HIK. Hidangan Istimewa Kristiani.
Harapan Iman Kasih
APOGHTEMATA PATRUM 15
281. Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia, kecuali jika
Ia ditinggalkan oleh manusia itu sendiri terlebih dahulu.
Bahkan jika manusia itu melakukan kesalahan satu kali, dua
kali, tiga kali, Tuhan tetap mencarinya, supaya manusia itu bertobat, dan
hidup.
+ St. Caesarius of Arles
282. Ingatlah bahwa pendosa yang menyesali dosa-dosanya,
lebih dekat kepada Tuhan daripada orang yang menyombongkan perbuatan-perbuatan
baik mereka.
+ Padre Pio
283. Seperti apakah cinta itu?
Tangan yang cekatan untuk menolong,
Kaki yang bergegas datang membantu,
Mata yang melihat kesusahan orang lain,
Telinga yang mendengar keluhan dan derita orang lain,
Itulah; cinta
+ St. Agustinus
284. Banyaklah bertoleransi terhadap orang lain namun
keraslah terhadap dirimu sendiri.
+ Marcus Aurelius
285. Tanggunglah dengan sabar hati segala hal yang
dibebankan kepadamu, dengan keyakinan penuh bahwa di dalam cobaan-cobaan yang
berat lah, engkau terutama berada dalam perhatian Tuhan.
+ St. Basilius Agung
286. Jiwa orang yang berada dalam damai bersama Tuhan,
bersedia duduk dalam debu bersama dan untuk orang lain.
Dari cinta, jiwa itu menginginkan semua orang lain untuk
mendapat kebaikan lebih daripada dirinya sendiri, dan ia bersuka cita ketika
melihat orang lain lebih beruntung daripada ia sendiri, dan ia berduka melihat
kesulitan orang lain.
+ St. Silouan the Athonite
287. Jika seseorang menyumpahimu, daripada membalasnya; yang
biasanya tidak bermanfat apa-apa, lebih bailk mendoakan mereka.
+ Elder Arsenie Boca
288. Sahabatmu adalah hati keduamu, yang merasakan perasaan
yang sama denganmu.
Ia menderita kepedihanmu dari kedalaman hatinya dan
bergembira atas sukacitamu dari kedalaman hati juga.
Ia membalas kasih kepadamu dan menyediakan pertolongan
terutama di saat kesusahan, ia tidak akan menelantarkanmu.
Berdua adalah lebih baik daripada sendiri, karena jika seorang
terjatuh, ada seorang lagi untuk membantunya bangkit kembali, namun jika
seorang sendiri saja, ketika ia terjatuh, tidak ada yang menolongnya.
+ Pope Shenouda
289. Pikiran kita menunjukkan keadaan spiritual kita.
Pikiran yang baik memiliki kekuatan yang besar, yang dapat
mengubah spiritualitas seseorang.
Sebaliknya, pikiran buruk menyiksa dan dapat menghancurkan
hidup kita.
Ketika orang mengenyahkan pikiran-pikiran buruk dan mengumpulkan
pikiran –pikiran baik, hati dan budinya dimurnikan, dan rahmat Tuhan berdiam
pada dirinya.
+ Elder Paisios
290. Apakah kau ingin bersatu dengan Tuhan di dalam doa ?
Pertama-tama, satukan dirimu dengan belas kasih, supaya kita
menyerupai Tuhan, dan disempurnakan oleh rahmatNya.
Paksalah hatimu untuk menjadi berbelas kasih dan baik hati,
selubungi jiwamu dengan kebaikan sampai kau sungguh merasakan kasih yang tulus
kepada orang lain di dalam dirimu.
Karena kasih Tuhan itu menyinari semua orang, yang baik pun
yang jahat.
+ St. Ignatii Brianchaninov
291. Seorang Rahib tua mengatakan kepada rahib lain bahwa
bahkan di saat para murid-murid spiritualnya mencium tangannya penuh hormat; ia
membayangkan dirinya berada di bawah kaki mereka.
+ Desert Father
292. Mereka yang tahu cara menunggu saat Tuhan menerima
tanpa syarat segala hal dalam rahmat Tuhan.
Ketika salju menyelimuti lembah,
Ketika gunung memucat memutih.
Ketika bunga-bunga mati,
Bapa pengasih berbisik, semua ini datang dari tanganKu,
berbahagialah mereka yang mempercayai Aku.
Ketika kau tak dapat mengerti,
Ketika kejayaanmu menjauh,
Ketika tanganmu kosong tanpa terisi,
Ketika rambutmu menjadi putih,
Ingatlah bahwa Bapamu itulah yang memiiki
laut dan bumi.
Berbahagialah jika engkau percaya,
Bahkan di saat kau tidak mengerti.
+ `Desert Fathers
293. Pergi, dan jangan takut.
Jangan pahit terhadap siapapun.
Jagan marah walau kau disalahi.
Maafkan.
Berdamai dengan semua orang.
Jika kau memaafkan, kau mengasihi.
Dan jika kau menagsihi, kau milik Tuhan.
Kasih adalah harta tak ternilai yang dengannya kau bisa
mendapatkan seluruh dunia, yang dapat menutupi dosa bukan saja dosamu sendiri, namun
dosa-dosa orang lain juga.
+ Fyodor Dostoyevsky
294. Pada saat kegelapan di mana tak ada apa-apa lagi yang
dapat menolong,.. berlututlah, itu akan membantu.
+ St. Isaac tha Syrian
295. Ketika kita mengingat-ingat keburukan yang orang lain
lakukan terhadap kita, kita mematikan kemampuan kita untuk mengingat kebaikan
yang Tuhan berikan kepada kita.
+ Father Macarius
296. Tak ada yang dapat menggantikan ketiadaan kasih.
Namun kasih menutupi segala kesalahan.
Jika tidak ada kasih, tidak ada apa-apa yang lain.
+ St. Arsenie Boca
297. Ukur hidupmu dengan yang apa yang telah kau beri dan
bukan dari apa yang telah kau terima.
Bukan dari banyaknya anggur yang kau minum, namun dari yang
kau tuangkan bagi orang lain,
Karena kekuatan cinta diukur dari pengorbanan, dan ia yang
paling menderita adalah ia yang telah memberi paling banyak.
+ Desert Fathers
298. Langit yang cerah tidak pernah takut kepada petir, karena
ia tahu, itu akan berlalu.
+ Wisdom of the monks of Mt. Athos
299. Ketika seseorang menyakiti kita, kemungkinan paling
besar adalah, orang tersebut sangat tidak bahagia di dalam dirinya.
Orang yang bahagia, tidaklah kasar, tidaklah menyumpahi,
tidak membicarakan keburukan orang.
Orang yang bahagia menikmati hidupnya, dan segala hal jahat
tidak ia butuhkan.
+ St. Alexei Mechev
300. Puasa yang paling baik, adalah penyerahan dan
menanggung dengan sabar segala hal yang dikirim Tuhan.
+ St. Anatoly of Optina