Prapaskah IV
Yeh 47:1-9.12; Yoh 5:1-16
“Aegroto dum anima est, spes est - Selama orang yang sakit masih punya semangat, maka ada harapan.” Ya, selama Pekan Prapaskah IV yang disebut Minggu Laetare”, kita juga diajak untuk selalu memiliki semangat dan harapan karena Tuhan selalu berkarya di tengah gulat-geliat hidup kita: Kalau kemarin Tuhan membuat anak pegawai istana yang sakit menjadi sembuh di Kapernaum, maka hari ini Tuhan membuat orang yang lumpuh menjadi berjalan di Kolam Betesda. Kolam ini sendiri terletak dekat Gereja St.Anna di Tanah Suci, sebuah kolam berbentuk segi 4 dengan 5 serambi dan dibagi dalam 2 bagian.
Adapun 3 semangat dasar yang diajarkan Yesus yang juga disebutkan tiga kali oleh Yesus - orang Yahudi dan orang lumpuh itu sendiri, antara lain:
1."Bangunlah": Yeh 47:1-9.12; Yoh 5:1-16
“Aegroto dum anima est, spes est - Selama orang yang sakit masih punya semangat, maka ada harapan.” Ya, selama Pekan Prapaskah IV yang disebut Minggu Laetare”, kita juga diajak untuk selalu memiliki semangat dan harapan karena Tuhan selalu berkarya di tengah gulat-geliat hidup kita: Kalau kemarin Tuhan membuat anak pegawai istana yang sakit menjadi sembuh di Kapernaum, maka hari ini Tuhan membuat orang yang lumpuh menjadi berjalan di Kolam Betesda. Kolam ini sendiri terletak dekat Gereja St.Anna di Tanah Suci, sebuah kolam berbentuk segi 4 dengan 5 serambi dan dibagi dalam 2 bagian.
Adapun 3 semangat dasar yang diajarkan Yesus yang juga disebutkan tiga kali oleh Yesus - orang Yahudi dan orang lumpuh itu sendiri, antara lain:
Kita diajak untuk ”bangun” dari kubangan dosa dan kelumpuhan hati kita masing-masing. Seperti yang saya tulis dalam buku “3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari”, kita diajak untuk berusaha “bangun:membuka mata dan hati” karena bukankah kita pernah lumpuh? Lumpuh pengampunannya: mendendam terus; Lumpuh syukurnya: berkeluh terus; Lumpuh imannya: bermalas malasan terus, dsbnya.
2. "Angkatlah tilammu":
Kita diajak mengangkat “tilam/tempat tidur”, semacam beban pergulatan hidup kita. Kita angkat dan bawa sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan dalam doa-doa kita. Dengan kata lain: Kita diajak untuk menengadah kepadaNya: berdoa dan membawa semua dalam hadirat Tuhan. Bukankah segala sesuatu jika dikerjakan bersama Allah akan terasa lebih indah dan lebih mudah?
3. "Berjalanlah":
Org sakit ini sangat bahagia karena sembuh dari kelumpuhannya selama 38 tahun. Ia sangat bersuka cita sehingga ia menuruti semua kata Yesus untuk bangun dan berjalan. Ia berjalan untuk bersaksi bahwa kasih Tuhan melampaui segala sekat dan aturan sabat: "Engkau telah sembuh dan jangann berbuat dosa lagi!" Ya, kasih Tuhan seperti air hujan yang turun jatuh dan berpendar ke bumi dan memberi kehidupan kepada semua makhluk: yang sakit menjadi sembuh - yang lumpuh menjadi berjalan - yang dahaga menjadi lega - yang lapar menjadi kenyang, jelasnya bersama Yesus, mereka semua menjadi “sembuh - SEMakin bertumBUH”.
“Makan srikaya di Parakan - Orang percaya pasti disembuhkan.”
Tuhan memberkati+Bunda merestui.
Fiat Lux!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar