Filosofi Senyum
Senyuman adalah hal terbaik kedua,yang dapat kita buat dengan bibir, bukan? Yang pasti, senyuman tak lepas dari cinta, itu sebabnya kita mengenal-kental lirik:“Hadapi dengan senyuman-semua yang terjadi biar terjadi-hadapi dengan tenang jiwa-semua kan baik-baik saja.Bila ketetapan Tuhan-sudah ditetapkan-tetaplah sudah-tak ada yang bisa merubah dan takkan bisa berubah.Relakanlah saja ini-bahwa smua yang terbaik-terbaik untuk kita semua-menyerahlah untuk menang.”
Ternyata, senyuman bukan cuma tak lepas dari cinta tapi senyuman tak pernah lepas dari kehidupan. Senyuman adalah sebuah pilihan cara untuk menghadapi kehidupan: membuka pelbagai ruang dalam hidup: menjadi lebih terbuka, lebih positif dalam memandang dan menjawab aneka persoalan, bekerja sambil bersiul, berkumpul sembari bersyukur. Kalau mau jujur, sebenarnya hidup kita adalah undangan untuk tersenyum, bukan?
Bagaimana kita tidak tersenyum sementara bagi kita telah ditumbuhkan banyak sahabat, dengan taman-taman yang menyenangkan dan kebun yang hijau, yang padanya terdapat pohon-pohon indah dan tetumbuhan menyegarkan. Bagaimana kita tidak tersenyum sementara Tuhan telah mengadakan bintang-bintang terang, lautan luas, tanah berkelok-kelok dan planet-planet yang berputar pada porosnya? Bagaimana kita tidak tersenyum, sementara burung-burung bernyanyi, merpati berdendang, matahari bersinar, bulan bercahaya indah, pagi hari yang datang dalam terang cahaya dan hujan yang datang di balik awan di langit? Bagaimana kita tidak tersenyum, sementara angin sepoi bertiup, daun-daun gemerisik, burung kenari bersiul, aroma indah bertiup, air jatuh di antara bebatuan mendendangkan lagu cinta dan menceritakan pagar keindahan setiap harinya? "Sstt...Sudahkah tersenyum hari ini?"
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
PIN HIK: 752D878C
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar