1.
Waspadailah dua jenis pikiran ini dan takutilah mereka.
Yang pertama adalah pemikiran bahwa 'aku seorang yang suci'; yang satu lagi, 'aku berdosa dan tidak akan selamat'.
Keduanya adalah datang dari musuh, dari si jahat, dan tidak ada kebenaran di dalamnya.
Sebaliknya, pikirkanlah : 'aku seorang pendosa besar tapi Allah itu berbelas kasih. Ia mengasihi dengan cinta yang besar, dan akan mengampuni semua dosaku'.
Yakinlah akan hal ini, dan kau akan melihat, Allah mengampunimu.
Tapi jangan menaruh kepercayaan bahwa itu terjadi atas jasamu sendiri, betapapun kau mungkin telah berusaha keras mencapainya.
Allah berbelas kasih terhadap kita, bukan karena jasa atau pencapaian kita, namun karena kehendak bebas Allah sendiri, karena kebaikan HatiNya.
Waspadailah dua jenis pikiran ini dan takutilah mereka.
Yang pertama adalah pemikiran bahwa 'aku seorang yang suci'; yang satu lagi, 'aku berdosa dan tidak akan selamat'.
Keduanya adalah datang dari musuh, dari si jahat, dan tidak ada kebenaran di dalamnya.
Sebaliknya, pikirkanlah : 'aku seorang pendosa besar tapi Allah itu berbelas kasih. Ia mengasihi dengan cinta yang besar, dan akan mengampuni semua dosaku'.
Yakinlah akan hal ini, dan kau akan melihat, Allah mengampunimu.
Tapi jangan menaruh kepercayaan bahwa itu terjadi atas jasamu sendiri, betapapun kau mungkin telah berusaha keras mencapainya.
Allah berbelas kasih terhadap kita, bukan karena jasa atau pencapaian kita, namun karena kehendak bebas Allah sendiri, karena kebaikan HatiNya.
- St. Silouan the Athonite
2.
Gereja adalah bagaikan pelabuhan di lautan,
-yang Tuhan tempatkan di mana-mana; suatu pelabuhan spiritual, di mana siapa pun dari kita yang berlindung di sana menemukan ketenangan jiwa yang tak terlukiskan, yang sebelumnya; jiwa itu telah dipusingkan oleh urusan duniawi.
Dan tepat seperti sebuah pelabuhan yang tenang dan tanpa ombak menawarkan keselamatan pada perahu-perahu yang berlabuh di sana, demikian juga Gereja menyelamatkan dari badai duniawi; siapa saja yang bersegera mendapatkannya, dan memberi kepada orang-orang percaya ini untuk dapat berdiri dengan aman dan mendengarkan firman Tuhan dalam ketenangan yang besar.
Gereja adalah fondasi kebajikan dan sekolah kehidupan rohani.
Hanya melewati ambang pintunya saja pun, kau akan segera melupakan urusan sehari-hari.
Masuklah ke dalam, dan cahaya spiritual akan mengelilingi jiwamu.
Keheningan ini membawa kekaguman dan mengajarkan kehidupan kekristenan.
Ia meningkatkan pemikiranmu dan tidak membiarkan kamu mengingat hal-hal remeh yang ada sekarang.
Ia mengangkatmu dari bumi ke ketinggian Surga.
Dan jika kebaikannya sudah begitu besar bahkan ketika ibadah tidak berlangsung, pikirkan saja, apalagi jika Liturgi dilakukan di sana, dan para nabi mengajar, dan para Rasul berkhotbah tentang Injil, dan Kristus ada di antara orang-orang yang percaya, dan Allah Bapa menerima pengorbanan yang dipersembahkan, dan Roh Kudus memberikan sukacitaNya sendiri; manfaat besar apa yang akan membanjiri mereka yang telah menghadiri Liturgi, Misa di gereja.
Gereja adalah bagaikan pelabuhan di lautan,
-yang Tuhan tempatkan di mana-mana; suatu pelabuhan spiritual, di mana siapa pun dari kita yang berlindung di sana menemukan ketenangan jiwa yang tak terlukiskan, yang sebelumnya; jiwa itu telah dipusingkan oleh urusan duniawi.
Dan tepat seperti sebuah pelabuhan yang tenang dan tanpa ombak menawarkan keselamatan pada perahu-perahu yang berlabuh di sana, demikian juga Gereja menyelamatkan dari badai duniawi; siapa saja yang bersegera mendapatkannya, dan memberi kepada orang-orang percaya ini untuk dapat berdiri dengan aman dan mendengarkan firman Tuhan dalam ketenangan yang besar.
Gereja adalah fondasi kebajikan dan sekolah kehidupan rohani.
Hanya melewati ambang pintunya saja pun, kau akan segera melupakan urusan sehari-hari.
Masuklah ke dalam, dan cahaya spiritual akan mengelilingi jiwamu.
Keheningan ini membawa kekaguman dan mengajarkan kehidupan kekristenan.
Ia meningkatkan pemikiranmu dan tidak membiarkan kamu mengingat hal-hal remeh yang ada sekarang.
Ia mengangkatmu dari bumi ke ketinggian Surga.
Dan jika kebaikannya sudah begitu besar bahkan ketika ibadah tidak berlangsung, pikirkan saja, apalagi jika Liturgi dilakukan di sana, dan para nabi mengajar, dan para Rasul berkhotbah tentang Injil, dan Kristus ada di antara orang-orang yang percaya, dan Allah Bapa menerima pengorbanan yang dipersembahkan, dan Roh Kudus memberikan sukacitaNya sendiri; manfaat besar apa yang akan membanjiri mereka yang telah menghadiri Liturgi, Misa di gereja.
- St. Yohanes Krisostomus
3.
Sama seperti orang-orang yang terjun ke medan perang, mereka tidak "menikmati" perang itu, namun berusaha agar dapat selamat dari perang itu, demikian pula dengan kita; kita memasuki ke dalam dunia ini bukan untuk "menikmati" dunia, namun berusaha untuk bisa selamat dari dunia.
Orang pergi berperang demi tujuan sesuatu yang lebih besar.
Kita memasuki hidup yang sementara ini juga demi sesuatu yang jauh lebih besar : kehidupan abadi.
Dan seperti tentara merindukan dan membayangkan kegembiraan besar untuk pulang ke rumah, demikian juga orang kristiani terus menerus mengingat dan merindukan saat berakhir hidup di dunia dan kembali ke tanah air Ilahi mereka.
Sama seperti orang-orang yang terjun ke medan perang, mereka tidak "menikmati" perang itu, namun berusaha agar dapat selamat dari perang itu, demikian pula dengan kita; kita memasuki ke dalam dunia ini bukan untuk "menikmati" dunia, namun berusaha untuk bisa selamat dari dunia.
Orang pergi berperang demi tujuan sesuatu yang lebih besar.
Kita memasuki hidup yang sementara ini juga demi sesuatu yang jauh lebih besar : kehidupan abadi.
Dan seperti tentara merindukan dan membayangkan kegembiraan besar untuk pulang ke rumah, demikian juga orang kristiani terus menerus mengingat dan merindukan saat berakhir hidup di dunia dan kembali ke tanah air Ilahi mereka.
- St. Nicholas dari Serbia
4.
Manusia pertama, ketika melihat dirinya telanjang, dipenuhi rasa malu.
Begitu besar aib yang menyertai ketelanjangan.
Jika demikianlah dalam hal fisik, ketelanjangan membawa rasa malu yang begitu besar, betapa lebih lagi orang yang telanjang akan kuasa ilahi, yang tidak berpakaiankan dengan yang tidak dapat binasa, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri?
Apakah orang tersebut tidak akan dipenuhi dengan rasa malu yang lebih besar dan bahkan menjadi aib dari hasrat jahat?
Setiap orang yang telanjang dari kemuliaan ilahi sepantasnya dipenuhi dengan rasa malu dan sesal dan seharusnya menyadari aibnya seperti saat Adam menyadari ia telanjang.
Adam kemudian membuat sendiri penutup dari daun ara. Meski begitu, ia menanggung rasa malu dan mengakui kehinaannya.
Biarlah orang yang menyadari seperti Adam; meminta kepada Kristus, yang bisa memberi dan menghiasi dengan kemuliaan; dalam cahaya yang tidak dapat padam.
Biarlah orang tidak menjahit untuk dirinya sendiri sebuah "pakaian pikiran" yang sia-sia, pemikiran yang menipu diri sendiri dengan kesan akan kebenarannya sendiri atau menganggap dirinya memiliki pakaian keselamatan. (jika ia tidak datang kepada Kristus).
Manusia pertama, ketika melihat dirinya telanjang, dipenuhi rasa malu.
Begitu besar aib yang menyertai ketelanjangan.
Jika demikianlah dalam hal fisik, ketelanjangan membawa rasa malu yang begitu besar, betapa lebih lagi orang yang telanjang akan kuasa ilahi, yang tidak berpakaiankan dengan yang tidak dapat binasa, yaitu Tuhan Yesus Kristus sendiri?
Apakah orang tersebut tidak akan dipenuhi dengan rasa malu yang lebih besar dan bahkan menjadi aib dari hasrat jahat?
Setiap orang yang telanjang dari kemuliaan ilahi sepantasnya dipenuhi dengan rasa malu dan sesal dan seharusnya menyadari aibnya seperti saat Adam menyadari ia telanjang.
Adam kemudian membuat sendiri penutup dari daun ara. Meski begitu, ia menanggung rasa malu dan mengakui kehinaannya.
Biarlah orang yang menyadari seperti Adam; meminta kepada Kristus, yang bisa memberi dan menghiasi dengan kemuliaan; dalam cahaya yang tidak dapat padam.
Biarlah orang tidak menjahit untuk dirinya sendiri sebuah "pakaian pikiran" yang sia-sia, pemikiran yang menipu diri sendiri dengan kesan akan kebenarannya sendiri atau menganggap dirinya memiliki pakaian keselamatan. (jika ia tidak datang kepada Kristus).
- St. Macarius Agung
5.
Apakah gunanya berdoa ?
Apakah gunanya doa-doamu itu bagi Allah ?
Apakah gunanya teleskop seorang pelaut bagi bintang utara, ketika bintang itu dapat melihat jelas sang pelaut bahkan tanpa teleskop ?
Kamu sendiri sudah tau, apa gunanya teleskop bagi pelaut.
Demikian juga dengan doa.
Bagiku, doa bagaikan guna teleskop untuk si pelaut; aku memerlukannya supaya tidak kehilangan arah dan pandangan kepada Bintang Keselamatan, namun Sang Bintang Keselamatan itu tidak membutuhkannya untuk dapat selalu melihat dan menemukanku.
Apakah yang akan terjadi dengan "penglihatan jiwa"ku, jika aku tidak melatihnya dengan doa
Apakah gunanya berdoa ?
Apakah gunanya doa-doamu itu bagi Allah ?
Apakah gunanya teleskop seorang pelaut bagi bintang utara, ketika bintang itu dapat melihat jelas sang pelaut bahkan tanpa teleskop ?
Kamu sendiri sudah tau, apa gunanya teleskop bagi pelaut.
Demikian juga dengan doa.
Bagiku, doa bagaikan guna teleskop untuk si pelaut; aku memerlukannya supaya tidak kehilangan arah dan pandangan kepada Bintang Keselamatan, namun Sang Bintang Keselamatan itu tidak membutuhkannya untuk dapat selalu melihat dan menemukanku.
Apakah yang akan terjadi dengan "penglihatan jiwa"ku, jika aku tidak melatihnya dengan doa
Tidakkah para tentara berlatih keras dan tekun dan panjang untuk melihat sasaran tembak mereka di kejauhan ?
Tidakkah para penenun berlatih keras dan tekun untuk dapat mengenali jenis benang yang terbaik ?
Bagaimanakah aku tidak melatih "mata imanku" agar dapat memandang sejernih mungkin ?
Tutuplah matamu dengan kain selama tiga hari saja, dan setelahnya matamu akan merasa kesakitan ketika melihat cahaya.
Meregangkan hubunganmu dengan Allah hanya untuk beberapa jam saja dan jiwamu akan merasa kesakitan melihat cahayaNya.
Oh teman, betapa agungnya "penglihatan iman" ini.
Kukatakan padamu, jika kau menyadari betapa luar biasa dan agungnya, kau tidak akan pernah berputus dalam doa.
Tidakkah para penenun berlatih keras dan tekun untuk dapat mengenali jenis benang yang terbaik ?
Bagaimanakah aku tidak melatih "mata imanku" agar dapat memandang sejernih mungkin ?
Tutuplah matamu dengan kain selama tiga hari saja, dan setelahnya matamu akan merasa kesakitan ketika melihat cahaya.
Meregangkan hubunganmu dengan Allah hanya untuk beberapa jam saja dan jiwamu akan merasa kesakitan melihat cahayaNya.
Oh teman, betapa agungnya "penglihatan iman" ini.
Kukatakan padamu, jika kau menyadari betapa luar biasa dan agungnya, kau tidak akan pernah berputus dalam doa.
- St. Nikolai Velimirovich
6.
Judas pengkhianat Yesus itu lemah dan tidak terampil dalam pertempuran; sehingga, musuh yang melihat keputusasaannya, menyerangnya dan memaksanya untuk menggantung dirinya sendiri.
Tapi Petrus, ia bagai batu yang kokoh.
Ketika jatuh ke dalam dosa besar; seperti orang yang ahli dalam pertempuran, ia tidak berputus asa atau kehilangan hati, tetapi sambil meneteskan air mata pahit dari hati yang terbakar, ia bertekad.
Dan musuh, melihat air mata ini, dan matanya yang terbakar semangat seperti api, melarikan diri jauh dari dia sambil meratap kesakitan.
Jadi, saudara-saudara,
St. Antiokhia mengajarkan :
saat keputusasaan menyerang kita, janganlah kita menyerah kepada hal itu, tetapi dengan diperkuat dan dilindungi oleh cahaya iman, dengan keberanian yang besar, mari kita katakan kepada roh jahat:
"Siapakah kau bagi kami, kau yang terasing dari Tuhan, buronan dari surga dan hamba kejahatan?
Kau tidak berani berbuat apa-apa pada kami. Kristus, Anak Allah, memiliki kuasa atas kami dan atas segalanya. Adalah bertentangan dengan Dia bahwa kami telah berdosa, dan di hadapan Dia pula kami akan dibenarkan.
Dan kau, perusak, tinggalkan kami. Diperkuat oleh Salib kemuliaanNya, kami menghancurkan dan menginjak-injak dengan kaki, kepala ularmu."
Judas pengkhianat Yesus itu lemah dan tidak terampil dalam pertempuran; sehingga, musuh yang melihat keputusasaannya, menyerangnya dan memaksanya untuk menggantung dirinya sendiri.
Tapi Petrus, ia bagai batu yang kokoh.
Ketika jatuh ke dalam dosa besar; seperti orang yang ahli dalam pertempuran, ia tidak berputus asa atau kehilangan hati, tetapi sambil meneteskan air mata pahit dari hati yang terbakar, ia bertekad.
Dan musuh, melihat air mata ini, dan matanya yang terbakar semangat seperti api, melarikan diri jauh dari dia sambil meratap kesakitan.
Jadi, saudara-saudara,
St. Antiokhia mengajarkan :
saat keputusasaan menyerang kita, janganlah kita menyerah kepada hal itu, tetapi dengan diperkuat dan dilindungi oleh cahaya iman, dengan keberanian yang besar, mari kita katakan kepada roh jahat:
"Siapakah kau bagi kami, kau yang terasing dari Tuhan, buronan dari surga dan hamba kejahatan?
Kau tidak berani berbuat apa-apa pada kami. Kristus, Anak Allah, memiliki kuasa atas kami dan atas segalanya. Adalah bertentangan dengan Dia bahwa kami telah berdosa, dan di hadapan Dia pula kami akan dibenarkan.
Dan kau, perusak, tinggalkan kami. Diperkuat oleh Salib kemuliaanNya, kami menghancurkan dan menginjak-injak dengan kaki, kepala ularmu."
- St. Seraphim dari Sarov
7.
Anda ingin tahu jenis cinta yang Anda miliki?
Berdirilah di depan cermin di bab 13 dari surat pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, dan dengan jujur lihatlah apakah hal yang Rasul Paulus katakan sudah Anda terapkan :
"Mereka yang mencintai, menderita dalam diam atas kelemahan orang lain;
Mereka memiliki kebaikan;
Mereka tidak iri;
Mereka tidak sombong;
Mereka tidak menguasai;
Mereka tidak mencari kepentingan mereka sendiri;
Mereka tidak mudah tersinggung;
Mereka melupakan kejahatan yang dilakukan kepada mereka;
Mereka sedih ketika ketidakadilan terjadi pada tetangga mereka, dan ikut bersukacita dalam sukacita tetangga mereka;
dalam segala hal mereka toleran, percaya, berharap dan bersabar."
Mereka yang mengasihi sesama mereka dengan cinta sejati, sesuai dengan kehendak Tuhan, merasakan kedamaian besar dan sukacita yang mendalam.
Cinta sejati adalah yang terkait erat dengan semangat kerendahan hati, pengorbanan dan semangat memberi.
Mereka yang mencintai sesuai dengan kehendak Tuhan, mengorbankan keinginan mereka sendiri demi orang yang mereka cintai.
Sedangkan cinta yang tidak sesuai kehendak Allah, adalah yang terikat dengan semangat egoisme.
Mereka yang mencintai dengan cara ini; tidak berkorban untuk orang lain, tapi selalu meminta orang lain untuk berkorban bagi mereka.
Anda ingin tahu jenis cinta yang Anda miliki?
Berdirilah di depan cermin di bab 13 dari surat pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, dan dengan jujur lihatlah apakah hal yang Rasul Paulus katakan sudah Anda terapkan :
"Mereka yang mencintai, menderita dalam diam atas kelemahan orang lain;
Mereka memiliki kebaikan;
Mereka tidak iri;
Mereka tidak sombong;
Mereka tidak menguasai;
Mereka tidak mencari kepentingan mereka sendiri;
Mereka tidak mudah tersinggung;
Mereka melupakan kejahatan yang dilakukan kepada mereka;
Mereka sedih ketika ketidakadilan terjadi pada tetangga mereka, dan ikut bersukacita dalam sukacita tetangga mereka;
dalam segala hal mereka toleran, percaya, berharap dan bersabar."
Mereka yang mengasihi sesama mereka dengan cinta sejati, sesuai dengan kehendak Tuhan, merasakan kedamaian besar dan sukacita yang mendalam.
Cinta sejati adalah yang terkait erat dengan semangat kerendahan hati, pengorbanan dan semangat memberi.
Mereka yang mencintai sesuai dengan kehendak Tuhan, mengorbankan keinginan mereka sendiri demi orang yang mereka cintai.
Sedangkan cinta yang tidak sesuai kehendak Allah, adalah yang terikat dengan semangat egoisme.
Mereka yang mencintai dengan cara ini; tidak berkorban untuk orang lain, tapi selalu meminta orang lain untuk berkorban bagi mereka.
- Elder Germanos Stavrovouniotis
8.
Carilah Tuhan setiap hari.
Tapi carilah Ia di dalam hatimu, bukan di luarnya.
Dan ketika kau menemukan Ia, berdirilah dengan takut dan gemetar, seperti kerubim dan serafim, karena hatimu telah menjadi tahtaNya.
Untuk dapat menemukan Tuhan, orang harus merendah seperti menjadi debu di hadapanNya, karena Tuhan melarang kesombongan, Ia hanya mengunjungi mereka yang rendah hati : "Siapakah yang kucari, yaitu dia yang lemah lembut dan rendah hati."
Carilah Tuhan setiap hari.
Tapi carilah Ia di dalam hatimu, bukan di luarnya.
Dan ketika kau menemukan Ia, berdirilah dengan takut dan gemetar, seperti kerubim dan serafim, karena hatimu telah menjadi tahtaNya.
Untuk dapat menemukan Tuhan, orang harus merendah seperti menjadi debu di hadapanNya, karena Tuhan melarang kesombongan, Ia hanya mengunjungi mereka yang rendah hati : "Siapakah yang kucari, yaitu dia yang lemah lembut dan rendah hati."
- St. Nectarios dari Aegina
9.
Adalah hadiah besar bahwa Allah memberi kepada kita hak untuk berbicara kepadaNya setiap jam dan setiap saat, di setiap tempat.
Dia selalu mendengarkan.
Ini adalah kehormatan besar yang kita miliki.
Karena alasan inilah kita harus mencintaiNya.
Adalah hadiah besar bahwa Allah memberi kepada kita hak untuk berbicara kepadaNya setiap jam dan setiap saat, di setiap tempat.
Dia selalu mendengarkan.
Ini adalah kehormatan besar yang kita miliki.
Karena alasan inilah kita harus mencintaiNya.
- Elder Porphyrios
10.
Kalau kau terus menerus merasa marah dan banyak mengeluh, itu adalah pertanda jiwa yang angkuh.
Rendahkan hatimu, tegurlah dirimu sendiri, dan Tuhan yang berkuasa akan memberimu hiburan dan pertolongan.
Kalau kau terus menerus merasa marah dan banyak mengeluh, itu adalah pertanda jiwa yang angkuh.
Rendahkan hatimu, tegurlah dirimu sendiri, dan Tuhan yang berkuasa akan memberimu hiburan dan pertolongan.
- St. Anatolius dari Optina
11.
Allah sendiri yang akan menyembuhkan kesombongan.
Ini berarti penyesalan kita (yang pada akhirnya menyembuhkan kesombongan) berasal dari Allah, karena mereka yang sombong tidak mau menerima penderitaan.
Sedangkan orang yang rendah hati akan bersabar dalam menanggung penderitaan dalam segala sesuatu, dan selalu mengatakan, 'saya layak mendapatkannya' ".
Allah sendiri yang akan menyembuhkan kesombongan.
Ini berarti penyesalan kita (yang pada akhirnya menyembuhkan kesombongan) berasal dari Allah, karena mereka yang sombong tidak mau menerima penderitaan.
Sedangkan orang yang rendah hati akan bersabar dalam menanggung penderitaan dalam segala sesuatu, dan selalu mengatakan, 'saya layak mendapatkannya' ".
- St. Ambrose dari Optina.
12.
Kita tidak dengan tiba tiba saja melompat masuk ke dalam surga, kita memasukinya dengan penuh kerendahan hati.
Dosa paling buruk adalah ketika kita dikuasai kesombongan dan kebanggaan pendapat kita sendiri mengenai segala sesuatu.
Kita tidak dengan tiba tiba saja melompat masuk ke dalam surga, kita memasukinya dengan penuh kerendahan hati.
Dosa paling buruk adalah ketika kita dikuasai kesombongan dan kebanggaan pendapat kita sendiri mengenai segala sesuatu.
- St. Macarius dari Optina.
13.
Setiap penderitaan menguji kehendak kita, menunjukkan apakah itu cenderung baik atau jahat.
Itulah sebabnya penderitaan yang tak terduga disebut ujian, karena memungkinkan seseorang untuk menguji keinginan tersembunyinya.
Setiap penderitaan menguji kehendak kita, menunjukkan apakah itu cenderung baik atau jahat.
Itulah sebabnya penderitaan yang tak terduga disebut ujian, karena memungkinkan seseorang untuk menguji keinginan tersembunyinya.
~ St. Markus si Pertapa
14.
Semoga hatiku menjadi ladang yang subur bagi-Mu,
Dan semoga rahmatMu memercikkan embun kehidupan kekal atasnya.
Semoga rahmatMu menuai panenan yang baik di ladang hatiku: kerendahan hati, penghormatan, kesucian, dan semua hal yang boleh menyenangkan bagi Engkau.
Semoga hatiku menjadi ladang yang subur bagi-Mu,
Dan semoga rahmatMu memercikkan embun kehidupan kekal atasnya.
Semoga rahmatMu menuai panenan yang baik di ladang hatiku: kerendahan hati, penghormatan, kesucian, dan semua hal yang boleh menyenangkan bagi Engkau.
- St. Efrem dari Syria
15.
Berdoa di Gereja adalah penting.
Pikiran -pikiran dan perasaan -perasaan terbaik datang ketika di Gereja dan ya, musuh juga menyerang lebih keras di Gereja, tapi dengan tanda salib dan doa Yesus, kau mengusirnya pergi.
Adalah baik berdiri di sudut Gereja dan berdoa dalam diam.
'Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan!' Kata Pastor, tetapi kadang pikiran kita melayang di tanah, terarah kepada hal-hal tak berguna. Lawanlah ini.
Berdoa di Gereja adalah penting.
Pikiran -pikiran dan perasaan -perasaan terbaik datang ketika di Gereja dan ya, musuh juga menyerang lebih keras di Gereja, tapi dengan tanda salib dan doa Yesus, kau mengusirnya pergi.
Adalah baik berdiri di sudut Gereja dan berdoa dalam diam.
'Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan!' Kata Pastor, tetapi kadang pikiran kita melayang di tanah, terarah kepada hal-hal tak berguna. Lawanlah ini.
- St. Barsanuphius dari Optina
16.
Kebebasan tidak dapat dicapai kecuali kita membebaskan batin kita dari kebingungan dan banyak keinginan.
Dan ini, tentu saja, hanya bisa dilakukan bersama Kristus.
Sukacita ditemukan di dalam Kristus. Kristus mengubah gairah menjadi sukacita.
Inilah Gereja kita, inilah sukacita kita, inilah segalanya bagi kita.
Dan inilah yang dicari manusia.
Mereka yang memakai racun dan obat-obatan agar bisa berada di dunia sukacita, tapi itu adalah sukacita yang salah.
Mereka merasakan sesuatu "kesenangan" sejenak, tapi keesokan harinya mereka rusak dan kelelahan.
Itu mengkonsumsi manusia, menghabiskan dan menyiksa mereka.
Sedangkan; tinggal di dalam Kristus, memberi manusia hidup dan sukacita, memberi mereka kekuatan dan kemegahan.
Inilah kekristenan kita: keagungan, kemuliaan, anugerah, sukacita, kegembiraan!
Betapa sangat dalam makna apa yang dikatakan Daud yang pernah mengalami semua ini,
Dia berkata, 'jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup." (Maz 84: 2)
Betapa luar biasa!
Kebebasan tidak dapat dicapai kecuali kita membebaskan batin kita dari kebingungan dan banyak keinginan.
Dan ini, tentu saja, hanya bisa dilakukan bersama Kristus.
Sukacita ditemukan di dalam Kristus. Kristus mengubah gairah menjadi sukacita.
Inilah Gereja kita, inilah sukacita kita, inilah segalanya bagi kita.
Dan inilah yang dicari manusia.
Mereka yang memakai racun dan obat-obatan agar bisa berada di dunia sukacita, tapi itu adalah sukacita yang salah.
Mereka merasakan sesuatu "kesenangan" sejenak, tapi keesokan harinya mereka rusak dan kelelahan.
Itu mengkonsumsi manusia, menghabiskan dan menyiksa mereka.
Sedangkan; tinggal di dalam Kristus, memberi manusia hidup dan sukacita, memberi mereka kekuatan dan kemegahan.
Inilah kekristenan kita: keagungan, kemuliaan, anugerah, sukacita, kegembiraan!
Betapa sangat dalam makna apa yang dikatakan Daud yang pernah mengalami semua ini,
Dia berkata, 'jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup." (Maz 84: 2)
Betapa luar biasa!
- St. Prophyrios
17.
Ketaatan diperlukan bukan saja untuk para rahib, tapi untuk semua orang. Bahkan Yesus Tuhan pun taat.
Yang angkuh dan meninggikan diri tidak memberi ruang bagi rahmat untuk tinggal dalam mereka, dan karenanya, mereka tidak mendapat kedamaian spiritual.
Sementara pada jiwa yang taat, dapat dimasuki rahmat Roh Kudus dengan mudah dan dengan demikian mendapat sukacita dan kedamaian.
Mereka yang mempunyai rahmat di dalam dirinya mengetahui bahwa Allah yang memimpin surga; memimpin bumi, memimpin hidupnya dan segalanya, dan mengetahui ini membuatnya selalu dalam tenang dan damai.
Ketaatan diperlukan bukan saja untuk para rahib, tapi untuk semua orang. Bahkan Yesus Tuhan pun taat.
Yang angkuh dan meninggikan diri tidak memberi ruang bagi rahmat untuk tinggal dalam mereka, dan karenanya, mereka tidak mendapat kedamaian spiritual.
Sementara pada jiwa yang taat, dapat dimasuki rahmat Roh Kudus dengan mudah dan dengan demikian mendapat sukacita dan kedamaian.
Mereka yang mempunyai rahmat di dalam dirinya mengetahui bahwa Allah yang memimpin surga; memimpin bumi, memimpin hidupnya dan segalanya, dan mengetahui ini membuatnya selalu dalam tenang dan damai.
- St. Silouan Athonite
18.
Jangan tidak percaya pada penyelenggaraan Ilahi.
Percayakan dirimu pada Tuhan dan biarkan Ia mengurus dirimu seluruhnya, sementara kau tenanglah dan jangan menjadi bingung.
Aku mengerti betapa sulit kadang pencobaan dan pahitnya pertempuran yang kau hadapi, namun; aku tahu bahwa buah-buah yang akan kau dapat nanti adalah berlimpah.
Mahkota yang akan dipasang kepadamu jauh lebih berharga daripada segala pencapaian dunia.
Ketika pencobaaanmu bertambah, kepasrahan dan kepercayaanmu kepada Tuhan juga harus bertambah.
Selalu perdalam kerendahan hatimu dan pujilah Tuhan, yang dalam rancangan kebaikanNya menyiapkan kamu menjadi bagian dalam kerajaanNya."
Jangan tidak percaya pada penyelenggaraan Ilahi.
Percayakan dirimu pada Tuhan dan biarkan Ia mengurus dirimu seluruhnya, sementara kau tenanglah dan jangan menjadi bingung.
Aku mengerti betapa sulit kadang pencobaan dan pahitnya pertempuran yang kau hadapi, namun; aku tahu bahwa buah-buah yang akan kau dapat nanti adalah berlimpah.
Mahkota yang akan dipasang kepadamu jauh lebih berharga daripada segala pencapaian dunia.
Ketika pencobaaanmu bertambah, kepasrahan dan kepercayaanmu kepada Tuhan juga harus bertambah.
Selalu perdalam kerendahan hatimu dan pujilah Tuhan, yang dalam rancangan kebaikanNya menyiapkan kamu menjadi bagian dalam kerajaanNya."
- Padre Pio
19.
Pada tiap-tiap manusia; pergumulan antara dosa dan kebenaran selalu berlangsung dalam dirinya sampai pada titik akhir perjalanan kehidupan duniawi, sampai pada saat rohnya memisahkan diri dari raganya.
Betapapun tinggi keadaan spiritual dan moral yang bisa dicapai seseorang, selalu ada saja kemungkinan bahwa ia dapat jatuh bertahap atau bahkan terjun ke jurang dosa yang dalam.
Oleh karena itu, persekutuan dengan Tubuh dan Darah Kristus yang kudus; yang memperkuat hubungan kita dengan Dia dan yang menyegarkan kita dengan aliran kasih karunia Roh Kudus yang mengalir melalui Tubuh Gereja, sangat diperlukan bagi setiap orang.
Pada tiap-tiap manusia; pergumulan antara dosa dan kebenaran selalu berlangsung dalam dirinya sampai pada titik akhir perjalanan kehidupan duniawi, sampai pada saat rohnya memisahkan diri dari raganya.
Betapapun tinggi keadaan spiritual dan moral yang bisa dicapai seseorang, selalu ada saja kemungkinan bahwa ia dapat jatuh bertahap atau bahkan terjun ke jurang dosa yang dalam.
Oleh karena itu, persekutuan dengan Tubuh dan Darah Kristus yang kudus; yang memperkuat hubungan kita dengan Dia dan yang menyegarkan kita dengan aliran kasih karunia Roh Kudus yang mengalir melalui Tubuh Gereja, sangat diperlukan bagi setiap orang.
- St. John Maximovitch
20.
Mari kita bangkit dan bersegera datang kepada Bapa, dan mengatakan kepadaNya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa, jadikanlah aku sebagai orang upahan" (Luk 15:18).
Mari kita bersegera, bersegeralah o para pendosa, saat waktumu belum berlalu, saat Bapamu masih menunggu, saat pintu-pintu pengampunanNya masih terbuka.
Mari kita bertobat dan berbalik saat kerahimanNya masih berlangsung, atau kita akan menghadapi keadilanNya, hukuman abadi.
Janganlah putus asa atas dosa apapun yang telah kau lakukan, tetapi nantikanlah belas kasihan Allah ketika kau sungguh bertobat.
Betapapun besar dosamu dan betapa pun berat bebannya, kasih Allah lebih besar daripadanya.
Sebesar dan semulia kerajaanNya, sebesar itu kasihNya, namun jagalah dirimu untuk tidak jatuh lagi seterusnya.
Mari kita bangkit dan bersegera datang kepada Bapa, dan mengatakan kepadaNya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa, jadikanlah aku sebagai orang upahan" (Luk 15:18).
Mari kita bersegera, bersegeralah o para pendosa, saat waktumu belum berlalu, saat Bapamu masih menunggu, saat pintu-pintu pengampunanNya masih terbuka.
Mari kita bertobat dan berbalik saat kerahimanNya masih berlangsung, atau kita akan menghadapi keadilanNya, hukuman abadi.
Janganlah putus asa atas dosa apapun yang telah kau lakukan, tetapi nantikanlah belas kasihan Allah ketika kau sungguh bertobat.
Betapapun besar dosamu dan betapa pun berat bebannya, kasih Allah lebih besar daripadanya.
Sebesar dan semulia kerajaanNya, sebesar itu kasihNya, namun jagalah dirimu untuk tidak jatuh lagi seterusnya.
- St. Tikhon of Zadonsk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar