1 Sam 1:9-20; Mark 1:21b-28
"Deus semper maior-Allah sll lbh besar." Hal ini menjadi lebih jelas ketika kata-kata dan kehadiran Yesus selalu membawa kuasa ilahi yang benar-benar menyebar dan menjalar kepada semua orang yang diajarNya. Dalam bahasa orang Solo, Ia menjadi pengajar yang penuh dengan kuasa ilahi karena 3 jalan cinta yang dimilikiNya, antara lain:
1."Wasis": Kecakapan. Ia benar-benar tahu tentang apa yang diajarkanNya dan sekaligus konsisten melaksanakan apa yang dikatakanNya.
2."Waras": Kesehatan. Ia mengajar dengan akal sehat, tidak penuh dengan sentimen dan argumen yang menjatuhkan pihak lain. Pengajarannya selalu sehat karena obyektif dan benar-benar berangkat dari pengalaman pribadiNya tentang Allah.
3."Wareg": Kepenuhan. Ia kenyang/penuh dengan pengalaman kasih Tuhan. Karena diriNya adalah kasih itu sendiri dan semua ajarannya adalah berdasar kasih yang tulus, maka orang banyak menjadi takjub mendengar pengajaranNya yang penuh kuasa. Bahkan Roh-roh jahat pun juga taat kepadaNya. Dengan kata lain: Ia tidak lapar akan pujian/penghargaan, sanjungan/bualan. Ia sudah kenyang dan selalu hendak membagikan rasa "wareg"-Nya itu kepada semua orang lain di sekitarNya.
"Ada pita di tengah pasar- Allah kita memang maha besar."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar