Pekan VII
Paskah Novena Roh Kudus ke-4
Kis 19:1-8; Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7abYoh 16:29-33
"Viator mundi - Peziarah dunia." Inilah salah satu pokok yang saya kenangkan ketika menyaksikan pembukaan acara "live-in" anak-anak beserta guru SMA Ursulin Solo di Gereja Sragen tadi pagi. Mereka belajar untuk"nyantrik" dan tinggal bersama dengan warga sekitar di setiap stasi untuk menemukan pengalaman hidup yang membuatnya tidak mudah patah tapi mempunyai kualitas iman yang mendalam. Mengacu pada bacaan hari ini yang mengatakan pesan Yesus bahwa, "Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku" (Yoh 16:32) mengajak kita sebagai "homo viator/manusia peziarah"" untuk bisa tetap berdiri tegak di tengah badai kehidupan dan peziarahan dunia ini. St. Paulus memberi kesaksian "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata dalam tubuh kami" (2 Kor 4:8-10). Dengan kata lain: Kita diajak untuk menjadi seorang peziarah yang memiliki beberapa daya iman, antara lain:
Kis 19:1-8; Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7abYoh 16:29-33
"Viator mundi - Peziarah dunia." Inilah salah satu pokok yang saya kenangkan ketika menyaksikan pembukaan acara "live-in" anak-anak beserta guru SMA Ursulin Solo di Gereja Sragen tadi pagi. Mereka belajar untuk"nyantrik" dan tinggal bersama dengan warga sekitar di setiap stasi untuk menemukan pengalaman hidup yang membuatnya tidak mudah patah tapi mempunyai kualitas iman yang mendalam. Mengacu pada bacaan hari ini yang mengatakan pesan Yesus bahwa, "Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku" (Yoh 16:32) mengajak kita sebagai "homo viator/manusia peziarah"" untuk bisa tetap berdiri tegak di tengah badai kehidupan dan peziarahan dunia ini. St. Paulus memberi kesaksian "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata dalam tubuh kami" (2 Kor 4:8-10). Dengan kata lain: Kita diajak untuk menjadi seorang peziarah yang memiliki beberapa daya iman, antara lain:
1."Berpengharapan": Kita diajak untuk tidak mudah berputus asa tapi selalu mempunyai keyakinan bahwa esok akan lebih ceria: "ada pelangi setelah hujan" dan "badai pasti berlalu".
2."Beriman": Kita diajak untuk meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan, disadari adanya penyelenggaraan ilahi dan pemaknaan iman dalam setiap pergulat geliatan hidup harian kita.
3."Berdaya tahan": Di tengah banyak badai kehidupan, kita diajak untuk selalu berjuang bertahan sekaligus memurnikan iman kita dengan lebih dewasa.
"Naik delman bareng si Johan - Miliki iman yang berdaya tahan."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar