HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
APOGHTEMATA PATRUM 6
201.
Duka akan diikuti sukacita; dan sukacita akan diikuti duka; seperti malam mengikuti siang.
Beginilah yang telah ditetapkan Sang Bapa Terang pada jalan mereka yang Ia selamatkan.
Miliki sajalah kesabaran dan harapan, ukirlah itu di kedalaman hatimu, karena hanya dengan itulah, semua kesukaran akan dihadapi.
+ Elder Ephraim of Arizona
202.
Berperilakulah sedemikian baik hari ini agar kau tak perlu malu akan nya esok hari. Kasihilah satu sama lain seperti saudara. Berbuatlah baik kepada semua orang dan janganlah berbuat jahat kepada siapa pun."
+ St. Yohanes Bosko
203.
Orang telah melupakan seperti apakah sentuhan manusia, seperti apakah tersenyum itu, seperti apa senyuman orang kepada mereka, seseorang yang mengenali mereka dan menginginkan kebaikan mereka.
Hal yang sangat buruk di dunia adalah menjadi "tidak diinginkan".
+ St. Bunda Teresa
204.
Cobalah untuk tertawa lebih banyak, karena hidup itu lucu, dan semua orang terlalu serius. Satu-satunya tragedi di dunia, teman, adalah dosa.
+ Mother Angelica
205.
Seorang kristen tidak boleh fanatik. Ia harus memiliki kasih dan peka terhadap semua orang. Mereka yang tanpa pertimbangan dan kasar melontarkan pendapat, walaupun itu benar, dapat menyebabkan kerusakan.
+ St. Paisios
206.
Kekuatan kegelapan tidaklah dapat dilawan dengan gula gula dan kue kue, namun dengan airmata, dengan kesakitan jiwa sampai mati, dengan kerendahan hati luar biasa dan kesabaran yang besar, dengan doa yang tak putus-putus.
+ Elder Joseph the Hesychast
207.
Karena Allah sempurna dalam mengasihi manusia, manusia harus sempurna dalam mengasihi sesamanya.
+ St. Vincent Palloti
208.
Yesus Kristus, Raja segala raja, Engkau melihat hatiku, Engkau mengetahui permohonanku.
Aku sepenuhnya milik-Mu. Aku dombaMu: kuatkanlah aku mengalahkan setan.
+ St. Agatha
209.
Orang yang telah maju dalam kehidupan spiritualnya adalah mereka yang mengerti di kedalaman batinnya, bahwa apa pun yang terjadi kepadanya; adalah, jika bukan kehendak Allah, atau diijinkan terjadi oleh Allah.
+ Gerontissa Gabrielia
210.
Kemarahan dari seorang teman terhadap temannya, atau kemarahan dari orang tua terhadap anak mereka, dan kemarahan Allah terhadap manusia, bukanlah bagai suatu badai yang mencabut akar dari pohonnya, namun adalah bagai angin yang akan menguatkan pohon itu, yang menghilangkan darinya buah-buah yang busuk agar buah yang baik dapat bertambah dalam keindahannya.
+ St. Nicholai of Zica
211.
Tataplah hari ini
Karena kemarin adalah mimpi
Dan esok hanyalah bayangan
Tapi hari ini, yang dijalani dengan baik
Membuat setiap hari kemarin
Menjadi impian kebahagiaan
Dan setiap esok hari menjadi bayangan harapan
Karena itu, tataplah hari ini
CARPE DIEM. SEIZE THE DAY !
212.
Hidup kita adalah waktu yang singkat, di mana kesedihan dan sukacita saling berpelukan setiap saat.
Selalu ada suatu kesedihan yang menyelimuti keseluruhan hidup kita.
Sepertinya tidak ada sesuatu yang dinamakan sukacita yang benar-benar murni, bahwa pada saat kita paling bahagia pun, kita merasakan gelitikan rasa sedih.
Dalam setiap kepuasan, ada kesadaran bahwa ada batasan.
Dalam setiap keberhasilan, ada ketakutan dan kecemburuan.
Di balik setiap senyum, ada air mata.
Dalam kebersamaan, ada kesendirian.
Dalam setiap persahabatan, jarak.
Dan dalam setiap bentuk terang, ada pengenalan akan kegelapan di sekelilingnya.
Di dalam setiap pengalaman pribadi, pada setiap saat hidup tersentuh oleh kematian, menunjukkan akan batasan keberadaan kita.
Itulah yang membuat kita menatap dan berharap jauh ke depan, kepada hari di saat hati kita akan terisi dengan sukacita yang penuh dan sempurna, sukacita yang tak seorangpun dapat mengambilnya dari kita.
- Henri Nouwen
213.
Mari kita tak pernah kuatir akan kekurangan ketika kita memberi kepada saudara-saudari kita, namun mempercayai bahwa Allah, yang mencintai kita semua, akan memberi segala rahmat yang kita butuhkan.
+ Mother Abbas Lucia of Regina Laudis Abbey
214.
Komuni Kudus adalah jalan terpendek dan teraman menuju Surga.
+ St. Paus Pius X
215.
Adalah tugas kita untuk mendoakan semua orang, supaya Allah mengaruniakan damai dan sukacita bagi semuanya.
+ Elder Thaddeus
216.
Berserah penuh percaya kepada Allah, tinggalkan semua ke dalam tanganNya, dan yakinlah bahwa kasihNya akan bertindak untuk kebaikanmu.
Tak ada yang sulit bagi Allah. Yang sulit adalah bagi manusia untuk memutuskan untuk merendahkan diri dan menyerahkan kepada penyelenggaraan dan cinta Tuhan.
+ St. Paisios
217.
Seseorang bermimpi melihat 3 orang wanita sedang berdoa.
Ketika mereka berlutut, Tuhan mendekati wanita yang pertama, memberinya belai lembut, tersenyum kepadanya dan berbicara kepadanya dengan irama murni yang manis.
Tuhan mendekati wanita kedua dan meletakkan tanganNya singkat ke atas kepalanya dan memberinya pandangan menyetujui.
Tuhan lalu melewati begitu saja wanita berlutut yang ketiga, tanpa berhenti atau menyapanya bahkan seolah tak melihatnya.
Orang yang bermimpi itu berkata pada dirinya sendiri :
Betapa besar kasih Tuhan terhadap wanita yang pertama.
Wanita yang kedua mendapat persetujuanNya walau tak mendapat kasih sebesar yang Ia tunjukkan kepada yang pertama.
Tapi wanita ketiga itu, pastilah sudah sangat mengecewakanNya, sampai-sampai Ia sama sekali tak mau menghiraukannya.
Entah kesalahan besar apa yang telah dilakukannya.
Orang itu terus memikirkan tindakan Tuhan terhadap ketiga wanita itu dan Tuhan Sendiri datang dan duduk bersamanya dan mengatakan kepadanya :
"O Anakku, betapa salahnya kau telah mengira atas apa yang Kulakukan.
Wanita yang pertama, ia memerlukan seluruh kelembutan dan kasihKu dan pertolonganKu setiap saat dalam setiap hari-harinya karena tanpa itu ia akan segera menjadi goyah, terjatuh dan gagal.
Wanita kedua memiliki iman yang lebih kuat, dan cinta yang lebih besar sedikit dari wanita yang pertama, dan Aku dapat mempercayainya untuk mempercayaiKu apapun yang terjadi dan apapun yang orang lain lakukan terhadapnya.
Dan si wanita ketiga, yang sepertinya tidak Aku perhatikan bahkan kuacuhkan, ia mempunyai iman dan kasih yang paling murni. Aku telah melatihnya lewat jalan yang tersulit untuk mencapainya.
Ia mengenal Aku dengan sangat dekat dan mempercayai Aku dengan seluruhnya, sehingga ia tak lagi bersandar pada suaraKu, pandangan kasihKu, atau tanda-tanda lain untuk meyakini Aku.
Ia tidak kehilangan keberanian dalam apapun yang kuberikan kepadanya untuk ia hadapi.
Ia terus mempercayai Aku pada situasi di mana akal sehat dan hati kemanusiaan akan menolak menerimanya, Ia tahu Aku menyiapkan dia untuk kekekalan, ia menyadari ia kelak akan mengerti semua yang belum ia mengerti sekarang."
218.
Nilai dari puasa bukan hanya terletak pada persoalan menghindari makanan-makanan tertentu, tetapi juga berhenti dan
melepaskan diri dari perbuatan-perbuatan dosa.
Seseorang yang membatasi puasa
dengan hanya berpantang daging
sesungguhnya merendahkan arti dari puasa itu sendiri.
*Apakah kamu berpuasa?*
Buktikanlah dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Jika kamu melihat orang yang membutuhkan,
berbelas kasihlah kepada mereka.
Jika kamu melihat temanmu ditinggikan,
janganlah menjadi iri hati.
Untuk puasa yang sejati, kamu tidak dapat hanya berpuasa dengan mulutmu.
Kamu harus berpuasa dengan matamu, telingamu, kakimu,
tanganmu dan dengan seluruh anggota tubuhmu.
*Berpuasalah dengan tanganmu,*
dengan menjaganya bersih dari keserakahan dan kekotoran.
*Berpuasalah dengan kakimu,*
dengan menjaganya tidak pergi ke tempat-tempat yang dapat membawamu jatuh ke dalam dosa.
*Berpuasalah dengan matamu,*
dengan tidak membiarkannya melihat hal-hal yang tidak pantas.
Jika kamu menganggap puasa
hanya sebagai serangkaian larangan,
kamu akan semakin ingin melakukan hal-hal yang justru dapat mengancam keselamatan jiwamu.
Tetapi jika kamu dapat menilai puasa
sebagai sesuatu yang menyelamatkan,
puasamu akan semakin berharga.
Karena penilaianmu terhadap puasalah yang akan mempengaruhi perbuatanmu.
Adalah sangat bodoh, bila kamu tidak makan daging
atau makan makanan lain dengan alasan berpuasa, tetapi anggota tubuhmu yang lain melakukan hal-hal yang tidak benar.
*Katamu, kamu tidak makan daging?*
Tetapi kamu membiarkan telingamu mendengarkan hal-hal yang tidak benar.
Tahukah kamu, kamu harus berpuasa dengan telingamu juga!
Artinya tidak membiarkannya mendengarkan hal-hal yang cabul,
perkataan-perkataan yang jahat dan tidak benar tentang sesama.
Selain berpuasa dengan tidak makan makanan tertentu,
mulutmu juga harus berpuasa dengan tidak membiarkannya
mengeluarkan kata-kata kotor, makian, gosip, juga berbohong.
Apa bagusnya bila kamu tidak makan daging sapi atau daging ayam, tetapi kamu menggigit dan memangsa sesamamu manusia?
219.
Mari kita berpuasa...
dari kata-kata kutuk menjadi kata-kata berkat,
dari kemarahan menjadi belas kasih,
dari kekuatiran menjadi kepercayaan kepada Tuhan,
dari mengeluh menjadi bersyukur,
dari mendendam menjadi mengampuni,
dari keegoisan menjadi kemurahan hati,
dari pesimisme menjadi berpengharapan,
dari kesedihan menjadi sukacita.
220.
Sebuah perbuatan kecil kasih dapat membawa kembali jiwa kepada kehidupan.
+ St. Maximillian Kolbe
---------------
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar