HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 16 Januari 2018
Hari Biasa Pekan II
1 Samuel (16:1-13)
(Mzm 89:20.21-22.27-28)
Markus (2:23-28)
"Audiatur et altera pars - Dengar semua sisi."
Ini adalah sebuah ungkapan yuridis atau hukum dan sejatinya hidup kita tak lepas dari hukum: Ada hukum pidana-perdata, adat, agama dan kanonik.
Secara real, hukum kerap disalahgunakan/dipermainkan, padahal secara ideal, hukum artinya "Hadir Untuk Keselamatan Umat Manusia".
Itu sebabnya Yesus tidak mengajak kita untuk jatuh pada sikap mental "legalistis", apa-apa serba hukum, tapi hukum itu harus didasari dengan nada dasar "C" alias cinta kasih.
Bicara soal hukum dan kasih, terkenang beberapa waktu lalu saya mempersembahkan misa arwah untuk Ibu Suharsi. Dari namanya, kita diajak punya 3 tujuan dasar hukum seperti yang saya tulis dalam buku "Family Way" (RJK, Kanisius), antara lain:
1."SU"kacita dalam iman:
Kita bersyukur karena hukum Allah ada untuk menciptakan kosmos/keteraturan, dan bukan khaos/kekacauan. Dialah "grand designer"-sang perancang besar untuk hidup kita.
2."HAR"gai kehidupan:
Dalam setiap bab "KHK/Kitab Hukum Kanonik" dalam Gereja kita tertulis "salus animarum suprema lex - hukum yang terutama adalah keselamatan jiwa."
Jelas bahwa Tuhan benar-benar menghargai hidup kita: Hukum adalah alat, manusianya adalah tujuannya: "Hari sabat ada untuk manusia, bukan manusia untuk hari sabat". Tuhan jauh mementingkan aspek manusianya daripada hukumnya.
3."SI"apkan jalan Tuhan:
Salah satu tujuan pokok hukum adalah "bonum commune -kesejahteraan bersama". Hal inilah yang perlu kita siapkan sebagai jalan Tuhan yang "menjadikan segalanya baik".
Hari inilah, kita diajak mempunyai 3 peran dasar untuk menciptakan "keteraturan, keselamatan dan kesejahteraan bersama lewat kata dan warta kita di tengah masyarakat.
"Kaisar Agustus dan Raja Arthur - Bersama Kristus, hidup kita terarah dan teratur".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
Ekaristi harus disediakan bagi umat beriman, antara lain "sebagai penangkal, melaluinya kita dibebaskan dari kesalahan-kesalahan sehari-hari, dan dihindarkan dari dosa berat", sebagai mana terungkap dalam beberapa bagian Misa.
Adapun Pernyataan Tobat pada awal Misa dimaksudkan untuk menyiapkan para hadirin untuk merayakan misteri suci ini; akan tetapi "acara tidak membuahkan hasil sama seperti Sakramen Pertobatan", dan tidak dapat dipandang sebagai pengganti Sakramen Pertobatan untuk memberi ampun atas dosa-dosa berat.
Para gembala jiwa hendaknya memperhatikan bahwa tentang hal ini diadakan katekese yang tepat, sehingga diteruskan kepada umat beriman ajaran Kristiani yang benar. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, 80)
Antifon Pembuka (1Sam 16:5)
Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kuduskanlah dirimu dan datanglah bersama dengan aku ke upacara pengurbanan ini.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau mencurahkan Roh-Mu kepada siapa pun yang Kaupilih dan Kauurapi. Perkenankanlah kami ikut menerima kekuatan-Nya, agar menjadi manusia sesuai dengan cita-cita-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Tuhan memilih raja dan para nabi seturut kehendak-Nya. Demikianlah para raja dan para nabi dipilih Tuhan. Pilihan yang demikian disertai kedatangan Roh Tuhan.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1-13)
"Samuel mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya dan berkuasalah Roh Tuhan atas Daud."
Setelah Raja Saul ditolak, Tuhan bersabda kepada Samuel, “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Tetapi Samuel berkata, “Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.” Maka Tuhan bersabda, “Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kemudian undanglah Isai ke upacara pengurbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu.” Samuel berbuat seperti yang disabdakan Tuhan, dan tibalah ia di Kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata, “Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?” Jawab Samuel, “Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengurbanan ini.” Kemudian Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki, dan mengundang mereka ke upacara pengurbanan itu. Lalu mereka itu masuk. Ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi bersabdalah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Allah melihat hati.” Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Dia ini tidak dipilih Allah!” Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata, “Orang ini pun tidak dipilih Tuhan!” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang kemari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan bersabda, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku.
Ayat. (Mzm 89:20.21-22.27-28)
1. Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.”
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita. Alleluya.
Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Maka, apa yang masuk akal dilakukan pada hari Sabat, dibenarkan oleh Yesus. Dan hari Sabat itu diadakan untuk manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:23-28)
"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Doa Malam
Allah Bapa, sumber kebahagiaan, Yesus Saudara kami Kauangkat sebagai Tuhan penguasa alam semesta. Semoga kami meneladan Dia sebagai orang bebas, yang selalu mengusahakan kebahagiaan sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar