Sepasang suami-isteri menikah tanpa mendapat restu dari
kedua orangtua mereka. Orangtua suami berkata bahwa Yenny, isterinya, bukan
tampang orang yang bisa mengurus rumah. Orangtua isterinya berkata bahwa, Rico,
si suami bukan tampang suami yang bisa menghargai seni.
Pasangan itu tinggal agak jauh dari kedua orangtua
mereka. Namun dua kali setahun orangtua Rico berkunjung dan tinggal selama 3 minggu, dan menjelang setiap kunjungan, Rico
dan Yenny menata rumah mereka serapi dan senyaman mungkin agar orangtua mereka
senang. Tapi dasar mertua, kondisi itu diubah oleh orangtua mereka. Orangtua
Yenny juga datang dua kali per tahun dan tinggal beberapa minggu dan selalu
mengobrak-abrik kebun dan taman serta memberi khotbah panjang tentang bagaimana
mendidik anak.
Pasangan suami-isteri itu kemudian menjadi begitu
kesal hingga mendatangi seorang terapis. Setelah mendengar ceriteranya terapis
itu kemudian mengutip Bernard Shaw yang berkata, ‘Suruhlah aku berbuat sesuatu
tugas dan betapa hebat keinginanku untuk berbuat sesuatu yang lain.’
Pada kunjungan berikutnya suami-isteri itu
menyiapkan rumah dan halaman begitu kacau-balau, sehingga sang mertua akhirnya
berkata, ‘Cukup adalah cukup, seterusnya kau berdualah yang harus mengurus
rumahmu.’
Bila orang disuruh ke kanan, ia cenderung ke kiri.
Bila orangtua mengatakan merokok, narkoba dll-nya itu dosa dan berbahaya, orang
muda akan begitu ingin mencobanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar