Prapaskah
III
Hos 6:1-6; Luk 18:9-14
“Fides et humilitas – Iman dan kerendahan hati" adalah dua semangat dasar pada hari ini. Tuhan mencintai orang beriman yang rendah hati tapi sangat membenci yang
tinggi hati.
Dalam buku saya “3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari” (Kanisius), bukankah sebuah
bangunan rohani membutuhkan fondasi kerendahan hati? Kita perlu hati-hati karena Iblis selalu masuk lewat celah cinta diri dan kesombongan hati kita. Dengan kata lain: perbuatan baik kita bisa jadi ternoda karena cinta diri dan kesombongan.
Doa-karya pelayanan dan matiraga itu baik, tapi jika hal baik itu tercemar cinta diri dan kesombongan maka bukan kebajikan lagi tapi malah menjadi titik lemah dan kejatuhan. Inilah sikap munafik (penuh akal bulus) yang ditunjukkan oleh orang Farisi dan
justru dipandang rendah oleh Tuhan karena orang sombong selalu menjadikan dirinya sebagai pusat dan
mudah mencibir/memandang rendah orang lain. Ingatlah nats nabi Yesaya 2:11: “Manusia sombong akan direndahkan - yang angkuh akan ditundukkan dan hanya Tuhan saja Yang Maha
Tinggi.”
Sebaliknya, Tuhan mencintai orang yang rendah hati - yang selalu terbuka dna merasa hina - yang selalu mengharapkan belas kasihanNya. Inilah sikap munajat
(berhati tulus) yang ditunjukkan oleh pemungut
cukai yang merendah dan
dibenarkan Tuhan. Yang
pasti, jika kita selalu memiliki “iman dan kerendahan
hati”, bukankah benar bahwa setiap hari hidup kita akan diberkati oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan?
"Cari arang di Kalimati - jadilah
orang yang selalu rendah hati".
Tuhan memberkati + Bunda
merestui.
Fiat Lux
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar