HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 08 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVII
Galatia (1:6-12)
(Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
Lukas (10:25-37)
Hari Biasa Pekan XXVII
Galatia (1:6-12)
(Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
Lukas (10:25-37)
“Deus caritas est – Allah adalah kasih.”
Itu sebabnya Yesus mewartakan bahwa kita mesti memiliki "KTP" al:
1.K: Karitas:
Perintah utama adl “karitas" (kasih): "Kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu. Inilah kasih yg berpola salib, vertikal dan horisontal.
Perintah utama adl “karitas" (kasih): "Kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu. Inilah kasih yg berpola salib, vertikal dan horisontal.
2.T: Totalitas:
Kasih itu mesti total, dg segenap hati-segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.
Kasih itu mesti total, dg segenap hati-segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.
3.P: Prioritas:
Kita diajak mengutamakan Tuhan 100 % krn inilah landasan dan ringkasan dari keseluruhan hukum dan perintah Allah.
Kita diajak mengutamakan Tuhan 100 % krn inilah landasan dan ringkasan dari keseluruhan hukum dan perintah Allah.
Adapun pertanyaan mengenai hukum terutama ini diajukan oleh seorang ahli Taurat, dimana jawaban Yesus tdk mengacu kpd tradisi para ahli Taurat tp kepada hukum tertulis (Ul 6:4,5).
Hukum yang kedua jg dikutip dari Imamat 19:18, dimana terdapat landasan dan ringkasan dari kewajiban manusia terhadap sesamanya yg melandasi ajaran ttg seluruh Hukum Taurat dan kitab para Nabi (Mat. 22:40).
Pastinya, kedua hukum utama yg mengajak kita memiliki "KTP" ini ada utk saling melengkapi krn hukum itu meringkas hukum yang tertulis pada dua loh batu yang diterima Musa.
Hukum itu menyatakan kewajiban manusia kepada Allah dan tanggung jawab kepada sesama.
Hukum itu menyatakan kewajiban manusia kepada Allah dan tanggung jawab kepada sesama.
Dengan sabda ini, Yesus mengajarkan kepada kita spy saling mengasihi seperti Dia mengasihi.
Jelasnya, Allah adalah kasih dan segala yang dilakukan-Nya mengalir dari kasih-Nya kepada kita semua.
Allah telah lebih dahulu mengasihi kita.
Kita pun mengasihi-Nya sebagai jawaban atas rahmat dan kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.
Allah telah lebih dahulu mengasihi kita.
Kita pun mengasihi-Nya sebagai jawaban atas rahmat dan kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.
"Dari Goa Maria Sriningsih ke Kaliori-
Andalkanlah kasih setiap hari."
Andalkanlah kasih setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Mulia orang yang; di tengah sukacitanya sendiri, menangis bersama orang yang menderita. Mulia orang yang; di tengah deritanya sendiri, bernyanyi bersama orang yang sedang bersuka cita. Semakin seorang berbagi rasa bersama orang lain, semakin mulia dirinya.
Mulia orang yang; di tengah sukacitanya sendiri, menangis bersama orang yang menderita. Mulia orang yang; di tengah deritanya sendiri, bernyanyi bersama orang yang sedang bersuka cita. Semakin seorang berbagi rasa bersama orang lain, semakin mulia dirinya.
MADAH HARIAN PAGI
(Senin, 8 Oktober 2018)
(Senin, 8 Oktober 2018)
Sumber cahaya mulia
Yang menerangi dunia
Malam Kauhentikan sudah
Kauterbitkan fajar cerah.
Yang menerangi dunia
Malam Kauhentikan sudah
Kauterbitkan fajar cerah.
Engkaulah terang sejati
Melebihi matahari
Dasar lubuk hati kami
Kausinari Kauselami
Melebihi matahari
Dasar lubuk hati kami
Kausinari Kauselami
Terangilah diri kami
Ya Bapa yang murah hati
Dengan rahmat dan kasih-Mu
Agar selamat selalu
Ya Bapa yang murah hati
Dengan rahmat dan kasih-Mu
Agar selamat selalu
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dalam ikatan Roh suci
Sepanjang seluruh hari. Amin.
Bersama Putra tercinta
Dalam ikatan Roh suci
Sepanjang seluruh hari. Amin.
DOA
Tuhan Allah, raja surga dan dunia, bimbinglah dan kuduskanlah, pimpinlah dan tuntunlah jiwa dan raga kami, hati dan tangan kami, perkataan dan perbuatan kami. Semoga kami selalu mentaati perintah-Mu dan bekerja menurut sabda-Mu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Tuhan Allah, raja surga dan dunia, bimbinglah dan kuduskanlah, pimpinlah dan tuntunlah jiwa dan raga kami, hati dan tangan kami, perkataan dan perbuatan kami. Semoga kami selalu mentaati perintah-Mu dan bekerja menurut sabda-Mu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
A.
“Adauge nobis fidem - Tambahkanlah iman kami.”
“Adauge nobis fidem - Tambahkanlah iman kami.”
Keyakinan sebagai umat terpilih (the chosen people) seharusnya mendorong kita untuk beriman secara penuh dengan mengingat tiga dimensi iman yang ditampilkan pada bacaan hari ini, al:
1.Diungkapkan:
Rm Van Lith mengharapkan para muridnya di Muntilan untuk menghidupi semboyan “4GO”: “GOlek seGO GOlek swarGO”. Rm Mangun mengharapkan agar Gereja bisa menjadi “admiranda et amanda” (dikagumi dan dicintai). Mgr Soegija mengharapkan kesadaran bersama bahwa kita bukan yang paling banyak (“pars maior”) tapi harus berjuang jadi yang paling baik (“pars sanior”). Bukankah hidup itu penuh harapan? Harapan berarti mimpi dan mimpi berarti pekerjaan, bukan?
Rm Van Lith mengharapkan para muridnya di Muntilan untuk menghidupi semboyan “4GO”: “GOlek seGO GOlek swarGO”. Rm Mangun mengharapkan agar Gereja bisa menjadi “admiranda et amanda” (dikagumi dan dicintai). Mgr Soegija mengharapkan kesadaran bersama bahwa kita bukan yang paling banyak (“pars maior”) tapi harus berjuang jadi yang paling baik (“pars sanior”). Bukankah hidup itu penuh harapan? Harapan berarti mimpi dan mimpi berarti pekerjaan, bukan?
2.Dirayakan:
Kita adalah Imago Dei, citra Allah. Dalam Bahasa Paulus: “Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya.” Kita juga diajak merayakan iman kita dengan pelbagai pewartaan dan aneka kegiatan devotif liturgis bukan?
Kita adalah Imago Dei, citra Allah. Dalam Bahasa Paulus: “Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya.” Kita juga diajak merayakan iman kita dengan pelbagai pewartaan dan aneka kegiatan devotif liturgis bukan?
3.Diwujudnyatakan:
”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Inilah syarat untuk mencapai hidup yang kekal yakni iman yang diwujudkan dengan kasih yang total kepada Allah dan sesama. Dalam tradisi Yahudi, "sesama"= plesios="orang dekat", sebangsa atau sesuku. Mereka cenderung hidup eksklusif dan men-cap buruk yang lainnya.
Untuk menegur keadaan inilah, Yesus menampilkan tiga tokoh:
a.Korban perampokan:
Dia adalah seorang pria malang yang tidak diketahui namanya, status sosialnya, profesinya, sukunya, tujuan perjalanannya. Ia dipukuli perampok, pingsan (“setengah mati”), dilucuti pakaiannya ( “dirampok habis-habisan”) dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko yang berjarak sekitar 30 km.
Dia adalah seorang pria malang yang tidak diketahui namanya, status sosialnya, profesinya, sukunya, tujuan perjalanannya. Ia dipukuli perampok, pingsan (“setengah mati”), dilucuti pakaiannya ( “dirampok habis-habisan”) dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko yang berjarak sekitar 30 km.
Yerusalem sendiri terletak di bukit Yudea dengan ketinggian sekitar 700 m di atas permukaan laut, sedang kota Yeriko berada di dataran rendah, sehingga perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko merupakan perjalanan yang menurun. Jalan antara Yerusalem ke Yeriko memang terkenal berbahaya dan tidak aman maka disebut “jalan berdarah”.
b.Imam dan Lewi:
Kelompok yang mempunyai status sosial terhormat: Imam adalah pemimpin ibadat dan persembahan sedangkan Lewi adalah salah satu dari kedua-belas suku Israel keturunan Lewi, putra Yakub yang bertugas sebagai penjaga serta pemelihara Bait Suci di Yerusalem.
Kelompok yang mempunyai status sosial terhormat: Imam adalah pemimpin ibadat dan persembahan sedangkan Lewi adalah salah satu dari kedua-belas suku Israel keturunan Lewi, putra Yakub yang bertugas sebagai penjaga serta pemelihara Bait Suci di Yerusalem.
Kedua tokoh ini sengaja ditampilkan karena merekalah penjaga Taurat. Setiap hari, sebagai doa pagi dan malam, mereka mendaraskan Shema Yisrael: “Shema Yisrael Adonai Eloheinu Adonai Ehad.” ("Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa", Ul 6:4). Merekalah yang oleh Yesus dalam ayat sebelumnya (ay. 21) disebut sebagai orang bijak dan pandai namun tidak mampu mengenal misteri kehendak Allah dengan rencana penyelamatan Bapa melalui Putera. Dalam perumpamaan ini mereka ditampilkan sebagai orang yang "munafik", mengetahui dengan baik isi hukum Taurat tetapi tidak melaksanakannya.
c. Orang Samaria:
Seorang yang dianggap sesat, tidak memahami Taurat, tidak pernah menjalani ibadat di Yerusalem artinya dianggap jauh dari Allah, namun secara spontan malahan menunjukkan belas kasih dan kemurahan hatinya.
Seorang yang dianggap sesat, tidak memahami Taurat, tidak pernah menjalani ibadat di Yerusalem artinya dianggap jauh dari Allah, namun secara spontan malahan menunjukkan belas kasih dan kemurahan hatinya.
Dia mau berbelaskasihan dengan rela berkorban, al:
- waktu:
Ia berhenti dan membawa korban perampokan itu ke rumah penginapan.
- tenaga:
Ia menaikkan korban ke keledai tunggangannya.
- harta:
Ia memberikan minyak, anggur dan membayar seluruh biaya perawatan orang itu.
Ia berhenti dan membawa korban perampokan itu ke rumah penginapan.
- tenaga:
Ia menaikkan korban ke keledai tunggangannya.
- harta:
Ia memberikan minyak, anggur dan membayar seluruh biaya perawatan orang itu.
Inilah sebuah perwujudan iman dari kutipan Ul 6:5 (“Kasihilah Tuhan Allahmu”) dan Im 19:18 (“Kasihilah sesamamu manusia).
Secara tidak langsung, Yesus juga menjelaskan bahwa semua orang adalah sesama: "hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." Bagaimana dengan wajah diri dan gereja kita sendiri?
“Naik delman di kota Pati - Iman tanpa perbuatan adalah mati.”
B.
"Tempus mutatur et nos mutamur in illud - Waktu berputar dan kita diubah olehnya.”
"Tempus mutatur et nos mutamur in illud - Waktu berputar dan kita diubah olehnya.”
Inilah tanda tanda jaman yang kita amini setiap harinya. Di lain matra, sepakat dengan Ernst Cassier, kita juga adalah “penanda”, semacam “animale symbolicum”: hanya dengan menggunakan tanda tanda, kita dapat mencapai potensi dan tujuan hidupnya yang tertinggi.
Seperti orang Samaria yang baik, Yesus sendiri datang sebagai "TANDA" yang bisa berarti "Tempat Aku Nampakkan Damai Allah" (Bdk: Buku "TANDA", RJK, Kanisius). Ya, lewat hidup dan karyaNya, Ia mengajak kita semua juga untuk belajar menjadi "tanda", menjadi sebuah tempat untuk nampakkan damai Allah.
Adapun tiga indikasi dasar ketika kita bisa menjadi “tanda” yang hidup bagi hadirnya damai Allah secara real, aktual dan operasional, al:
1. Teruji:
Hidup penuh dengan ujian dan dengan ujian kehidupan kita semakin bertahan uji karena belajar untuk terus mengetahui kehendakNya, menemukan kehendakNya sekaligus melakukan kehendakNya.
Hidup penuh dengan ujian dan dengan ujian kehidupan kita semakin bertahan uji karena belajar untuk terus mengetahui kehendakNya, menemukan kehendakNya sekaligus melakukan kehendakNya.
Dengan sikap hidup yang sudah dan terus teruji inilah, kita diyakinkan bahwa kedamaian bukanlah ketidakhadiran masalah tapi kedamaian adalah semata kehadiran Allah. Dkl: Allah tidak menjanjikan perjalanan yang nyaman, tetapi pendaratan yang aman.
2. Terpuji:
Orang yang menjadi tanda itu selalu berjuang menjadi orang yang terpuji, yang sederhana dalam ucapan dan penampilan tetapi hebat dan luar biasa dalam tindakan nyata, yang selalu berusaha menjadi cahaya kebenaran walaupun kadang hanya kelap-kelip dan tidak selalu terang benderang.
Orang yang menjadi tanda itu selalu berjuang menjadi orang yang terpuji, yang sederhana dalam ucapan dan penampilan tetapi hebat dan luar biasa dalam tindakan nyata, yang selalu berusaha menjadi cahaya kebenaran walaupun kadang hanya kelap-kelip dan tidak selalu terang benderang.
Dalam bahasa Jose Maria Escriva: “Hendaklah tingkah dan perkataanmu baik sehingga setiap orang yang melihat dan mendengarmu akan berkata: orang ini pengikut Yesus Kristus. Terangilah jalan-jalan di dunia ini dengan terang Kristus yang kau bawa dalam hatimu.“
3. Tanpa aji aji:
Kita diajak hanya mengandalkan Tuhan dan tidak menyembah “tuhan tuhan lain”, entah berupa hasrat, jimat, pangkat, derajat, harta keramat dsbya. Bagian kita adalah semata melakukan kehendak Allah, dan bagian Allah adalah mengurus kita, karenanya kita seharusnya tidak pernah takut pada apapun.
Kita diajak hanya mengandalkan Tuhan dan tidak menyembah “tuhan tuhan lain”, entah berupa hasrat, jimat, pangkat, derajat, harta keramat dsbya. Bagian kita adalah semata melakukan kehendak Allah, dan bagian Allah adalah mengurus kita, karenanya kita seharusnya tidak pernah takut pada apapun.
Yakinlah: apa yang tidak terletak pada rencanak kita terletak pada rencanaNya. Bukankah, semakin sering hal itu terjadi, semakin hidup keyakinan kita bahwa Allah sematalah yang ber’”providential divina”, menyelenggarakan kehidupan harian kita?
Dari Samaria ke Efesus – Selalu bersukaria bersama Yesus.”
C.
Buku "Bulan Bintang Matahari"
(RJK. Kanisius).
Buku "Bulan Bintang Matahari"
(RJK. Kanisius).
Contoh sikap berbelas kasih dari perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati (Luk 10):
Dalam kasus ini, orang yang telah dirampok dan dianiaya sangat membutuhkan pertolongan.
Dalam kasus ini, orang yang telah dirampok dan dianiaya sangat membutuhkan pertolongan.
Pertama-tama, Yesus memperlihatkan kurangnya belas kasihan dalam diri Imam dan orang Lewi. Padahal Imam dan Lewi adalah dua golongan masyarakat yang dekat-lekat dengan Bait Allah bukan? Sebuah otokritik untuk gereja kita masing masing.
Kemudian Dia menampilkan Allah yang berbelas kasih lewat kehadiran seorang tokoh dari Samaria, yang kerap dicap kafir, pendosa dan penyembah berhala. Ia memperlihatkan cara bagaimana belas kasihan harus dilakukan.
Perhatikanlah contoh orang Samaria. Dia membuktikannya dengan 7 hal pokok yang dibuat secara nyata, al
Dia membahayakan dirinya sendiri: Ia berhenti sendirian di tengah padang pasir yang sepi, dan mungkin saja ada perompak lain yang siap merampok semua hartanya.
Dia mengalahkan kecurigaan-kecurigaan/prasangka buruk: Orang Samaria di-cap kafir, sesat dan penyembah banyak dewa oleh orang Yahudi, tapi dia tetap saja berinisiatif untuk berbuat baik, tak peduli terhadap pelbagai asumsi buruk/prasangka orang lain yang bisa muncul.
Dia mengorbankan kenikmatan fisik: Dia turun dari kudanya dan membantu membersihkan luka dan rasa sakit si korban perampokan.
Dia menanggung ketidaknyamanan fisik: Dia menaiki kuda dan menaruh si korban di belakangnya, otomatis bebannya bertambah berat, bukan?
Dia mengorbankan waktu: Dia berhenti, dia membantu si korban dan bahkan dia mencarikan rumah penginapan buat si korban itu. Itu pasti butuh waktu, bukan?
Dia menyumbangkan uangnya untuk menginap dan perawatan si korban.
Dia tetap memberi perhatian, kalau-kalau uang yang dia berikan masih kurang. Dia berjanji akan kembali dan menambahkan uangnya.
Dari tujuh hal di atas inilah, suatu kebenaran pokok dari Yohanes dalam I Yoh 3: 17 bisa dicanangkan: “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
D.
PAUS FRANSISKUS: ORANG SAMARIA YANG BAIK MENGEJAWANTAHKAN MISTERI KRISTUS.
PAUS FRANSISKUS: ORANG SAMARIA YANG BAIK MENGEJAWANTAHKAN MISTERI KRISTUS.
Paus Fransiskus mendesak umat kristiani untuk meneladan sosok orang Samaria yang baik dan membantu orang-orang yang membutuhkan untuk bangun, seperti Kristus yang "terus membayar" kita.
Dalam homilinya pada Misa harian Senin di Casa Santa Marta, Vatikan, beliau merenungkan sikap dari berbagai pelaku dalam perumpamaan Orang Samaria yang Baik dalam Injil Lukas (10:25-37), yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan ahli Taurat tentang siapa sesamaku.
Mengulas tentang para penyamun, imam yang adalah "seorang abdi Allah", dan orang Lewi yang "dekat dengan hukum Taurat", keduanya melewati orang yang terluka dan setengah mati, Paus Fransiskus mengatakan bahwa hal ini adalah kebiasaan yang umum di antara kita. Kita melihat malapetaka yang buruk dan melewatinya serta kemudian membacanya, yang dilukiskan dengan sedikit "skandal dan sensasi", di surat kabar.
Sebaliknya, orang Samaria, seorang kafir dan orang berdosa "melihat dan tidak melewatinya", kata Paus Fransiskus, menarik perhatian pada kata-kata Lukas - "tergeraklah hatinya oleh belas kasihan". Menjadikan orang yang terluka itu sesamanya, orang Samaria mendekatinya, membalut luka-lukanya, menuangkan minyak dan anggur. Ia juga tidak meninggalkannya di sana dan melanjutkan perjalanan. Ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan, yang ia bayar untuk menjaganya dan berjanji untuk membayar biaya tambahan pada waktu ia kembali.
"Inilah", kata Paus Fransiskus, "misteri Kristus yang menjadi seorang hamba, merendahkan dan membinasakan diri-Nya dan wafat untuk kita". Yesus adalah orang Samaria yang baik yang mengundang ahli Taurat untuk melakukan hal yang sama.
Misteri Yesus Kristus bukanlah dongeng anak-anak, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa perumpamaan tersebut mengungkapkan kedalaman dan luasnya misteri Yesus Kristus. Ahli Taurat tidak memahami misteri Kristus tetapi ia pasti memahami asas manusiawi di baliknya - bahwa setiap orang yang melihat dari atas ke arah orang lain di bawah, melakukannya hanya untuk membantu dia bangun. Orang yang melakukan hal ini, Paus Fransiskus menekankan, berada di jalan yang benar menuju Yesus.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa pemilik penginapan tidak mengerti hal ini, bingung bertemu dengan seseorang yang melakukan hal-hal yang tidak pernah ia dengar sebelumnya.
Inilah, kata Paus Fransiskus, apa yang terjadi kita seseorang bertemu dengan Yesus. Bapa Suci mendesak umat kristiani untuk membaca ulang perumpamaan ini dan memeriksa diri mereka pada sikap mereka - perampok, penipu, orang yang korup, seorang imam, seorang manajer Katolik, atau orang berdosa. "Apakah aku menjamah dan menjadikan diriku sesama dan hamba bagi orang-orang yang membutuhkan seperti Yesus", Paus Fransiskus bertanya, mengakhiri homilinya.
E.
Kutipan Teks Misa:
Kutipan Teks Misa:
Tuhan selalu dekat pada orang yang menyebut Dia dalam iman yang benar, harapan yang tak tergoncangkan dan dalam cinta sempurna. (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (Luk 10:36.37)
"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah demikian."
"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah demikian."
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus heran atas ketidakteguhan iman jemaat di Galatia. Ia menegaskan akan keaslian warta Injil yang diberitakan. Injil itu diterimanya dari pernyataan Yesus Kristus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia." Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Kepada seorang ahli kitab Yesus menyatakan cara memperoleh hidup kekal. Cara itu adalah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi. Selain itu, dengan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
"Siapakah sesamaku?"
"Siapakah sesamaku?"
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Allah adalah kasih. Orang yang mengenal Allah mengasihi Dia dan sesama ciptaan-Nya. Orang Samaria dalam pengajaran Yesus hari ini, tergerak hatinya oleh belas kasihan ketika melihat orang yang dirampok para penyamun. Ia membalut luka-lukanya dan membawa ke tempat penginapan. Singkatnya, dia menyelamatkan orang itu. Pengikut Kristus tidak ditentukan oleh identitas, golongan bahkan jabatan tertentu tetapi tindakan belas kasih kepada sesama. Beranikah kita meninggalkan rasa egoisme demi mengasihi sesama yang menderita?
Allah adalah kasih. Orang yang mengenal Allah mengasihi Dia dan sesama ciptaan-Nya. Orang Samaria dalam pengajaran Yesus hari ini, tergerak hatinya oleh belas kasihan ketika melihat orang yang dirampok para penyamun. Ia membalut luka-lukanya dan membawa ke tempat penginapan. Singkatnya, dia menyelamatkan orang itu. Pengikut Kristus tidak ditentukan oleh identitas, golongan bahkan jabatan tertentu tetapi tindakan belas kasih kepada sesama. Beranikah kita meninggalkan rasa egoisme demi mengasihi sesama yang menderita?
Antifon Komuni (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu agar kamu saling mengasihi sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu agar kamu saling mengasihi sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Doa Malam
Allah Bapa kami yang mahabaik, terimalah persembahan hidup kami hari ini yang telah Kauberi kepercayaan mengelola talenta dua dinar untuk mengurus sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Jika berkenan kepada-Mu, terimalah; jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau mengampuni kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Allah Bapa kami yang mahabaik, terimalah persembahan hidup kami hari ini yang telah Kauberi kepercayaan mengelola talenta dua dinar untuk mengurus sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Jika berkenan kepada-Mu, terimalah; jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau mengampuni kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar