Yer. 15:10,16-21; Mzm. 59:2-3,4-5a,10-11,17-18; Mat. 13:44-46.
"Adveniat regnum Tuum - Datanglah kerajaanMu." Inilah sepenggal harapan dalam doa Bapa Kami yang juga menjadi pesan inti ketika Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga seperti harta terpendam dan mutiara yang sangat berharga. Dengan kata lain: Inilah sebuah "harta mulia" yang tidak ternilai harganya karena seseorang yang menemukannya pasti akan "membuang dan meninggalkan" semua yang dimilkinya demi "harta mulia" itu (Mat 35:45-46). Bukankah juga merupakan sebuah kewajaran bila kita sudah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, kita akan mengesampingkan hal-hal lainnya yang dianggap tidak bernilai. Adapun 3 proses iman yang bisa kita lakukan untuk mendapat "harta mulia" itu setiap harinya, antara lain:
1."Diusahakan": Kita diajak untuk terus "mencari+menggali "harta+mutiara mulia" yang sebenarnya ada banyak dalam hidup harian kita, lewat perjumpaan dengan keluarga+tetangga, doa dan kerja, sesama dan semesta. Ya, kita bisa memperjuangkan supaya "surga" benar2 ada di bumi dengan terus "mencari+menggali" pesan iman dalam rutinitas harian.
2."Didapatkan": Pengalaman mendapatkan/menemukan surga itu dapat kita rasakan ketika kita mengalami "syalom" setiap harinya, berdamai dengan sesama dan semesta, penuh cinta dan sukacita, suka berbagi dan murah hati pada yang lain dan terlebih menjaga relasi/intimasi dengan Tuhan lewat doa/devosi harian. Pastinya, bukankah Allah turut bekerja dalam segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihiNya (Rom 8:28)?
3."Diutamakan": Seperti Raja Salomo yang dalam bacaan 1 tidak meminta "harta dunia" (kingdom), tapi lebih meminta "kebijaksanaan" (wisdom), kitapun juga diajak untuk selalu menjadi orang bijak yang mengutamakan "harta surgawi" (wisdom), yang tidak lekang oleh waktu tapi terus abadi dan sejati untuk keselamatan kekal kita.
"Ada Nana ada Nina - Jadilah org sederhana dan bijaksana."
Tuhan memberkati+Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar