Ads 468x60px

Perayaan Ekaristi Kaum Muda

 “ENGKAU BERARTI BAGIKU”


1. PENGANTAR UMUM 
Adanya banyak keprihatinan terhadap kaum muda yang saat ini kurang lagi peduli dengan perayaan – perayaan liturgi termasuk ekaristi, kami mencoba menyusun teks perayaan ekaristi dengan nuansa kreatifitas kaum muda sehingga perayaan ekaristi nanti tidak kaku atau membosankan. Adapun tata laksana ekaristi kaum muda dirancang dengan beberapa dasar pertimbangan antara lain:

• Dasar Teologi
Manusia pada kodratnya adalah mahluk sosial yang senantisa ada dalam kebersamaan dengan yang lain. Manusia membutuhkan orang lain entah sebagai teman bicara, pasangan hidup, sahabat dan lain sebagainya. Dalam kebersamaan itu manusia dapat mengaktualisasikan hidupnya sebagai seorang manusia. Tanpa keberadaan yang lain, hidup manusia menjadi tidak berarti. Pentingnya hidup dalam kebersamaan dengan yang lain, dikisahkan pula dalam kisah penciptaan. Ketika Allah menciptakan Adam dan menempatinya dalam taman eden, Allahpun menyadari: “tidak baik kalau manusia seorang diri saja Akuakan menjadi penolong baginya yang sepadandengan dia(Kej.1:18). Maka diciptakannya seorang manusia yang bernama Hawa yang diambilnya dari tulang rusuk Adam(Kej.2:21-23). Allah melihat segala sesuatu baik adanya. Demikianlah Allah menciptakan manusia pria dan wanita untuk saling melayani, melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Namun oleh karena kesombongannya akhirnya manusia jatuh dalam dosa. Untuk menyelamatkan manusia yang telah jatuh dalam dosa, sejak jaman dahulu Allah telah mengutus para nabi untuk menyelamatkan manusia. Puncak perutusan Allah ini ada dalam diri Yesus Kristus (bdk.lbr.1:1-3).


Dalam mewartakan karya keselamatan Allah, Yesuspun tidak bekerja sendirian, Ia melibatkan orang lain. Ia memanggil para murid sebagai patner atau rekan kerjaNya (bdk. Mat.4:18-22, Mrk.1:16-20,3-19, Lks.6:12-16).

Kebersamaan di antara manusia ditekankan pula oleh para bapak konsili dalam Konsili Vatikan II :”…Sebab dari kodratnya yang terdalam manusia bersifat sosial; dan tanpa berhubungan dengan sesama ia tidak dapat hidup atau mengembangkan bakat pembawaannya.”(GS 12) Selain itu, Konsili juga menegaskan pentingnya relasi antara pribadi yang satu dengan yang lain .Oleh karena itu hidup bermasyarakat itu bukanlah suatu tambahan atau kebetulan melainkan sesuatu yang harus ada. Melalui pergaulan dengan sesama, dengan saling berjasa, melalui dialog sesama saudara, manusia berkembang dalam segala bakat pembawaan dan mampu menanggapi panggilannya. (GS 25).


• Dasar Liturgis
Hidup bersama dengan Allah dan sesama adalah kerinduan umat manusia. Kerinduan ini mendapat jawaban atau terpenuhi dalam Yesus Kristus. Melalui perayaan ekaristi Yesus Kristus hadir dan menampakkan diriNya baik dalam pribadi pelayan “karena yang sekarang mempersembahkan diri melalui pelayanan imam sama saja dengan Dia yang ketika itu mengorbankan diri di salib, maupun terutama dalam rupa ekaristi”. Ia hadir dalam sabdaNya, sebab Ia sendiri bersabda bila kitab suci dibacakan dalam gereja. Akhirnya Ia hadir sementara gereja memohon dan bermazmur, karena Ia sendiri berjanji; Bila dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu disitulah Aku hadir (Mat .18-20) (SC.7).
Melalui perayaan ekaristi, Geraja secara resmi dan meriah mengungkapkan dan melaksanakan dirinya sebagai sakramen kebersamaan dengan Yesus Kristus. Oleh karena itu Ekaristi dipandang sebagai sumber dan puncak seluruh umat kristiani .(LG.11). Ekaristi juga adalah sakramen puncak kebersamaan dengan Tuhan dan sesama. Dalam dan melalui perayaan ekaristi peristiwa pertemuan kebersamaan antara Allah dan umatNya melalui Yesus Kristus mengalami puncak pengungkapan dan pelaksanaannya.
Pentingnya hidup bersama dengan yang lain terungkap dalam tema yang dikemukakan yakni: “engkau berarti bagiku”. Perayaan ekaristi kaum muda ini diawali dengan prolog yang disusun dalam dialog dengan tujuan mengantar peserta perayaan masuk dalam suasana liturgi yang dirayakan. Struktur pokok perayaan ekaristi tetap dipertahankan. Namun pada bagian tertentu dibuat variasi agar perayaan lebih hidup dan tidak membosankan. 

Bagian tobat diisi dengan pembacaan puisi oleh seorang remaja yang mengisahkan tentang pertobatan seorang pecandu narkoba. Meskipun sang pecandu merasa nikmat namun setelah kenikmatan itu hilang, ia merasa menyesal, terasing dan jauh dari sesamanya. Proses pertobatan sang pecandu narkoba merupakan sarana penyadaran bagi kawula muda bahwa kesulitan dan persoalan hidup yang dihadapi tidak harus diatasi sendiri dan dicari pelampiasannya pada narkoba. Sebaliknya ada teman, orang tua, guru, kakak, adik dan sesama yang lain, yang bersedia menjadi tempat curahan keluhan hati. Di atas semuanya itu ada Tuhan yang setiap saat mengundang orang yang bermasalah kembali ke jalan yang benar. Yang penting ia mau membuka diri kepada Tuhan. 

Bacaan-bacaan yang dipilih disusun dalam bentuk dialog. Tujuannya ialah membantu peserta untuk menyadari pentingnya kebersamaan dengan yang lain sebagai sarana yang membantu peserta menemukan arti hidup dan pribadinya. 



• Dasar Pastoral
Salah satu tujuan pastoral adalah menjadikan liturgi sebagai satu perayaan yang menarik dan lebih meresapi kehidupan umat. Untuk mencapai tujuan ini maka perayaan liturgi pada umumnya dan ekaristi pada khususnya harus diperbaharui supaya dapat mengungkapkan misteri Kristus dalam bahasa dan dengan tanda-tanda yang dapat dimengerti dan dihayati oleh umat dewasa ini sesuai dengan kepribadiannya (SC 19, 21,34). Jika demikian cita-cita konsili, maka sudah tiba saatnya bagi kita untuk berani menjawabi panggilan konsili agar perayaan liturgis pada umumnya dan ekaristi pada khususnya sungguh-sungguh dihayati dalam kehidupan umat beriman.

Menanggapi seruan para Bapak Konsili serta keprihatinan kepada kaum muda, saya memilih untuk mengadakan Ekaristi Kaum Muda, dengan tujuan membantu mereka untuk menemukan arti dan perannya dalam kebersamaan dengan yang lain. Sesama yang dimaksud adalah orang tua, teman, guru, pastor dan lain-lain. Kehadiran sesama dapat menjadi tempat curahan hati dan pendamping sehingga kehidupan orang muda dapat berkembang secara wajar pada jalan yang benar. Selain itu mendorong kaum muda untuk semakin mencintai ekaristi yang adalah sumber dan puncak kehidupan iman kristiani.



II. STRUKTUR POKOK

.1. Ritus Pembuka 
• Prolog (Dialog seorang pemuda dan pemudi yang mengarahkan peserta untuk masuk dalam suasana perayaan).
Perarakan masuk dengan urutan:
- Ajuda pepbawa Wirug
- Ajuda pembawa lilin
- Ajuda pembawa salib
- Lektor
- Misdinar 
- Imam 
• Lagu Pembukaan
• Tanda Salib dan salam pembuka
• Tobat (diisi dengan pembacaan puisi yang diiringi instrumen; bagian ini diakhiri dengan ajakan untuk merenung)
• Kemuliaan
• Doa Pembuka 

2. Liturgi Sabda
• Bacaan Pertama
• Lagu Antar Bacaan
• Injil
• Homili
• Aku Percaya
• Doa Umat

3. Liturgi Ekaristi
• Persiapan persembahan diiringi lagu.
• Doa permohonan dan penyerahan persembahan
• Doa syukur agung II
- Prefasi 
- Kudus
- DSA
- Bapa Kami
- Doa Damai
- Anak Domba Allah 
- Lagu komuni
- Lagu post komuni
- Doa penutup

4. Ritus Penutup
• Berkat Penutup
• Pengutusan
• Lagu Penutup


III. SARANA
Sarana yang diperlukan dalam EKM ini:
• panduan EKM
• Musik Band
• Imam yang mengenakan Stola
• Pelayan yang mengenakan pakaian yang bebas tapi sopan


IV. REFERENSI
• Alkitab LAI
• Tata Perayaan Ekaristi 2005
• Dokumen Konsili Vatikan II
• Ecclesia De Eucharistia, Dokpen KWI 2004
• Pedoman Umum Misale Romawi, Komlit KWI 2002
• Madah Bakti 
• Teks – Teks Lagu




Tata Perayaan Erkaristi Kaum Muda

RITUS PEMBUKA

Prolog 
(Dialog antara seorang pemuda dan pemudi yang mengarahkan peserta perayaan untuk masuk dalam suasana perayaan dan menyadarkan peserta akan pentingnya makna Engkau Berarti Bagiku. Keterangan : Pi = Pemudi; Pa = pemuda).

Aku Berarti Karena yang Lain
Pi : Sahabatku
Di kala aku bermenung sendiri
Timbul pertanyaan di dalam hatiku
Pertanyaan ini ingin ku katakan kepadamu
Apakah mungkin aku atau dirimu 
Hidup seorang diri?

Pa : Sahabatku 
Bagiku tak ada kata sendiri
Kita ditakdirkan untuk selalu bersama
Bayangkan……
Kalau kamu hidup sendiri
Apakah kamu dapat menyebut dirimu pemimpin tanpa ada yang dipimpin?
Apakah kamu dapat menyebut dirimu guru tanpa kehadiran murid?
Apakah kamu dapat menyebut dirimu dokter tanpa kehadiran pasien?
Apakah kamu dapat meyebut dirimu MUDIKA tanpa kehadiran rekan-rekanmu yang lain?
Kita dapat menemukan arti dan peran kita kalau kita selalu ada bersama yang lain.

Pi : Sahabatku,
Terkadang ada orang yang merasa ingin sendiri
Bahkan ada yang tak peduli dengan orang lain

Pa : Sahabatku,
Hal itu kerap terjadi dalam kehidupan kita
Mungkin saja ada yang merasa dirinya punya kelebihan tetapi dia tidak mampu membagikannya dengan yang lain Mungkin saja ada yang minder dan malu untuk bergaul dengan yang lain
Adapula yang tidak mau bergabung dengan orang lain karena ia merasa dirinya dicekam oleh pengalaman masa lalu yang sangat menyakitkan
Masih banyak hal yang membuat orang tidak menyadari makna “Engkau berarti bagiku”
Apapun peristiwa atau kejadian yang kita alami kita tetap membutuhkan orang lain.
Aku terkenang akan syair lagu yang dinyanyikan oleh Titiek Sandora dan 
Muchsin Alatas (menyanyikan syair lagu ini)

Untuk siapa aku dilahirkan, Ke dunia ini sayang
Mestinya engkau percaya, Bahwa aku terlahir hanya untuk dirimu
Yang aku kasihi.
Untuk siapa aku dilahirkan, Akupun tercipta untuk siapa
Aku lahir untuk mu, Kau tercipta untuk ku
Kita adalah satu.

Dalam keadaan apapun kita butuh teman. Kita butuh orang lain sebagai tempat curahan hati.
Marilah saudara –saudari terkasih kita resapkan pesan-pesan yang bermanfaat bagi kita kawula muda melalui perayaan ini.


LAGU PERARAKAN: Teks. Bersama Melangkah Menuju Altar Tuhan 
(Ketika lagu pembuka dinyanyikan, imam dan rombongan berarak menuju altar dengan urutannya sebagai berikut: Ajuda pembawa wirug dengan asap yang mengepul, pembawa lilin bernyala, para misdinar, lector yang membawa kitab injil. Terakhir imam. Sebelum perarakan mulai, imam membubuhkan dupa ke dalam pendupaan dan memberkatinya dengan tanda salib tanpa mengatakan apa-apa. Sesampai di depan altar, imam serta rombongan perarakan membungkuk hikmat lalu ketempat yang telah disediakan. Imam menuju altar, mencium altar, kemudian mendupa altar 3x3)

I : Saudara-saudari terkasih sebagai tanda persaudaraan dan persahabatan di antara kita marilah kita saling menyapa satu sama lain dengan berjabatan tangan.


TANDA SALIB
(Setelah lagu perarakan selesai imam dan umat membuat tanda salib dengan mengucapkan:)
I : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin


SALAM
(Sesudah itu sambil membuka tangan imam menyampaikan salam kepada umat.)
I : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus besertamu.
U : Dan sertamu juga


TEMA
Dengan singkat imam menjelaskan tema perayaan
I : Kawula muda yang terkasih, Selamat sore selamat datang dalam Perayaan Ekaristi ini. Dalam suasana ceria ini kita sama-sama merenungkan makna kehadiran orang lain bagi kita. Dalam kisah hidup manusia pertama, Hawa diciptakan Allah untuk menjadi teman Adam. Yesus pun dalam menjalankan karya pelayananNya mengajak Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes untuk menyertainya. Yesus menyadari kehadiran empat murid pertama itu sangat berti dalam mejalankan misiNya. Kitapun dicipta untuk menjadi patner seorang akan yang lain. Kita membutuhkan orang lain sebagai rekan atau teman curhat yang sangat membantu kita dalam pengembangan diri. Kehadiran orang lain membuat kita semakin berarti. Namun terkadang kita tidak peduli dengan orang lain. Kita sering mengandalkan diri sendiri dan melihat orang lain sebagai penghalang atau penghambat hidup kita. Maka marilah kita menyesali semuanya itu dengan mengakui keterbatasan dan kelemahan kita di hadapan Tuhan dan sesama.


PERNYATAAN TOBAT
I : Sambil menyadari kelemahan dan kelelain kita sebagai orang muda, marilah kita mengikuti jeritan hati seorang pecandu narkoba (pembacaan puisi diiringi instrumenpeserta mengikutinya dalam keheningan)


JERITAN HATI PECANDU NARKOBA
Sobat,
Aku pemuda yang malang
Masa muda
Kulalui dalam kegetiran
Impian-impian hampa, semu, tak bermakna, menyakitkan

Aku terpenrangkap jebakan jarum maut
Nikmat terasa
Angan melayang
Jiwa mengembara
Mengantarku ke gerbang kegelapan
Menggerogot tubuhku
Terasa sakit
Menakutkan

Aku tak tahu entah ke mana kupergi
Yang pasti…..
Aku sepi sendiri
Terbuai maryuana, kokain, sabu-sabu

Terpaksa…
Terpaksa…
Aku memilih jalan gelap
Melampiaskan kekecewaanku

Aku ditinggal ibunda
Dikala aku belia
Ayah terjebak dalam dekapan sang dara
Aku terlantar…..
Aku tersisksa….

Di tengah kekalutan
Tak ada penolong
Tuhan jauh di awang
Ku tahu
Diriku segalanya
Ekstase teman setiaku

Sobat,
Bayang-bayang gelap perlahan sirna
Aku siuman
Kusadari
Aku tidak sendiri
Aku butuh teman
Aku butuh sahabat
Aku butuh saudara
Aku butuh orang tua
Aku butuh tempat curhat
Pelabuhan kasih saying
Rumah cinta yang damai

Sobat,
Maukah kau menyambutku
Sebab kau belahan hidup ku
Bersama dirimu
Ku tatap esok nan ceria
Sebab engkau berarti bagiku

I : Kawula muda yang terkasih, kita semua telah mendengar dan merenung bersama betapa menderitanya hidup seorang pecandu narkoba. Di satu pihak ia merasa nikmat dan seakan-akan semua persolan hidup telah berakhir. Di pihak lain ia merasa kesepian jauh dari sesama dan Tuhan. Kitapun sering merasa jauh dari Tuhan dan sesama oleh karena dosa-dosa dan kelalaian yang pernah kita buat. Maka marilah kita nyatakan tobat hati kita dengan menyanyikan lagu Tuhan kasihanilah kami


TUHAN KASIHANILAH KAMI (MB 182)
(Seorang solis menyanyikan lagu Tuhan Kasihanilah kami diiringi musik Band dalam irama klasik)


KEMULIAAN (Teks: Pujilah Tuhan Pujilah Karyanya)
(Imam mengajak peserta untuk memuji Tuhan dengan menyanyikan lagu kemuliaan diiringi alunan musik Band, peserta bernyanyi sambil bertepuk tangan)


DOA PEMBUKA
(Setelah kemulian imam mengucapkan doa pembuka dengan tangan terkatub)

I : Marilah berdoa
(Imam dan seluruh peserta yang hadir hening sejenak, berdoa dalam hati. Kemudian sambil merentangkan tangan imam memgucapkan doa pembuka yang diakhiri dengan rumusan Trinitaris)
Bapa yang Mahapengasih, Alangkah sering kami berkumpul dan berjumpa bersama. Tetapi kami kurang mengerti pentingnya kehadiran orang lain bagi kami. Berilah kami pengertian sejati akan makna “engkau berarti bagiku” agar mata kami terbuka melihat orang lain sebagai saudara, Hati kami tergerak menyapa mereka yang sering jauh dari kebersamaan. Tangan kami terulur menyambut mereka yang berkeinginan untuk bergabung bersama kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami yang hidup dalam persekutuan dengan Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.


LITURGI SABDA


BACAAN I 
(Imam duduk ditmpat yang telah disediakan, sementara lector menuju mimbar sabda dan membacakan bacaan I dalam bentuk dialog. Keterangan: N = Narator Al= Allah).

N = Pembacaan dari Kitab Kejadian (1:26 – 28)

N = Ketika menciptakan dunia dan segala isinya berfirmanlah Allah

Al = "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

N = Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:

Al = "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

N = Demikianlah Sabda Tuhan 

U = syukur kepada Allah 

Lagu / Mazmur tanggapan (Teks : Wartakanlah Kabar gembira Tuhan)

Bait Pengantar Injil
(Dinyanyikan oleh solis, semua peserta berdiri dan menanggapinya)
S : Aleluya, aleluya, aleluya
U : Aleluya, alelya, aleluya
S : Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah dan percayalah kepada Injil
U : aleluya, aleluya, aleluya

(Imam membungkuk ke arah altar sambil berdoa dalam hati sbb:)

I : Sucikanlah hati dan budiku ya Allah yang mahakuasa, supaya aku dapat mewartakan InjilMu dengan baik.


BACAAN INJIL

I : Tuhan sertamu
U : Dan sertamu juga
(sambil membuat tanda salib dengan ibu jari di Kitab Injil, imam bernyayi):
I : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 
U : Dimuliakanlah Tuhan 
(kemudian imam membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dadanya. Lalu membacakan injil dengan lantang. Umat mendengar dengan hikmat sambil berdiri).

Bacaan Injil (Mrk. 1 :14 – 20)
(Injil Dimaklumkan dalam bentuk dialog. Keterangan: N = Narator, Y = Yesus (oleh imam)
I : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
I : Inilah Injil Yesus Kristus menurut St. Markus
U : Dimuliakanlah Tuhan 
N : Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya:
Y : "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 
N :Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka:
Y : "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 
N : Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 
Y : Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.


Homili

Aku percaya (MB: 226)
Dengan tangan terkatup Imam mengajak umat untuk memanjatkan doa umat. Kemudian menyusul doa umat yang berisi pewrmohonan-permohonan seluruh umat. Doa umat dimulai dan diakhiri oleh imam. Seluruh umat mengambil bagian dalam doa ini dengan menyerukan aklamasi pada akhir tiap-tiap ujud.


Doa Umat
I : Marilah kita sampaikan permohonan kepada Allah Bapa kita

1. Semoga Allah menganugerahkan Roh KudusNya kepada kawula muda yang sedang mengalami persoalan yang berat dalam hidupnya, agar mereka tidak mencari pelampiasannya pada narkoba atau minuman keras yang merusak pribadinya dan semoga dapat menemukan jalan keluar terbaik dari tekanan-tekanan permasalahan yang dihadapi.Kami mohon…….

2. Semoga kaum muda yang berjuang mendapatkan pekerjaan demi masa depannya senantiasa mendapat berkat dan restu Tuhan dan semoga mereka yang di PHK diberi kekuatan dan ketabahan hati. Kami mohon….

3. Semoga remaja yang sedang bertumbuh dewasa selalu mendapat tempat untuk berkreasi dan mengembangkan dirinya. Kami mohon…..

4. Semoga para orang tua dan warga masyarakat semakin mengasihi kaum muda dan memahami gejolak jiwa kemudaan mereka. Kami mohon…..

5. Semoga kami semua yang hadir di sini semakin memahami bahwa yang lain sungguh berarti bagi kami sehingga kamipun semakin mengasihi sesama sebagai saudara. Kami mohon….

6. Marilah kita menyerahkan intensi pribadi kita masing-masing (hening sejenak) Kami mohon

I : Inilah ungkapan hati kami kaum muda ya Bapa. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin


LITURGI EKARISTI


PERSIAPAN PERSEMBAHAN (Teks: Betapa Hatiku)
(Imam mempersiapakan persembahan di altar, diiringi dengan nyanyian persiapan persembahan)

Menghunjukkan Persembahan
(Imam berdiri di belakang altar, mengambil patena dengan roti di atasnya lalu mengangkatnya sedikit sambil berkata dengan suara lembut:)

I :Terpujilah Engkau ya Tuhan Allah semesta alam sebab dari kemurahanMu kami menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan usaha manusia yang bagi kami menjadi roti kehidupan.
Imam menaruh patena di atas korporale. Kemudian menuangkan anggur dn sedikit air ke dalam 
piala sambil berkata dengan suara lembut:

I :Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini, semoga kami boleh mengambil bagian dalam Keallahan Kristus, yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.

Imam mengambil piala berisi anggur, lalu mengangkatnya sedikit sambil berkata dengan suara lembut:
I : Terpujilah Engkau ya Tuhan Allah semesta alam, sebab dari kemurahanMu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari pohon anggur dan darui usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.

Imam menaruh piala di atas korporale. Kemudian membungkuk khidmat dan berdoa dengan suara lembut:

I : Dengan rendah hati dan tulus, kami menghadap kepadaMu ya Allah Bapa kami. Terimalah kami, dan semoga persembahan yang kami siapkan ini berkenan kepada Mu.
Imam mendupa persembahan, lalu membasuh tangan di sisi meja altar sambil berdoa 
dalam hati:

I : Ya Tuhan. Bersihkanlah kau seluruhnya dari kesalahanku, dan sucikanlah aku dari dosaku.

(Imam kembali ke tengah, menghadap ke arah umat ia membuka tangan, mengatupkanya 
kembali sambil berkata:)

I : Berdoalah saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan kepada Allah, Bapa yang mahakuasa.

U : Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.


Doa Persembahan
(Sambil merentangkan tangan imam mendoakan doa persembahan)

I : Ya Allah Bapa kami, terimalah roti dan anggur ini
Lambang penyerahan diri dan niat kami kaum muda kepadaMu.
Semoga karenanya imam kami Kau kuatkan dan kami dapat semakin memahami pentingnya hidup bersama dengan orang lain. Demi Kristus Tuhan kami.

U : Amin


DOA SYUKUR AGUNG II
Imam dapat mengumumkan kepada umat teks Doa Syukur Agung yang akan digunakan. Sementara itu Putra/i altar membunyikan bel/gong sebagai tanda dimulainya Doa Syukur Agung. Imam membuka DOA SYUKUR AGUNG dengan prefasi sebagai berikut:
Umat berdiri

Sambil membuka tangan, imam bernyanyi/berkata:
I Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga. 
Sambil mengangkat tangan, imam melanjutkan: 
I Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U Sudah kami arahkan.
Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:
I Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U Sudah layak dan sepantasnya.

Prefasi (Untuk anak muda – Allah Baik Hati)
I Kami berterimakasih kepadaMu ya Allah, sebab Engkau menciptakan kami, agar kami cinta kepadaMu dan kepada sesama kami. Kami berterimakasih pula kepadaMu sebab kami dapat berkumpul dan bercakap-cakap serta bergembira bersama. Atas semua anugerah itu kami bergembira dan bersyukur kepadaMu ya Bapa. Dan bersama semua orang yang percaya kepadaMu, bersama para malaikat dan seluruh laskar surgawi kami memuliakan Dikau dengan tak henti-hentinya bernyanyi:
Imam mengatupkan tangan, dan bersama umat menutup prefasi dengan melagukan/mengucapkan aklamasi/ Kudus.

Lagu Kudus (MB. 255) 
I Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa, sumber segala kekudusan.
(Imam mengatupkan tangan. Kemudian, sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, ia berkata:)
 
Maka kami mohon:Kuduskanlah persembahan ini dengan pencurahan Roh-Mu.
(Imam mengatupkan tangan, lalu membuat tanda salib satu kali atas roti dan anggur sambil berkata: )

Agar bagi kami menjadi Tubuh dan (†) Darah Putera-Mu terkasih 
Tuhan kami Yesus Kristus.

Imam mengatupkan tangan.

Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela,
(Imam mengambil roti, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, ia melanjutkan:)

Yesus mengambil roti,Mengucap syukur kepada-Mu, Lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, Seraya berkata:

(Imam membungkuk sedikit.Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang 
jelas, sesuai dengan sifatnya).

TERIMALAH DAN MAKANLAH
INILAH TUBUHKU 
YANG DISERAHKAN BAGIMU.

Hosti suci diperlihatkan kepada umat, lalu diletakkan lagi pada patena. Kemudian imam berlutut menyembah. Sesudah itu, sambil mengatupkan tangan, imam melanjutkan:

Demikian pula, sesudah perjamuan,
(Imam mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, ia melanjutkan):

Yesus mengambil piala.Sekali lagi  Ia mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:
(Imam membungkuk sedikit)

TERIMALAH DAN MINUMLAH:
INILAH PIALA DARAHKU, 
DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, 
YANG DITUMPAHKAN BAGIMU 
DAN BAGI SEMUA ORANG 
DEMI PENGAMPUNAN DOSA. 
LAKUKANLAH INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

(Imam memperlihatkan piala kepada umat, lalu meletakkannya di atas korporale, kemudia berlutut menyembah. Sesudah itu imam mengajak umat melagukan/mengucapkan aklamasi anamnesis berikut:)

I Marilah menyatakan misteri iman kita.

U Wafat Kristus kita maklumkan, kebangkitan-Nya kita muliakan, kedatangan-Nya kita rindukan. Amin.

(Dengan tangan rentang imam berkata:)
I Sambil mengenangkan wafat Dan kebangkitan Kristus. Kami mempersembahkan kepada-Mu, ya Bapa,
Roti kehidupan dan piala keselamatan.Kami bersyukur, Sebab kami Engkau anggap layak
Menghadap Engkau dan berbakti kepada-Mu.
Kami mohon Agar kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus Dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.
Bapa, perhatikanlah Gereja-Mu Yang tersebar di seluruh bumi. Sempurnakanlah umat-Mu, dalam cinta kasih, Dalam persatuan dengan Paus kami Yohanes Paulus II. Dan Uskup kami Ignatius Suharyo,
Serta para imam, diakon, Dan semua pelayan sabda-Mu Ingatlah pula akan saudara-saudari kami, kaum beriman, Yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit, Dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahiman-Mu. Terimalah mereka dalam cahaya wajah-Mu. Kasihanilah kami semua, agar kami Engkau terima Dalam kebahagiaan abadi Bersama Santa Maria, Perawan dan Bunda Allah,
Bersama para rasul dan semua orang kudus, Dari masa ke masa, Yang hidupnya berkenan di hati-Mu.
Semoga kami pun Engkau perkenankan Turut serta dan memuliakan Dikau,

(Imam mengatupkan tangannya).

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu.
(Imam mengangkat piala dan patena dengan hosti di atasnya sambil berkata/bernyanyi:)

Dengan pengantaraan Kristus,  bersama Dia dan dalam Dia, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, 
bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa. 
U Amin 

Komuni

Bapa kami
(Umat berdiri)

(Setelah Doa Syukur Agung, dengan tangan terkatup, imam mengajak umat mendoakan Bapa kami.)

I : Atas petunjuk Penyelamat kita, dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita bersama- sama berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga …………

Embolisme
(Sambil merentangkan tangan, imam mengucapkan/melagukan embolisme dengan suara nyaring, kecuali kalau Bapa Kami dan doksologinya sudah didoakan/dilagukan sebagai satu kesatuan.)

I :Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damaiMu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, Sambil mengharapkan kedatangan penyelamat kami, Yesus Kristus.
Imam mengatupkan tangan, dan umat berseru:

U : Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.


Doa Damai

I : Setiap kali Kristus sesudah kebangkitan-Nya menampakkan diri kepada para murid, maka salam damai yang pertama-tama diberikan kepada mereka, Maka marilah kita mohon damai kepada-Nya.
Tuhan Yesus Kristus jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami  supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. 
Sebab Engkaulah pengantara kami, kini dan sepanjang masa. 
U : Amin

(Sambil membuka tangan imam mengucapkan Salam Damai)

I Damai Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.

Imam mengajak umat untuk saling menyatakan Salam Damai.
Sesudah itu;

Pemecahan Roti
(Imam mengambil roti besar, memecah-mecahkannya, lalu memasukkan pecahan yang kecil ke dalam piala sambil berdoa dalam hati :) 

I Semoga percampuran Tubuh dan Darah 
Tuhan kita Yesus Kristus ini
Memberikan kehidupan abadi
Kepada kita semua yang akan menyambutnya.

Persiapan Komuni 
(Umat duduk)
(Dengan tangan terkatup, imam berdoa dalam hati. Umat mempersiapkan diri dengan SIKAP DOA)

PRIBADI.
I Ya Tuhan Yesus Kristus, Semoga Tubuh dan Darah-Mu, Yang akan kusambut,
Melindungi dan meyehatkan jiwa ragaku.
(Imam berlutut, mengambil roti kudus, mengangkatnya sedikit di atas patena atau piala, lalu ditunjukkan kepada seluruh umat sambil berkata:)

I Inilah Anakdomba Allah yang menghapus dosa dunia.
Berbahagialah kita Yang diundang ke perjamuan-Nya.

U Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. (Imam berdoa dalam hati)
:
I Semoga Tubuh Kristus Selalu melindungi aku. Dengan khidmat imam menyantap Tubuh Kristus.
(Kemudian imam mengambil piala berisi anggur dan berdoa dalam hati:)

I Semoga darah Kritus. Selalu melindungi aku. Dengan khidmat imam menyambut Darah Kristus.
(Kemudian imam mengambil patena atau sibori berisi roti kudus, dan pergi ke tempat umat akan MENYAMBUT Tubuh (dan Darah) Kristus.)

I Tubuh Kristus

U Amin 

Setelah komuni selesai, imam membersihkan patena, sibori dan piala sambil berdoa dalam hati:
I Ya Tuhan,
Semoga anugerah-Mu yang tadi kami sambut
Sungguh meresap ke dalam hati,
Dan memulihkan kekuatan iman kami.
Sesudah itu imam pergi ke tempat duduk. Saat hening sejenak untuk berdoa dalam hati

Lagu sesudah komuni: Syukur BagiMu Oh Tuhan 
Cipt. Alberto Dopo, OCDS

Doa Sesudah Komuni
I :Marilah berdoa (hening sejenak)
Allah Bapa yang mahapengasih kami mengucap syukur kepadaMu, Engkau telah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang hidup dalam kebersamaan, saling membutuhkan dan saling memerlukan. Semoga persaudaraan kami menjadi utuh dan kokoh untuk selama-lamanya. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. 
U : Amin.

RITUS PENUTUP
Pengumuman

Pada saat ini dapat disampaikan beberapa pengumuman atau ucapan terima kasih

Berkat Penutup dan Pengutusan
(Imam membuka tangan )

I Tuhan sertamu.
U Dan sertamu juga.
Imam mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat.

I Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang maha kuasa:
(†) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.

Pengutusan:
I :Saudara-saudari sekalian Perayaan ekaristi sudah selesai
U Syukur kepada Allah.
I (Marilah pergi) kita diutus.
U Amin. 
Imam dan pada petugas memberi hormat kepada altar. Imam dan para pelayan lalu meninggalkan ruangan altar menuju sakristi diiringi nyanyian penutup. 


LAGU PENUTUP : Teks : MARI WARTAKANLAH KASIH TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar