Ads 468x60px

JOKO WIN



"Veni vidi vici - Aku datang. Aku lihat. Aku menang". Yah, ia datang, melihat dan menang untuk menghidupi kebaikan dan sekaligus memperbaiki kehidupan karena baginya “waktu" bukan hanya tempus menurut istilah Latin - tapi juga momentum, bukan cuma kronos menurut istilah Yunani - melainkan juga khairos, bukan hanya merupakan deretan waktu atau saat, melainkan juga tantangan mutu. Figur-nya yang “asli”, memberi kesederhanaan dalam tindakan dan ketulusan dalam kepemimpinan, dimana dimensi “servant” (pelayanannya) jauh lebih mengesankan daripada dimensi "teaching” (pengajarannya), yang tdk hanya “memberi contoh” tapi juga “menjadi contoh”.


Bisa jadi, ia meyakini premis klasik bahwa “tanpa rakyat – pemimpin tidak berarti apa-apa, bukan? Ia menjadi "pemimpin" yang dekat dan bersenyawa dengan semua rakyat, “sentire cum populi”- sehati sejiwa dengan pergulatan dan suka duka hidup rakyatnya, yang amanda et admiranda-dicintai dan dikagumi karena kesderhanaan dan ketulusannya yang apa adanya. Inilah salah satu nilai universalitas yang ada pada Jokowi yang membuatnya hadir sebagai simbol bahwa Indonesia adalah milik dan rumah kita bersama, bukan? Jangan buang-buang waktu lagi dengan segala alasan kiri-kanan. Segeralah bekerja, bekerja, dan bekerja dengan segala kekuatan yg kita punya!

"Salam blusukan - Salam Jokowi-JOdohnya KOta yang lebih manusiaWI".

Tuhan memberkati + Bunda merestui. Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar