Ads 468x60px

Selasa, 03 April 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 03 April 2018
Hari Selasa dalam Oktaf Paskah
Kisah Para Rasul (2:36-41)
(Mzm 33:4-5.18-19.20.22)
Yohanes (20:11-18)
"Iluminata et Illuminatrix – Cerah dan Mencerahkan."
Inilah sebutan Uskup Agung Genoa, Mgr Jacobus de Voragine dalam buku "Golden Legend" terhadap Maria Magdalena yang kita kenangkan hari ini. Dialah murid perempuan paling terkenal dalam KSPB, namanya disebut 12x dalam injil.
Dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, nama "Maria Magdalena" memang beberapa kali ditulis dalam injil:
- Μαρία ἡ Μαγδαληνή (Maria hē Magdalēnē) di Matius 27:56; Markus 15:40; Markus 15:47; Markus 16:1; Yohanes 19:25; Yohanes 20:1
- Μαριὰμ ἡ Μαγδαληνή (Mariam hē Magdalēnē) di Matius 27:61; Matius 28:1; Yohanes 20:18
- Μαρία τῇ Μαγδαληνή (Maria tē Magdalēnē) di Markus 16:9
- Μαρία ἡ καλουμένη Μαγδαληνή (Mariam hē kaloumenē Magdalēnē. "Maria yang disebut Magdalena") di Lukas 8:2
- ἡ Μαγδαληνή Μαρία (hē Magdalēnē Maria, "Maria dari Magdala") di Lukas 24:10
Memang ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa Magdalena berasal dari kata “Magdala”.
Magdala sendiri terletak di pesisir Danau Galilea dekat Tiberias, merupakan sebuah kota makmur yang terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Bangsa Romawi pernah menghancurkan kota ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam pemberontakan bangsa Yahudi.
Hal lain lagi yang menarik:
Dalam Talmud (ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah istilah khas “rambut keriting perempuan,” yang berarti seorang pezinah.
Ada juga beberapa sketsanya yang saya bedah dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), al: sebagai wanita dengan 7 roh jahat (Luk 8), yang mengurapi kaki Yesus (Yo 12), yang membasuh kaki Yesus (Luk 7), yang juga mengurapi kepala Yesus (Mrk 14) dll. Ia diyakini bertapa 30 tahun di goa La Sainte Baume Marseilles dan mewartakan injil di Provence Prancis.
Adapun 3 permenungan singkat agar kit juga bisa menjadi cerah dan mencerahkan, al:
1. "Aku melihat Tuhan":
Inilah kata-kata Magdalena kepada para murid yang lain. Ia telah melihat Tuhan dan terus mewartakanNya. Bukankah Magdalena sekaligus adalah "saksi" yang benar-benar telah banyak melihat Tuhan? Ia melihat karya dan wartaNya, sengsara dan deritaNya, kematian dan kebangkitanNya. Jelasnya, ia dekat-bersahabat dan melihat karya Tuhan dalam seluruh hidupnya.
2. "Rabbuni":
Inilah kata-kata Magdalena kepada Yesus dalam bahasa Ibrani yang berarti: "GURU". Ia menjadi murid yang benar benar menghormati sekaligus mencintai GURUnya karena keyakinan imannya bahwa lewat Yesus-lah, ia bisa menemukan hidup baru.
Mengacu pada opini Henri Dominique (1860): "Ia tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat pada Yesus melalui hatinya." Ia adalah murid yang setia berdiri di bawah salib dan datang di makam Yesus. Ketika murid lain pergi, ia tetap tinggal-mencari dan merindukan Yesus. Ia menjadi teladan bagi setiap murid Kristus yang berjuang mengejar kekudusan.
3. "Ibu mengapa menangis?:
Inilah sapaan Yesus yang tidak langsung dikenali o/Magdalena karena larut-hanyut dalam kesedihan.
Disinilah, ia mendapat pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus. Kita juga diajak peka dan punyai pengalaman personal, bahwa Tuhan berkenan datang dan menyapa, terlebih ketika kita sedang larut dan hanyut dalam kesedihan.
"Sikat gigi di kota Asisi - Mari pergi dan terus bersaksi".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Sketsa Profil Magdalena
Di lain matra, mengacu pada pelbagai injil apokrif, ada juga beberapa sketsa menarik seputar Maria Magdalena.
Beberapa diantaranya:
- Mengacu pada Injil Thomas (100-200 M), ditampilkan Petrus yang protes karena Maria Magdalena mengikuti Yesus dan karena Yesus akan menjadikan Maria Magdalena seperti murid pria yang lainnya.
- Dalam Injil Maria Magdalena (120-180 M) ditampilkan bahwa Maria Magdalena "dicintai lain daripada wanita lain". Ia juga "menerima vision"; "menerima ajaran lain daripada yang diterima murid laki-laki"; dan Petrus lagi-lagi protes.
- Mengacu pada naskah dalam “Dialog Penyelamat” (150 M), dinyatakan bahwa Maria Magdalena bersama Matius dan Thomas diajar secara khusus. Ia disebut "Saudara perempuan" oleh Yesus. Ia juga berbicara sebagai wanita yang "mengerti seutuhnya"
- Injil Filipus (180-350 M) menekankan Maria Magdalena sebagai "partner Yesus". Ia juga "lebih dikasihi daripada semua murid lain", sehingga murid-murid lain protes.
- Dalam naskah “Pistis Sophia” (250-300 M), terkesan bahwa Maria Magdalena takut berbicara karena diancam oleh Petrus. Tercandra juga bahwa tafsiran Maria Magdalena juga dipuji Yesus.
Ternyata Maria Magdalena bukan hanya diperbincangkan dalam injil kanonik maupun non-kanonik (apokrif). Dia juga diperbincangkan secara berbeda dalam tradisi Gereja Barat dan Gereja Timur.
Mengacu pada tradisi Gereja Barat/Latin, ada beberapa penampilan figur seputar Maria Magdalena, antara lain:
- Bapa-bapa Gereja pada abad 3 dan 4 mengatakan bahwa Maria Magdalena adalah “Rasul para rasul”.
- Paus Gregorius Agung, pada abad 6 mengatakan bahwa Maria Magdalena dipestakan setiap tanggal 22 Juli. Dia merupakan gabungan tiga figur wanita: Pendosa besar (pelacur), Maria dari Betania (saudari dari Martha dan Lazarus), Maria dari Magdala (seorang wanita penzinah).
- Tradisi populer pada Abad Pertengahan (abad ke-5 sampai abad ke-15) juga menampilkan beberapa figur Maria Magdalena.
Pada waktu itu, muncul sebuah legenda bahwa Maria Magdalena alias Maria Betania, Martha, Lazarus dan kawan-kawannya mendarat di Marseilles (Perancis Selatan). Mereka mewartakan injil di Provence. Banyak tradisi populer mengatakan bahwa pada akhir hidupnya, Maria Magdalena bertapa di gua La Sainte-Baume (dekat Marseilles) selama 30 tahun sebagai ungkapan tobatnya.
- Beberapa praktek suci umat juga menambah warna-warni khazanah sosok Maria Magdalena. Sebagai contohnya, pada abad pertengahan, marak tradisi berziarah ke makam Maria Magdalena di Vézelay (Burgundy - Perancis) dan Basilika Saint-Maximin di Provence, Perancis. Para umat juga kerap berziarah ke La Sainte-Baume (goa tempat Maria Magdalena bertapa).
- Menurut Thomas Aquinas, dalam sebuah homilinya ketika memperingati pesta Maria Magdalena: Yesus dan Maria Magdalena bagaikan "Pelangi" tanda perjanjian Allah dan Nuh. Yesus adalah “Cahaya”, sedangkan Maria Magdalena adalah “Air” (air mata tobat).
Atribut Maria Magdalena, yakni: Biru gelap sebagai lambang pertobatan dan kerendahan hati. Merah sebagai lambang iman serta botol minyak wangi sebagai lambang pembawa pengurapan.
Atribut lain yang kerap dikenakan juga pada figur Maria Magdalena, adalah:
- Tengkorak, yang berarti mati terhadap dunia; - - Buku, sebuah kekayaan iman dan pengetahuan mistik;
- Memandang ke atas, mengartikan bahwa Maria Magdalena adalah seorang pribadi yang kontemplatif sekaligus visioner.
- Pada perkembangan terakhir, mengacu pada Penanggalan Liturgi 1969, dinyatakan bahwa Maria Magdalena yang dipestakan pada 22 Juli adalah satu figur wanita, yaitu Maria dari Magdala.
Sedangkan dalam Gereja Timur atau tradisi Yunani, Maria Magdalena Yunani disetarakan dengan para rasul.
Ia dipestakan setiap tanggal 22 Juli, sebagai seorang kudus dan mewakili satu figur wanita, yaitu: Maria dari Magdala (yang dibebaskan dari 7 roh jahat dan merupakan saksi pertama kebangkitan). Sedangkan pesta Maria dan Marta dari Betania pada tanggal 4 Juni.
Tradisi populer lainnya yang berkembang pada abad ke-2 dan seterusnya di Gereja Timur, adalah:
• Maria Magdalena bertemu Kaisar Tiberius. Ini merupakan awal tradisi adanya telur Paska
• Maria Magdalena berkarya di Roma sampai Petrus dan Paulus wafat
• Maria Magdalena menyusul Yohanes Rasul dan Bunda Maria ke Efesus
• Maria Magdalena berkarya bersama Yohanes Rasul di Efesus.
• Maria Magdalena wafat dan dimakamkan di Efesus (kesaksian tertulis dari Barat: Gregorius Tours pada tahun 575, dan St. Willibaldus pada tahun 785)
• Jenazah Maria Magdalena dibawa ke Konstantinopel (tahun 886) dan ada kemungkinan dibawa ke Roma pada masa Perang Salib.
Mengacu pada pelbagai tradisi dan sejarah Gereja Timur, dikatakan bahwa dalam akhir hidupnya, Maria Magdalena tinggal dengan Yohanes Rasul dan Bunda Maria di Efesus. Ia juga mewartakan Injil bersama Yohanes Rasul di Efesus dan sekitarnya. Ia wafat dan dimakamkan di Efesus.
Pebagai tradisi yang lain juga mewarnai profil Maria Magdalena. Salah satu diantaranya, legenda mengenai Holy Grail.
Mengacu pada Christien de Troyes, dalam Conte de Graal, (1180-1240), dikisahkan dalam legenda itu bahwa Yosef Arimatea mendarat di Glastonbury, Inggris, dengan membawa piala Perjamuan Terakhir.
Di abad-abad kemudian, San Graal (Holy Grail/Cawan, dibaca "Sang Real"/Royal Blood), dikaitkan dengan Maria Magdalena, yaitu Maria Betania, Lazarus dll mengikuti Yosef Arimatea ke Inggris.
Ada lagi profil Maria Magdalena yang dikaitkan dalam sebuah spiritualitas New Age, sebuah aliran abad modern. Dalam hal ini, Maria Magdalena dipandang sebagai tokoh yang mencapai kesempurnaan kerohanian. Ia menjadi jembatan antara yang manusiawi dan ilahi, sebagai "divine ascended masters"
Lepas dari pelbagai karakter dan sketsa wajah serta profil Maria Magdalena, ia sendiri menjadi pelindung dalam banyak hal, seperti: apoteker; kota Atrani, Italia; kota Casamicciola Terme, Ischia; hidup bersamadi; orang-orang yang masuk menjadi penganut Kristus; pembuat sarung tangan; penata rambut; orang berdosa yang bertobat; orang yang dihina karena kesengsaraan; pembuat parfum; tukang obat; pelacur yang bertobat; penyamak kulit; dan yang pasti pelindung kaum perempuan.
Dan, mengacu pada Injil Maria Magdalena, terdapatlah sebuah pesan Maria Magdalena kepada para murid lain, setelah Yesus “pergi”:
“Janganlah membayangkan pekerjaan Sang Guru sebagai pekerjaan besar dunia di mana kau akan menghadapi para politisi dan penguasa. Anggaplah pekerjaan-Nya sebagai pekerjaan kecil, biasa, untuk mengurusi diri sendiri. Dengan mengurusi diri kita masing-masing, kita sudah berkontribusi terhadap urusan dunia. Dengan mengurusi diri masing-masing, kita sudah sedikit meringankan beban dunia.” (Injil Maria Magdalena, hal. 75).
B.
Aku telah melihat Tuhan!"
Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid.
Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian dikatakan; ‘Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah, tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.’
Patutlah kita merenungkan sikap Maria Magdalena yang "tts"-"tulus terbuka dan sederhana" sekaligus cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Dia yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis; terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang dikiranya telah diambil orang.
Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang tinggal untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia.
Karena ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat, bukan?” Itu sebabnya ia mjd perempuan yang paling terkenal, yang tercatat-ketat dalam Perjanjian Baru, di bawah Bunda Maria.
Namanya disebut 12 kali dalam keempat Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus karena ia menjadi saksi semuanya itu.
Jelasnya, Maria Magdalena adalah perempuan berdosa, kaum marginal yang telah bertobat tapi yang sudah memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus.
Ia adalah seorang figur orang beriman yang berdiri dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang bangkit. Singkatnya, ia adalah teladan yang mengagumkan bagi setiap orang beriman yg mencari wajah ilahi dlm stiap pengalaman insani.
"Mba Nana suka makan indomie - St Magdalena doakanlah kami."
C.
"Tremendum et fascinosum - Menggentarkan sekaligus menggetarkan."
Inilah dua perasaan yang bisa jadi muncul ketika kita bertemu dengan seorang yang kita kasihi.
Adapun, dalam film "Jesus Christ Superstar" di era th 70an, ditampilkan Magdalena yang juga berkidung secara tremens et fascinans: "I don't know how to love Him....."
Ia tergentar sekaligus tergetar karena kasihnya kepada Yesus. Dalam bingkai biblis, aneka sketsa seputar Magdalena tersebar dalam injil, antara lain: Luk 7:36-50, Mark 14:3-9; Mat 26:6-13, Yoh 12:1-9, Luk 8:2.
Secara sederhana, gambaran umumnya adalah: wanita pendosa yang mengurapi kaki Yesus (Luk 7) dan yang dibebaskan dari tujuh roh jahat (Luk 8).
Tiga permenungannya, antara lain:
1."Maria":
Inilah kata Yesus pertama kepadanya. Tuhan menyapanya secara personal.
2."Rabuni":
Inilah kata Maria yang berarti "Guru", ketika berpaling dan menjawab sapaan Yesus. Ia menjawab sapaan ilahi dengan penuh imani dalam semangat pemuridan yang dengan tulus hati selalu berjuang mengejar kekudusan.
Itu sebabnya Henri-Dominique de Lacordaire, dalam “Sainte Marie Madeleine 1860”: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".
3."Aku telah melihat Tuhan":
Inilah kesaksiannya kepada para murid yang lain bahwa Ia menemukan hidup baru dalam Kristus. Ia tidak hanya melihat makam terbuka (Yoh 20:2) tapi juga bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10) bahkan bertemu dengan Yesus yang bangkit (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8).
Itulah sebabnya kenapa Uskup Agung Genoa, Jacobus de Voragine menyebut Maria Magdalena dalam karya monumentalnya Golden Legend (1250), sebagai “Iluminata sekalugus Illuminatrix - Ia yang Cerah dan Mencerahkan.”
"Ikan louhan ikan pari - Lihatlah Tuhan setiap hari."
D.
MARIA MAGDALENA MENCARI YESUS
Oleh: Paus Gregorius Agung
Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan tubuh Tuhan, ia mengira bahwa tubuh-Nya dibawa orang, dan ia pergi memberitahukannya kepada para rasul. Mereka datang, melihat dan percaya bahwa sungguh nyata terjadi seperti yang dituturkan Magdalena kepada mereka. Kisah Injil mengatakan, "Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis" (Yoh 20:10-11a).
Di sini kita harus berhenti sebentar merenungkan cinta hati wanita yang bernyala-nyala ini, hingga ia tidak mau meninggalkan kubur Tuhan meskipun murid-murid-Nya sendiri sudah pergi. Ia terus mencari Dia yang tidak dapat ditemukannya. Dengan mencucurkan air mata ia tetap mencari. Dan berkobar dalam cinta ia merindukan Dia yang dikira sudah dibawa orang. Maka, terjadilah bahwa ia sendiri melihat Dia, ia yang tinggal mencari Dia, sebab perbuatan baik yang sesungguhnya selalu mempunyai keutamaan, tetap bertahan. Mulut kebenaran sendiri yang mengatakan, "Yang bertahan sampai akhir, akan diselamatkan." (Mat 10:22).
Ia sudah mencari-cari dan tidak menemukan apa-apa. Tetapi ia bertahan, maka ia menemukan Dia yang dicintainya (Yoh 20:16-17). Dari luar Dialah yang dicari-cari, tetapi dari dalam Dialah yang mengajar Maria Magdalena untuk mencari-Nya.
"Dari luar Yesuslah yang dicari-cari, tetapi dari dalam Dialah yang mengajar Maria Magdalena untuk mencari-Nya.” (St. Gregorius Agung).
E.
“Socius - Sahabat .”
Itulah salah satu julukan saya pada Maria Magdalena. Seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu dan mewartakan tentang Yesus yang bangkit: Ia melihat makam terbuka (Yoh 20:2); bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10), bahkan bertemu juga dengan Yesus (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8).
Adapun 3 sikap dasarnya sebagai sahabat Tuhan, antara lain:
1.Sabar:
“Dia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus”, itulah kata Paus Gregorius tentang Magdalena. Ia adalah perempuan berdosa tapi ia dengan sabar memohon pengampunan dan persahabatan dengan Kristus. Ia banyak hadir di dekat Yesus: saksi karya Yesus, sengsara-wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus.
Jelasnya, ia adalah seorang figur beriman yang dengan sabar dan setia berdiri di bawah kaki salib. Ia adalah teladan bagi kita untuk selalu bersabar dan berjuang mengejar kekudusan.
2. Tegar:
Patutlah kita merenungkan sikap Maria yang tegar sekaligus cinta kasihnya yang sangat besar kepada Kristus; karnu meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap tegar dan mencari Dia yang tidak ia jumpai. Ia juga menangis karena terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya.
Dan demikianlah terjadi bahwa ketegaran kasih perempuan yang setia mencari Tuhan menjadikan dia adalah orang yang pertama melihat Yesus yang bangkit: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
3. Berkobar:
Pengalaman akan Yesus yang bangkit, membuat Maria Magdalena menjadi ikut bangkit kembali. Dengan semangat berkobar, ia bersaksi di hadapan para murid, "Aku telah melihat Tuhan!"
Hal yang sama terjadi dalam diri Petrus. Kebangkitan Yesus membuatnya berkobar dalam memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan (penguasa, pemilik, pengatur) dan Kristus (Dia yg diurapi untuk menebus dan menyelamatkan manusia).
“Cari semangka di Istana - Kita bersuka punya Maria Magdalena”.
F.
“Perfectae caritas - Cinta kasih yg sempurna”.
Ini yang ditampil-kenangkan sosok perempuan yang kerap disebut Maria dari Betania atau kadang juga disebut sebagai Maria Magdalena ini.
Memang, ada banyak nama “Maria” dalam Injil, bahkan National Geographic meneliti bahwa nama terpopuler bayi perempuan dari thn 1905-1995 di Amerika ialah “Mary”. Tapi, yang mana dan siapakah persisnya Maria yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu dan mengeringkan dengan rambutnya ini?
Seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan bahwa Maria yang dimaksudkan hari ini merupakan gabungan tiga figur:
“Pendosa besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”.
Lepas dari perdebatan tentang identitas dan entitas “Maria Magdalena” yang telah berlangsung sejak Gereja Perdana, kita bisa belajar pada tokoh ini yang jelas-jelas adalah pengikut Yesus, dengan 3 sikap dasar, al:
1. Meminyaki kaki Yesus:
Murah hati
Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adalah mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti orang harus bekerja 300 hari untuk dapat membelinya), tapi Maria bermurah hati. Ia tidak hitung-hitungan pada Tuhan, bahkan minyak mahal ini dipakainya untuk meminyaki kaki Yesus.
Jelas, cinta dan kemurahan hatinya tulus dan tanpa pamrih karena ia mempunya “intentio pura-maksud yang murni”, bukan “intentio pura-pura” yang palsu dan penuh akal bulus.
2. Menyeka dg rambutnya:
Rendah hati
Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang+bergelombang.
Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan+persahabatan dg Tuhan.
3. Menyebarkan keharuman:
Sepenuh hati
Ia menjadi saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yang setengah hati. Ia adalah murid yang selalu setia menyertai Yesus: saksi karya dan sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Yang pasti dari banyak teladan jatuh bangunnya, ia menyebarkan “keharuman“ cinta Tuhan bagi gereja dan dunia sekitar kita, bukan?
“Cari bahan bakar di Jalan Sudirman - Mari selalu berakar di dalam iman.”
G.
Kutipan Teks Misa:
Iman lebih dari persetujuan akal budi untuk kebenaran. Iman itu sesuatu yang hidup (Mother Angelica)
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 15:3-4)
Kebijaksanaan dianugerahkan kepada kita laksana air untuk diminum. Kebijaksanaan Tuhan berakar dalam hati kita, dan membahagiakan kita selama-lamanya. Alleluya.
He gave them the water of wisdom to drink; it will be made strong in them and will not be moved; it will raise them up for ever, alleluia.
Selama Oktaf Paskah ada Madah Kemuliaan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat, Engkau telah memulihkan kami dengan perayaan Paskah. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu agar kami memperoleh kebebasan sempurna, sehingga dapat bergembira di dunia dan bersukacita di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Banyak orang bertobat dan memberikan diri dibaptis. Hal tersebut terjadi setelah mereka mendengar kesaksian Petrus bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:36-41)
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dirimu dibaptis dalam nama Yesus."
Pada hari Pentakosta, berkatalah Petrus kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
atau Bumi penuh dengan kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Maria Magdalena begitu sedih setelah melihat kubur Yesus kosong. Dia menyangka jenazah Yesus dicuri orang. Padahal, Yesus sudah bangkit dan Ia ada di dekat Maria Magdalena. Akan tetapi, Maria Magdalena tidak mengenali-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:11-18)
"Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku."
Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepada-Nya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Setiap orang tentu pernah mengalami kehilangan orang yang sangat dikasihinya. Rasa kehilangan itu mempengaruhi alur pikirannya. Bisa jadi, dia tidak mampu berpikir secara jernih. Maria Magdalena, yang dikisahkan dalam Injil hari ini, sangat mengasihi dan dikasihi Yesus. Saat Yesus wafat, ia sangat bersedih. Ditambah lagi ketika jenazah Yesus yang sangat dikasihinya itu hilang "dicuri" orang. Namun, saat itu Yesus yang telah bangkit menyadarkan dan membuka mata hati Maria Magdalena. Dia memperoleh berkat pertama kebangkitan Yesus dari alam maut.
Antifon Komuni (Kol 3:1-2)
Kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka, arahkanlah usahamu kepada alam hidup mulia, tempat Kristus memerintah di sisi kanan Allah. Arahkanlah perhatianmu kepada harta surgawi. Alleluya.
If you have risen with Christ, seek the things that are above, where Christ is seated at the right hand of God; mind the things that are above, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakuasa, dengarkanlah permohonan kami. Kami telah Kauanugerahi rahmat pembaptisan, semoga kami dapat memperoleh kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
+6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar