Ads 468x60px

HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
1 November 2017
HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS.
(All Saints' Day, All Hallows, Solemnity of All Saints, The Feast of All Saints)
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a.
"Gaudium - Syukur!"
Inilah nuansa khas ketika hari ini kita merayakan semua orang kudus, yakni saudara/i kita yang sudah mulia bersama Tuhan di surga.
Perayaan penuh syukur ini setidaknya mempunyai 3 makna dasar "HIKERS", antara lain :
1. Ia meneguhkan HARAPAN kita bahwa ada kehidupan abadi bersama para kudus di surga.
2. Ia menguatkan IMAN kita bahwa ada sekian banyak orang kudus di surga yang selalu mendoakan kita.
3. Ia menyegarkan KASIH kita bahwa kekudusan itu mesti diperjuangkan dengan tindakan kasih.
Adapun bacaan hari ini, yang biasanya disebut Khotbah di Bukit, berisi penyataan dari aneka prinsip kebenaran Allah yang penuh "HIK" – “Harapan Iman Kasih”, dimana kita diharapkan harus hidup di dalam kasih dan iman akan Yesus (Gal 2:20, Rom 8:2-14; Gal 5:16-25).
Dengan modal "HIK", kita diajak menjadi orang yang "silaban-siap dan rela berkorban" dengan beberapa semangat dasarnya, yakni:
* MISKIN (rendah hati),
* BERDUKACITA (tegar hati),
* LEMAH LEMBUT (baik hati),
* LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN (sejati),
* MURAH HATI,
* SUCI HATI,
* MEMBAWA DAMAI, dan
* SIAP DIANIAYA OLEH KARENA KEBENARAN.
Bagaimana dengan kita sendiri?
"Cari kardus di Lebak Bulus - Mari kita hidup kudus dan tulus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
GEREJA KATOLIK =
HALLOWEEN, HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS, DAN PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN
Apa yang ada di pikiran kita ketika mendengar kata Halloween? Kostum yang menyeramkan, penyihir, binatang, hantu, permen? Tahukah kita bahwa Halloween yang sesungguhnya memiliki latar belakang Kristiani?
A.
HALLOWEEN DAN PERDEBATAN MENGENAI ASAL USULNYA
Asal usul Halloween seringkali dikaitkan dengan tradisi bangsa Celtic yang hidup sekitar 2000 tahun yang lalu di daerah Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan Perancis Utara. Memang, ada tradisi Celtic yang dirayakan dalam hari yang bertepatan dengan Halloween, yaitu malam Samhain.
Perayaan Samhain jatuh pada tanggal 1 November. "Samhain" (artinya "akhir musim panas") sebetulnya merupakan dewa kematian bangsa Celtic. Namanya diambil menjadi nama perayaan yang menandai dimulainya musim dingin, yang dikaitkan dengan masa dingin, kegelapan dan kematian, dan dihubungkan dengan kematian manusia.
Di malam sebelum perayaan, tanggal 31 Oktober, dewa Samhain mengijinkan jiwa-jiwa orang mati, setan, hantu, roh jahat, dan tukang sihir untuk kembali ke dunia guna mencelakai manusia, teristimewa orang-orang yang pernah menjahati mereka. Untuk menakuti mereka, kaum Celtic menyalakan api sambil berkeliling dan memakai topeng.
Terlepas dari tradisi tersebut, sejarah menunjukkan bahwa Halloween sekuler yang dirayakan di masyarakat, dengan kostum-kostum seram, berdandan ala hantu atau setan, sebetulnya baru berkembang sejak 500 tahun yang lalu. Namun, Halloween yang sejati berakar dari tradisi yang sudah ada sejak awal Kekristenan, yaitu Hari Raya Semua Orang Kudus.
B.
HALLOWEEN DAN HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Sejak abad-abad awal, orang Kristen tidak pernah lepas dari penganiayaan. Adalah masa pemerintahan Kaisar Diocletion (284-305 M) yang menyebabkan sejumlah besar martir wafat dalam penganiayaan yang paling luas, keji, dan bengis.
Sesudah disahkannya Kekristenan pada tahun 313 M, muncul kerinduan di segenap penjuru Gereja untuk menghormati para kudus, khususnya para martir yang wafat karena iman. Masalahnya, jika masing-masing martir dirayakan tersendiri, tidak akan ada cukup satu hari dalam satu tahun. Selain itu, kebanyakan dari para martir ini wafat dalam kelompok. Karenanya, suatu pesta umum bagi semua orang kudus, dianggap paling tepat.
Seiring berjalannya waktu, dimulai dari Paus Gregorius III (tahun 731-741 M), tanggal 1 November ditetapkan sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus. Pada hari raya ini, Gereja Katolik secara khusus menghormati semua orang kudus baik mereka yang "terdaftar" (dikanonisasi) maupun yang tidak.
Di daerah-daerah berbahasa Inggris kuno, hari raya tanggal 1 November ini disebut sebagai "All Hallows". "Hallow" merupakan kata dalam bahasa Inggris kuno, yang berarti "saint" atau orang kudus. Malam sebelumnya—yaitu tanggal 31 Oktober—disebut sebagai "All Hallows' Eve", yang kemudian dipersingkat menjadi "Halloween".
Ya, arti yang sesungguhnya dari Halloween adalah Malam Para Orang Kudus. Sama seperti "Christmas Eve" yang jatuh tanggal 24 Desember merupakan Malam Natal. Halloween sesungguhnya bukanlah soal hantu, setan, atau roh-roh jahat, melainkan malam pengenangan akan Para Kudus yang sudah bersatu dengan Allah.
Walaupun bukan merupakan keharusan, tetapi sangat baik untuk mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Semua Orang Kudus pada hari Halloween secara fisik dan spiritual, misalnya dengan pengakuan dosa, doa, pantang, atau puasa. Alasan lain untuk melakukannya persiapan ini, karena sehari setelah memperingati semua orang kudus, Gereja memperingati arwah semua orang beriman, dan jika kita dalam keadaan rahmat, kita bisa memperoleh indulgensi untuk mereka.
C.
PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN
Pada masa-masa Gereja awal, nama-nama umat beriman yang telah meninggal dunia ditempelkan di Gereja sehingga komunitas akan mengenangkan mereka dalam doa. Pada abad ke-6, biara-biara Benediktin mengadakan peringatan khidmad akan para anggota yang telah meninggal dunia, pada hari-hari sesudah Pentakosta. Di Jerman, upacara khusus bagi umat beriman yang telah meninggal dunia, jatuh pada tanggal 1 Oktober.
Sekitar awal abad ke-11, St. Odilo, Abbas Cluny mengamanatkan kepada seluruh biara Cluniac untuk memanjatkan doa-doa dan intensi khusus bagi segenap jiwa-jiwa di purgatorium, pada tanggal 2 November, yaitu sehari sesudah HR Semua Orang Kudus. Devosi tersebut turut diterapkan oleh Benediktin dan Kartusian. Dengan segera, tanggal 2 November dirayakan sebagai Peringatan Arwah Semua Orang Beriman di segenap Gereja.
Tujuan devosi ini adalah untuk mempersembahkan doa-doa dan Misa Kudus bagi jiwa-jiwa umat beriman yang telah meninggal dunia, yang masih berada di purgatorium. Pada saat kematian mereka, jiwa-jiwa ini belum bersih sepenuhnya dari dosa-dosa ringan atau belum melunasi hutang dosa di masa lalu, dan oleh sebab itu belum dapat menikmati kebahagiaan surgawi.
Umat beriman di dunia dapat menolong jiwa-jiwa di api penyucian ini agar dapat segera menikmati kebahagiaan surgawi melalui doa-doa, perbuatan-perbuatan baik, dan mempersembahkan Misa Kudus bagi jiwa-jiwa menderita ini. Sto. Yohanes Maria Vianney juga menasihati, "Kita harus mengucapkan banyak doa bagi jiwa-jiwa dari umat beriman yang telah pergi, karena seseorang harus benar-benar murni untuk dapat memasuki surga."
D.
HUBUNGAN KETIGA PERAYAAN INI.
Apa kesamaan perayaan Halloween sekuler, Hari Raya Semua Orang Kudus, dan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman? Ketiganya berbicara tentang jiwa, tetapi dalam kondisi yang berbeda-beda. Jika ada suatu kesimpulan yang dapat ditarik dari bentuk perayaan Halloween sekuler, mungkin mengenai jiwa-jiwa terkutuk yang tidak dapat pergi ke surga. Hari Raya Semua Orang Kudus yang dirayakan sesudahnya, memberikan kontras seperti langit dan bumi.
Kita bisa mempelajari tiga hal dari sini:
Pertama, jelas kita tidak ingin bernasib seperti jiwa-jiwa terkutuk, jelas bahwa tujuan kita adalah surga, dan penebusan Kristus mengalihkan kita dari kutukan kematian menjadi kekudusan. Ini adalah sebuah pengharapan yang besar, yang terkandung dalam iman Kristiani.
Kedua, setiap orang dipanggil untuk menjadi orang kudus dan bersatu dengan Allah. Ketika kita merenungkan perjuangan para kudus dan para martir, kita melihat bahwa perjuangan tersebut bukanlah perjuangan yang main-main. Terkadang, demi mempertahankan iman, nyawalah taruhannya. Sedangkan kita? Kita masih saja toleransi akan dosa-dosa yang kita lakukan.
Ketiga, ada kemungkinan ketika kita beralih dari dunia, kita tidak langsung mencapai target (baca: tidak langsung ke surga dan bersatu dengan Allah) karena kita masih perlu dimurnikan dari dosa. Kesadaran ini bisa mengingatkan kita untuk berusaha sekuat tenaga untuk memurnikan diri—dengan bantuan rahmat Allah—selama masih di dunia. Selain itu, kita juga bisa mendoakan jiwa-jiwa orang beriman agar segera bersatu dengan Allah. Nantinya, mereka yang sudah bersatu dengan Allah, juga akan membantu kita dengan doa-doa mereka sebagai tanda terima kasihnya.
Hal ini juga menegaskan bahwa dalam ajaran Katolik, hubungan antara orang kudus di surga (Gereja Jaya), para arwah yang menanti surga dalam api penyucian (Gereja Menderita), dan umat yang masih mengembara dunia (Gereja Peziarah), tidak pernah terputus, berdasarkan ikatan Roh Kudus dalam apa yang disebut oleh Gereja Katolik sebagai "Tubuh Mistik Kristus".
Akhirnya, ketimbang bersenang-senang sementara dalam Halloween sekuler, mari memfokuskan diri untuk bersatu dengan Allah, dimulai dari saat ini, sehingga pada saatnya nanti kita bisa bergabung bersama kumpulan besar "saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita" (Ibr 12:1). Para Kudus Allah, doakanlah kami!
Sumber:
Yesaya. Hari Raya Semua Orang Kudus dan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman
http://yesaya.indocell.net/id919.htm
Lux Veritatis 7. Asal Usul Perayaan Halloween.
http://luxveritatis7.wordpress.com/…/asal-usul-perayaan-ha…/
EWTN. Halloween: Its Origins and Celebration
http://www.ewtn.com/library/mary/hallween.htm
-- Fides et Ratio (FeR)
NB:
KATOLIK KITA.
Setan itu memang ada. Kematian juga akan datang menghampiri kita. Kristus telah menaklukkan kedua hal itu di kayu salib! Kristus menaklukkan kematian dan juga setan. Itu sangat menakjubkan dan layak untuk dirayakan!
Tapi apa yang terjadi setelah Halloween juga sangat mengagumkan – pada tanggal 1 November kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus dan pada tanggal 2 November kita merayakan Hari Semua Jiwa Orang Beriman. Pada Hari Orang Suci, kita merayakan orang-orang kudus yang menjalani hidup mereka menyadari kemenangan Kristus atas dosa dan kematian, dan benar-benar berpesta dengannya di surga bersama Yesus.
Makna di balik perayaan Hari Semua Jiwa Orang Beriman, sebagai orang Katolik, dipanggil dan diingatkan pada Hari Semua Jiwa Orang Beriman untuk merayakan dan berdoa untuk semua jiwa di dunia ini.
Menurut kepercayaan Katolik, jiwa seseorang yang meninggal pergi ke salah satu dari tiga tempat:
(1) Surga, di mana seseorang yang meninggal dalam keadaan anugerah dan persekutuan yang sempurna dengan Tuhan.
(2) Neraka, di mana mereka yang mati dalam keadaan dosa berat secara alami dikutuk oleh pilihan mereka sendiri. Api penyucian, yang dianggap berada di tempat kebanyakan orang yang terbebas dari dosa berat, namun masih dalam keadaan dosa hina harus pergi sebelum mereka bisa masuk surga.
(3) Api penyucian adalah tempat jiwa dibersihkan dan disempurnakan sebelum mereka masuk surga. Jadi, pada Hari Jiwa Semua Orang Beriman, kita merayakan dan berdoa untuk semua jiwa di dunia, tapi terutama mereka yang telah meninggal.
Ada 4 hal yang dapat kita lakukan di Hari Jiwa Semua Orang Beriman:
(1) Berdoalah dengan seluruh umat mohon kerahiman Ilahi.
(2) Pergi ke Misa dan mengajak teman lingkungan untuk turut serta.
(3) Mendatangi Sakramen Maha Kudus untuk mendoakan semua orang yang telah meninggal dunia.
(4) Pergilah ke pemakaman untuk berdoa bagi jiwa-jiwa yang telah dikuburkan di sana dan ingatlah akan kematian yang akan menghampiri kita sendiri.
Halloween mungkin menjadi minggu yang menyeramkan dalam tahun ini tapi bagi kita orang Katolik, ini adalah saat yang penuh sukacita. Sukacita! Selama minggu ini, kita dipanggil untuk mengingat semua jiwa yang Kristus berikan untuk dan merayakan orang-orang kudus di surga bersama dengan Yesus.
Selain itu, kita diingatkan untuk bertumbuh dalam kekudusan dan mewartakan kemenangan Kristus atas maut dan kuasa setan di kayu salib. Ini adalah saat yang tepat, meski melawan arus trend, kita tidak perlu takut, karena Kristus mengalahkan apapun yang perlu kita takuti di atas kayu salib!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar