Pages

Kamis, 12 April 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 12 April 2018
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kisah Para Rasul (5:27-33)
(Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
Yohanes (3:31-36)
"Credo - Aku percaya."
Itulah nama lain dari syahadat iman yang kita ucapkan setiap misa mingguan.
Ya, kepercayaan kepada Allah itu seyogyanya mempengaruhi "capi/cara pikir, capan-cara pandang dan catin/cara bertindak" kita.
Singkatnya, seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (RJK, Kanisius), keberimanan itu seharusnya mewarnai "cahi/cara hidup" kita secara real-aktual dan operasional sehingga iman kita tidak berjalan di atas awan.
Adapun tiga syarat dasar orang yang percaya supaya memperoleh hidup kekal, antara lain:
1. "Humilitas/kerendahan hati":
Bukankah dengan hati yang terbuka dan miskin di hadapanNya, kita lebih berdaya makna, mudah menjadi peka dengan segala karya dan rencana Allah yang kadang juga tersamar?
2. "Fidelitas/kesetiaan":
Kita dipanggil bukan melulu untuk sukses, tapi juga untuk setia, karena dengan setia inilah kita lebih bisa hidup dengan berdayatahan, bahkan ketika banyak mengalami "salib": pergulatan dan pencobaan dalam kehidupan, terlebih ketika terjatuh/dijatuhkan karena dengki/irihati sesama kita.
3. "Veritas/kebenaran":
Inilah "core value" yang membuat kita bisa berdayaguna karena yakin bahwa Allah yang kita ikuti adalah Allah sang Kebenaran, maka kita juga diajak untuk berani berperasaan-berpikiran dan bertindak secara benar, tidak ada kepalsuan/kemunafikan, tidak ada intrik-taktik-konflik dan hal-hal problematik.
Hal hal yang ada hanyalah kejujuran/kepercayaan tulus yang berkobar-kobar bahwa Allah sang Kebenaran/Veritas benar-benar mencintai kita dan mengajak kita untuk mewartakan "veritas-veritas" kecil setiap harinya dengan pikiran-kata dan tindakan nyata kita.
"Ada buaya di Taman Sari - Kami percaya pada Allah setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Potius sero quam numquam - Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali."
Inilah sebuah ajakan untuk terus bangkit dan berbenah menjadi lebih baik setiap harinya.
Adapun hari ini, Para murid terus bangkit dan memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan banyak orang. Dengan kata lain: Kita juga diajak untuk terus bersaksi tentang Tuhan lewat setiap hal baik yang kita miliki.
Bagi saya, menjadi saksi ("Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi"), sendiri adalah panggilan kita semua yang sudah dibaptis. Lihatlah Kisah 1:8, bahwasannya kita diajak menjadi saksi mulai dari "Yerusalam, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi." Hal ini mengindikasikan beberapa ajakan supaya kita "siap mengajarkan kabar sukacita ilahi, antara lain:
A."Yerusalem":
Kita menjadi saksi, mulai dari lingkungan basis, keluarga dan para saudara seiman, yang ada di sekitar kita setiap harinya.
B."Yudea":
Kita diutus menjadi saksi bagi lingkungan masyarakat. sekitar, lintas agama dan budaya.
C."Samaria":
Kita menjadi saksi dan diutus untuk berguna bagi lingkungan masyarakat kecil, korban bencana/dunia yang miskin dan tersingkirkan, yang kadang dicap buruk dan dikambinghitamkan.
D."Ujung bumi":
Kita diajak menjadi saksi di setiap tempat dan saat, dimanapun dan kapanpun. Disinilah, kita diajak menjadi "surat surat cinta Kristus" yang terbuka dan dapat dibaca oleh semua orang.
"Makan nasi di Taman Safari - Mari bersaksi setiap hari."
2.
"Gloria Dei Vivens homo est Kemuliaan Allah adalah kehidupan manusia."
Ya, kebangkitan Yesus menghadirkan kemuliaan bagi Allah sekaligus kehidupan bagi manusia. Inilah misteri iman Paska karena Yesus jelas hadir sebagai MESIAS, yang mulia dan hidup, yang dibenarkan dan dikembalikan kepada Allah (Kis 5:27-33).
Nah, pengenalan akan Yesus menyadarkan para murid bahwa Ia memiliki 3 identitas imani, antara lain: berasal dari Allah, diutus oleh Allah dan diangkat menjadi anak Allah.
Karena itulah, kepada yang percaya kepada Yesus, Dia memberikan hidup yg kekal (Yoh 3:31-36). Sebaliknya, yang tidak percaya pada Yesus akan mendapat hidup yang binasa.
Ya. Betapa luar biasanya kekuatan iman. Dengan iman kepada-Nya, kita memperoleh jaminan keselamatan dan kehidupan yang kekal. Namun, iman/kepercayaan kepada-Nya tentu bukanlah sekedar diungkapkan/dirayakan saja tapi juga mesti diwujudnyatakan.
Ya, iman tidak bisa dipisahkan dari kehidupan harian, bahwa kalau kita mengaku percaya kepada Tuhan, kita harus juga hidup seturut kehendak dan kasihNya, meski kadang terasa berat, tidak mudah kita mengerti atau bahkan seolah-olah tidak masuk akal dan rugi di mata dunia.
"Dari Matraman ke Kanosa - Makin beriman makin berbelarasa."
3.
Kutipan Teks Misa:
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. (Yoh 3:36)
Antifon Pembuka (Mzm 68(67):8-9.20)
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar, alleluya.
O God, when you went forth before your people, marching with them and living among them, the earth trembled, heavens poured down rain, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga rahmat Paskah yang telah kami terima, membawa hasil yang nyata dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Imam Besar menegur para rasul yang mengajar dalam nama Yesus. Namun, para rasul justru semakin berani bersaksi bahwa Yesus, yang telah mereka salibkan dan bunuh adalah Anak Allah. Perkataan para rasul inilah yang menusuk hati. Mahkamah Agama Yahudi, sehingga mereka berusaha membunuh para rasul.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus mengungkapkan ketidakpercayaan banyak orang akan kesaksian dari Anak Allah. Padahal, siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Allah menguasai surga dan bumi. Manusia hidup dan berkembang di bumi. Dengan demikian, Allah menguasai manusia, sementara manusia tidak bisa lepas dari kuasa Allah. Oleh karena itu, manusia harus percaya dan taat kepada Allah. Allah hadir di tengah dunia dalam diri Yesus, Sang Putra. Setiap orang yang percaya kepada-Nya, dikaruniakan hidup yang kekal (bdk. Yoh 11:25-26). Tugas utama manusia adalah percaya dan taat kepada Allah. Itu saja. Maka, dia akan beroleh hidup yang kekal.
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.
Doa Malam
Ya Allah, kami mengakui kesaksian Putera-Mu dan mengakui bahwa Engkau adalah Allah yang hidup dan benar. Terima kasih atas cinta-Mu kepada kami orang berdosa ini. Ajarilah kami untuk mentaati perintah Putera-Mu dan mau menyerahkan seluruh hidup kami hanya kepada-Mu, agar kami kelak beroleh hidup yang kekal. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar