"Quod capita tot sensus-sebanyak
kepala itulah jumlah selera."
Pekan Biasa XI
2 Kor 6:1-10; Mat 5:38-42
2 Kor 6:1-10; Mat 5:38-42
"Quod capita tot sensus-sebanyak
kepala itulah jumlah selera."
Setiap
org punya rasa-pandangan+prinsip yg kadang berseberangan shingga mnimbulkan
konflik-intrik+hal2 problematik krn menyebabkan aneka permusuhan dlm pelbagai
skala: "nyawa ganti nyawa-mata ganti mata" (Ul 19:21). Hari inilah,
Yesus ajak kita mjd pembawa damai, "a channel of His peace" dg jln
pengampunan krn bukankah "no future without for"GIVE"ness-tdk
ada masa depan tanpa pengampunan?" Adapun 3 pesan injil ttg pengampunan,
al:
1.Pengampunan=kemutlakan:
Ia diperlukan krn "jika kamu mengampuni org maka Bapamu di surga akan
mengampuni kamu jg (Mat 6:14).
2.Pengampunan=tanpa
batasan: "Tuhan sampai brp kali aku hrs mengampuni, 7x kah? JwbNya,
"Bukan 7x, tp 70x7 kali" (Mat 18:21).
3.Pengampunan=kdewasaan:
Ia mengandaikan adanya hati yg damai+dewasa u/mendekat kpd Tuhan. Dlm bhs
Gandhi: "Pengampunan adl kualitas dr jiwa yg perkasa":..Tinggalkanlah
persembahan+pergilah berdamai lalu kembali u/mempersembahkan
persembahanmu." (Mat 5:21).
Nah,
brkt dr 3 pesan pengampunan itu, walaupun dlm kacamata insani: sgt sulit
u/mengampuni org yg menjelekkan/memfitnah/merugikan nama baik/hdp kita, adapun
satu pola dsr yg bisa kt buat dg mata iman kita adl dg mjd "kado"
(Mat 5:43-44):
1.KAsihi
musuh: Nobody's perfect-Tdk ada yg sempurna bukan? Yg pasti: bersalah itu
manusiawi, mengampuni itu ilahi maka kt perlu blajar u/sll mempunyai kasih
ilahi walau kdg sakit+terluka: With love can make us CHANGE from bad to good,
from zero to hero, from nothing to everything, impossible to possible.
2.DOakan
org yg membenci kt: Rasa benci+marah+kcewa bisa menimbulkan luka+sakit yg hrs
diobati krn bs membuat hati/syaraf tegang+bukankah doa yg panjang adl obat yg
mujarab? Doa yg penuh pengampunan jg bs membuat hati relaks, pandangan lembut+hdp
lbh damai. Cobalah! "Ada tangan kiri ada tangan kanan-Mari wartakan
pengampunan." Tuhan berkati+Bunda mrestui. Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar