Ads 468x60px

Sabtu, 19 Agustus 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 19 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XIX
Yosua (24:14-29)
(Mzm 16:1-2a.5.7-8.11; Ul:5a)
Matius (19:13-15)
"Filius Dei - Putra Allah."
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Ia hadir sebagai pribadi yang sangat dekat dengan BapaNya seperti anak yang dekat dengan ayahnya.
Hari inipun, Gereja menegaskan dekatnya Gereja dengan anak-anak kecil, terlebih mengacu pada Philippe Aries dalam Centauries of Childhood, diyakini bahwa wajah dan hati anak adalah wajah dan hati tanpa dosa. Bahasanya hadits nabi: “setiap anak lahir dalam keadaan suci/fitrah.”
Ada beberapa hal yang bisa kita dalami lewat pesan iman tentang Gereja yang lekat dan dekat dengan anak-anak kecil, antara lain:
1."Mutu":
Orangtua adalah pendidik yang mempengaruhi mutu/kualitas anak: “Karena orangtua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, mereka terikat kewajiban amat serius untuk mendidik anak-anak mereka. Merekalah yang harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak- anak mereka” (GE 3, FC 36).
2."Waktu":
Orangtua harus menyediakan waktu berkualitas, baik secara efektif maupun afektif untuk anak-anak sehingga membentuk mereka menjadi pribadi yang mengenal dan mengasihi Allah. Kewajiban dan hak orang tua untuk mendidik anak-anak mereka tidak dapat seluruhnya digantikan ataupun dialihkan kepada org lain (FC 36,40).
3."Satu":
Mengacu pada bac Injil hari ini, pendidikan iman (otak watak akhlak) anak pertama-tama dilaksanakan dengan membawa anak-anak semakin bersatu dalam Tuhan.
Artinya, mengajak anak untuk ke gereja bersama dan membiasakan anak berdoa bersama, baik dalam keluarga maupun di lingkungan, mengikutsertakan mereka dalam kegiatan gerejani, menjadi sehati dg grj, "cor unum et anima una": “Biarlah anak-anak datang padaKu. Barangsiapa tidak bisa menjadi seperti anak-anak, tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan surga!”
"Ikan louhan ikan barakuda - Jadilah anak Tuhan yg tdk bernoda."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Christus Regi - Kristus Raja".
Inilah nama Gereja Katedral di Ende, Flores.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus yang hadir sebagai Raja menjelaskan tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga" (Mat 18:1-5).
Figur seorang anak kecil dipilih Yesus untuk menyatakan siapa yang terbesar dalam KerajaanNya Sebagai anak-anak Raja, kitapun juga diajak menjadi anak raja yang berhati anak-anak (child) tapi yang tidak kekanak-kanakkan (childish).
Ada banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari anak-anak kecil, beberapa diantaranya adalah:
1."Dekat":
Kita diajak menjadi orang beriman yang dekat dengan Allah setiap hari, tidak asing tapi akrab lewat hidup doa dan karya baik yang selalu mengandalkan Tuhan karena sadar betapa kecil dan terbatasnya kita.
2."Hangat":
Karena kedekatan pada "Yang Ilahi", kita juga diajak untuk mempunyai sifat yang hangat dan bersahabat terhadap "yang insani", sesama dan semesta, lewat sikap hidup harian yang tulus terbuka dan sederhana, yang mudah berpikir positif bahkan terhadap pengalaman buruk kita masing-masing.
3."Taat":
Seperti anak kecil yang mudah taat pada orangtuanya, senakal-nakalnya kita-pasti kita tetap mudah percaya dan menaruh banyak harapan pada orangtua kita karena yakin bahwa mereka sungguh mengasihi kita. Wajarlah, kita juga mudah untuk akhirnya mentaatinya.
Begitu juga dengan Allah yang bukan hanya "orangtua" tapi "raja", kita diajak untuk menjadi "anak-anak" yang taat padaNya dan selalu berlindung penuh kepadaNya.
"Ikan louhan ikan tuna - Jadilah anak Tuhan yang bijaksana."
B.
"Beati pauperes spiritu - Berbahagialah mereka yang rendah hati".
Inilah salah satu inti bacaan ketika Yesus lebih mencintai pemungut cukai yang merasa berdosa dan merendahkan hati daripada orang farisi yang merasa suci dan tinggi hati.
Dalam bahasa Escriva: “Kita adalah kuas di tangan pelukis dan katakanlah kepadaku apa gunanya sebuah kuas jika ia tidak menuruti kehendak sang pelukis?
Alkitab sendiri sangat menjunjung sikap rendah hati: Ganjaran kerendahan hati adl kekayaan-kehormatan dan kehidupan (Ams 22:4) bahkan orang rendah hati akan mewarisi bumi: makan dan kenyang (Mzm22:7), dimahkotai dengan keselamatan (Mzm 149:4) dan menerima pujian (Ams 29:23).
Yang pasti: Kerendahan hati bukanlah suatu sikap yang sekadar menganggap diri penuh kekurangan tapi adalah suatu sikap yang merendah dan terbuka, yang menganggap orang lain sama penting dan mulianya dengan diri sendiri dan karena itu dengan ikhlas menghargai serta mengasihinya tanpa merasa hina/rendah.
Lebih dalam, kerendahan hati adalah suatu sikap hidup yang terus menerus membuka diri untuk dikoreksi dan tak pernah mengklaim kebenaran sebagai monopoli diri sendiri.
Pada akhirnya, kerendahan hati adalah sikap yang membuka diri kepada orang lain dan terutama Allah.
St. Hieronimus mengatakan: “Kerendahan hati adalah dasar dan perlindungan dari segala kebajikan. Jikalau orang rendah hati maka ia akan terlindung dari bahaya tapi jika tidak ada kerendahan hati, maka semua kebajikan bisa berubah menjadi jerat.”
St. Thomas mengatakan, “kerendahan hati menduduki tempat nomor satu dalam diri seseorang karena membuat Allah menjadi bebas untuk menyatakan diriNya kepadanya.”
Yesus sendiri memuji orang yang bersemangat “miskin”, yang merendah di hadapanNya: "Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Bagaimana dengan kita?
"Cari galah di Kalimati - Jadilah orang yang selalu rendah hati!"
C.
Kutipan Teks Misa:
“Upah dosa itu kematian, tetapi kurnia Allah itu kehidupan kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (St. Pacianus)
Antifon Pembuka (Yos 24:24)
Hanya pada Tuhan, Allah kita, kami akan beribadah dan sabda-Nya akan kami dengarkan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, Engkaulah Allah kami Yang Mahaesa, yang menuntun para leluhur dan dengan demikian memberi harapan untuk hidup penuh iman kepada-Mu. Berkenanlah mengikat perjanjian dengan kami, ikatlah kami dengan sabda-Mu, agar kami bebas untuk berbuat baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yosua (24:14-29)
"Pilihlah pada hari ini, kalian kamu beribadah kepada siapa!"
Menjelang wafatnya Yosua berkata kepada umat Israel, “Hendaklah kalian takwa dan beribadah kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan. Tetapi jika kalian menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kalian mau beribadah kepada siapa. Kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kalian diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” Maka bangsa itu menjawab, “Jauhlah daripada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Tuhanlah yang telah menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita.” Tetapi Yosua berkata, “Kalian tidaklah sanggup beribadah kepada Tuhan, sebab Dia itu Allah yang kudus, Allah yang cemburu. Dia takkan mengampuni kesalahan dan dosamu. Apabila kalian meninggalkan Tuhan, dan beribadah kepada allah lain, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik bagimu serta membinasakan kalian, sekalipun dahulu Ia melakukan yang baik bagimu.” Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua, “Tidak! Hanya kepada Tuhan saja kami akan beribadah.” Kemudian berkatalah Yosua, “Kalianlah saksi terhadap kalian sendiri, bahwa kalian telah memilih Tuhan untuk beribadah kepada-Nya.” Jawab mereka, “Ya, kami saksi!” “Maka sekarang jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengahmu! Dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah Israel.” Lalu bangsa itu menjawab, “Kepada Tuhan, Allah kita, kami akan beribadah. Dan sabda-Nya akan kami dengarkan.” Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan serta peraturan bagi mereka di Sikhem. Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus Tuhan. Kepada seluruh bangsa ia lalu berkata, “Sesungguhnya batu inilah yang akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala sabda Tuhan yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kalian supaya kalian jangan menyangkal Allahmu.” Lalu Yosua melepas bangsa itu pergi, dan masing-masing pulang ke milik pusakanya. Dan sesudah peristiwa-peristiwa itu Yosua bin Nun, hamba Tuhan, meninggal dunia. Umurnya seratus sepuluh tahun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Engkaulah milik pusakaku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.11; Ul:5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada hikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4 PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bagi Yesus, semua orang, termasuk anak-anak, memiliki hak yang sama di hadapan Allah untuk mendapatkan berkat dan kasih karunia-Nya. Dalam hal ini tak perlu ada yang disingkirkan dan dihalangi ketika mereka ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)
"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga!"
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar