Ingatkah kita pada protes Yudas ketika
Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya? Yudas
menaksirnya sekitar 300 dinar (Yoh 12:3-5). Namun ternyata Yudas menjual Yesus
dengan harga 30 keping uang perak (Mat 27:3) yang harganya sekitar 120 dinar.
Coba kita bandingkan, minyak narwastu sebotol seharga 300 dinar, tetapi Yudas menjual Yesus dengan harga 120 dinar. Nyawa Yesus harganya tak sampai setengah harga minyak narwastu. Satu dinar adalah upah buruh sehari, sehingga nyawa Yesus diharga kurang lebih sama dengan gaji buruh selama 4 bulan.
Coba kita bandingkan, minyak narwastu sebotol seharga 300 dinar, tetapi Yudas menjual Yesus dengan harga 120 dinar. Nyawa Yesus harganya tak sampai setengah harga minyak narwastu. Satu dinar adalah upah buruh sehari, sehingga nyawa Yesus diharga kurang lebih sama dengan gaji buruh selama 4 bulan.
Jika kita andaikan saja upah buruh sehari sekitar 40 ribu rupiah, harga minyak nawastu sebotol sama dengan 12 juta rupiah. Harga nyawa Yesus bagi Yudas dan para imam Yahudi hanya 120 dinar, berarti sekitar 4,8 juta.
Tragis bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar