“Fiat justitia ruat
caelum !”
Kel 24:3-8; Mzm
50:1-2,5-6,14-15; Mat 13:24-30
“Fiat justitia ruat caelum - Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun
langit akan runtuh. Inilah kalimat dari Lucius Calpurnius Piso Caesoninus
(43 SM). Adapun hari ini, Yesus juga menjelaskan tentang keadilan universal
lewat perumpamaan tentang gandum dan lalang.
Yesus sendiri tidak memberi penjelasan yang lebih
mendalam tentang perumpamaan ini karena Ia menggunakan lambang-lambang yang
sering dipakainya. Yang pasti, penabur benih gandum ini melambangkan Allah dan
para pekerjanya adalah para malaikat/hamba Tuhan sedangkan penabur benih lalang
melambangkan Setan dan anak buahnya. Setan akan terus berusaha menabur lalang
ditengah-tengah gandum. Perhatikan bahwa kedua tanaman ini tumbuh di tempat
yang sama dan kelihatannya cukup sulit untuk dipilah.
Inilah perumpamaan yang berbicara tentang orang
benar dan orang jahat yang dibiarkan hidup berdampingan. Di saat gandum itu
mulai berbulir, lalang pun mulai kelihatan juga. Keduanya jelas mempunyai
karakteristik berbeda, tapi tumbuhnya berbarengan di tempat yang sama. Bahkan
dalam bahasa Inggrisnya gandum dan ilalang ini pun hampir sama namanya: Wheat
dan Weeds.
Adapun, tiga pokok yang bisa kita renung-menungkan,
yakni:
1.Kebaikan/bonum:
Tuhan menabur benih “gandum” yang baik di ladang
dunia: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan
dan kami dengarkan." Gandum adalah lambang manusia yang berhati baik dan
menjadi berkat buat yang lainnya. Ia melambangkan orang yang mendengar dan
melakukan firman Tuhan.
2.Kejahatan/malum:
Setan menabur benih “lalang” yang jahat di ladang
dunia. Lalang adalah lambang orang berhati jahat yang kerap menjadi batu
sandungan untuk yang lainnya. Yang pasti, “lalang” ini akan tetap tumbuh
bersama dengan “gandum”, tetapi keduanya akan berakhir di tempat yang berbeda.
3.Keadilan/iustitium:
Inilah semangat “fairness” yang dihadirkan Tuhan:
“Biarkanlah keduanya, yakni “lalang” dan “gandum” tumbuh bersama sampai waktu
menuai.” Mereka dibiarkan tumbuh bersama, namun pertumbuhan keduanya memiliki
batas. Ketika “waktu menuai” tiba, maka “lalang” dikumpulkan untuk dibakar
(neraka) sedangkan “gandum” itu dikumpulkan untuk dimasukkan ke lumbung
(surga). Jelas terlihat bahwa surga bukan bumi: Kalau di bumi, ada orang baik
dan orang jahat, maka di surga yang ada hanyalah orang baik.Orang baik akan
mendapatkan ganjaran di surga, dan orang jahat akan mendapatkan hukuman di
neraka: "Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang
telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati." Bagaimana
dengan kita sendiri?
“Bang Maman cari sikat - Akhir zaman semakin
mendekat.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar