Ads 468x60px

Kamis 21 Mei 2015

Paskah VII
Kis. 22:30; 23:6-11; Yoh. 17:20-26.

"Ut omnes unum sint - Supaya semua menjadi satu."
Inilah slh satu bagian inti doa Yesus: "Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku."
Ya, beberapa kali dalam doa-Nya, Yesus mendoakan 'supaya kita menjadi satu'. Kesatuan yang dimaksud bukanlah keseragaman karena sebenarnya kesatuan justru terlihat dengan baik di dalam keragaman ("unitas in diversitas"). Betapa indahnya kesaksian gereja yang satu kudus katolik dan apostolik krn memiliki anggota dari berbagai suku, budaya dan strata sosial (multikultur). Lebih lanjut, kesatuan seperti yang Yesus bicarakan dalam doa adalah kesatuan global, mencakup luasnya dunia.

Rabu 20 Mei 2015

Paskah VII
Kis. 20:28-38;Mzm. 68:29-30,33-35a,35b-36c; Yoh. 17:11b-19.

"Adjutorium nostrum in nomine Domini qui fecit coelum et terram - Pertolongan kita dlm nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi."
Inilah sebuah doa khas yang saya daraskan dalam hati menjelang misa. Hari ini, kita juga mengenangkan Yesus yang berdoa untuk kita dengan sebuah harapan "ut omnes unum sint- supaya semua menjadi satu” dengan tiga pilar pokok, antara lain:

Selasa 19 Mei 2015


Kis. 20:17-27; Mzm. 68:10-11,20-21; Yoh. 17:1-11a.


"Ora et labora- Berdoa dan bekerja."
Inilah keseimbangan yg diajarkan pada hari ini: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya".

Hari ini, Yesus berkata kepada Bapa-Nya: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." Artinya jelas: Yesus memuliakan Allah Bapa dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepada-Nya.

Senin 18 Mei 2015

Kis 19:1-8; Mzm 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh 16:29-33

“Magnificat”
Inilah judul buku terbaru saya yang diterbitkan Kanisius, yang dalam bahasa lengkapnya berbunyi:“Magnificat anima mea Dominum.
Et exsultavit spiritus meus in Deo salvatore meo- Jiwaku memuliakan Tuhan, Hatiku bergembira karena Allah juruselamatku.” Inilah keyakinan iman ketika hidup diyakini sebagai penyelenggaraan ilahi bahkan ketika terasa berat dan gersang, ditinggalkan dan ditanggalkan oleh banyak orang. Yesus sendiri pernah mengalami hidup yg berat dan gersang.
Namun Ia kuat karena Bapa tdk meninggalkanNya: "Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan dan meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku" (Yoh 16:32). Kesadaran ini menguatkanNya bahkan mendorongNya untuk tetap bersyukur dan bergembira.

Minggu 17 Mei 2015


MINGGU PASKAH VII
Hari Komunikasi Sedunia

Kis.1:15-17,20a,20c-26; 1Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19

"Animal loquens- Makhluk yang berkomunikasi."
Inilah salah satu definisi dalam filsafat manusia yang terkenang ketika hari ini Gereja merayakan Minggu Komunikasi Sedunia ke-49 yg bertema: “Mengkomunikasikan Keluarga – Tempat Perjumpaan Istimewa dengan Karunia Cinta.”
Pesan inti dalam tema ini mengajak kita untuk melihat keluarga sebagai “sumber daya" bukan "bahaya", sebagai "berkat" bukan "laknat", sebagai "rumah peradaban" dan bukan "kebiadaban."

Sabtu 16 Mei 2015

Paskah VI
Kis. 18:23-28; Yoh. 16:23b-28.

"In nomine Iesu – Dalam nama Yesus."
Inilah semangat yang terkenang ktika Yesus berkata:
"Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku."
Kita diajak untuk selalu berharap pada namaNya dalam doa dan karya nyata.
Mengacu pada bacaan 1, orang yang selalu berharap dalam namaNya selalu ada dalam track yang benar: "Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan.

Jumat 15 Mei 2015

Kis 18:9-18; Mzm. 47:2-3,4-5,6-7; Yoh 16:20-23a

“Memoria aeterna- Kenangan abadi.”
Kenangan abadi akan cinta Tuhan yg sejati dan tak pernah berhenti tentulah menguatkan “HIK”, Harapan Iman Kasih:“Kamu sekarang diliputi dukacita tp Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yg dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”.

Adapun tiga core values, nilai dasar yg bisa kita jadikan “memoria/ingatan/kenangan iman, antara lain:

Kamis 14 Mei 2015

HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Kis 1:1-11; Mzm 47:2-3,6-7,8-9;Ef 1:17-23; Mrk 16:15-20

"Adoro Te-Aku menyembah Engkau!"
Bersama dengan kenaikan Yesus ke surga, kita diajak untuk setia menyembahNya dengan doa-kata dan tindakan nyata

Mengacu pada bacaan  hari ini, Yesus yang kita sembah memberikan tiga amanat dasar, al:

1. Pergilah:
Setelah "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi", kita harus pergi kepada semua bangsa dan bersaksi (Luk 24:49; Kis 1:8). Kita harus “pergi”: keluar dari kubangan dosa dan ego pribadi demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa.

Rabu 13 Mei 2015

Paskah VI
Kis. 17:15,22 - 18:1; Yoh. 16:12-15.

“Exsultate in laetitia-Bernyanyilah dengan sukacita.”
Inilah yang kita wartakan menjelang Pentakosta dan Peringatan Maria Fatima bahwasannya pekerjaan Roh Kudus bukan saja ditujukan kepada orang yang belum percaya (Yoh 16:7-8), tapi juga bekerja dalam hidup kita sebagai orang yang percaya untuk mengajar, membetulkan kesalahan dan menuntun kepada kebenaran (Mat 18:15; 1Tim 5:20; Wahyu 3:19).

Selasa 12 Mei 2015.

Kis 16:22-34; Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh 16:5-11.

“Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto - Kemuliaan kepada Bapa dam Putra dan Roh Kudus.”
Inilah salah satu doa dasar Katolik yg juga pernah menjadi tema pokok ketika sy memberi retret KMK di Universitas Pelita Harapan. Dengan doa dasar ini, kita diajak memuliakanNya dengan sepenuh hati. Terlebih pada masa menjelang pentakosta, dikenangkan bahaw Allah telah mengutus Yesus dan mencurahkan Roh Kudus (Kis 2:33).


Adapun, ketika Roh Kudus datang (Yoh 16:7, Kis 2:4), tugas utama-Nya adalah menginsafkan (Yun: ‘elencho’: menyingkapkan, meyakinkan dan membenarkan).Lebih lanjut, karya Roh Kudus ini menyentuh 3 aspek, antara lain:

Senin 11 Mei 2015.

Kis 16:11-15;Mzm 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Yoh 15:26-16:4a

“Jubilate omnis terra -Pujilah Tuhan hai segala bangsa!”
Tuhan yang seharusnya dipuji oleh segala bangsa selalu mengaruniakan Roh Kebenaran yakni Roh yag membenarkan/meneguhkan hidup kita.
Roh ini akan membenarkan/meneguhkan bahwa Yesus adalah saksi karya penyelamatan.
Maka kita yang percaya kepadaNya juga dipanggil untuk melakukan yang sama, yaitu berani ber-aksi untuk ber-saksi menjadi pewarta iman, yang selalu membawa kebenaran demi keselamatan sesama dan semesta.

Minggu 10 Mei 2015


Minggu Paskah VI
Kis 10:25-26,34-35,44-48; 1 Yoh 4:7-10; Yoh 15:9-17.

“Auditui meo dabis gaudium et laetitiam-Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita.”
Inilah yang saya rasakan ketika mempersembahkan misa kudus bersama para tuna rungu di aula LDD Katedral Jakarta. Inilah juga yang saya rasakan pada bac injil hari ini: “Semuanya ini Kukatakan kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh.”

Inilah "kegirangan dan sukacita" karena iman. Inilah sukacita Yesus sendiri, yang tidak bisa dihapus oleh pengalaman hidup sepahit apa pun.

Sabtu 09 Mei 2015

Paskah V
Kis. 16:1-10;Yoh. 15:18-21.

"Signum crucis-Tanda salib."
Inilah salah satu ke-khas-an katolik yang kembali saya kupas ktika memberi retret para guru SMK St Maria Juanda Jakarta. Bahwasannya "dokar-doa+karya" kita mesti berpola salib:
vertikal kpd Allah dan horisontal kepada sesama.

Dengan kata lain: Kita diajak menjadi tanda, menghadirkan "Yang Ilahi" di tengah "yang insani". Adapun alasan kita mjd "tanda" adl krn kt berbeda dg dunia (Yoh 15:19), dimana kita menetapkan budi dan hati pada "perkara yang di atas, bukan yang di bumi" (Kol 3:2).
Lebih lanjut, Yoh 15:18-21 ini juga berkaitan dengan perikop sebelumnya yang mengisahkan tentang besarnya kasih Allah, yaitu kasih total yg "silaban", siap dan rela berkorban untuk sahabat-Nya (Yoh 15:13).

Jumat 08 Mei 2015

.Kis 15:22-31; Yoh 15:12-17

“SOCIUS-Sahabat.”
Yesus secara tegas tidak ingin menyebut para murid-Nya sebagai hamba, tetapi sebagai sahabat. Ia pun menjadikan Diri-Nya sebagai sahabat sejati bagi mereka. Ukurannya jelas: Sahabat sejati akan mencintai sahabatnya dengan memberikan diri sehabis-habisnya. Tindakan dasar seorang sahabat adalah memberi, bukan mengambil, menjadi “giver” dan bukan “taker”.

Kamis 07 Mei 2015

Pekan Paskah V
Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11.

"Nemo dat quod non habet -Tak seorangpun dapat memberi jika dia tak punya".
Yesus sungguh menyadari dikasihi oleh Bapa, maka Ia pun mengasihi kita. Ia juga mengajak kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Artinya, Yesus mengajak kita untuk membangun relasi dengan-Nya atas nada dasar C, yakni cinta kasih karena hidup kita sudah banyak dikasihi olehNya.

Rabu 06 Mei 2015

St Dominikus Savio
Pekan Paskah V
Kis 15:1-6; Yoh 15:1-8

"Veritas-Kebenaran."
Inilah salah satu gelar Yesus yang menyatakan diri sebagai pokok anggur yang benar.
Ya, sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula kita hanya mempunyai hidup selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia.

Adapun beberapa syarat untuk tinggal dalam Kristus ialah:

Selasa 05 Mei 2015

Kis. 14:19-28;Mzm.145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a.

"Dona nobis pacem- Berilah kami damai."
Inilah kesan yang saya rasakan ketika mempersembahkan misa paskah untuk komunitas tuna netra Laetitia di aula LDD Katedral Jakarta. Walaupun buta, hati dan hidup mereka terasa terbuka akan rasa damai ketika bersatu dalam misa.

Ada sesuatu yang menghibur hati dan jiwa mereka. Itulah Yesus, sang "parakleitos/penghibur" yang menjiwai hidup beriman kita. Yesus yang kini bangkit dengan damai juga memberikan Roh Kudusnya, bukan semata-mata demi mengadakan mukjizat tapi mengajarkan kepada kita "segala sesuatu", yaitu segala kedamaian/kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui misteri hidup Yesus.

Senin 04 Mei 2015

Pekan Paskah V
Kis. 14:5-18;Mzm. 115:1-2,3-4,15-16;Yoh. 14:21-26.

"SOLO-Spirit Of Loving Others".
Inilah semangat dasar yang bisa selalu kita timba dari Yesus: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku."
Ya, kasih itu tidak cukup diungkapkan dengan kata tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata.

Karena itu, Yesus mengatakan bahwa bukti nyata kalau kita mengasihi-Nya adalah memegang perintah-Nya dan melaksanakannya:

Minggu 03 Mei 2015


MINGGU PASKAH V 
Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; 1 Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8.

“Manete in ME- Tinggallah dalam AKU.”
Yesus mengajarkan bahwa hidup bersatu dan tinggal di dalamNya adalah faktor pertama dan terutama dalam hidup beriman: "..Di luar Aku, kamu tdk dpt berbuat apa-apa”
(Yoh 15:5) 
Lebih lanjut, Yesus yang hadir sebagai "pokok anggur yang benar" berbicara tentang dua macam "ranting": yang berbuah dan yang tidak berbuah.

Sabtu 02 Mei 2015

St. Atanasius
Kis.13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14.

“Totus Tuus sum- Aku sepenuhnya milikMu!”
Inilah sebuah buku saya yang rencananya akan terbit pada medio Bulan Maria 2015. Inilah juga yang mendasari iman Paus Yohanes Paulus II terhadap Kerahiman Ilahi dan perlindungan Bunda Maria, "misericordiae vultus- sang wajah kerahiman".

Inilah juga yang dijelaskan Yesus kepada muridNya dalam masa menjelang perpisahannya.
Yesus sendiri mengejawantahkan semangat “Totus Tuus sum” ini lewat tiga indikasi:
totalitas (kepenuhan),
unitas (kesatuan),
kualitas (kecakapan)
yang tampak lewat pelbagai karya nyata.

Jumat 01 Mei 2015


Jumat Pertama
Pembukaan Bulan Maria dan St Yusuf

Kis 13:26-33; Yoh 14:1-6

“Ego sum Via Veritas Vita- Akulah Jalan Kebenaran Hidup” (Yoh 14:6).
Inilah nubuat Yesus pada bacaan hari ini.
Ia memberikan “jalan” bagi yg tersesat,
“kebenaran” bagi yg pernah khilaf
dan “hidup” bagi yg mati.

Inilah juga yg saya yakini setiap kali sy mempersembahkan misa arwah: “Requiem aeternam dona eis Domine- Ya Tuhan berikanlah mereka istirahat kekal”. Yesus sendiri "pergi" ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita (Mat 6:9; Maz 33:13-14; Yes 63:15) krn Allah mempunyai tempat tinggal bagi "keluarga Allah" yg ada di dunia sekarang (Ef 2:19); "di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yg tetap" (Ibr 13:14).