Ads 468x60px

Minggu 17 Mei 2015


MINGGU PASKAH VII
Hari Komunikasi Sedunia

Kis.1:15-17,20a,20c-26; 1Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19

"Animal loquens- Makhluk yang berkomunikasi."
Inilah salah satu definisi dalam filsafat manusia yang terkenang ketika hari ini Gereja merayakan Minggu Komunikasi Sedunia ke-49 yg bertema: “Mengkomunikasikan Keluarga – Tempat Perjumpaan Istimewa dengan Karunia Cinta.”
Pesan inti dalam tema ini mengajak kita untuk melihat keluarga sebagai “sumber daya" bukan "bahaya", sebagai "berkat" bukan "laknat", sebagai "rumah peradaban" dan bukan "kebiadaban."
Jelasnya, keluarga sebagai "ecclesia domestica- gereja basis" diajak untuk mengkomunikasikan "kasih-kebaikan+kehangatan" kristiani secara real dan kontekstual.
Dalam bahasa Paus Fransiskus:
“Di tengah dunia dimana orang sering memaki, menggunakan bahasa kotor, bergunjing dan menjelekkan orang lain, menabur perselisihan dan meracuni lingkungan dengan gosip, keluarga bisa mengajarkan kita untuk memahami komunikasi sebagai berkah...".

Disinilah, komunikasi mendasar yang diajarkan Yesus bagi setiap keluarga adalah "DOA" dengan tiga tahapan dasar, antara lain:

1. "Menengadah kepadaNya":
Ia datang kepada Bapa dengan rendah hati.

2. "Menyebut namaNya":
Ia berbesar hati dan tidak merass sendirian karena semua gulat geliat doa dan karyanya dibawa bersama Bapa dan dalam kuasa Bapa.

3. "Mewartakan cintaNya":
Yesus mendoakan semua muridNya supaya mereka dikuatkan-dikuduskan dan dibenarkan dalam semangat persatuan ("ut omnnes unum sint- supaya semuanya menjadi satu").
Inilah salah satu bukti komunikasi cinta ilahi: mempersatukan+menguatkan, bukannya saling menyingkirkan+menjatuhkan. Ini bisa dimulai dengan sebuah "inner dialog" komunikasi paling dasar yakni: mendoakan sesama+semesta entah secara pribadi/bersama.

"Dari Uluwatu ke Sriningsih-
Mari bersatu dalam nada dasar kasih".


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar