HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 08 Oktober 2017
Hari Minggu Biasa XXVII
Yesaya (5:1-7)
(Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)
Filipi (4:6-9)
Matius (21:33-43)
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 08 Oktober 2017
Hari Minggu Biasa XXVII
Yesaya (5:1-7)
(Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)
Filipi (4:6-9)
Matius (21:33-43)
"Veritas - Kebenaran."
Perumpamaan Yesus tentang sikap para penggarap terhadap para utusan tuan tanah menunjukkan betapa tertutupnya mereka terhadap kebenaran, sampai tega membunuh orang dan mengambil hak yang lain.
Ya, semua cara tidak dapat menembus kekerasan dan kebebalan hati mereka terhadap kebenaran. Bahkan, di akhir bacaan, kita melihat betapa ironisnya ketika para pemuka agama yang mengerti perumpamaan ini, namun mereka tetap pada kebenarannya sendiri dan berusaha membungkam kebenaran sejati.
Mengacu pada perumpamaan tadi, adapun tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dengan semua fasilitas. Kemudian ia menyewakannya kepada para penggarap untuk mengelola kebunnya supaya menghasilkan buah anggur.
Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya. Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para utusan. Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu.
Inilah gambaran imam kepala dan tua-tua agama yang seharusnya membawa umat Allah mengenal Dia yang diutus Allah tapi malahan menyalibkan Yesus.
Dkl: Jangan merasa benar karena memiliki status dan melaksanakan simbol-simbol rohani semata. Tuhan sebenarnya menuntut buah kebenaran yang sepadan dengan pengakuan iman yang kita rayakan: "Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu"
Ya, walaupun kadang hidup itu tidak selalu adil tapi jelaslah bahwa Tuhan itu selalu setia: "Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita" (Mz 118:23), seperti yang juga dialami oleh Yusuf yang dibuang oleh kakak-kakaknya sendiri dalam bacaan pertama: "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya" (Yesaya 42:3, Mat 12:20)
Pastinya:
Segala perbuatan Tuhan itu heran dan ajaib, tidak bisa diukur oleh akal sehat manusia: "...jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yes 55:8-9).
Segala perbuatan Tuhan itu heran dan ajaib, tidak bisa diukur oleh akal sehat manusia: "...jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yes 55:8-9).
"Dari Matraman ke Pangandaran - Jadilah orang beriman yang penuh kebenaran."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Mercy's Way - Jalan Kerahiman."
A.
"Mercy's Way - Jalan Kerahiman."
Inilah salah satu buku terbaru saya dalam serial "SKI-Sekolah Kerahiman Ilahi" yang terbit dalam Pesta Kerahiman Ilahi 2016 yang lalu.
Inilah juga jalan iman yang ditegaskan oleh kerahiman Allah lewat kisah Yusuf yang dibuang secara tidak adil oleh para kakaknya karena iri hati dan kasih Yesus yang disalibkan secara tidak adil oleh para imam kepala dan ahli taurat karena sentimen dan iri hati juga.
Ketika itulah Kerahiman Tuhan tetap berkarya dan melindungi setiap umatNya serta mengatakan bahwa "batu yang dibuang oleh tukang bangunan telah menjadi batu penjuru."
Mengacu pada bacaan injil hari ini, ketidakrahiman tampak ketika para penggarap anggur yang dipercaya malahan menolak dan membunuh para utusan dan bahkan putera majikannya sendiri.
Dengan kata lain: Mereka hadir sebagai orang yang bersikap tidak rahim dengan 3 ciri dasar, antara lain:
1."Will to power":
Mereka rakus kuasa dan selalu merasa tidak cukup sehingga berhasrat untuk menguasai semua kebun anggur yang sebenarnya bukan haknya.
Mereka rakus kuasa dan selalu merasa tidak cukup sehingga berhasrat untuk menguasai semua kebun anggur yang sebenarnya bukan haknya.
2."Will to affair":
Mereka bersekongkol untuk menganiaya dan membunuh para utusan dan putra majikannya sendiri. Inilah mentalitas gerombolan tukang pukul, yang "bersatu" untuk membuat hal yang buruk, yang kerap penuh intrik-taktik dan ketidaktulusan.
Mereka bersekongkol untuk menganiaya dan membunuh para utusan dan putra majikannya sendiri. Inilah mentalitas gerombolan tukang pukul, yang "bersatu" untuk membuat hal yang buruk, yang kerap penuh intrik-taktik dan ketidaktulusan.
3."Will to forget":
Mereka mudah lupa dan tidak tahu ber-terimakasih. Mereka seharusnya merasa beruntung karena diberi pekerjaan dan upah oleh tuan pemilik kebun anggur. Tapi mereka senyatanya malahan melakukan tindakan yang keji: menganiaya dan membunuh para utusan bahkan anak dari tuan kebun anggur itu sendiri.
Mereka mudah lupa dan tidak tahu ber-terimakasih. Mereka seharusnya merasa beruntung karena diberi pekerjaan dan upah oleh tuan pemilik kebun anggur. Tapi mereka senyatanya malahan melakukan tindakan yang keji: menganiaya dan membunuh para utusan bahkan anak dari tuan kebun anggur itu sendiri.
Nah, masa liturgi kita ada dengan 3 tujuan dasar, yakni menyiapkan kebangkitan-mengenangkan pembaptisan dan menciptakan pertobatan mengajak kita untuk ber-instrospeksi dan bertindak adil, jangan-jangan kita masih memiliki "3 will" di atas tadi sehingga sulit menjadi orang adil dan tidak peka melihat kerahiman Tuhan lewat sesama dan semesta.
"Cari usus di Sukabumi - Tuhan Yesus ampunilah kami."
B.
"Legio - Pasukan"
"Legio - Pasukan"
Inilah sebuah kesan yang terkenang ketika melihat parade tentara pada HUT TNI kemarin. Secara sederhana, kita juga diajak menjadi "legio", semacam pasukan Allah dengan 3 senjata pamungkas, antara lain:
1. "Spes salvi - Harapan keselamatan"
Tuhan hadir sebagai "Tuan Tanah" yang selalu penuh harapan. Ia mendirikan menara jaga, pagar, memilih benih & tempat memeras anggur yang terbaik. Kita juga diharapkan untuk selalu hidup penuh harapan, tidak mudah lelah dan putus asa.
Tuhan hadir sebagai "Tuan Tanah" yang selalu penuh harapan. Ia mendirikan menara jaga, pagar, memilih benih & tempat memeras anggur yang terbaik. Kita juga diharapkan untuk selalu hidup penuh harapan, tidak mudah lelah dan putus asa.
2."Lumen fidei - Cahaya iman"
Anggur adalah salah satu tumbuhan yang tersulit. Untuk mendapatkan buah anggur yang baik dan manis, kita harus merawat/memilih tanah dan benih yang terbaik karena anggur sangat rentan dengan penyakit dan hewan2 pengerat. Disinilah, kita diajak untuk selalu merawat hidup iman supaya bisa berbuah baik dan manis karena sejatinya hidup kita juga rentan terhadap pelbagai gangguan & rintangan duniawi.
Anggur adalah salah satu tumbuhan yang tersulit. Untuk mendapatkan buah anggur yang baik dan manis, kita harus merawat/memilih tanah dan benih yang terbaik karena anggur sangat rentan dengan penyakit dan hewan2 pengerat. Disinilah, kita diajak untuk selalu merawat hidup iman supaya bisa berbuah baik dan manis karena sejatinya hidup kita juga rentan terhadap pelbagai gangguan & rintangan duniawi.
3. "Deus caritas est - Allah adalah kasih"
Dalam bacaan 1, Allah hadir sebagai penggarap yang penuh "bonum/kebaikan". Ia setia merawat kebun anggur. Sebaliknya dalam bacaan injil, manusia yang dipercaya malahan menjadi penggarap yang penuh "malum/kejahatan". Mereka tidak hanya menghasilkan anggur asam tapi malah mau merebut kebun anggur itu. Mereka tidak merawat tapi merusak, tidak menjaga tapi menjagal. Dengan kata lain: Mereka tidak punya kasih sebagai penggarap yang telah dikasih kepercayaan.
Dalam bacaan 1, Allah hadir sebagai penggarap yang penuh "bonum/kebaikan". Ia setia merawat kebun anggur. Sebaliknya dalam bacaan injil, manusia yang dipercaya malahan menjadi penggarap yang penuh "malum/kejahatan". Mereka tidak hanya menghasilkan anggur asam tapi malah mau merebut kebun anggur itu. Mereka tidak merawat tapi merusak, tidak menjaga tapi menjagal. Dengan kata lain: Mereka tidak punya kasih sebagai penggarap yang telah dikasih kepercayaan.
Disinilah tampak jelas bahwa kebaikanNya dirusak oleh keburukan kita, keadilanNya dirusak oleh ketidakadilan kita, kasihNya dirusak oleh dosa dan dusta kita. Bersama dengan permenungan tuan tanah dan penggarap anggur hari ini, jelaslah bahwa kita dipanggil menjadi penggarap yang baik, yang selalu penuh "harapan-iman & kasih", sehingga bisa menghasilkan anggur yang baik dan manis lewat aneka "kud", karya-ucapan & doa yang penuh kerahiman.
"Cari sikat di Gunung Sahari - Jadilah berkat setiap hari"
C.
BERTOBAT
"BERi cinta, TOlak dosa, BAnTu doa"
BERTOBAT
"BERi cinta, TOlak dosa, BAnTu doa"
Gereja mensyukuri rahmat yang bisa dialami lewat Sakramen Tobat/Pengakuan Dosa atau Rekonsiliasi (Yoh 20:21-23, Amsal 28:13).
Kristus memberikan kuasa kepada para Rasul untuk mengampuni dosa atas nama-Nya, dan para Rasul meneruskan kuasa tersebut kepada penerus-penerus mereka, yaitu para Uskup dan Imam.
Konsili Vatikan II memilih istilah sakramen tobat, bukan sakramen pengampunan. Yang terpenting memang “orang beriman yang bertobat” (LG 28).
Tujuan menerima sakramen tobat bukan hanya menjadi "tomat" (hari ini TObat, besok kuMAT), tapi memulihkan relasi kasih dengan Allah.
Berkat sakramen ini, manusia memperoleh pengampunan dari Allah dan sekaligus didamaikan dengan Gereja (LG 11).
Sementara itu, dampak sakramen tobat ialah rasa “plong”, lega, karena tahu bahwa dosaku telah diampuni, dan bebanpun menjadi ringan. Nabi Yesaya mengatakan, “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.” (42:3)
Inti dari sakramen ini sendiri adalah bertobat.
Bertobat ternyata juga bisa menjadi solusi bagi hati yang berduka, masalah yang membelit, dan bertambahnya rezeki.
Selama ini, kebanyakan orang sering memahami bahwa bertobat hanya dilakukan oleh seseorang yang telah berbuat dosa besar.
Maka, bagi mereka yang 'merasa' bukan pelaku dosa besar, tidak mempunyai kebutuhan untuk bertobat. Benarkah demikian?
Bertobat sendiri, dalam bahasa Yunani, berarti “metanoia” (berbalik). Ia berbalik dari setan ke Tuhan, dari gelap ke terang, dari dosa ke cinta. Dkl: seseorang yang mau bertobat, tidak hanya berhenti pada kata-kata saja, tapi pada sikap dan tindakan nyata. Bagi saya pribadi, ada tiga sikap dasar bertobat, yakni: beri cinta, tolak dosa dan bantu doa.
Firman Tuhan: "Ada sukacita besar di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat." Demikian juga dinyatakan oleh Tuhan di dalam perumpamaan mengenai anak yang hilang: Betapa bapa anak itu bersukacita dan mengadakan pesta ketika anaknya yang terhilang itu kembali. Maka, marilah kita setia bertobat dari tutur kata yang buruk, mari kita bertobat dari cara hidup yang suka-suka, mari kita bertobat dari tingkah laku yang tidak benar, mari kita bertobat dari setiap hal yang Tuhan tidak suka, karena bukankah saat-saat yang paling gelap sering menjadi saat-saat yang paling indah dan penuh rahmat juga?
D.
“Ametur Ubique Terrarum Cordis Iesu Sacratissimi - Dikasihilah Hati Kudus Yesus di Seluruh Dunia.” Inilah semangat iman dalam buku saya “XXI” (Kanisius).
“Ametur Ubique Terrarum Cordis Iesu Sacratissimi - Dikasihilah Hati Kudus Yesus di Seluruh Dunia.” Inilah semangat iman dalam buku saya “XXI” (Kanisius).
Dalam Kitab Suci, hati manusia disebut 1100x dan mengacu pada “suasana batin terdalam”. Dalam Yer 31:31-34; 32:37-41+Yeh 11:17-20; 36:24-27, Allah menjanjikan hati baru: ”Aku akan memberi hati baru".
Berangkat dari pernyataan Blaise Pascal bahwa "hati punya alasan yang tidak dikenal akal" - "le coeur a ses raisons que la raison ne connait pas”, hari ini ditampakkan bahwa dua tokoh iman kita, yakni Yusuf dan Yesus menjadi korban iri hati dan congkak hati orang.
Dalam bahasa Rama Mangun, “keganasan” mereka seperti “ikan homa, ido dan ikan hiu” yang saling mengincar dan tega menghabisi lawannya.
Adapun Yusuf ditolak oleh saudara-saudara sekandungnya sendiri dan Yesus juga ditolak oleh ahli taurat-imam dan tua-tua yang seharusnya lebih mengenal dan peka akan kehadiran Tuhan.
Bisa jadi bukan karena mereka adalah orang jahat, tapi karena hati mereka tidak bisa melihat Tuhan yang datang lewat sesama. Hati mereka sudah tumpul-tuli dan buta karena iri hati. Disinilah, Yusuf dan Yesus menjadi kurban (Yun: hosti) dengan 4 sikap dasar, al:
1. Dipilih:
Yusuf adalah anak bungsu dan Yesus adalah anak tukang kayu. Mereka mewakili kelompok orang sederhana yang lebih dipilih Allah karena bukankah pohon raksasa juga mulai dengan benih kecil dan orang yang perkasa mulanya adalah bayi yang lemah dan sederhana? Dan,pastinya
Yusuf adalah anak bungsu dan Yesus adalah anak tukang kayu. Mereka mewakili kelompok orang sederhana yang lebih dipilih Allah karena bukankah pohon raksasa juga mulai dengan benih kecil dan orang yang perkasa mulanya adalah bayi yang lemah dan sederhana? Dan,pastinya
2. Diberkati:
Yusuf dibuang dan Yesus ditolak tapi mereka selalu trus diberkati. Inilah "sense of identity" orang kristiani ketika hidup dan karyanya dengan segala pergulatannya malahan justru tetap menjadi berkat bagi banyak orang lain.
Yusuf dibuang dan Yesus ditolak tapi mereka selalu trus diberkati. Inilah "sense of identity" orang kristiani ketika hidup dan karyanya dengan segala pergulatannya malahan justru tetap menjadi berkat bagi banyak orang lain.
3. Dipecah:
Mereka harus rela mengalami keterpecahan demi rencana Allah: Yusuf harus terpisah dari ayahnya dan menjadi orang asing di Mesir, Yesus harus menjadi orang yang hina-dina dan tersalib. Ketika siap dipecah, ada efek samping-beneficial effect yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain.
Mereka harus rela mengalami keterpecahan demi rencana Allah: Yusuf harus terpisah dari ayahnya dan menjadi orang asing di Mesir, Yesus harus menjadi orang yang hina-dina dan tersalib. Ketika siap dipecah, ada efek samping-beneficial effect yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain.
4. Dibagi-bagi:
Yesus dan Yusuf mempunyai “kebun anggur” yang berlimpah karena hidup dan imannya. Bahkan, di Kalvari, hati Yesus yang tertusuk tombak mengalirkan darah dan air yang terbagi bagi gereja dan semua orang beriman yang mendamba kerahimanNya. Karena cintaNya, Ia juga selalu dibagi-bagi setiap kali kita merayakan misa kudus. Dkl: Kita juga dipanggil untuk mau menjadi pribadi yang dibagi-bagi: memberikan diri karena Tuhan telah memberi kita ”kemampuan untuk hidup di dalam Dia sebagaimana Dia juga hidup dalam kita.
Yesus dan Yusuf mempunyai “kebun anggur” yang berlimpah karena hidup dan imannya. Bahkan, di Kalvari, hati Yesus yang tertusuk tombak mengalirkan darah dan air yang terbagi bagi gereja dan semua orang beriman yang mendamba kerahimanNya. Karena cintaNya, Ia juga selalu dibagi-bagi setiap kali kita merayakan misa kudus. Dkl: Kita juga dipanggil untuk mau menjadi pribadi yang dibagi-bagi: memberikan diri karena Tuhan telah memberi kita ”kemampuan untuk hidup di dalam Dia sebagaimana Dia juga hidup dalam kita.
"Cari pita dan sorban - Kalau cinta maka harus berani berkorban."
E.
Kutipan Teks Misa:
Suatu teguran menyadarkan kedosaan, yang kerap kali tidak dapat dilihat oleh orang saleh sendiri. (St. Gregorius Agung)
Kutipan Teks Misa:
Suatu teguran menyadarkan kedosaan, yang kerap kali tidak dapat dilihat oleh orang saleh sendiri. (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Within your will, O Lord, all things are established, and there is none that can resist your will. For you have made all things, the heaven and the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the Lord of all.
In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.
Doa Pembuka
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singkirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singkirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (5:1-7)
"Kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel."
"Kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel."
Aku hendak menyanyikan lagu tentang kekasihku, lagu kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihmu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lubang tempat memeras anggur, lalu dinantinya supaya kebuh itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang masam. Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem dan orang Yehuda, adililah Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apakah yang masih harus Kuperbuat untuk kebun anggur-Ku itu yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya ia menghasilkan buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Masa sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis. Aku akan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuhlah putri malu dan rumput; Aku akan memerintakan awan-awan supaya jangan menurunkan hujan di atasnya. Kebun anggur Tuhan semesta alam itu ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinantikan-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman; dinantikan-Nya kebenaran, tetapi hanya ada keonaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)
1. Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir; Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke Sungai Efrat.
2. Mengapa Engkau menggempur temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.
3. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
4. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)
1. Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir; Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke Sungai Efrat.
2. Mengapa Engkau menggempur temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.
3. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
4. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Bacaan dari
Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:6-9)
Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:6-9)
"Lakukanlah semua yang telah kamu lihat padaku, maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu."
Saudara-saudara, janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, itulah yang harus kamu pikirkan. Dan apa yang telah kamu pelajari, apa yang telah kamu terima, apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu! Maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kamu dari dunia, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kamu dari dunia, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43)
"Kebun anggur itu akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain."
"Kebun anggur itu akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, "Dengarkanlah perumpamaan ini. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukuli, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku akan mereka segani.' Tetapi, ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.' Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" Kata imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi kepada Yesus, "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.'
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Rat 3:25)
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
The Lord is good to those who hope in him, to the soul that seeks him.
Atau (Bdk. 1Kor 10:17)
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh sebab kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Though many, we are one bread, one body, for we all partake of the one Bread and one Chalice.
======
ULASAN EKSEGETIS BACAAN INJIL HARI MINGGU BIASA XXVII TAHUN A 8 Oktober 2017 (Mat 21:33-43) : MEREBUT MILIK?
Pada hari Minggu Biasa XXVII tahun A ini dibacakan Mat 21:33-43. Kembali Yesus mengutarakan perumpamaan yang berhubungan dengan kebun anggur. Tapi kali ini yang disoroti ialah para penggarap kebun anggur yang ingin merebut lahan yang dipercayakan kepada mereka. Sewaktu berada di negeri lain, ia menyewakan kebunnya kepada para penggarap. Sang empunya juga telah membangun tempat penggarapan anggur di situ.
Para hamba yang diutus untuk memungut hasilnya diperlakukan dengan buruk oleh para pekerja. Orang-orang suruhan yang pertama dipukuli, dibunuh, dan dirajam. Yang kedua, meski jumlahnya lebih banyak, mendapat perlakuan serupa. Akhirnya Sang pemilik mengutus anaknya sendiri. Tetapi mereka malah membunuhnya dengan harapan kebun anggur itu nanti jatuh ke tangan mereka karena sang ahli waris telah mati. Yesus kemudian bertanya kepada imam-imam kepala dan orang Farisi (mereka baru saja mempertanyakan dari manakah kuasa Yesus berasal; lihat Mat 21:23), apa yang bakal diperbuat pemilik kebun anggur tadi terhadap penggarap-penggarap tadi. Spontan jawab mereka, tentunya ia akan menghabisi orang-orang tadi dan menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap lain. Apa maksud Yesus dengan perumpamaan itu? Dan apa pula artinya bagi kita sekarang?
Para hamba yang diutus untuk memungut hasilnya diperlakukan dengan buruk oleh para pekerja. Orang-orang suruhan yang pertama dipukuli, dibunuh, dan dirajam. Yang kedua, meski jumlahnya lebih banyak, mendapat perlakuan serupa. Akhirnya Sang pemilik mengutus anaknya sendiri. Tetapi mereka malah membunuhnya dengan harapan kebun anggur itu nanti jatuh ke tangan mereka karena sang ahli waris telah mati. Yesus kemudian bertanya kepada imam-imam kepala dan orang Farisi (mereka baru saja mempertanyakan dari manakah kuasa Yesus berasal; lihat Mat 21:23), apa yang bakal diperbuat pemilik kebun anggur tadi terhadap penggarap-penggarap tadi. Spontan jawab mereka, tentunya ia akan menghabisi orang-orang tadi dan menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap lain. Apa maksud Yesus dengan perumpamaan itu? Dan apa pula artinya bagi kita sekarang?
KEBUN ANGGUR
Bagian pertama perumpamaan ini membuat pembaca ingat akan Yes 5:1-7. Di situ sang nabi mengutarakan keluh kesah seorang pemilik kebun anggur yang merasa tidak berhasil membuat kebunnya menghasilkan buah yang baik meskipun tanahnya subur dan segala upaya telah dilakukannya. Ia juga telah mendirikan tempat pengelolaan hasil kebun yang tak kunjung datang itu. Dalam perumpamaan yang diucapkan Yesus, pemilik kebun juga tidak mendapat hasilnya sekalipun ia telah mendirikan tempat penggarapan. Lebih buruk lagi, hasil yang tak kunjung datang ini diakibatkan ulah para penggarap sendiri, bukan karena pohon anggurnya buruk. Dalam teks Yesaya, pohon anggur yang tak memberi hasil memuaskan itu melambangkan umat yang hidupnya tidak mengusahakan yang adil dan benar, mereka malah menjalankan kelaliman dan keonaran. Dalam perumpamaan yang diceritakan Yesus, diutarakan bahwa para penggarap yang jahat itulah yang membuat sang pemilik tidak mendapatkan hasil dari tanah miliknya. Mereka malah berusaha merebut hak milik sang empunya. Perkaranya berkembang dari tak ada hasil yang memuaskan menjadi hak milik yang direbut dengan kekerasan.
Menurut alam pikiran Perjanjian Lama, hak atas tanah yang sah tak boleh diganggu gugat. Merebut kebun anggur Nabot mendatangkan celaka bagi Ahab dan Izebel, istrinya (1 Raj 21:1-29). Bagi orang seperti Nabot, kebun anggur miliknya itu pusaka turun temurun yang tak boleh diganggu gugat. Milik ini diberikan kepadanya secara sah. Tak dapat dijualbelikan dengan imbalan apa saja, apalagi direbut. Masalah utama dalam kisah kebun anggur Nabot itu ialah kekerasan atau tindakan rudapaksa raja merebut hak milik, bukan pertama-tama soal keadilan sosial atau penindasan kaum kuat terhadap si lemah. Kekerasan terhadap hak milik ditampilkan sebagai kejahatan yang melebihi batas apa pun. Demikian dalam perumpamaan kali ini, hak sang empunya lahan dirudapaksa oleh para penggarap. (Ia bukan pihak yang lemah. Tapi pembedaan kuat-lemah tak dapat dipakai untuk menafsirkan perumpamaan ini.) Para penggarap itu akhirnya membunuh ahliwarisnya. Ini pelanggaran yang paling keras terhadap hak milik.
Ada dua hal yang bakal terpikir oleh para pendengar perumpamaan tadi Pertama, pemilik dengan penuh perhatian membangun tempat pengelolaan kebun anggurnya. Karena itulah ia amat mengharapkan hasilnya. Tetapi ia dikecewakan dan malah direbut miliknya. Kedua, merebut hak milik kebun anggur ini ditampilkan sebagai kejahatan yang melampaui batas.
ALLEGORI
Sudah sejak awal perumpamaan ini dibaca sebagai allegori atau kisah yang diterapkan pada orang atau keadaan tertentu. Dalam tafsiran allegori, kebun anggur akan dipandang mewakili umat. Hanya Tuhan Allah-lah yang memiliki umat-Nya. Ia memang mempercayakan pemeliharaannya kepada para pemimpin umat (Perjanjian Lama), yang dalam kisah ini tampil sebagai para penggarap yang ingin menguasai milik tuan tadi. Para hamba ialah para nabi yang mendapat perlakuan buruk dari para pemimpin. Kemudian anak empunya kebun tadi ialah Yesus sendiri. Para penggarap tadi merencanakan akan membunuhnya. Dan memang dalam perumpamaan tadi rencana itu dijalankan.
Rupa-rupanya para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi langsung memahami perumpamaan tadi sebagai allegori seperti di atas. Dalam Mat 21:45 disebutkan bahwa mereka (bersama orang-orang Farisi) mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus dan mengerti bahwa merekalah yang dimaksud oleh Yesus. Mereka merasa diancam bakal mendapat hukuman dari Allah sendiri. Oleh karena itu mereka semakin bersikap memusuhi Yesus.
Apakah Yesus sendiri bermaksud menggambarkan sikap para pemimpin tadi sebagai para penggarap yang jahat dan bakal ditindak sang pemilik? Rasa-rasanya memang demikian. Para pemimpin itu baru saja mempertanyakan sah tidaknya kuasa Yesus yang dilihat banyak orang dan diakui orang sebagai berasal dari Allah (Mat 21:23 dst.). Mereka tidak berani dan boleh jadi tidak mampu melihat siapa sebenarnya Yesus itu. Mereka lebih merisaukan konsekuensi politik di tanah Yudea dan khususnya bagi kelestarian Bait Allah. Mereka waswas bila pengajar atau “nabi” hebat tapi liar ini tidak ditertibkan, para penguasa Romawi mengira ada gerakan untuk memberontak. Dan akan ada tindakan militer yang bakal semakin mengekang kebebasan yang sudah amat terbatas hingga kini. Jadi para pemimpin Yahudi tadi memang memikirkan kepentingan mereka dan tidak dapat lagi mengikuti apa yang sedang terjadi di masyarakat waktu itu.
Ada hal yang tidak dimengerti oleh para pemimpin tadi. Yakni bahwa semuanya ini belum terjadi seperti diutarakan dalam perumpamaan. Mereka belum diadili oleh pemilik kebun anggur. Bahkan mereka belum sungguh-sungguh menyingkirkan anak pemilik tadi. Jadi sebenarnya masih ada waktu bagi mereka untuk berubah. Sayang kesempatan itu tidak mereka lihat. Mereka sudah terbawa oleh rencana-rencana mereka sendiri dan tidak lagi memiliki kemerdekaan. Mereka tidak dapat memikirkan perumpamaan tadi sebagai perumpamaan yang juga memuat ajakan untuk berubah. Mereka hanya mengira ada rencana lawan dari pihak Yesus untuk balas menyingkirkan mereka.
BAGI ZAMAN INI?
Tetapi kita tidak selalu perlu membaca perumpamaan Yesus kali ini sebagai allegori belaka dengan menerapkannya kepada tokoh dan keadaan zaman ini. Sebaiknya dihindari tafsiran allegori demi tujuan mengkritik para pemimpin dalam masyarakat sekarang atau dalam Gereja! Kisah itu perlu juga didalami sebagai perumpamaan, sebagai pembicaraan yang mengajak orang mengamati diri dan bertanya apa yang dapat diperbuat dalam keadaan itu.
Perumpamaan ini dapat amat berguna untuk memahami hidup rohani atau hidup batin kita. Seperti dalam kehidupan pada umumnya, dalam hidup batin ada unsur “rencana-rencana” dan ada pula unsur “kebetulan”. Kerap rencana tidak terlaksana, sering yang terjadi ialah yang kebetulan yang bisa lebih baik daripada yang diperhitungkan. Hidup batin diberikan kepada kita sebagai peluang agar kita semakin menyadari sisi-sisi ilahi dalam hidup ini. Peluang agar kita membiarkan Tuhan memasuki kehidupan kita. Bisa ditelateni dan dikembangkan, tetapi tidak dapat diatur secara ketat menurut agenda sendiri. Hidup batin itu dipercayakan untuk digarap, bukan untuk dimiliki, diklaim sebagai milik.
Namun demikian, jelas ada kecenderungan untuk merebut wilayah tadi. Kita dengar ada macam-macam ulah batin yang tujuannya menghimpun kekuatan-kekuatan luar biasa untuk memanipulasinya. Bila terjadi, ibaratnya penggarap yang dipercaya mengolah hidup batin mau merebut kekuatan-kekuatan batin tadi dari Dia yang memilikinya.
Catatan akhir. Titik berat dalam perumpamaan ini bukanlah perlakuan buruk terhadap para utusan pemilik kebun. Yang disorot sebagai kejahatan ialah upaya merebut kebun tadi. Jadi perumpamaan itu bukan untuk menuduh para penggarap, bukan pula untuk menuduh diri kita sendiri yang acapkali kurang peka akan isyarat ilahi. Perumpamaan itu dimaksud untuk memurnikan hidup rohani dari unsur-unsur yang menjauhkannya dari kehadiran ilahi sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar