HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 10 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVII
Galatia (2:1-2.7-14)
(Mzm 117:1bc.2)
Lukas (11:1-4)
Hari Biasa Pekan XXVII
Galatia (2:1-2.7-14)
(Mzm 117:1bc.2)
Lukas (11:1-4)
"Ora sit pura et brevis - Doa itu harusnya murni dan singkat, tulus dan tak bertele-tele".
Inilah salah satu ajaran St.Benediktus tentang hidup doa. Adapun hari ini, bersama dengan bulan Rosario, Yesus juga mengajarkan tentang doa yang tulus dan sederhana yang kita kenal sebagai doa "Bapa Kami".
Disinilah, mengacu pada semangat doa "Bapa Kami", ada "core values", nilai dasar/pola yang bisa kita wartakan yakni "KIR", antara lain :
1.Konsistensi.
Doa bukan hanya relasi palang vertikal kita dengan yang Ilahi tapi juga relasi palang horisontal kita dengan yang insani.Dengan kata lain: kalau mau diampuni maka konsistenlah untuk berani mengampuni: "ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami."
Doa bukan hanya relasi palang vertikal kita dengan yang Ilahi tapi juga relasi palang horisontal kita dengan yang insani.Dengan kata lain: kalau mau diampuni maka konsistenlah untuk berani mengampuni: "ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami."
2.Integrasi.
Doa tak lepas dari karya: apa yang kita gulati di "pasar karya"- kita persembahkan di "altar doa", juga sebaliknya apa yang kita persembahkan dalam doa juga menjadi kekuatan dalam karya kita.
Doa tak lepas dari karya: apa yang kita gulati di "pasar karya"- kita persembahkan di "altar doa", juga sebaliknya apa yang kita persembahkan dalam doa juga menjadi kekuatan dalam karya kita.
Mengacu pada KGK 2834, kita diajak untuk menjadi manusia pendoa & pekerja: "Berdoalah & bekerjalah! Berdoalah seakan segala sesuatu bergantung pada Allah tapi bekerjalah juga seakan segala sesuatu bergantung padamu."
3.Relasi.
Kita diajak untuk mengingat bahwa doa yakni "Dikuatkan Oleh Allah" adalah sebuah relasi iman dimana bukan melulu ada
- permohonan/"berilah rejeki", tapi juga ada
- pujian/"dimuliakanlah namaMu",
- harapan/"bebaskanlah kami dari yang jahat", juga
- kerendahan hati/"datanglah kerajaanMu."
Kita diajak untuk mengingat bahwa doa yakni "Dikuatkan Oleh Allah" adalah sebuah relasi iman dimana bukan melulu ada
- permohonan/"berilah rejeki", tapi juga ada
- pujian/"dimuliakanlah namaMu",
- harapan/"bebaskanlah kami dari yang jahat", juga
- kerendahan hati/"datanglah kerajaanMu."
Ssst...sudah berdoakah hari ini?
"Dari goa ke Pattaya - Mari berdoa & berkarya"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Paus Fransiskus :
"Setan menunjukkan dirinya dengan kuat. Ia membawakanmu hadiah, namun kau tak tahu apa isinya. Saya mengulangi lagi kali ini mengajak semua orang untuk berdoa Rosario setiap hari di bulan Oktober ini, diakhiri dengan doa "Sub Tuum Praesidium" dan "doa kepada St. Michael" untuk menangkis serangan setan yang hendak memecah Gereja."
Paus Fransiskus :
"Setan menunjukkan dirinya dengan kuat. Ia membawakanmu hadiah, namun kau tak tahu apa isinya. Saya mengulangi lagi kali ini mengajak semua orang untuk berdoa Rosario setiap hari di bulan Oktober ini, diakhiri dengan doa "Sub Tuum Praesidium" dan "doa kepada St. Michael" untuk menangkis serangan setan yang hendak memecah Gereja."
=====
Teman, aku ingin kau mendengar ini : apa yang Yesus katakan tentang dirimu.
Aku tahu bahwa ini dapat sulit kau setujui, :
Teman, aku ingin kau mendengar ini : apa yang Yesus katakan tentang dirimu.
Aku tahu bahwa ini dapat sulit kau setujui, :
"Kau adalah anak kesayangan Tuhan".
Dapatkah kau mempercayainya ?
Dapatkah kau mendengarnya bukan saja hanya di dalam kepalamu lewat telinga fisikmu, namun juga mendengarnya melalui batinmu, mendengarnya sehingga seluruh hidupmu dapat berubah ?
Dapatkah kau mendengarnya bukan saja hanya di dalam kepalamu lewat telinga fisikmu, namun juga mendengarnya melalui batinmu, mendengarnya sehingga seluruh hidupmu dapat berubah ?
Lihatlah Kitab Suci dan baca apa kataNya :
"- Aku telah mengasihi engkau dengan kasih yang tak berkesudahan.
- Aku telah menulis namamu di telapak tanganKu.
- Aku telah menenun engkau di dalam rahim ibumu.
- Aku mengasihimu.
- Aku merangkulmu.
- Kau adalah milikKu dan Aku adalah milikmu dan kau adalah kepunyaanKu."
"- Aku telah mengasihi engkau dengan kasih yang tak berkesudahan.
- Aku telah menulis namamu di telapak tanganKu.
- Aku telah menenun engkau di dalam rahim ibumu.
- Aku mengasihimu.
- Aku merangkulmu.
- Kau adalah milikKu dan Aku adalah milikmu dan kau adalah kepunyaanKu."
Kau telah mendengar ini, dan jika kau dapat mendengar suaraNya berbicara kepadaMu dari dalam keabadian, maka hidupmu akan semakin menjadi hidup seorang yang dikasihi, karena seperti itulah dirimu.
- Henry Nouwen
-------
Rabu, 10 Oktober 2018
IBADAT PENUTUP
-------
Rabu, 10 Oktober 2018
IBADAT PENUTUP
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
DOA TOBAT
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus menyembuhkan orang yang remuk redam;
Tuhan, kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Engkau datang memanggil orang yang berdosa;
Kristus, kasihanilah kami.
U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Engkau duduk di sisi Bapa sebagai pengantara kami;
Tuhan, kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus menyembuhkan orang yang remuk redam;
Tuhan, kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Engkau datang memanggil orang yang berdosa;
Kristus, kasihanilah kami.
U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Engkau duduk di sisi Bapa sebagai pengantara kami;
Tuhan, kasihanilah kami.
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
MADAH
Ya Tuhan dan penyelamat
Sebelum beristirahat
Kami bersyukur padaMu
Atas hari yang berlalu
Sebelum beristirahat
Kami bersyukur padaMu
Atas hari yang berlalu
Kami mohon Kauampuni
Karna sungguh menyadari
Pikiran dan perbuatan
Yang sangat kami sesalkan
Karna sungguh menyadari
Pikiran dan perbuatan
Yang sangat kami sesalkan
Kabulkanlah permohonan
Yang kini kami panjatkan
Ya Yesus yang berkuasa
Bersama Bapa dan RohNya.Amin.
Yang kini kami panjatkan
Ya Yesus yang berkuasa
Bersama Bapa dan RohNya.Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Sudilah Engkau menjadi gunung pegungsian danbenteng pertahananku yang kuat.
Sudilah Engkau menjadi gunung pegungsian danbenteng pertahananku yang kuat.
Mazmur 30 (31), 1-6
Ya Bapa, kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46)
Ya Bapa, kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46)
KepadaMu, ya Tuhan, aku berlindung,*
jangan sampai aku dikecewakan!
jangan sampai aku dikecewakan!
Demi kesetiaanMu selamatkanlah aku,†
condongkanlah telingaMu kepadaku *
dan bebaskanlah aku segera!
condongkanlah telingaMu kepadaku *
dan bebaskanlah aku segera!
Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku *
dan benteng pertahananku yang kuat
dan benteng pertahananku yang kuat
Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamatku,*
dan demi namaMu
Engkau akan membimbing dan menuntun daku.
dan demi namaMu
Engkau akan membimbing dan menuntun daku.
Engkau akan melepaskan daku dari jaring †
yang dipasang untuk menjerat aku,*
sebab Engkaulah pelindungku.
yang dipasang untuk menjerat aku,*
sebab Engkaulah pelindungku.
Ke dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*
tebuslah aku, ya Tuhan Allah.
tebuslah aku, ya Tuhan Allah.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Sudilah Engkau menjadi gunung pegungsian danbenteng pertahananku yang kuat.
Sudilah Engkau menjadi gunung pegungsian danbenteng pertahananku yang kuat.
Antifon 2
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan.
Mazmur 129 (130)
Kristus akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka (Mat 1,21)
Kristus akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka (Mat 1,21)
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan, *
Tuhanku, dengarkanlah seruanku.
Tuhanku, dengarkanlah seruanku.
Hendaklah telingaMu menaruh perhatian *
kepada jeritan doaku.
kepada jeritan doaku.
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, *
siapakah dapat bertahan?
siapakah dapat bertahan?
Tetapi syukurlah Engkau suka mengampuni,*
sehingga orang mengabdi kepadaMu dengan takwa.
sehingga orang mengabdi kepadaMu dengan takwa.
Aku berharap akan Tuhan, *
hatiku mengharapkan firmanNya.
hatiku mengharapkan firmanNya.
Hatiku menantikan Tuhan,*
lebih dari penjaga menantikan fajar.
lebih dari penjaga menantikan fajar.
Lebih dari penjaga menantikan fajar, *
Israel menantikan Tuhan!
Israel menantikan Tuhan!
Sebab pada Tuhanlah kasih setia *
dan penebusan yang berlimpah-limpah.
dan penebusan yang berlimpah-limpah.
Tuhanlah yang akan membebaskan Israel *
dari segala kesalahannya.
dari segala kesalahannya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan.
BACAAN SINGKAT
Ef 4,26-27
Jangan berdosa. Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu, dan janganlah memberi kesempatan kepada setan.
Ef 4,26-27
Jangan berdosa. Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu, dan janganlah memberi kesempatan kepada setan.
LAGU SINGKAT
P: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku.
U: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku
P: Engkaulah penebusku, ya Allah yang benar.
U: Ya Tuhan, penyelamatku.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh kudus.
U: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku.
P: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku.
U: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku
P: Engkaulah penebusku, ya Allah yang benar.
U: Ya Tuhan, penyelamatku.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh kudus.
U: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku.
KIDUNG SIMEON
Antifon
Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami, bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai.
Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami, bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai.
Kidung Simeon (Luk 2,29-32)
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hambaMu berpulang *
dalam damai sejahtera, menurut sabdaMu.
dalam damai sejahtera, menurut sabdaMu.
Sebab aku telah melihat keselamatanMu *
yang Kausediakan di hadapan segala bangsa.
yang Kausediakan di hadapan segala bangsa.
Cahaya untuk menerangi para bangsa *
dan kemuliaan bagi umat Mu Israel.
dan kemuliaan bagi umat Mu Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami, bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai.
Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami, bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai.
DOA PENUTUP
Tuhan Yesus Kristus, enaklah pikulan yang Kauletakkan atas bahu para pengikutMu, dan ringanlah beban yang Kauberikan kepada orang yang lemah lembut dan rendah hati. Terimalah kiranya usaha dan niat kami pada hari ini dan berilah kami istirahat, supaya kami dapat mengabdi Engkau dengan lebih giat. Sebab Engkaulah pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin
Tuhan Yesus Kristus, enaklah pikulan yang Kauletakkan atas bahu para pengikutMu, dan ringanlah beban yang Kauberikan kepada orang yang lemah lembut dan rendah hati. Terimalah kiranya usaha dan niat kami pada hari ini dan berilah kami istirahat, supaya kami dapat mengabdi Engkau dengan lebih giat. Sebab Engkaulah pengantara kami, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Semoga Allah yang mahakuasa menganugerahkan istirahat dalam naungan belaskasihanNya.
U: Amin.
P: Semoga Allah yang mahakuasa menganugerahkan istirahat dalam naungan belaskasihanNya.
U: Amin.
ANTIFON PENUTUP
Salam, ya ratu surgawi
salam, bunda Putra ilahi.
Darimulah hidup kami
memperoleh terang suci.
Bersukalah, ya Maria,
bunda yang paling jelita.
Hiduplah, bunda mulia,
doakanlah kami semua.
Salam, ya ratu surgawi
salam, bunda Putra ilahi.
Darimulah hidup kami
memperoleh terang suci.
Bersukalah, ya Maria,
bunda yang paling jelita.
Hiduplah, bunda mulia,
doakanlah kami semua.
======
DOA MALAM
Bapa yang kekal,
Kupersembahkan padaMu hati kudus Yesus,
dengan segenap cinta kasihNya,
segala kesusahanNya dan segenap kebaikanNya,
untuk melebur segala dosa yang kulakukan hari ini dan sepanjang hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa.....
Bapa yang kekal,
Kupersembahkan padaMu hati kudus Yesus,
dengan segenap cinta kasihNya,
segala kesusahanNya dan segenap kebaikanNya,
untuk melebur segala dosa yang kulakukan hari ini dan sepanjang hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa.....
Untuk menyucikan segala kebaikan yang kuperbuat dalam segala kelemahanku, hari ini dan sepanjang hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa....
Kemuliaan kepada Bapa....
Untuk mengejar segala kebaikan yang seharusnya sudah kulakukan
dan yang telah kulalaikan sekarang dan selama hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa....
dan yang telah kulalaikan sekarang dan selama hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa....
Tuhan Yesus ada di kepalaku dan di dalam pengertianku.
Tuhan Yesus ada di mataku dan dalam penglihatanku.
Tuhan Yesus ada di mulutku dan dalam ucapan-ucapanku.
Tuhan Yesus ada di dalam hatiku dan dalam pikiranku.
Biarlah Tuhan Yesus ada di dalamku
saat ajalku dan pada saat keberangkatanku.
Amin.
Tuhan Yesus ada di mataku dan dalam penglihatanku.
Tuhan Yesus ada di mulutku dan dalam ucapan-ucapanku.
Tuhan Yesus ada di dalam hatiku dan dalam pikiranku.
Biarlah Tuhan Yesus ada di dalamku
saat ajalku dan pada saat keberangkatanku.
Amin.
1.
“Domine, doce nos orare - Tuhan, ajarlah kami berdoa…”
“Domine, doce nos orare - Tuhan, ajarlah kami berdoa…”
Itulah permintaan para murid hari ini kepada Yesus. Yesus selanjutnya memberikan sebuah doa yang kita kenal sebagai doa “Bapa Kami” (Lat: Pater Noster, Yun: Πάτερ ἡμῶν, Jw: Rama Kawula) yang merupakan doa yang paling terkenal dalam sejarah agama Kristiani.
Secara lebih mendalam, sebenarnya doa Bapa Kami ini mengandung tujuh permohonan, yakni:
“dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu, berilah kami rejeki, ampunilah kesalahan kami, janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, dan bebaskanlah kami dari yang jahat.”
Mengacu pada buku “Bulan Bintang Matahari” (RJK, Kanisius), doa Bapa Kami secara implisit memiliki “P3K”, al:
a. Persahabatan:
Doa Bapa Kami dimulai dengan dua kata “Bapa Kami. Cara Yesus membuka doa ini bersifat elementer untuk memahami tujuan doa yang sesungguhnya.
Doa Bapa Kami dimulai dengan dua kata “Bapa Kami. Cara Yesus membuka doa ini bersifat elementer untuk memahami tujuan doa yang sesungguhnya.
Kita telah dibawa ke dalam hubungan yang bersahabat. Allah yang jauh menjadi Allah yang dekat, bahkan yang bisa kita sapa sebagai “Bapa”. Bapa atau “Abba” (lih. Mk 14:36, Rom 8:15; Gal 4:6) dalam bahasa Aramik adalah panggilan erat seorang anak kepada ayahnya.
Oleh kasihNya kepada kita, Yesus mengizinkan kita memanggil Allah sebagai Bapa kita, karena Yesus mengangkat kita menjadi saudara-saudari angkatNya.
Ya, setiap kita mengucapkan kata “Bapa”, selayaknya kita mengingat bahwa kita ini telah diangkat oleh Allah Bapa menjadi anak-anakNya.
Perkataan “Bapa kami” di sini juga mengingatkan kita tentang pentingnya dimensi “kami”, yakni persahabatan dengan sesama umat beriman.
Alangkah baiknya, jika dalam mengucapkan doa ini kita membayangkan bahwa kita berada di antara para rasul pada saat pertama kali Yesus mengajarkan doa ini kepada mereka. Bayangkan bahwa kita memandang Yesus yang mengajar kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa kami, karena Yesus tidak hanya mengangkat “saya saja” menjadi saudara angkatNya, tetapi juga orang-orang lain yang dipilihNya, yaitu anggota-anggota Gereja universal, imam juga awam.
Oleh karena itu, Doa Bapa Kami ini merupakan doa Gereja, doa yang ditujukan kepada Allah Bapa yang mengangkat kita semua menjadi anak-anak-Nya.
b. Pujian:
Ada bagian doa yang menonjol yakni pujian kepada Allah: “dimuliakanlah namaMu – datanglah kerajaanMu – jadilah kehendakMu”. Ini merupakan kerinduan sekaligus puja puji kita kepadaNya agar semakin banyak orang dapat mengenal Allah yang mulia dan kudus.
Ada bagian doa yang menonjol yakni pujian kepada Allah: “dimuliakanlah namaMu – datanglah kerajaanMu – jadilah kehendakMu”. Ini merupakan kerinduan sekaligus puja puji kita kepadaNya agar semakin banyak orang dapat mengenal Allah yang mulia dan kudus.
c. Permohonan:
Doa Bapa Kami adalah doa yang penuh harapan. Ada beberapa harapan yang bercorak permohonan pokok: “Berilah kami rejeki, janganlah masukkan kami dalam percobaan – bebaskanlah kami dari yang jahat.”
Doa Bapa Kami adalah doa yang penuh harapan. Ada beberapa harapan yang bercorak permohonan pokok: “Berilah kami rejeki, janganlah masukkan kami dalam percobaan – bebaskanlah kami dari yang jahat.”
Hal ini mengajak kita untuk berani berseru kepada Tuhan. Inilah sebuah seruan keberanian iman yang dimiliki oleh anak-anak Allah. Kita meminta dan kita tahu bahwa kita akan menerimanya. Ayah mana, “yang akan memberi anaknya batu, jika anaknya minta roti?” (Bdk.Mat 7:9).
Ini adalah juga sebuah harapan bahwa Allah selalu menjadi “Immanuel”: menyertai kita di tengah ruwet renteng pergulat-geliatan dunia ini, di tengah ‘pencobaan jasmani dan rohani.’
d. Kedamaian:
“Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, sama seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami” mengingatkan kita untuk berdamai dengan Tuhan sekaligus dengan sesama: mau masuk pada suasana pertobatan dan pengakuan bahwa kita ini berdosa: “mea culpa, mea culpa, mea maxima culpa”.
“Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, sama seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami” mengingatkan kita untuk berdamai dengan Tuhan sekaligus dengan sesama: mau masuk pada suasana pertobatan dan pengakuan bahwa kita ini berdosa: “mea culpa, mea culpa, mea maxima culpa”.
Dikatakan di sini bukan “ampunilah kami, seperti kami akan mengampuni yang bersalah kepada kami.” Maka seharusnya, pada saat kita mengucapkan doa ini, kita sudah harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
Mari kita renungkan, kalimat yang sederhana ini namun sangat dalam artinya: Bahwa Tuhan akan mengampuni kita kalau kita terlebih dahulu mengampuni orang lain. Jadi artinya, kalau kita tidak mengampuni maka kitapun tidak beroleh ampun dari Tuhan. Betapa sulitnya perkataan ini kita ucapkan pada saat kita mengalami sakit hati yang dalam oleh karena sikap sesama, terutama jika itu disebabkan oleh mereka yang terdekat dengan kita.
Maka berdamai dengan orang lain sesungguhnya bukan saja demi orang itu, tetapi sebaliknya, demi kebaikan diri kita sendiri: supaya kita juga berdamai dengan Tuhan, bukan?
“ Cari nafkah di Pasar Seni – Sudahkah kita berdoa hari ini?
2.
“Dona nobis pacem – Berilah kami damai!”
“Dona nobis pacem – Berilah kami damai!”
• Jangan mengatakan Bapa
Jikalau sehari-hari engkau tidak berlaku sebagai anak
• Jangan mengatakan Kami
Jikalau engkau hidup sendiri dalam egoismemu
• Jangan mengatakan yang ada di Surga
Jikalau engkau hanya memikirkan hal hal duniawi
• Jangan mengatakan dimuliakanlah nama-MU
Jikalau engkau tidak menghormati-NYA dalam hari-harimu
• Jangan mengatakan datanglah Kerajaan-Mu
Jikalau engkau tidak menyiapkan jalan bagi-Nya
• Jangan mengatakan terjadilah kehendak-Mu
Jikalau engkau tidak mau memanggul salib karena berat dan pahit adanya
• Jangan mengatakan di atas bumi seperti didalam Surga
Jikalau engkau tidak menjalani hidupmu dengan baik
• Jangan mengatakan berilah kami rejeki pada hari ini
Jikalau engkau tidak berbelas kasih terhadap yang lapar, papa, dan tanpa harapan
• Jangan mengatakan ampunilah kesalahan kami
Jikalau engkau tidak berusaha untuk memperbaiki cara hidupmu
• Jangan mengatakan kamipun mau mengampuni yang bersalah kepada kami
Jikalau engkau masih menyimpan dendam dan kebencian terhadap sesamamu
• Jangan mengatakan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan
Jikalau engkau masih bermaksud untuk berbuat dosa
• Janganlah mengatakan bebaskanlah kami dari yang jahat
Jikalau engkau tidak berani mengambil posisi untuk melawan kejahatan
• Jangan mengatakan Amin
Jikalau engkau tidak menganggap serius setiap kata dalam Doa Bapa Kami.
Jikalau sehari-hari engkau tidak berlaku sebagai anak
• Jangan mengatakan Kami
Jikalau engkau hidup sendiri dalam egoismemu
• Jangan mengatakan yang ada di Surga
Jikalau engkau hanya memikirkan hal hal duniawi
• Jangan mengatakan dimuliakanlah nama-MU
Jikalau engkau tidak menghormati-NYA dalam hari-harimu
• Jangan mengatakan datanglah Kerajaan-Mu
Jikalau engkau tidak menyiapkan jalan bagi-Nya
• Jangan mengatakan terjadilah kehendak-Mu
Jikalau engkau tidak mau memanggul salib karena berat dan pahit adanya
• Jangan mengatakan di atas bumi seperti didalam Surga
Jikalau engkau tidak menjalani hidupmu dengan baik
• Jangan mengatakan berilah kami rejeki pada hari ini
Jikalau engkau tidak berbelas kasih terhadap yang lapar, papa, dan tanpa harapan
• Jangan mengatakan ampunilah kesalahan kami
Jikalau engkau tidak berusaha untuk memperbaiki cara hidupmu
• Jangan mengatakan kamipun mau mengampuni yang bersalah kepada kami
Jikalau engkau masih menyimpan dendam dan kebencian terhadap sesamamu
• Jangan mengatakan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan
Jikalau engkau masih bermaksud untuk berbuat dosa
• Janganlah mengatakan bebaskanlah kami dari yang jahat
Jikalau engkau tidak berani mengambil posisi untuk melawan kejahatan
• Jangan mengatakan Amin
Jikalau engkau tidak menganggap serius setiap kata dalam Doa Bapa Kami.
3.
“Imitatio Christi – Mengikuti Jejak Kristus.”
“Imitatio Christi – Mengikuti Jejak Kristus.”
A.
Kebiasaan Yesus Berdoa
Markus 1:35
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”
Kebiasaan Yesus Berdoa
Markus 1:35
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”
Markus 6:31
“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!’ Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.”
“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!’ Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.”
Lukas 4:42
“Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.”
“Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.”
Lukas 5:16
“Akan tetapi, Ia mengundurkan diri ke tempat tempat yang sunyi dan berdoa.”
“Akan tetapi, Ia mengundurkan diri ke tempat tempat yang sunyi dan berdoa.”
Lukas 22:45
“Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.”
“Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.”
B.
Doa “Bapa Kami”: Doa yang Diajarkan Yesus kepada Murid Murid-Nya Lukas 11:1-4 (bdk. Mat 6:9-13):
Doa “Bapa Kami”: Doa yang Diajarkan Yesus kepada Murid Murid-Nya Lukas 11:1-4 (bdk. Mat 6:9-13):
ay. 1: “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: ‘Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkanYohanes kepada murid-muridnya.’”
ay. 2: Jawab Yesus kepada mereka: ‘Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
ay. 3: Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
ay. 4: dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
C.
Doa-Doa Yesus yang Lain
Doa-Doa Yesus yang Lain
Doa syukur Yesus
Lukas 10:21:
“Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.”
Lukas 10:21:
“Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.”
Doa Yesus di salib
Markus 15:34:
“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eloi, Eloi, lama sabakhtani?’ yang berarti: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Markus 15:34:
“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eloi, Eloi, lama sabakhtani?’ yang berarti: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
D.
Butir-Butir Refleksi bagi Spiritualitas Doa
Butir-Butir Refleksi bagi Spiritualitas Doa
Lukas 5:1-11:
ay. 1 : “Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
ay 2 : Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
ay. 3 : Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dan pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dan atas perahu.
ay. 4 : Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ‘Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.’
ay. 5 : Simon menjawab: ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.’
ay. 6 : Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehinggajala mereka mulai koyak.
ay. 7 : Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
ay. 8 : Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun bersungkur di depan Yesus dan berkata: ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’
ay. 9 : Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
ay. 10: demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: ‘Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.’
ay. 11: Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus.”
ay. 1 : “Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
ay 2 : Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
ay. 3 : Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dan pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dan atas perahu.
ay. 4 : Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: ‘Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.’
ay. 5 : Simon menjawab: ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.’
ay. 6 : Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehinggajala mereka mulai koyak.
ay. 7 : Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
ay. 8 : Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun bersungkur di depan Yesus dan berkata: ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’
ay. 9 : Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
ay. 10: demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: ‘Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.’
ay. 11: Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus.”
- Doa timbul dari keputusan mengambil “jarak".
Yesus tidak dapat bicara kepada orang banyak karena mereka berdesak-desakan mengerumuni-Nya. Tidak ada jarak fisik antara orang banyak dengan diri-Nya. Kecenderungan orang yang berdesak-desakan adalah memikirkan dirinya sendiri, mereka ingin menjadi yang paling dekat dengan Yesus. Cinta diri membuat kita sulit membuka diri bagi Tuhan.
Yesus tidak dapat bicara kepada orang banyak karena mereka berdesak-desakan mengerumuni-Nya. Tidak ada jarak fisik antara orang banyak dengan diri-Nya. Kecenderungan orang yang berdesak-desakan adalah memikirkan dirinya sendiri, mereka ingin menjadi yang paling dekat dengan Yesus. Cinta diri membuat kita sulit membuka diri bagi Tuhan.
Yesus, yang melihat orang banyak masih sibuk dengan kepentingan diri mereka sendiri, mencari cara untuk menciptakan “jarak”. Ia naik ke atas salah satu perahu. Dengan demikian, terciptalah “jarak” yang membuat orang kini tidak berdesak-desakan lagi. Mereka kini bisa memperhatikan Yesus yang mengajar dari perahu. Tuhan membantu kita untuk menciptakan jarak yang perlu untuk berkomunikasi dengan-Nya.
- Doa mulai dengan sikap percaya.
Simon dengan perhitungan akal sehatnya sebetulnya berat menjalankan perintah Yesus sebab ia sudah mencari ikan semalaman dan tidak mendapatkan hasil. Padahal, ia seorang nelayan profesional. Namun, kepercayaannya kepada Yesus membuahkan hasil berlimpah. Kekecewaan dalam pekerjaannya menjadi hilang semata-mata karena ia percaya kepada Yesus.
Simon dengan perhitungan akal sehatnya sebetulnya berat menjalankan perintah Yesus sebab ia sudah mencari ikan semalaman dan tidak mendapatkan hasil. Padahal, ia seorang nelayan profesional. Namun, kepercayaannya kepada Yesus membuahkan hasil berlimpah. Kekecewaan dalam pekerjaannya menjadi hilang semata-mata karena ia percaya kepada Yesus.
- Doa tidak hanya mempunyai unsur permohonan saja.
Doa tidak cukup diucapkan pada saat kita berkekurangan. Doa terutama adalah ungkapan iman yang membawa kita untuk semakin beriman. Simon mula-mula percaya kepada Yesus sebagai “guru”. Kemudian ia menjadi semakin percaya bahwa Yesus adalah “Tuhan”. Iman Simon berkembang sehingga ia menemukan “Tuhan”.
Doa tidak cukup diucapkan pada saat kita berkekurangan. Doa terutama adalah ungkapan iman yang membawa kita untuk semakin beriman. Simon mula-mula percaya kepada Yesus sebagai “guru”. Kemudian ia menjadi semakin percaya bahwa Yesus adalah “Tuhan”. Iman Simon berkembang sehingga ia menemukan “Tuhan”.
- Doa juga mengarahkan orang untuk menjadi rendah hati dan menyadari ketidakpantasannya di hadapan Tuhan.
Di hadapan Tuhan, Simon menyadari ketidak pantasannya sebagai orang berdosa
Di hadapan Tuhan, Simon menyadari ketidak pantasannya sebagai orang berdosa
- Doa diucapkan tidak untuk mencari kesempurnaan pribadi
- Relasi dengan Tuhan selalu merupakan misi, merupakan pengutusan. Simon yang sudah diberi anugerah mukjizat mendapat tugas untuk menjala manusia, yakni memberi kesaksian yang menarik manusia dengan jala iman. Sehingga mereka meninggalkan hal-hal yang mengikat kebebasan untuk menjadi murid Yesus.
4.
Kutipan Teks Misa.
Kutipan Teks Misa.
"Doa Tuhan adalah kesimpulan seluruh Injil" (Tertulianus, or. 1). "Ketika Tuhan mewariskan kepada kita rumusan doa ini, Ia menambahkan pula: "Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Jadi setiap orang dapat menyampaikan pelbagai macam doa ke surga seturut kebutuhannya; tetapi ia harus selalu mulai dengan doa Tuhan, yang merupakan doa utama" (Tertulianus, or. 10). --- Katekismus Gereja Katolik, 2761
Kesetiaan umat yang dibaptis adalah satu prasyarat yang menentukan untuk pewartaan Injil dan untuk perutusan Gereja di dunia. Supaya berita keselamatan dapat menunjukkan kepada manusia kekuatan kebenaran dan kekuatan sinarnya, ia harus disahkan oleh kesaksian hidup orang Kristen "Kesaksian hidup kristiani sendiri beserta amal baik yang dijalankan dengan semangat adikodrati, mempunyai daya kekuatan untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah" (AA 6). -- Katekismus Gereja Katolik, 2044
Antifon Pembuka (Luk 11:1)
Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.
Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.
Doa Pembuka
Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka. Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Rm 8:15)
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Rm 8:15)
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa, katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus mengajarkan cara berdoa. Yesus memberikan contoh doa yang sangat sederhana. Yesus lebih mementingkan kualitas hubungan antara manusia dengan Allah. Yesus menghendaki setiap orang berdoa dengan penuh kepercayaan.
Yesus mengajarkan cara berdoa. Yesus memberikan contoh doa yang sangat sederhana. Yesus lebih mementingkan kualitas hubungan antara manusia dengan Allah. Yesus menghendaki setiap orang berdoa dengan penuh kepercayaan.
Yesus membarui hubungan manusia dengan Allah. Yesus menunjukkan bahwa Allah, sangat dekat dengan manusia. Maka, Allah disapa dan diposisikan sebagai "Bapa" yang baik, penuh kasih, pem,urah, pemaaf dan pengampun. Allah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan menjadikan saudara dan saudari Yesus, Putera-Nya.
Dalam mendoakan "Bapa Kami", kita disadarkan untuk selalu memuliakan Allah dan percaya penuh atas penyelanggaraan-Nya atas hidup kita. Gereja memberi tempat yang sangat istimewa pada doa Bapa Kami.
Diyakini, doa ini merupakan warisan Tuhan Yesus sendiri pada Gereja. Karena itu, Bapa Kami dianggap sebagai doa yang paling sempurna.
Berdasarkan Pedoman Umum Missale Romawi (2002), Bapa Kami merupakan salah satu dari tiga teks yang mensyaratkan rumusan utuh. Dua lainnya ialah ‘Aku Percaya’ dan ‘Kemuliaan’. Maka pemenggalan teks, parafrase, membuat variasi lagu ‘solis dan refren’, dilarang oleh Gereja.
Doa Bapa Kami adalah doa Gereja. Itulah sebabnya, doa Bapa Kami termasuk doa pokok dalam rangka tiga Sakramen Inisiasi Kristen: Baptisan, Penguatan, dan Ekaristi. Dalam semua tradisi liturgi, doa Bapa Kami merupakan bagian hakiki dari ibadat pagi dan sore (KGK 2768).
Santo Yohanes Krisostomus berkata, “Tuhan mengajar kita berdoa untuk saudara-saudari kita secara bersama-sama. Karena Ia tidak mengatakan: ‘Bapaku’ di dalam surga, tetapi: ‘Bapa kami’, sehingga doa kita seperti dari satu jiwa mendoakan seluruh tubuh Gereja” (dikutip dari KGK 2768).
Dalam perayaan Ekaristi, kita selalu mendoakan Bapa Kami sesudah Doa Syukur Agung selesai, dan sebelum penerimaan komuni. Mengapa? Katekismus Gereja Katolik memberikan penjelasannya yang sangat bagus:
Dalam perayaan Ekaristi, doa Tuhan merupakan doa seluruh Gereja. Di sini tampillah artinya yang penuh dan daya gunanya. Disisipkan di antara Doa Syukur Agung (anaphora) dan pembagian Komuni ia menyimpulkan, di satu pihak seluruh permohonan dan syafaat yang diucapkan dalam epiklese, di lain pihak ia memohon untuk diperbolehkan masuk ke dalam perjamuan perkawinan surgawi, yang diantisipasi dalam komuni sakramental (KGK 2770).
Antifon Komuni (Luk 11:1)
Tuhan ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.
Tuhan ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar