HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 02 November 2017
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
2 Mak 12:43-46
Mzm 130:1-2.3-4.5-6a.6-7.8
I Kor 15:12-34
Yoh 6:37-40
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
2 Mak 12:43-46
Mzm 130:1-2.3-4.5-6a.6-7.8
I Kor 15:12-34
Yoh 6:37-40
"Ego sum Resurrectio et Vita - Akulah Kebangkitan dan Hidup!"
Inilah kata Yesus kepada Martha Betania ketika membangkitkan Lazarus yang telah meninggal (Yoh 11:1-44).
Inilah juga salah satu keyakinan iman yg kita wartakan pada hari peringatan arwah smua org beriman bahwayang jatuh akan dibangkitkanNya dan yang mati akan dihidupkanNya.
Inilah janjiNya bahwa Ia akan menerima semua orang yang datang kepadaNya.
Inilah jawaban iman terhadap kasih karuniaNya untuk kita.
Inilah jawaban iman terhadap kasih karuniaNya untuk kita.
Di lain segi, penting sekali untuk mengerti hubungan di antara kehendak Ilahi dengan tanggung jawab insani, dimana bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dalam dosa dan jauh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah, juga bukan kehendakNya jikalau ada orang binasa (2 Pet 3:9) atau gagal datang kepadaNya (1Tim 2:4).
KehendakNya sebenarnya jelas:
"Jangan ada yang hilang tapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman" (Yoh 6:39).
"Jangan ada yang hilang tapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman" (Yoh 6:39).
Disinilah, pandangan iman tentang hidup setelah mati janganlah kita lihat semata-mata sebagai kerahiman Allah tapi hendaklah kita jadikan sumber hikmah demi penghayatan iman, bahwa hidup kita terbatas adanya.
Janganlah kita hidup dalam kegelapan, karena seperti pepatah latin : "Sic Transit Gloria Mundi-
Begini mudahlah musnah gegap- gempita- gemilang- duniawi", bukankah kita tidak tahu pasti kapan saat ”akhir” kita masing-masing?
Begini mudahlah musnah gegap- gempita- gemilang- duniawi", bukankah kita tidak tahu pasti kapan saat ”akhir” kita masing-masing?
Akhirnya, penggalan Novel ‘Damai di Bumi’, kisah petualangan Karl May di negeri-negeri Timur baiklah kita kenangkan: “Tengah malam akan tiba. Biarlah sang malam mendapatkan kita selalu dalam keadaan berdoa, berucap syukur dan senantiasa berharap...”
"Pak Camat pergi ke sawah - Selamat memperingati hari arwah"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Kutipan Teks Misa:
“Jangan takut mati. Tetapi bergembiralah akan berkat kurnia yang menyusul kematian bahagia.” (St. Ambrosius)
A.
Kutipan Teks Misa:
“Jangan takut mati. Tetapi bergembiralah akan berkat kurnia yang menyusul kematian bahagia.” (St. Ambrosius)
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
MISA 1
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.
Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also in Christ will all be brought to life.
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)
Pengantar
Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2 November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang beriman.
Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2 November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang beriman.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini Peringatan Arwah Semua Orang Beriman. Kemarin, kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Penempatan dua hari besar dalam liturgi seperti ini bukan kebetulan. Pada Hari Raya Semua Orang Kudus, dikenangkan keagungan buah karya penebusan Tuhan yakni keselamatan yang telah dinikmati semura orang kudus, yakni orang-orang beriman yang sudah di surga. Para kudus di surga ini bukan hanya Santo-santa yang tercatat di penanggalan liturgi Gereja. Mereka bisa juga orangtua, kakek, nenek, atau saudara-saudari kita atau sahabat yang kita kenal, yang sudah mulia di surga. Kita pun yakin bahwa masih ada orang-orang beriman yang sudah meninggal, tetapi masih di api penyucian. Untuk mereka inilah, kita memperingati Arwah Semua Orang Beriman.
Hari ini Peringatan Arwah Semua Orang Beriman. Kemarin, kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Penempatan dua hari besar dalam liturgi seperti ini bukan kebetulan. Pada Hari Raya Semua Orang Kudus, dikenangkan keagungan buah karya penebusan Tuhan yakni keselamatan yang telah dinikmati semura orang kudus, yakni orang-orang beriman yang sudah di surga. Para kudus di surga ini bukan hanya Santo-santa yang tercatat di penanggalan liturgi Gereja. Mereka bisa juga orangtua, kakek, nenek, atau saudara-saudari kita atau sahabat yang kita kenal, yang sudah mulia di surga. Kita pun yakin bahwa masih ada orang-orang beriman yang sudah meninggal, tetapi masih di api penyucian. Untuk mereka inilah, kita memperingati Arwah Semua Orang Beriman.
Tradisi mendoakan orang yang sudah meninggal sudah dikenal dalam tradisi Yahudi. Yudas Makabe memerintahkan supaya orang mengadakan kurban penebus dosa untuk mereka yang meninggal supaya mereka dilepaskan dari dosa. Perintah ini jelas masih dalam tataran hukum Perjanjian Lama dan sangat mulia. Hanya saja itu masih menjadi tindakan dari pihak manusia. Berbeda sekali dengan hukum Perjanjian Baru yang berpusat dan berpuncak pada kurban salib Kristus. Segala dosa umat manusia telah ditebus dan diampuni Allah melalui kurban salib Kristus. Maka, kurban penebus salah atau penebus dosa yang disebut Yudas Makabe itu, kini berkat kurban salib Kristus justru menjadi tindakan Allah dalam Kristus yang menyelamatkan kita. Penebusan dosa atau keselamatan kekal bagi semua orang, termasuk yang sudah meninggal, bagi kita semua hanyalah anugerah berkat kurban salib Kristus.
Pada bulan November, bulan arwah ini, sangatlah baik bahwa kita mendoakan arwah saudara-saudari kita yang meninggal. Kita juga mengingat bahwa doa-doa kita ini lebih menjadi ungkapan kepercayaan akan Kristus yang telah menebus dosa-dosa mereka. Rasa kepercayaan dan harapan akan belas kasih Allah melalui Kristus adalah warna khas doa untuk arwah. Sabda Tuhan menjadi dasar yang kokoh bagi pengharapan itu: "Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Allah mewahyukan kepada umat-Nya tentang kebangkitan dari antara orang mati langkah demi langkah. Harapan akan kebangkitan badan dari orang-orang yang telah meninggal, muncul sebagai akibat dari iman akan satu Allah, yang menciptakan seluruh manusia dengan jiwa dan badan. Juga Pencipta langit dan bumi memegang teguh dan dengan setia akan perjanjian-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Sambil memandang kedua kenyataan ini, mulailah iman akan Kebangkitan menyata. (Katekismus Gereja Katolik, 992)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes in me will not die for ever.
atau
Lux aeterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in aeternam, quia pius es.
B.
ROSARIO ARWAH : Devosi bagi Jiwa-jiwa di Api Penyucian
ROSARIO ARWAH : Devosi bagi Jiwa-jiwa di Api Penyucian
DASAR DAN LATAR BELAKANG
1. Dasar Biblis
a. 2 Makabe 12:38-45
Perlunya mendoakan arwah orang yang sudah meninggal untuk penghapusan dosa atau kesalahan mereka.
b. 1 Korintus 3:10-16
Manusia harus diuji dan dibersihkan dengan api agar dimurnikan, maka perlu dibantu atau didoakan agar cepat dibersihkan.
c. Mazmur 103:8
Perlunya mendoakan atau menyerahkan semua arwah pada belas kasih, kerahiman dan pengampunan dari Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya.
a. 2 Makabe 12:38-45
Perlunya mendoakan arwah orang yang sudah meninggal untuk penghapusan dosa atau kesalahan mereka.
b. 1 Korintus 3:10-16
Manusia harus diuji dan dibersihkan dengan api agar dimurnikan, maka perlu dibantu atau didoakan agar cepat dibersihkan.
c. Mazmur 103:8
Perlunya mendoakan atau menyerahkan semua arwah pada belas kasih, kerahiman dan pengampunan dari Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya.
2. Ajaran dan Tradisi Gereja Katolik
Tradisi Gereja memberikan perhatian khusus bagi peringatan jiwa-jiwa di Api Penyucian pada tanggal 2 November dan selama bulan November setiap tahun; termasuk dalam bentuk devosi bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian. Gereja sadar dan yakin sungguh bahwa belum semua umat beriman yang sudah meninggal telah bersatu dalam kemuliaan Bapa di surga; dan bahwa ada Api Penyucian dimana karena dosa-dosa, mereka masih harus melaksanakan pemurnian terlebih dahulu di Api Penyucian. Dan agar mereka segera bersih dan murni itulah dibutuhkan Misa dan doa serta bantuan umat beriman yang masih hidup di dunia; termasuk dalam bentuk devosi untuk mendoakan jiwa-jiwa di Api Penyucian.
Tradisi Gereja memberikan perhatian khusus bagi peringatan jiwa-jiwa di Api Penyucian pada tanggal 2 November dan selama bulan November setiap tahun; termasuk dalam bentuk devosi bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian. Gereja sadar dan yakin sungguh bahwa belum semua umat beriman yang sudah meninggal telah bersatu dalam kemuliaan Bapa di surga; dan bahwa ada Api Penyucian dimana karena dosa-dosa, mereka masih harus melaksanakan pemurnian terlebih dahulu di Api Penyucian. Dan agar mereka segera bersih dan murni itulah dibutuhkan Misa dan doa serta bantuan umat beriman yang masih hidup di dunia; termasuk dalam bentuk devosi untuk mendoakan jiwa-jiwa di Api Penyucian.
3. Mewujudkan pesan-pesan Yesus dan Bunda Maria lewat para kudus tertentu agar mendoakan, mengadakan Misa, berpuasa dan berpantang, bagi penghapusan dosa para arwah umat beriman yang masih berada di Api Penyucian (misalnya lewat: St Margaretha Maria Alacoque, St Faustina, St Yohanes Maria Vianey, dan lain-lain).
4. Tradisi Gereja Katolik memandang perlu untuk membantu para orang sakit berat menjelang ajal, baik dengan perbantuan khusus dalam hal kerohanian atau jiwanya, membantu memanggilkan imam untuk sakramen-sakramen terakhir, mendoakan orang sakit, dan lain-Iain.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mendoakan orang-orang yang sakit dan menjelang ajal (dalam berbagai keadaan mereka). Dalam mendoakan, mereka tidak harus berada dekat orang sakit atau pergi ke tempat orang sakit itu berada.
2. Mendoakan arwah umat beriman yang sudah meninggal (dari berbagai lapisan dan kelompok umat dan agama).
3. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan di atas, yakni mendoakan ujud-ujud tersebut, mereka dapat mendoakan setiap hari ujud-ujud khusus sesuai ketentuan dan tugas yang diberikan kepada masing-masing anggota.
4. Melaksanakan beberapa tugas dan kewajiban khusus untuk membantu orang sakit, dan tugas-tugas lainnya diluar membantu orang sakit dan mendoakan arwah, namun tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas khusus itu, sesuai bidang-bidang tugas dan pelayanan kelompok doa, dan lain-Iain.
BIDANG-BIDANG TUGAS DAN PELAYANAN
1. Mendoakan orang-orang sakit yang menjelang ajal, dalam berbagai kondisi dan keadaan tertentu, sesuai pembagian tugas.
2. Membantu memanggilkan imam apabila ada orang sakit berat yang menghadapi maut, agar dapat menerima sakramen-sakramen terakhir dari Gereja.
3. Mendoakan arwah segenap umat beriman yang telah meninggal dan kini masih berada di Api Penyucian, dari berbagai lapisan umat dan agama.
4. Menyelenggarakan Novena Arwah dalam setahun selama 9 hari menjelang tanggal 2 November (Peringatan Arwah) atau sesudahnya.
5. Menyelenggarakan seminar atau sarasehan tentang Purgatorium dan Devosi Jiwa-Jiwa di Api Penyucian, atau kegiatan-kegiatan sejenis.
6. Mengunjungi orang sakit berat yang menjelang ajal, bila memungkinkan, dan mendoakannya.
7. Mengikuti Misa-misa penyembuhan orang sakit dan atau Misa Peregrinus (Kanker) bila memungkinkan.
8. Mengembangkan doa-doa arwah dengan cara Rosario Arwah, dan lain-lain.
9. Menyebarluaskan buku-buku yang berhubungan dengan devosi jiwa-jiwa di Api Penyucian, dan lain-Iain.
10. Dan berbagai kegiatan dan pelayanan lainnya yang berkaitan dengan tugas pokok di atas, berdasarkan pertimbangan dan persetujuan bersama dalam rapat pleno kelompok doa ini, atas persetujuan pastor moderator.
1. Mendoakan orang-orang yang sakit dan menjelang ajal (dalam berbagai keadaan mereka). Dalam mendoakan, mereka tidak harus berada dekat orang sakit atau pergi ke tempat orang sakit itu berada.
2. Mendoakan arwah umat beriman yang sudah meninggal (dari berbagai lapisan dan kelompok umat dan agama).
3. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan di atas, yakni mendoakan ujud-ujud tersebut, mereka dapat mendoakan setiap hari ujud-ujud khusus sesuai ketentuan dan tugas yang diberikan kepada masing-masing anggota.
4. Melaksanakan beberapa tugas dan kewajiban khusus untuk membantu orang sakit, dan tugas-tugas lainnya diluar membantu orang sakit dan mendoakan arwah, namun tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas khusus itu, sesuai bidang-bidang tugas dan pelayanan kelompok doa, dan lain-Iain.
BIDANG-BIDANG TUGAS DAN PELAYANAN
1. Mendoakan orang-orang sakit yang menjelang ajal, dalam berbagai kondisi dan keadaan tertentu, sesuai pembagian tugas.
2. Membantu memanggilkan imam apabila ada orang sakit berat yang menghadapi maut, agar dapat menerima sakramen-sakramen terakhir dari Gereja.
3. Mendoakan arwah segenap umat beriman yang telah meninggal dan kini masih berada di Api Penyucian, dari berbagai lapisan umat dan agama.
4. Menyelenggarakan Novena Arwah dalam setahun selama 9 hari menjelang tanggal 2 November (Peringatan Arwah) atau sesudahnya.
5. Menyelenggarakan seminar atau sarasehan tentang Purgatorium dan Devosi Jiwa-Jiwa di Api Penyucian, atau kegiatan-kegiatan sejenis.
6. Mengunjungi orang sakit berat yang menjelang ajal, bila memungkinkan, dan mendoakannya.
7. Mengikuti Misa-misa penyembuhan orang sakit dan atau Misa Peregrinus (Kanker) bila memungkinkan.
8. Mengembangkan doa-doa arwah dengan cara Rosario Arwah, dan lain-lain.
9. Menyebarluaskan buku-buku yang berhubungan dengan devosi jiwa-jiwa di Api Penyucian, dan lain-Iain.
10. Dan berbagai kegiatan dan pelayanan lainnya yang berkaitan dengan tugas pokok di atas, berdasarkan pertimbangan dan persetujuan bersama dalam rapat pleno kelompok doa ini, atas persetujuan pastor moderator.
BENTUK DAN CARA BERDOA
Kelompok ini berdoa dalam bentuk kelompok-kelompok kecil sebanyak 20 orang dalam satu kelompok (sebanyak 20 Misteri Rosario Perawan Maria).
Bentuk dasar seluruh doa rutin dan tetap kelompok ini adalah menggunakan Rosario Santa Perawan Maria, untuk ujud-ujud khusus yang telah disiapkan dan dibagikan kepada masing-masing anggota.
Kelompok ini berdoa dalam bentuk kelompok-kelompok kecil sebanyak 20 orang dalam satu kelompok (sebanyak 20 Misteri Rosario Perawan Maria).
Bentuk dasar seluruh doa rutin dan tetap kelompok ini adalah menggunakan Rosario Santa Perawan Maria, untuk ujud-ujud khusus yang telah disiapkan dan dibagikan kepada masing-masing anggota.
Cara berdoa, yaitu:
5 orang pertama mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Gembira, untuk 5 ujud khusus
5 orang kedua mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Cahaya, untuk 5 ujud khusus
5 orang ketiga mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Sedih, untuk 5 ujud khusus
5 orang keempat mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Mulia, untuk 5 ujud khusus
Jadi, setiap orang atau anggota mendoakan setiap harinya, 1 Misteri Rosario, untuk 1 ujud, yakni: 1 Bapa Kami dan 10 Salam Maria. Hanya orang pertama dari masing-masing peristiwa yang berdoa mulai dengan Aku Percaya, dan seterusnya, atau sesuai petunjuk lain.
5 orang pertama mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Gembira, untuk 5 ujud khusus
5 orang kedua mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Cahaya, untuk 5 ujud khusus
5 orang ketiga mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Sedih, untuk 5 ujud khusus
5 orang keempat mendoakan 5 Misteri dari Peristiwa Mulia, untuk 5 ujud khusus
Jadi, setiap orang atau anggota mendoakan setiap harinya, 1 Misteri Rosario, untuk 1 ujud, yakni: 1 Bapa Kami dan 10 Salam Maria. Hanya orang pertama dari masing-masing peristiwa yang berdoa mulai dengan Aku Percaya, dan seterusnya, atau sesuai petunjuk lain.
Disiapkan ujud-ujud khusus dan tetap, ujud-ujud yang khas dan biasa didoakan dalam intensi-intensi Gereja, untuk didoakan oleh setiap anggota dalam setiap kelompok. Jadi, ada 20 ujud khusus, untuk 20 anggota dalam satu kelompok, dan dalam 20 Misteri Rosario Perawan Maria.
Selain ujud-ujud tersebut, dapat ditambahkan ujud-ujud khusus yang mungkin terasa mendesak untuk didoakan dalam kelompok; hal demikian dapat diinformasikan dalam kelompok oleh Koordinator Kelompok, agar ditambahkan dalam ujud doa mereka. Selain Rosario Santa Perawan Maria, untuk ujud yang sama didoakan Rosario Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi oleh setiap anggota, bila memungkinkan.
UJUD-UJUD KHUSUS DAN TETAP
1. Untuk orang yang sakit berat dan sedang menghadapi ajal.
2. Untuk orang yang menghadapi ajal karena kecelakaan.
3. Untuk orang yang menghadapi ajal karena dibunuh.
4. Untuk orang yang sedang menghadapi ajal dalam atau karena peperangan.
5. Untuk orang yang sedang menghadapi ajal karena bunuh diri atau dalam keadaan dosa berat.
6. Untuk arwah orang yang meninggal karena sakit-penyakit.
7. Untuk arwah orang yang meninggal karena kecelakaan.
8. Untuk arwah orang yang meninggal karena dibunuh.
9. Untuk arwah orang yang meninggal karena bunuh diri.
10. Untuk arwah orang yang meninggal dalam peperangan.
11. Untuk arwah orang yang meninggal mendadak.
12. Untuk arwah janin korban aborsi yang tak terlahirkan.
13. Untuk arwah orang yang meninggal dalam kerinduan menjadi Katolik.
14. Untuk arwah orang yang meninggal namun tidak percaya kepada Allah.
15. Untuk arwah orang yang meninggal dari bukan Katolik (agama lain).
16. Untuk arwah para uskup, imam dan biarawan / biarawati.
17. Untuk arwah para pemimpin bangsa dan negara, serta arwah para pahlawan.
18. Untuk arwah para aktivis Gereja atau tokoh umat atau rasul awam.
19. Untuk arwah umat beriman di Api Penyucian, terutama yang lupa didoakan.
20. Untuk arwah yang masih terikat pada tempat, peristiwa, manusia, dunia dan pada problem atau kasus tertentu dalam hidupnya, semoga Tuhan membebaskan mereka.
----------------------
#1013
Kematian adalah titik akhir penziarahan manusia di dunia, titik akhir dari masa rahmat
dan belas kasihan, yang Allah berikan kepadanya, supaya melewati kehidupan dunia
ini sesuai dengan rencana Allah dan dengan demikian menentukan nasibnya yang
terakhir. "Apabila jalan hidup duniawi kita yang satu-satunya sudah berakhir" (LG 48),
kita tidak kembali lagi, untuk hidup beberapa kali lagi di dunia.
"Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi" (Ibr 9:27).
Sesudah kematian tidak ada "reinkarnasi".
1. Untuk orang yang sakit berat dan sedang menghadapi ajal.
2. Untuk orang yang menghadapi ajal karena kecelakaan.
3. Untuk orang yang menghadapi ajal karena dibunuh.
4. Untuk orang yang sedang menghadapi ajal dalam atau karena peperangan.
5. Untuk orang yang sedang menghadapi ajal karena bunuh diri atau dalam keadaan dosa berat.
6. Untuk arwah orang yang meninggal karena sakit-penyakit.
7. Untuk arwah orang yang meninggal karena kecelakaan.
8. Untuk arwah orang yang meninggal karena dibunuh.
9. Untuk arwah orang yang meninggal karena bunuh diri.
10. Untuk arwah orang yang meninggal dalam peperangan.
11. Untuk arwah orang yang meninggal mendadak.
12. Untuk arwah janin korban aborsi yang tak terlahirkan.
13. Untuk arwah orang yang meninggal dalam kerinduan menjadi Katolik.
14. Untuk arwah orang yang meninggal namun tidak percaya kepada Allah.
15. Untuk arwah orang yang meninggal dari bukan Katolik (agama lain).
16. Untuk arwah para uskup, imam dan biarawan / biarawati.
17. Untuk arwah para pemimpin bangsa dan negara, serta arwah para pahlawan.
18. Untuk arwah para aktivis Gereja atau tokoh umat atau rasul awam.
19. Untuk arwah umat beriman di Api Penyucian, terutama yang lupa didoakan.
20. Untuk arwah yang masih terikat pada tempat, peristiwa, manusia, dunia dan pada problem atau kasus tertentu dalam hidupnya, semoga Tuhan membebaskan mereka.
----------------------
PESAN PAUS DAN KATEKISMUS GEREJA KATOLIK SEPUTAR KEMATIAN:
“No more, Lord! No more! With war, you lose everything!” -Pope Francis.
“No more, Lord! No more! With war, you lose everything!” -Pope Francis.
A.
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA PERINGATAN MULIA ARWAH ORANG BERIMAN
@ PEMAKAMAN NETTUNO (ITALIA)
2 November 2017 :
BUAH PERANG ADALAH KEMATIAN
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA PERINGATAN MULIA ARWAH ORANG BERIMAN
@ PEMAKAMAN NETTUNO (ITALIA)
2 November 2017 :
BUAH PERANG ADALAH KEMATIAN
Kita semua, hari ini, berkumpul di sini dengan harapan. Kita masing-masing, di dalam hati kita sendiri, dapat mengulangi kata-kata Ayub, yang telah kita dengar dalam Bacaan Pertama : "Aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu" (19:25). Harapan untuk kembali bertemu Allah, harapan pertemuan kita semua sebagai saudara : dan harapan ini tidak mengecewakan. Paulus dengan tegas mengungkapkan hal itu dalam Bacaan Kedua : "Pengharapan tidak mengecewakan" (Rm 5:5). Namun, harapan sering terlahir dan berakar dalam begitu banyak luka manusia, dalam begitu banyak penderitaan manusia dan saat dukacita, saat kesakitan, saat penderitaan, membuat kita memandang Surga dan berkata : "Aku percaya bahwa Penebusku hidup, tetapi hentikanlah, Tuhan". Dan ini merupakan, mungkin, doa yang terjadi dari kita semua, ketika kita memandang pemakaman ini. "Aku yakin, Tuhan, bahwa saudara-saudara kita ini bersama-sama dengan Engkau".
"Aku yakin", kita mengatakan ini, "tetapi tolong, Tuhan, hentikanlah. Tidak ada lagi, tidak ada lagi peperangan, tidak ada lagi pembunuhan yang sia-sia ini", sebagaimana dikatakan oleh Benediktus XV. Lebih baik berharap tanpa kehancuran ini : kaum muda ... ribuan, di atas ribuan, di atas ribuan, di atas ribuan harapan yang putus. "Tidak ada lagi, Tuhan". Dan kita harus mengatakan hal ini hari ini, yang mendoakan semua orang yang telah meninggal, tetapi di tempat ini kita mendoakan secara khusus para anak laki-laki ini - hari ini ketika dunia kembali berperang dan sedang bersiap untuk berjalan semakin kuat untuk berperang. "Tidak lagi, Tuhan, tidak lagi". Semuanya hilang dengan peperangan.
Teringat dalam pikiran bahwa wanita tua itu, memandang reruntuhan Hiroshima, dengan kepasrahan yang bijak tetapi banyak dukacita, dengan kepasrahan yang meratapi itu para wanita itu dapat hidup, karena itulah karisma mereka, mengatakan : "Manusia melakukan segalanya untuk menyatakan dan membuat peperangan. dan, pada akhirnya, mereka menghancurkan diri mereka sendiri. "Inilah perang : penghancuran diri kita sendiri. Tidak diragukan lagi wanita itu, wanita tua itu, telah kehilangan putra-putra dan cucu-cucu di sana. Ia hanya memiliki rasa sakit di dalam hatinya dan air mata. Dan jika hari ini adalah sebuah hari pengharapan, hari ini juga merupakan hari air mata. Air mata seperti itu yang dirasakan dan dimiliki para wanita ketika berita tersebut tiba:
"Kamu, Istri, hormatilah bahwa suamimu adalah seorang pahlawan Tanah Air; bahwa putra-putramu adalah pahlawan Tanah Air". Mereka adalah air mata yang tidak boleh dilupakan umat manusia hari ini. Kebanggaan umat manusia ini yang belum mempelajari pelajaran dan sepertinya tidak mau mempelajarinya!
Ketika berkali-kali dalam sejarah manusia memikirkan untuk memulai peperangan, mereka yakin mereka sedang membawa suatu dunia yang baru; mereka yakin membawa sebuah "musim semi", dan berakhir dalam musim dingin yang buruk dan kejam dengan berkuasanya teror dan kematian. Hari ini kita mendoakan semua orang yang telah meninggal, semuanya, tetapi khususnya untuk kaum muda ini, pada saat begitu banyak orang tewas dalam peperangan setiap hari dalam peperangan yang sedikit demi sedikit ini. Kita juga mendoakan orang-orang yang meninggal hari ini, peperangan mati, juga anak-anak yang tidak bersalah. Inilah buah perang : maut. Dan semoga Tuhan memberi kita rahmat untuk menangis.
B.
#1010
Oleh Kristus kematian Kristen mempunyai arti positif. "Bagiku hidup adalah Kristus
dan mati adalah keuntungan" (Flp 1:21). "Benarlah perkataan ini: jika kita mati
dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia" (2 Tim 2:11). Aspek yang sungguh baru
pada kematian Kristen terdapat di dalam hal ini: Oleh Pembaptisan warga Kristen
secara sakramental sudah "mati bersama Kristus", supaya dapat menghidupi satu
kehidupan baru. Kalau kita mati dalam rahmat Kristus, maka kematian badani
menyelesaikan "mati bersama Kristus" ini dan dengan demikian melaksanakan secara
definitif penggabungan kita dalam Dia oleh karya penebusan-Nya:
"Lebih baiklah bagiku untuk mati karena Kristus, daripada hidup sebagai raja
atas segala ujung bumi. Aku mencari Dia, yang wafat untuk kita; aku
menghendaki Dia, yang bangkit demi kita. Kelahiran aku nantikan... biarlah
aku menerima sinar yang cerah. Setelah tiba di sana, aku akan menjadi
manusia" (Ignasius dari Antiokia, Rom 6,1-2).
1681-1690, 1220
#1010
Oleh Kristus kematian Kristen mempunyai arti positif. "Bagiku hidup adalah Kristus
dan mati adalah keuntungan" (Flp 1:21). "Benarlah perkataan ini: jika kita mati
dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia" (2 Tim 2:11). Aspek yang sungguh baru
pada kematian Kristen terdapat di dalam hal ini: Oleh Pembaptisan warga Kristen
secara sakramental sudah "mati bersama Kristus", supaya dapat menghidupi satu
kehidupan baru. Kalau kita mati dalam rahmat Kristus, maka kematian badani
menyelesaikan "mati bersama Kristus" ini dan dengan demikian melaksanakan secara
definitif penggabungan kita dalam Dia oleh karya penebusan-Nya:
"Lebih baiklah bagiku untuk mati karena Kristus, daripada hidup sebagai raja
atas segala ujung bumi. Aku mencari Dia, yang wafat untuk kita; aku
menghendaki Dia, yang bangkit demi kita. Kelahiran aku nantikan... biarlah
aku menerima sinar yang cerah. Setelah tiba di sana, aku akan menjadi
manusia" (Ignasius dari Antiokia, Rom 6,1-2).
1681-1690, 1220
#1011
Dalam kematian, Allah memanggil manusia kepada diri-Nya. Karena itu, seperti
Paulus, warga Kristen dapat merindukan kematian: "Aku ingin pergi dan diam
bersama-sama dengan Kristus" (Flp 1:23). Dan ia dapat mengubah kematiannya
menjadi perbuatan ketaatan dan cinta kepada Bapa, sesuai dengan contoh Kristus
Bdk. Luk 23:46.
Dalam kematian, Allah memanggil manusia kepada diri-Nya. Karena itu, seperti
Paulus, warga Kristen dapat merindukan kematian: "Aku ingin pergi dan diam
bersama-sama dengan Kristus" (Flp 1:23). Dan ia dapat mengubah kematiannya
menjadi perbuatan ketaatan dan cinta kepada Bapa, sesuai dengan contoh Kristus
Bdk. Luk 23:46.
"Kerinduan duniawiku sudah disalibkan... Di dalam aku ada air yang hidup
dan berbicara, yang berbisik dan berkata kepada aku: Mari menuju Bapa"
(Ignasius dari Antiokia, Rom 7,2).
dan berbicara, yang berbisik dan berkata kepada aku: Mari menuju Bapa"
(Ignasius dari Antiokia, Rom 7,2).
"Aku hendak melihat Allah, dan untuk melihat Dia, orang harus mati" (Teresia
dari Yesus. vida 1).
dari Yesus. vida 1).
"Aku tidak mati; aku masuk ke dalam kehidupan" (Teresia dari Kanak-kanak Yesus,
verba).1025
verba).1025
#1012
Pandangan Kristen mengenai kematian Bdk. 1 Tes 4:13-14. dilukiskan dengan sangat bagus
dalam liturgi Gereja:
"Bagi umat beriman-Mu, ya Tuhan, hidup hanyalah diubah, bukannya
dilenyapkan. Dan sesudah roboh rumah kami di dunia ini, akan tersedia bagi
kami kediaman abadi di surga" (MR, Prefasi Arwah).
Pandangan Kristen mengenai kematian Bdk. 1 Tes 4:13-14. dilukiskan dengan sangat bagus
dalam liturgi Gereja:
"Bagi umat beriman-Mu, ya Tuhan, hidup hanyalah diubah, bukannya
dilenyapkan. Dan sesudah roboh rumah kami di dunia ini, akan tersedia bagi
kami kediaman abadi di surga" (MR, Prefasi Arwah).
#1013
Kematian adalah titik akhir penziarahan manusia di dunia, titik akhir dari masa rahmat
dan belas kasihan, yang Allah berikan kepadanya, supaya melewati kehidupan dunia
ini sesuai dengan rencana Allah dan dengan demikian menentukan nasibnya yang
terakhir. "Apabila jalan hidup duniawi kita yang satu-satunya sudah berakhir" (LG 48),
kita tidak kembali lagi, untuk hidup beberapa kali lagi di dunia.
"Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi" (Ibr 9:27).
Sesudah kematian tidak ada "reinkarnasi".
#1014
Gereja mengajak kita, supaya kita mempersiapkan diri menghadapi saat kematian
("Luputkanlah kami dari kematian yang mendadak ya Tuhan" - Litani semua orang
kudus), supaya mohon kepada Bunda Allah agar ia mendoakan kita "pada waktu kita
mati" (doa "Salam Maria") dan mempercayakan diri kepada santo Yosef, pelindung
orang-orang yang menghadapi kematian:
Gereja mengajak kita, supaya kita mempersiapkan diri menghadapi saat kematian
("Luputkanlah kami dari kematian yang mendadak ya Tuhan" - Litani semua orang
kudus), supaya mohon kepada Bunda Allah agar ia mendoakan kita "pada waktu kita
mati" (doa "Salam Maria") dan mempercayakan diri kepada santo Yosef, pelindung
orang-orang yang menghadapi kematian:
"Dalam segala perbuatanmu, dalam segala pikiranmu, hendaklah kamu bertindak
seakan-akan hari ini kamu akan mati. Jika kamu mempunyai hati nurani yang bersih,
kamu tidak akan terlalu takut mati. Lebih baik menjauhkan diri dari dosa, daripada
menghindari kematian. Jika hari ini kamu tidak siap, apakah besok kamu akan siap?"
(Mengikuti Jejak Kristus 1,23, 1).
seakan-akan hari ini kamu akan mati. Jika kamu mempunyai hati nurani yang bersih,
kamu tidak akan terlalu takut mati. Lebih baik menjauhkan diri dari dosa, daripada
menghindari kematian. Jika hari ini kamu tidak siap, apakah besok kamu akan siap?"
(Mengikuti Jejak Kristus 1,23, 1).
"Terpujilah Engkau, Tuhanku,
karena saudari kami, Maut Jasmani
darinya tiada insan hidup terlepas.
Malanglah yang mati dalam dosa.
Bahagialah yang didapati dalam kehendak suci-Mu, maut kedua tak akan mencelakakannya"
(Fransiskus dari Asisi Gita Sang Surya). 2676, 2677
karena saudari kami, Maut Jasmani
darinya tiada insan hidup terlepas.
Malanglah yang mati dalam dosa.
Bahagialah yang didapati dalam kehendak suci-Mu, maut kedua tak akan mencelakakannya"
(Fransiskus dari Asisi Gita Sang Surya). 2676, 2677
Tidak ada komentar:
Posting Komentar