HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 28 Februari 2018
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
Yeremia (18:18-20)
(Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
Matius (20:17-28)
"Servus servorum - Hamba dari segala hamba".
Inilah salah satu semangat kepausan yang ditampil-kenangkan oleh Gereja Katolik dan Tahta Suci.
Hari ini, Yesus juga mengajak kita menjadi murid yang bersemangat "HAMBA" (Bdk. RJK, Buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari": "Hangat Andal Militan Bahagia Aktual").
Adapun 3 jalan iman seorang murid yang bersemangat "hamba", antara lain:
1. Mengasihi:
Deus caritas est / Allah itu Kasih" adalah ensiklik pertama kepausan Paus Emeritus Benediktus XVI. Gereja mengajak kita untuk saling mengasihi karena Allah juga terlebih dulu sudah mengasihi kita. Tentunya kasih itu bisa terwujud dalam “KUD”, Karya yang murah hati - Ucapan yang memberkati dan Doa yang sepenuh hati.
2. Melayani:
Yesus berkata, "Aku datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani". Bukankah inilah hakekat dasar Gereja bahwa kita datang sebaga "server"/pelayan, bukan melulu "leader/pemimpin dan teacher/pen idik". Gereja bukan melulu sebagai "Gereja yang memimpin", tapi juga “Gereja yang mendengarkan", yang mau melayani semua reksa pastoral, terlebih bagi para "korban tersalib" di tengah dunia yang terluka.
3. Mengampuni:
Bukankah menjadi murid Tuhan selalu penuh resiko, "a troubled comitment - komitmen yang menggelisahkan? Bukankah sebagai muridNya, kita juga harus siap mengalami "trilogi penyaliban": stigmatisasi/cap buruk, marginalisasi/disingkirkan dan stigmatisasi/dikorbankan. Yeremia dan Yesus juga mengalami hal ini.
Banyak orang juga pernah/sedang mengalami "salib", bahkan Gereja perdana kita adalah gereja yang dikejar dan dianiaya, yang terampas dan terhempas. Tapi bukankah Yesus mengajak kita juga mengingat wasiat pertamanya, "Ya Bapa ampunilah mereka....." (Luk 23:34). Adapun "caritas et misericordia – kasih dan belaskasihan" adalah hal pokok yang mendasari jalan iman ketiga ini.
Nah, siapkah kita belajar untuk mengasihi-melayani dan mengampuni?
"Cari domba di Pangkalan Jati - jadilah HAMBA dengan sepenuh hati".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Serviam - Aku melayani."
Inilah nama sebuah komunitas sosial bentukan Kardinal Sin di Filipina dan motto sekolah yang dikelola oleh para suster Ursulin (Buku RJK, “XXI – Interupsi”, Kanisius).
Hari inilah, Yesus kembali mewartakan spiritualitas "serviam": "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu" (Mat 20:26). Pelayanan sendiri bukanlah soal teori basa-basi tapi keteladanan yang sepenuh hati karena "Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat 20:28)
Adapun "tri dharma", tiga jalan keutamaan yang bisa kita buat untuk menghidupkan spiritualitas serviam, antara lain:
a.Dengar:
Kita diajak untuk punyai "telinga" yang terbuka dan mudah mendengarkan, tidak tuli tapi mau selalu peduli kepada suara orang lain, terlebih orang yang kecil dan miskin.
b.Lihat:
Kita diajak untuk punyai "mata" yang jernih dan bersih, tidak buta tapi penuh dengan nada dasar cinta dan rasa sukacita setiap harinya.
c.Buat:
Pelayanan itu identik dengan gerakan, bisa tergerak dan bergerak dan berbuat lewat pelayanan doa/kata/tindakan nyata, yang tentunya berpola dasar "3M":
mulai dari diri sendiri,mulai dari sekarang danmulai dari hal hal yang kecil.
Sederhana bukan?
"Ada petani di kota Pati-Mari kita melayani dengan sepenuh hati."
2.
Kutipan Teks Misa:
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm 5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy 853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)
Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!
Doa Pembuka
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak menikmati anugerah surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:17-28)
"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."
Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Di dunia profan, suatu penugasan lazimnya dibarengi dengan kemudahan-kemudahan seperti: uang, pangkat, kehormatan dan kemuliaan. Semakin berat tugas yang diemban, semakin tinggi kehormatan dan semakin besar penghasilan. Tidak demikian halnya dengan penugasan dari Allah dalam hal kerohanian. Nabi Yeremia adalah seorang nabi besar pada zaman yang sulit dalam sejarah bangsa Israel. Kerajaan dikalahkan dan ditaklukkan oleh penguasa asing. Nabi Yeremia diutus Allah untuk membesarkan hati umat yang sedang sangat terpuruk. Kehadirannya bukannya dipuji atau disyukuri. Dia malah dianggap orang gila yang tidak mengerti keadaan dan karenanya "ngaco", asbun, asal bunyi. Bahkan ada yang mengancam untuk membunuh dirinya. Namun kendati takut dan gentar, dia tidak mau meninggalkan tugasnya. Dalam keluh kesah tersirat harapan kuat akan pendampingan Allah yang tak pernah surut serta masa depan bangsanya yang lebih cerah.
Pengalaman Yeremia hanyalah bayang-bayang pengalaman Yesus yang lebih getir dan konyol lagi. Dialah anak manusia, utusan yang sudah ribuan tahun dinantikan oleh umat manusia khususnya bangsa Israel. Namun "jawaban" manusia terhadap kehadiran-Nya di dunia ialah pengkhianatan dan pembunuhan. Nasib malang itu dijalani Yesus dengan penyerahan diri yang kuat kepada Allah dan kesetiaan tanpa batas akhir. Ia menyadari bahwa hidup-Nya adalah untuk pelayanan dan darah-Nya yang ditumpahkan di salib adalah demi "tebusan bagi banyak orang" (Mat 28:28) .
Antifon Komuni (Mat 20:28)
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
The Son of Man did not come to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar