Senin, 18 Juni 2018
HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Senin, 18 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XI
1 Raja-Raja (21:1-16)
(Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
Matius (5:38-42)
“Imago Dei – Citra Allah!”
Ada sebuah ajaran "lex talionis" (mata ganti mata, gigi ganti gigi) yang pada dasarnya mencegah pembalasan yang berlebihan dan tidak main hakim sendiri.
Di lain matra, Yesus tidak menentang pelaksanaan keadilan (Rom 13:1-4) tapi Ia menunjukkan “misericordiae vultus - wajah kerahiman” dengan mengasihi musuh (Mat 5:44; Luk 6:27). Bila diperlakukan tidak adil, kita jangan langsung membenci tapi harus menunjukkan reaksi yang memperlihatkan bahwa kita memiliki kasih yang berpusat padaNya sehingga akan menyebabkan banyak orang melihat wajahNya lewat kita (Kej 13:1-13, Kej 14:14 ; Kej 50:19-21, Kej 37:18-28; 1Sam 24:1-23; 26:1-25; Luk 23:34; Kis 7:60).
Ya, kita dituntutNya untuk bersemangat “magis”: melakukan lebih. Membalas orang yang menyakiti adalah hal yang biasa dilakukan tapi kita dituntut untuk menyatakan kebaikan Allah kepada setiap orang: “kado” – “kasihi dan doakan”.
Ada 3 dasar supaya kita bisa bersemangat “magis”, antara lain :
1.Mengimani:
Kita diajak untuk melihat pengalaman dan pergulatan dalam mata iman bahwa Tuhan telah lebih dulu mencintai kita dan pastinya akan selalu menyertai kita (Mat 28:20).
2.Mengampuni:
Kita sudah mendapatkan pengampunan, bahkan lebih daripada itu Ia memberkati kita dengan limpahnya. Kesalahan orang lain, betapapun besarnya tidak pernah dapat melampaui keberdosaan kita di hadapanNya.
3.Mengamini:
Tuntutan Yesus yang kita amini adalah kesempurnaan dalam kasih karena walau kita ada di tengah dunia tapi kita bukan milik dunia.
Nah, bila anak anak dunia hidup “hina” dengan prinsip berkompetisi dan saling mengalahkan, anak-anak Tuhan harus hidup “mulia” dengan prinsip bersaksi dan saling menguatkan: selalu memberkati walau disakiti, memahami walau dihakimi, mencintai walau dilukai, penuh amanah dan kebaikan walau malahan difitnah dan dikambinghitamkan.
“Ikan sepat ikan pari – Jadilah berkat setiap hari.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Libera nos a malo - Bebaskanlah kami dari yang jahat!"
Inilah salah satu harapan iman dalam doa Pater Noster (Bapa Kami) yang kita sering daraskan/nyanyikan dan saya kupas dalam buku “Bulan Bintang Matahari” (RJK, Kanisius).
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus juga berkata, “Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.” Dengan kata lain: Kita diajak menjadi pembawa damai bukan kebencian, pembawa kebaikan (bonum) bukan kejahatan (malum), pembawa ketulusan dan bukan kepalsuan kepada semua orang.
Di tengah dunia yang kerap penuh pelbagai aneka-ria kejahatan, entah kecil/besar, kita diajak untuk selalu memperjuangkan kebaikan dengan doa ucapan dan karya nyata setiap harinya kepada semua orang dengan penuh kasih tanpa pilih kasih.
Beberapa usaha nyata, "S3", untuk membebaskan kita dari pelbagai kejahatan, antara lain:
1.Sukacita:
Hidup yang disyukuri membuat kita menjadi orang yang selalu bersukacita entah kecewa/bahagia. Di tengah banyak orang yang kadang muram-murung dan kurang bersyukur, tepatlah bahwa rasa syukur itu menyembuhkan. Ia juga membuat kita hidup dalam kelimpahan rahmatNya setiap hari dan selalu mendekat pada Tuhan dan sesama karena yakin selalu dicintaiNya.
2.Sabar:
Di tengah budaya orang yang mudah marah dan kasar, kita diajak untuk terus menjadi sabar dalam pikiran dan terlebih dalam tindakan, tidak cepat-cepat mengambil keputusan dan gegabah mengambil kesimpulan terlebih terhadap orang yang "trouble maker". Bukankah juga sabar itu sebuah keutamaan yang patut diperjuangkan karena sabar terhadap diri berarti kita punya harapan-sabar terhadap sesama berarti kita punya kasih dan sabar terhadap Tuhan berarti kita punya iman?
3.Saling berbagi:
"Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada." Kita bukanlah hidup untuk "menumpuk" tapi lebih untuk "menyalurkan", karena kita bukanlah "waduk" tapi "saluran" berkat untuk semua orang, selalu siap berbagi kasih lewat cara-cara insani dan sederhana setiap harinya sehingga kejahatan dan orang-orang jahat itu juga menjauh dari hidup harian kita.
"Tukang pahat di Jepara - Singkirkanlah yang jahat biar hati tidak sengsara."
B.
"Quod capita tot sensus - Sebanyak kepala itulah jumlah selera."
Setiap orang punya rasa – pandangan dan prinsip yang kadang berseberangan sehingga menimbulkan konflik – intrik dan hal-hal problematik karena menyebabkan aneka permusuhan dalam pelbagai skala: "nyawa ganti nyawa-mata ganti mata" (Ul 19:21).
Hari inilah, Yesus ajak kita menjadi pembawa damai, "a channel of His peace" dengan jalan pengampunan karena bukankah "no future without for"GIVE"ness - tidak ada masa depan tanpa pengampunan?"
Adapun 3 pesan injil tentang pengampunan, al:
1.Pengampunan=kemutlakan:
Ia diperlukan karena "jika kamu mengampuni orang, maka Bapamu di surga akan mengampuni kamu juga (Mat 6:14).
2.Pengampunan=tanpa batasan:
"Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni, 7x kah? Jawab Yesus: "Bukan 7x, tapi 70x7 kali" (Mat 18:21).
3.Pengampunan=kedewasaan:
Ia mengandaikan adanya hati yang damai dan dewasa untuk mendekat kepada Tuhan. Dalam bahasa Gandhi: "Pengampunan adalah kualitas dari jiwa yang perkasa: “….Tinggalkanlah persembahan dan pergilah berdamai lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu." (Mat 5:21).
Nah, berangkat dari 3 pesan pengampunan itu, walaupun dalam kacamata insani: sangat sulit untuk mengampuni orang yang menjelekkan/memfitnah/merugikan nama baik/hidup kita, adapun satu pola dasar yang bisa kita buat dengan mata iman kita adalah dengan menjadi "kado" (Mat 5:43-44):
1.KAsihi musuh:
Nobody's perfect - Tidak ada yang sempurna bukan? Yang pasti: bersalah itu manusiawi, mengampuni itu ilahi maka kita perlu belajar untuk selalu mempunyai kasih ilahi walau kadang sakit dan terluka: With love can make us CHANGE from bad to good, from zero to hero, from nothing to everything, impossible to possible.
2.DOakan orang yang membenci kita:
Rasa benci, marah dan kecewa bisa menimbulkan luka dan sakit yang harus diobati karena bisa membuat hati / syaraf tegang dan bukankah doa yang panjang adalah obat yang mujarab? Doa yang penuh pengampunan juga bisa membuat hati rileks, pandangan lembut dan hidup lebih damai. Cobalah!
"Ada tangan kiri ada tangan kanan - Mari kita wartakan pengampunan."
C.
Kutipan Teks Misa:
Senin, 18 Juni 2018
Hari Biasa Pekan XI
"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)
Antifon Pembuka (Mzm 5:3)
Perhatikanlah seruanku minta tolong, ya Allah dan Rajaku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Maha Pengasih, ajarilah kami memahami arti keadilan dan melaksanakan cinta kasih, seperti contoh yang diberikan Yesus Putra-Mu terkasih, yang hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:1-16)
"Nabot dilempari batu sampai mati."
Nabot, seorang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria . Berkatalah Ahab kepada Nabot, “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur sebab letaknya dekat rumahku. Sebagai gantinya akan kuberikan kebun anggur yang lebih baik, atau jika engkau lebih suka, akan kubayar harga kebun itu dengan uang.” Jawab Nabot kepada Ahab, “Semoga Tuhan mencegah aku memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati. Ia gusar karena perkataan Nabot, orang Yizreel itu, “Aku takkan memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Maka berbaringlah raja di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya; ia tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya, “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?” Jawab Ahab kepadanya, “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu, ‘Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur sebagai gantinya.’ Tetapi sahutnya, ‘Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu’.” Kata Izebel, isterinya, kepadanya, “Bukankah engkau yang menjadi raja atas Israel ? Bangunlah, makanlah, dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu.” Izebel lalu menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian, “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi menghadap dia, dengan mengatakan, ‘Engkau telah mengutuk Allah dan raja’. Sesudah itu bawalah dia keluar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati.” Para tua-tua dan pemuka yang tinggal sekota dengan Nabot melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka. Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya, “Nabot telah mengutuk Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa Nabot ke luar kota , lalu melempari dia dengan batu sampai mati. Kemudian mereka menyuruh orang melaporkan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu sampai mati.” Segera sesudah mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari batu sampai mati, berkatalah Izebel kepada Anab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati.” Ketika Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia segera bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:105)
Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mat 5:39)
Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.
Kamu telah disucikan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita --- St. Siprianus.
D.
MADAH HARIAN PAGI
(Senin, 18 Juni 2018)
Sumber cahaya mulia
Yang menerangi dunia
Malam Kauhentikan sudah
Kauterbitkan fajar cerah.
Engkaulah terang sejati
Melebihi matahari
Dasar lubuk hati kami
Kausinari Kauselami
Terangilah diri kami
Ya Bapa yang murah hati
Dengan rahmat dan kasih-Mu
Agar selamat selalu
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dalam ikatan Roh suci
Sepanjang seluruh hari. Amin.
DOA
Tuhan Allah, raja surga dan dunia, bimbinglah dan kuduskanlah, pimpinlah dan tuntunlah jiwa dan raga kami, hati dan tangan kami, perkataan dan perbuatan kami. Semoga kami selalu mentaati perintah-Mu dan bekerja menurut sabda-Mu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
E.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS
DALAM DOA MALAIKAT TUHAN
17 Juni 2018 :
"KERAJAAN ALLAH TUMBUH SECARA MISTERIUS DAN MENGEJUTKAN."
Saudara-saudari terkasih, halo!
Dalam kutipan Injil hari ini (lihat Mrk 4:26-34), Yesus berbicara tentang hal Kerajaan Allah dan dinamika pertumbuhannya, dan Ia membicarakannya dengan menceritakan dua perumpamaan singkat.
Dalam perumpamaan pertama (lihat ayat 26-29), Kerajaan Allah dibandingkan dengan pertumbuhan benih yang misterius, yang ditaburkan ke tanah, kemudian bertunas, tumbuh dan menghasilkan tanaman, tanpa menghiraukan perawatan sang penabur, yang pada akhir ranum dan perlu dipanen. Inilah pesan yang diberikan perumpamaan ini : dengan pewartaan dan tindakan Yesus, Kerajaan Allah diberitakan, ia menerobos masuk ke dunia dan, seperti biji, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, dengan kekuatannya sendiri dan tidak dapat diuraikan menurut kriteria manusia. Tumbuh dan bertunas dalam sejarah, Kerajaan Allah tidak terlalu bergantung pada karya manusia, tetapi terutama merupakan ungkapan kuasa dan kebaikan Allah. Dan kekuatan Roh Kudus, yang mengembangkan kehidupan kristiani di dalam umat Allah.
Terkadang sejarah, dengan pertistiwa-peristiwa dan para pelakunya, tampaknya bertentangan dengan rencana Bapa surgawi, yang menginginkan keadilan, persaudaraan dan perdamaian untuk semua anak-anak-Nya. Tetapi kita dipanggil untuk menjalani saat-saat ini sebagai masa pencobaan, pengharapan dan kewaspadaan menunggu panen. Memang, kemarin, sebagaimana hari ini, Kerajaan Allah sedang tumbuh di dunia dengan secara misterius dan mengejutkan, dengan mengungkapkan kekuatan tersembunyi dari benih kecil, daya hidupnya yang jaya. Dalam lipatan-lipatan peristiwa pribadi dan sosial yang kadang-kadang tampak menandai tenggelamnya harapan, kita harus tetap percaya diri akan tindakan Allah yang menyesakkan napas tetapi penuh daya. Itulah sebabnya, di masa-masa kegelapan dan kesulitan, kita tidak boleh membiarkan diri kita dikalahkan, tetapi tetap berlabuh dalam kesetiaan Allah, dalam kehadiran-Nya yang selalu menyelamatkan. Ingatlah hal ini : Allah selalu menyelamatkan, Dialah sang penyelamat.
Dalam perumpamaan kedua (lihat ayat 30-32), Yesus membandingkan Kerajaan Allah dengan sebutir biji sesawi. Biji sesawi adalah biji-bijian yang sangat kecil, tetapi ia tumbuh menjadi tanaman yang terbesar di kebun : pertumbuhan tak terduga, mengejutkan. Tidaklah mudah bagi kita untuk masuk ke dalam nalar kodrat Allah yang tidak dapat diramalkan ini dan menerimanya dalam kehidupan kita. Tetapi hari ini Tuhan menasihati kita untuk sikap iman yang melampaui rencana-rencana kita, perhitungan-perhitungan kita, prakiraan-prakiraan kita. Allah selalu menjadi Allah kejutan, Tuhan selalu mengejutkan kita. Semakin murah hati membuka diri kita terhadap rencana Allah, baik secara pribadi maupun di tingkat komunitas, merupakan sebuah undangan. Dalam komunitas kita, kita harus memperhatikan kesempatan kebaikan yang kecil maupun besar yang ditawarkan Tuhan kepada kita, memungkinkan kita untuk terlibat dalam dinamika kasih, penyambutan dan kerahimannya bagi semua orang.
Keaslian perutusan Gereja tidak diberikan oleh keberhasilan dan kepuasan akan hasil, tetapi berkembang dengan keberanian percaya dan kerendahan hati berserah kepada Allah. Berkembang dalam pengakuan akan Yesus dan dengan kekuatan Roh Kudus adalah kesadaran menjadi alat yang kecil dan lemah, yang di tangan Allah dan dengan rahmat-Nya dapat melaksanakan karya besar, mengembangkan Kerajaan-Nya yaitu "kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rm 14:17). Semoga Perawan Maria membantu kita untuk menjadi sederhana dan penuh perhatian, bekerjasama dengan iman kita dan karya kita dalam pengembangan Kerajaan Allah dalam hati dan dalam sejarah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar