HARI RAYA PASKAH
Kis 10:34a.37-43; Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23; Kol 3:1-4; Yoh 20:1-9.
"Ecce lignum Crucis-Lihatlah kayu salib!" Adapun pada misa Minggu Paskah pagi, bersama dengan api yang diberkati, lilin Paskah yang dinyalakan dan madah indah Exultet yang baru dilambungkan pada malam harinya, kita diajak untuk selalu melihat SALIB sebagai sebuah proses kemenangan iman. Itu sebabnya Hari Paskah mengajak kita bersukacita: "bersorak-bertepuk-bergirang", karena setelah penyaliban hadirlah kemuliaan, setelah kematian hadirlah kebangkitan, setelah penderitaan hadirlah kebahagiaan.
Persiapan sepanjang 40 hari dalam masa Prapaskah dengan ber-PDA "Puasa-Doa danAmal" diakhiri dengan kemuliaan, kemenangan dan kehidupan yang dikenangkan pada Hari Raya Paskah. Mengacu pada bacaan injil hari ini, ada 3 pengalaman supaya kita selalu melihat SALIB, antara lain :
1."Pengalaman personal": Inilah yang dialami Maria Magdalena ketika Yesus yang bangkit menjumpainya secara pribadi dengan 3 kalimat: "Damai bagimu - Jangan takut dan Pergilah ke Galilea!"
2."Pengalaman sosial": Inilah yang terjadi ketika Petrus dan Yohanes bersama-sama bergegas mencari Yesus yang bangkit karena informasi yang diberikan Magdalena.
3."Pengalaman ecclesial": Inilah yang diwartakan ketika Yohanes (murid yang dikasihiNya) menunggu Petrus dan membiarkannya masuk ke makam Yesus terlebih dulu. Yohanes tidak langsung sok dan bekerja sendirian tapi terus bersabar dan menyadari dirinya sebagai bagian dari gereja universal yang bersama-sama bergegas mencari wajah Tuhan. Dalam bahasa Paus Emeritus Benediktus XVI: "Dunia diselamatkan oleh Dia yang Tersalib, bukan oleh mereka yang menyalibkanNya. Dunia yang dihancurkan oleh ketidaksabaran manusia tolong ditebus oleh kesabaran Tuhan."
"Dari Mekkah ke Yerusalem - Selamat Paskah, Berkah Dalem".
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar