings have earned for him the titles of the last of the Fathers and a Doctor of the Church.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar